Cinta Di Balik Awan - Bab 218 Tan

"Siapa nama kamu? "

"Namaku Tan."

"Kamu rumahnya dimana? "

"Aku tidak punya rumah untuk kembali…… "

"Kenapa?"

"Ceritanya panjang, aku datang ke Zurich bersama orang lain, awalnya kukira bisa bergaul sampai sukses, siapa sangka malah jatuh ke akhir yang buruk. "

"Kalau begitu orang-orang itu kemarin malam kenapa mau memukul kamu?"

"Aku menggantikan bos mereka lihat lokasi, kemarin malam polisi tiba-tiba menyerang, mereka kira aku melapor, jadi mau membunuh aku. "

"Awalnya rumah kamu dimana? "

"Yunnan."

"Kalau begitu kamu lari sendiri ke sini, apa orang rumah kamu tidak mempedulikanmu? "

"Tan mengangguk tanpa suara, kemudian menggeleng juga, tidak menjawab."

Tan tidak menjawab, Kelly juga tidak bertanya lagi, orang punya ingatan yang buruk, setiap orang punya rahasia yang tidak diberitahu ke orang lain.

"Kamu tenang saja dulu di sini menyembuhkan lukamu, tunggu pacarku pulang, aku minta dia atur pekerjaan kamu, nantinya kamu jadi tidak perlu pergi lagi melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berbahaya itu, juga tidak perlu berhubungan lagi dengan orang dari dunia gelap itu."

"Baik, terima kasih ya! Sungguh terima kasih…… "

"Tak usah sungkan, bisa membantumu aku juga sangat senang."

Makan sarapan, Kelly pergi taman merapihkan bunga dan rumput, Bibi Yu buru-buru mengikuti, masih agak takut saat bicara: "Nona, anak itu tidak kenapa-napa kan, suruh dia pergi ya?"

Kelly menghela nafas: "kenapa kamu begitu tidak suka melihatnya? Aku sudah menetapkan hati untuk membiarkannya tinggal."

"Tinggal?" Bibi Yu sangat terkejut: "untuk apa tinggal? Menuruti lawan mengundang bencana."

"Ia tidak punya tempat untuk pergi, tunggu Tuan Muda pulang aku minta ia dipekerjakan."

"Tuan Muda pasti tidak akan setuju!"

"Ia tidak setuju ya aku cari cara lain"

"Kenapa kamu menyusahkan diri sih?"

Bibi Yu panik sampai menginjak-injak kaki dilantai, tiba-tiba bertanya lagi: "kamu pasti tidak karena masalah Tuan Muda dan Nona Jesan, lalu jengkel kan? Masalah Tuan Muda dan Nona Jesan hanya rencana sementara, kamu jangan sampai…… "

"Kamu hanya menganggap aku jengkel kan. "

Kelly bangkit berdiri, berpindah dan lanjut terhanyut dalam merapihkan.

Bibi Yu melihat Kelly sudah bertekad bulat, tidak berdaya, terpaksa membatalkan pikiran untuk menasehati Kelly, segala hal masih harus menunggu Tuan Muda datang dan mengurus.

Tan keluar dari kamar, berjalan masuk ke taman, ia diam terpukau dengan pemandangan indah di hadapannya, berjalan ke sisi Kelly, jongkok dan bertanya: "kak, apa kamu tinggal sendiri di rumah ini? "

"Tidak, pacarku juga tinggal disini."

"Disini sangat cantik."

"Apa gunanya cantik? Yang paling penting itu nyaman ditinggali."

"Kalau begitu apa kamu tidak senang?"

"Apa kamu lihat aku senang?" Kelly tanya balik.

"Makan enak tinggal di tempat bagus pakaian juga bagus juga punya orang yang melayani, harusnya sih senang."

Kelly tertawa: "itu menurut kamu, menurutku, hanya saat aku bersama dengan orang yang aku suka itu baru bagus."

"Kamu bilang pacar kamu juga tinggal di sini, kalau begitu kalian bukannya sudah bersama? "

"Bersama yang aku maksud, selamanya bersama, bukan hanya sekarang saja bersamanya."

Tan menggaruk-garuk kepala: "aku tidak terlalu paham mendengarnya."

"Kalau begitu aku bicara sedikit lebih mudah, sejak semalam kamu membawaku pulang, apa sampai sekarang aku pernah lihat pacarmu? "

"Tidak."

"tidak kan, karena ia membawa tunagannya foto prewed pergi ke Perancis."

"Tunangan?"

Tan bingung, seketika ia paham semuanya: "aku paham, maksud kamu, kamu itu simpanannya?"

"Aku bukan!." Kelly menyangkal bulat-bulat.

"Kenapa begitu?"

"Dibilangpun kamu juga tidak paham, kamu masih kecil."

"Aku sudah tidak kecil, aku bahkan sudah umur 21, aku umur 15 sudah keluar dan bergaul ikut orang lain, tidak ada bagian dunia yang belum aku lihat."

"Kamu mau bergaul lebih awal lagi, ada beberapa hal tidak akan dimengerti kalau tidak mengalaminya sendiri."

Kelly mengangkat dagunya, membiarkan sinar matahari menyinari langsung wajahnya, bulumata yang panjang berkilau.

"Kamu kelihatannya sungguh mirip kakak perempuanku."

"Oh? Kamu punya kakak perempuan?"

"Ya…… "

Tan tiba-tiba berubah jadi agak sedih: "aku punya seorang kakak perempuan yang baik dan cantik sama sepertimu, sayangnya sudah meninggal bertahun-tahun yang lalu."

"Kenapa?"

"Papaku meninggal terlebih dahulu, mamaku membawa kami kakak beradik, ia menikah lagi di desa lain, dinikahi seorang bajingan, ia seharian hanya bisa minum-minum dan taruhan, kakakku sakit tidak ia sembuhkan, dengan mata terbuka melihatnya meninggal."

Mata Tan tiba-tiba berubah jadi merah darah, dengan kebencian ia berkata: "suatu hari nanti aku mau bergaul sampai sukses, membuat bajingan itu berlutut dan menyembah di depan makam kakakku dan mengakui kesalahannya!"

"Kamu jangan sedih, kakakmu yang di surga, pasti berharap kamu bisa aman dan tentram, kalau demi sukses bergaul dan malah jalan ke suatu jalan yang tidak bisa kembali, kakakmu tidak akan tenang."

Kelly akhirnya paham kenapa Tan bisa jatuh sampai segini, ia pasti demi lepas dari lingkungannya yang sekarang, maka baru mengambil resiko sebesar ini, ikut dan bergaul dengan sekelompok bajingan.

Manusia itu awalnya, bersifat baik, hanya lingkungan, yang bisa mengubah sifat dasar manusia.

"Saat kecil kakakku paling sayang sama aku, semua yang enak disisakan untukku, sejak kematiannya, bertahun-tahun, aku juga jadi tidak pernah merasakan kehangatan seperti itu lagi."

Air mata Tan berputar di kantung matanya, malah bersikeras menahan agak tidak mengalir, melihat tampak Tan yang keras kepala, Kelly seperti melihat bayangan dirinya sendiri, Kelly menghibur dengan berkata: "setelah ini aku jadi kakak kamu ya?"

"Apa boleh?"

"Tentu boleh, namaku Kelly, kamu panggil aku kakak Kelly saja."

"Baik!"

Tan terisak, menunjukkan senyuman yang senang, senyumannya sangat bersih, seperti nyawanya.

Dion pergi ke Paris dan sudah 2 hari belum pulang, Dion tidak menelepon dan menjelaskan ia pergi kemana, Kelly juga tidak menelepon dan bertanya, Dion kira Kelly tidak tahu, sebenarnya Kelly sudah tahu, hanya saja, Kelly berpura-pura tidak tahu lagi.

Janji Kelly itu tinggal dalam sebulan ini, jadi mau apapun yang terjadi dalam bulan ini, Kelly akan pura-pura seperti tidak terjadi apa-apa juga.

Tidak bisa seperti dulu lagi, Dion pulang malam, Kelly menunggu dengan bodoh, tidak bisa menunggu lagi, langsung menelepon, cinta yang manis bisa membuat otak seseorang tidak rasional, sedangkan ketidakberperasaan takdir malah bisa mengubah dan menyadarkan otak yang tidak rasional.

Takdir memberitahu Kelly, di dunia ini selamanya tidak boleh terlalu bergantung pada siapapun, karena bayangan kamu saja di waktu tertentu meninggalkanmu.

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu