Cinta Di Balik Awan - Bab 319 Telah Pergi

Terdengar suara tangisan tragis Kelly yang berasal dari kamarnya, Kelly merasa bersalah kepada ibunya karena tetap saja mengecewakannya, Kelly merasa dirinya tidak perlu membuat janji lagi bersama ayahnya, dia juga merasa bersalah kepada neneknya, Kelly berusaha semampu mungkin untuk membuktikan perjuangannya, namun akhirnya tetap saja mendapatkan nasib yang sama seperti neneknya.

Kelly berlutut di lantai, bermaksud mengalirkan semua air mata seumur hidupnya dalam waktu satu malam, Kelly tidak ingin menangis bersedih hati lagi apabila ke depannya kepikiran dengan jawaban Dion yang mengatakan : Aku tidak mau anak ini lagi.

Kelly telah berusaha berjuang dan mempertahankannya, namun akhirnya tetap saja mendapatkan hasil seperti ini, saat ini Kelly merasa dirinya telah tidak berdaya apapun lagi.

Pada malam ini, Kelly menangis semalaman sambil memeluk boneka beruang besar yang dibeli oleh Dion pada saat belanja sebelumnya, hanya sampai hari kematiannya saja Kelly baru bisa mengetahui bahwa apakah dirinya telah mengalirkan semua air matanya untuk seumur hidup ini, namun saat ini Kelly sangat yakin bahwa tidak ada yang bisa mengendalikan hatinya lagi dengan semudah ini.

Ayah boneka beruang ini sudah tidak menginginkan dirinya lagi, sehingga ibu boneka beruang ini hanya bisa pergi dengan membawanya…

Dalam masalah cinta, tidak ada istilah benar atau salah, cinta hanya sejenis takdir. Berkumpul karena takdir, berpisah juga karena takdir.

Pada saat Dion menerima telepon pemberitahuan dari bibi Yu, dia dan Maxim sedang dalam perjalanan menuju bandara, meskipun dia telah mengetahui hasilnya, namun dia tetap saja menyuruh Maxim berkendara pulang ke taman bunga wisteria.

Bibi Yu berdiri di depan pintu sambil menantinya, bagaikan setiap malamnya ketika Kelly menanti Dion kembali ke rumahnya, hanya saja tidak akan ada lagi malam yang seperti ini.

“Tuan muda, nona telah pergi…” Bibi Yu berkata.

Mata bibi Yu telah merah membengkak, sepertinya sudah menangis dalam waktu yang sangat lama.

Dion bertanya dengan reaksi tenang : “Sudah berapa lama perginya ?”

Dion tidak pernah memiliki tatapan yang begitu murung dan bengong, tatapan cemerlang yang pernah ada karena Kelly juga tidak akan muncul lagi seiring dengan kepergian Kelly.

“Saat aku bangun di pagi tadi, dia sudah pergi, hanya meninggalkan selembar kertas ini saja.” Bibi Yu menjawabnya.

Dion mengambil kertas yang ditinggalkan Kelly dan membacanya : Bibi Yu, aku sudah pergi, terima kasih perhatianmu selama ini, maafkan aku tidak bisa pamit langsung denganmu, karena aku tidak suka adegan perpisahan, seandainya bisa bertemu lagi, semoga masih bisa mendengar cerita masa lalumu, tetapi menurut aku, seharusnya tidak akan ada kesempatan seperti ini lagi, baik-baik menjaga kesehatan…

Dion memejamkan matanya dan menggenggam kertas ke dalam telapak tangannya, Maxim mengerutkan alis sambil beranjak ke hadapan Dion dan berkata : “Dion, perlu langsung mencari orangnya ?”

“Tidak perlu lagi…” Dion menjawabnya.

Dion hanya menggeleng kepalanya, membiarkan air matanya mengalir melewati wajahnya.

Apabila seorang lelaki menangis demi seorang wanita, pastinya juga karena pernah mencintainya.

Dion hanya pernah menangis dua kali dalam belasan tahun ini, pertama kalinya ketika kedua orang tuanya mengalami kecelakaan, kedua kalinya terjadi pada detik ini, ketika wanita yang paling dicintainya pergi meninggalkan dirinya.

Ketika mengalirkan air matanya, Dion baru mengetahui, ternyata perpisahan juga sejenis pengertian.

Dion mendorong pintu kamar tidur, dalam pandangan pertamanya langsung menyadari bahwa, Kelly telah pergi dengan membawa boneka beruang itu, boneka beruang yang sering diumpamakan bagaikan anak dirinya bersama Kelly.

Pada tahun ini, mereka kembali lagi menjadi orang asing bagi satu sama lain,

Kelly mengikuti pilihan Dion, namun Dion malah mengecewakan kekaguman Kelly kepadanya.

Akhirnya Kelly tetap saja meninggalkannya, pergi menuju masa depan tanpa Dion.

Mungkin beberapa tahun yang akan datang,

mereka akan kepikiran satu sama lain,

kepikiran dengan bunga yang mekar di musim panas dan angin yang mendesir di musim gugur.

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu