Cinta Di Balik Awan - Bab 354 Alergi

Kebocoran gambar desain Grup Hong Shuo menyebabkan kekacauan di dalam perusahaan, Kelly menerima telepon Leheon malam itu, dan pergi ke perusahaan untuk memeriksa rekening darurat perusahaan, Setelah menyelesaikan pekerjaannya, dia bergegas pulang.

Ketika Kelly sampai di rumah, dia menemukan Wanwan hilang lagi, Dia sudah mencari di dalam dan di luar rumah, Reaksi pertama adalah pergi ke lantai sembilan untuk mencari Dion, Setelah membunyikan bel pintu untuk waktu yang lama, tidak ada yang menjawab. Kelly mulai panik, Dia mengeluarkan ponselnya dan mencari sebuah nomor, nomor yang sudah dia simpan sejak lima tahun lalu, tetapi dia tidak pernah menelepon nomor itu sama sekali.

Saat ini, kalau tidak terpaksa, Kelly juga tidak akan pernah menelepon Dion.

“Halo?”

Terdengar jawaban suara Dion, meskipun mereka baru bertemu dua hari yang lalu, dan bahkan mereka sempat berhubungan badan, tetapi suara dalam telepon ini sepertinya datang dari cakrawala, jauh sekali, sudah terlalu lama mereka tidak pernah berbicara lewat telepon.

“Apakah kamu membawa putriku pergi lagi?”

Kelly bertanya dengan dingin, sangat jelas terdengar, nada bicaranya agak marah.

“Di Rumah Sakit anak-anak, dia alergi.”

Begitu Dion mengatakan itu, Kelly langsung menutup telepon dan bergegas pergi.

Ketika sampai di rumah sakit, meskipun Kelly sudah berusaha untuk bersikap wajar dan tidak membuat kacau, tapi ketika melihat Dion, Kelly tetap saja emosi dan tidak bisa mengendalikan suasana hatinya. Kelly berteriak histeris : “Kamu mau apa sih? Kenapa selalu mendekati putriku?”

Wanwan yang berbaring di tempat tidur, terkejut. Meskipun dia merasa bersalah karena tidak mendengarkan kata-kata ibunya, tapi dia tidak menyesal makan dengan paman jahat, dengan suara pelan dan sedikit gagap, Wanwan menunjuk ke botol infus: “ibu, airnya sudah habis.”

Kelly menatap pria di depannya dengan marah, berbalik dan memanggil perawat untuk mengeluarkan jarum ditangan putrinya, Dia bantu Wanwan memakai sepatu, menggendongnya dan berjalan keluar dari bangsal.

Meskipun ada pertanyaan yang mau dia tanyakan pada Dion, Kelly masih menahan diri di depan putrinya.

“Bu, bisakah kita pulang dengan mobil paman?”

Kelly berdiri di luar gerbang rumah sakit untuk mencari taxi, Wanwan bertanya kepada ibunya dengan hati-hati, Tidak jauh di belakang, Dion menatap mereka dalam-dalam, Ekspresi wajahnya menunjukkan kesedihan yang tak terlukiskan.

Setelah mendengar pertanyaan putrinya, matanya menunduk dan menatap tajam pada putrinya, Wanwan langsung terdiam

Ketika sampai di rumah, Wanwan mengulurkan tangannya dan menunggu untuk dipukuli.

Tetapi kali ini, sang ibu tidak memukulnya, tetapi di depan wajahnya, Kelly malah menangis, melihat air mata ibunya, Wanwan memeluk leher ibunya dan berkata, "Bu, kamu boleh memukulku, karena aku tidak patuh…….”

“Kalau aku memukulmu, Lain kali kalau ketemu paman itu lagi, kamu tidak akan berbicara dengannya lagi?”

Seperti yang diharapkan, putrinya tidak berjanji apa pun.

“Kamu menyukainya?”

“Ya……” Wanwan mengangguk.

“Kenapa kamu menyukainya? Bukankah aku sudah bilang kalau dia orang jahat?”

“Dia sangat mirip dengan ayahku, Saat aku makan, tatapan matanya sama dengan tatapan mata ibu, aku telah berusaha sangat keras untuk tidak berbicara dengannya, tetapi ketika dia yang berinisiatif untuk berbicara denganku, aku tidak mampu mengabaikannya.”

Suasana menjadi hening, Setelah lama terdiam, Kelly berkata : “Ya sudah, Aku mengerti. Kelly tidak mengatakan apa-apa dan berbalik menuju ke kamar mandi.”

Kelly jongkok di lantai kamar mandi, airmata mengalir deras dari mata membasahi pipinya, apakah ini yang dinamakan kasih sayang orang tua yang tidak bisa dipisahkan? Leheon telah bersamanya selama lima tahun, Wanwan hanya menyukainya saja, tetapi Wanwan tidak pernah mengatakan bahwa Leheon mirip dengan seorang ayah. Dion baru muncul selama sebulan, Wanwan sudah merasa dia seperti seorang ayah, Bahkan demi Dion, Wanwan tidak patuh dan mengabaikan nasehatnya, ini yang membuat Kelly sangat sedih dan tak berdaya. Tiba-tiba, dia sudah tidak tahu harus berbuat apalagi…….

Ponsel di sakunya berdering, Kelly melirik nomor itu, ragu-ragu sejenak, menekan untuk menjawab, tetapi tidak berbicara, menunggu pihak lain untuk berbicara terlebih dahulu.

“Datang ke rumahku, aku mau membicarakan sesuatu.”

Kelly menutup telepon, menutup matanya, meletakkan satu tangan di dahinya dan tenggelam dalam kesakitan. Dia juga tahu apa yang akan dibicarakan oleh Dion, sekarang mereka sudah tidak punya topik apa-apa lagi untuk dibicarakan selain anak itu.

Setelah menunggu lama, Dion tidak melihatnya datang, jadi dia menelepon lagi: “apakah kamu mau aku yang kesana?”

Kelly tahu bahwa dia tidak bisa menghindar lagi, Dia mencuci wajahnya dan mengeringkannya dengan handuk dan keluar dari kamar mandi. Dia berkata kepada putrinya yang sedang menonton kartun: "Wanwan, Paman itu cari ibu, katanya ada urusan, ibu pergi sebentar, kamu jangan kemana-mana lagi ya.".

“Ok, aku tidak akan membuat ibu khawatir lagi.”

Wanwan mengangguk, wajahnya masih menunjukkan rasa bersalah pada ibunya.

Naik lift ke lantai sembilan, pintu kamarnya terbuka, Kelly masuk, berdiri di belakangnya dan bertanya: “Kamu mau bicarakan apa?”

Dion berbalik badan dengan pelan: “kamu sudah tahu bahwa Wanwan alergi terhadap saus salad, jadi kamu berbohong kepadanya bahwa makanan khas China lebih bergizi daripada makanan khas barat, ya bukan?”

Jantung Kelly berdebar kencang: “itu urusanku, tak ada kaitannya dengan kamu.”

“Bukan urusanku? Kamu lebih tahu dari siapa pun kalau aku juga alergi terhadap saus salad.”

“Itu urusanmu, Tidak ada hubungannya denganku, Ada banyak orang di dunia yang alergi terhadap saus salad, Jangan karena sebuah kejadian yang kebetulan sama, kamu lalu menganggap ada kaitannya dengan kamu.”

“Oh ya?”

Dion mendekati Kelly: “Kalau kalung yang berbentuk rantai hati? Rantai yang kuberikan padamu ada di leher putrimu, Bagaimana kamu menjelaskannya?”

“Aku tidak perlu menjelaskan apa pun, Apa yang sudah kamu berikan kepadaku, itu sudah menjadi milikku, aku berhak untuk membuangnya atau memberikannya kepada orang lain sesuka hatiku. Jika kamu ingin barang itu kembali, bisa saja, aku akan mengambilnya dan mengembalikannya kepada kamu besok.”

“Kelly!”

Melihat Kelly salah menafsirkan maksudnya, Dion merasa sangat sakit hati: “Kamu seharusnya tahu bukan itu maksudku.”

Jangan panggil aku Kelly, Kelly mengangkat dagunya dengan dingin: “Aku juga tidak akan memanggilmu dengan kakak Dion lagi.”

“Sekarang aku bukan Kelly yang dulu, kamu juga bukan Dion yang dulu lagi.

Wanwan adalah putriku, bukan?”

Dion memegang pundaknya Kelly dan terlihat sangat sedih.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu