Cinta Di Balik Awan - Bab 274 Minum Anggur

Kelly mengambil ponselnya di lantai atas, mengumpulkan keberanian untuk menghubungi nomor rumah, tidak ada jawaban setelah berbunyi bib sangat lama, Kelly berhenti sebentar kemudian meneleponnya lagi, tetapi tidak ada jawaban.

Sambil mengerutkan kening, tiba-tiba menyadari, bahwa di lupa, jika keluarganya tidak ada dirumah saat perayaan tahun baru.

Dengan pelan-pelan turun menuju lantai bawah, dan kembali duduk di sofa.

“Kenapa cepat sekali selesai menelponnya?” Dion bertanya dengan heran.

Kelly menggelengkan kepalanya : “Di rumah tidak ada orang.”

“kenapa bisa gak ada orang?”

“harusnya sedang bersama nenek, mereka menghabiskan malam Tahun Baru bersama nenek setiap tahunnya.”

“oh, jadi begitu.”

“aku akan meneleponnya lagi nanti.”

Kelly mengubah saluran TV, tubuhnya berada di dekapan tangan Dion.

“daripada menunggu, kenapa kita tidak minum saja?” Dion memberi usul.

“mau minum anggur lagi?” Bukankah saat selesai makan malam tadi sudah minum anggur.

“Iya.”

Dion berdiri, mengambil sebotol anggur dan dua buah cangkir, menuangkan satu per satu, menyerahkan padanya : “ambil.”

“aku tidak bisa minum.”

“anggur merah.”

“anggur merah juga akan membuatku mabuk.”

“tidak masalah jika kamu hanya meminum sedikit.”

Dion bersikeras untuk membuat Kelly meminumnya, Kelly tidak punya pilihan selain untuk mengambilnya, menyentuh cangkirnya, dan menyesapnya.

Sepertinya rasanya tidak buruk, Kelly menyesapnya lagi.

Dalam waktu kurang dari setengah jam, sebotol anggur telah diminum, Kelly benar-benar sudah mabuk, kedua pipinya bahkan berwarna merah, di dahinya juga masih berkeringat, itu terlihat seperti menginginkan seseorang untuk menggigitnya.

“kepalaku pusing....”

Kelly melempar cangkirnya pada Dion, berteriak : “aku sudah memberitahumu, aku sama sekali tidak bisa minum.”

Berbaring dengan lengannya, wajahnya semakin berwarna merah, Kelly menyipitkan matanya, lalu menarik dan membuang napas lagi.

“Panas?” Dion menunduk untuk melihat Kelly.

“Ya.” Kelly mengangguk dengan samar.

Mengatakan itu tepat di pelukan seseorang, Dion mematikan TV, kemudian Dion mengangkatnya dan berjalan menuju kamar tidur.

Akhirnya, Kelly terlihat seperti dihancurkan lagi, kemudian Kelly merasa bahwa cinta datang dengan cara yang sudah direncanakan.

Seseorang yang telah menerima saran dari teman-temannya untuk menyalurkan nafsu buasnya supaya berhasil, Dion hanya memeluknya lalu membiarkan berbaring dengan sendirian.

Kelly mulai mengantuk, tertidur dengan menutup matanya di atas perutnya, hatinya hampir bergerak hingga menuju tenggorokan, melihat wajahnya, mencium matanya dengan diam-diam.

“Dion sayang....”

“ya?”

“sebenarnya....”

Dion menahan napasnya : “sebenarnya apa?”

“sebenarnya..... kamu suka digoda menggunakan seragam....”

Kelly menyelesaikan kalimatnya, kemudian Kelly tertidur sepenuhnya.

Ketika bangun di pagi hari, disampingnya sudah tidak ada orang, Kelly menatap tempat tidur, Kely mengingat gairahnya tadi malam, tiba-tiba ia tersipu, lalu pergi ke kamar mandi dengan telanjang kaki.

Setelah mandi Kelly turun ke bawah, Dion sedang mengambil foto dengan kamera digitalnya di taman, juga tidak tahu apa yang sedang diambil, klik disini, klik disana, mengambil gambar dimanapun Dion bisa.

Kelly menggigit mulutnya, merentangkan tangannya, menghadap kearah matahari terbit, mengambil napas dalam-dalam.

Bunyi klik lagi, Kelly membuka matanya, menemukan Dion melihat Kelly dengan tersenyum, dengan segera berjalan kearahnya dan bertanya : “apa kamu mengambil fotoku?”

“ya, hanya kamu yang bisa masuk dalam lensa kameraku.”

Dion menunjukkan hasil foto yang baru saja diambil, tersenyum bahkan matanya juga ikut tersenyum : “ah, sangat bagus sekali, aku tidak bisa menjelaskan apakah ini karena aku bisa menggunakan teknologi secara baik, atau memang kamu yang bagus.”

Kelly melihatnya, itu sangat indah, dibawah sinar yang indah, rambutnya panjang dan sedikit basah, melihat ke langit dengan mata yang terpejam, senyum yang ada di wajah putihnya itu seperti secerah bunga.

“apakah kamu sangat sibuk di pagi hari?”

“tidak, aku menunggumu bangun dan menyiapkan sarapan untukku?”

“apakah kamu sedikit saja tidak bisa melakukannya? Ataukah kamu hanya malas melakukannya?”

Dion menjawab dengan sungguh-sungguh : “tidak bisa.”

“sungguh, aku tidak pernah melihat seorang laki-laki tidak bisa memasak.”

“laki-laki yang tidak bisa memasak itu normal.”

“siapa yang bilang begitu?” Kelly memelototinya : “Leheon sangat pandai dalam memasak.”

“ekhem ekhem...”

Seseorang batuk selama dua kali, mengingatkan Kelly untuk tidak menyebutkan nama laki-laki lain di pagi hari.

“aku pergi memasak.”

Kelly berbalik untuk pergi, tapi Dion menahannya : “tunggu dulu.”

“kenapaa?”

“ayo ambil foto.”

“hah, bukan kan? Aku tidak salah mendengar kan? Orang yang tidak suka foto bertanya untuk mengambil foto bersama, ini bukan rencana kan? Lupakan, aku lebih baik pergi untuk memasak.”

Kelly ingin melarikan diri dari ketakutan, Dion menangkapnya di bagian leher, menjepitnya di bawah ketiak, kemudian menekan tombol klik di kamera.

“tunjukkan padaku.”

“aku tidak mau menunjukkannya padamu.”

Dion mengangkat kameranya tinggi-tinggi, Kelly tidak bisa menggapainya, memberikannya tatapan cemberut : “jika kamu tidak ingin menunjukkan ya tidak perlu ditunjukkan, aku terlalu malas untuk melihatnya, lagipula aku bosan menonton orang sepanjang hari.”

Berbalik lalu memasuki ruang tamu, memilih untuk mengisi perut terlebih dahulu.

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu