Cinta Di Balik Awan - Bab 79 Rasa Buah Yang Segar

Dion menjepit kacang, berpikir dengan serius untuk waktu cukup lama, dan bertanya: “Kenapa kamu bisa buat hidangan ini? “

“Asisten Maxim bilang kamu suka. “

Dia menjawab dengan suara kecil, karena tidak pasti, apa dikerjai oleh Maxim.

“oh……“

Sebuah anggukan yang bermakna, ekspresinya, kembali ke ketenangannya yang biasa.

Kelly tidak menanyakan apakah hidangan ini memiliki makna tertentu baginya, karena tidak bisa bersama, lebih baik, jangan terlalu banyak penasaran.

“Nenekmu hidup sendirian, kesepian tidak? “

Dion jalan kemari sambil bertanya.

“Dia juga tidak bersedia meninggalkan sini “

“Tapi apa bisa di hidup mandiri? “

“Bisa, selama tidak sakit, dia tidak ada bedanya dengan orang normal, sangat bisa berbicara prinsip hidup dan pikirannya.“

“Prinsip apa yang pernah dia bicarakan denganmu? “

Kelly tersenyum: “Oh, waktu aku kecil dia pernah mengatakan padaku: Kelly, tidak peduli menghadapi masalah sesulit apapun, kamu harus menghadapinya dengan berani, selalu bersyukur dan tidak mengeluh, ingat bahwa kebaikan dan integritas adalah kekayaan terbesar yang Tuhan berikan pada kita keluarga miskin ini. “

Dion mengagumi dia yang kesepian: “dia mengajarkannya dengan baik. “

Mereka berdua menunggu sampai larut malam baru kembali, dalam perjalanan, banyak berbicara tentang masa lalu nenek

“Tunggu setelah aku tamat sekolah, aku bisa sering-sering kemari menemaninya. “

Perkataan Kelly yang tidak disengaja, membuat Dion menyadari masalah penting, dia menginjak rem dan berkata dengan sangat serius: “Bisa tidak kamu apply Master dan Doktoral degree? “

Ada satu saat dia cemas, tapi hanya sesaat, dia membaca pikirannya dari tatapan mata yang menunggu.

“Aku tidak punya uang sebanyak itu. “

Dia menundukkan kepalanya, sengaja menghindari masalah, jangan bilang perekonomian yang tidak memadai, meskipun memadai, dia juga tidak akan menetap di Zurich.

“Ku tanggung semua biaya pengeluaranmu oke? “

Hanya dua tahun, selama dia tinggal di sisinya selama dua tahun, dia yakin, bisa menyelesaikan semua masalah.

“Tidak usah, sementara ini aku tidak punya rencana. “

Dia menundukkan kepalanya lebih rendah, dia berusaha dan bersikeras pada prinsip-prinsip yang harus dia patuhi.

“Kelly……“ Dion sangat kecewa, dia memegang pundaknya: “Kenapa kamu begitu rasional? Apa yang harus ku lakukan denganmu? “

“Ku ceritakan satu kisah untukmu. “

Kelly mengangkat kepalanya, dan menatap matanya.

“Seorang peri dan pengikutnya terbang bebas di langit di bawah pancaran cahaya matahari, peri melihat sebuah pohon yang cantik tumbuh buah yang indah, saat dia ingin pergi memetik, pengikutnya membujuknya untuk tidak dipetik, dan dia malah tetap memetiknya, rasa buahnya pahit, pengikutnya terbang pergi, dalam sekejap dia kehilangan sayapnya, dan tidak bisa terbang lagi, tidak lagi bisa merasakan kenyamanan matahari, yang menunggunya hanya kesepian yang mematikan, akhirnya, dia mengerti rasa buah yang indah —— pahit. “

Setelah kisah selesai diceritakan, dia bertanya: “Kamu tahu tidak apa yang ingin disampaikan dari kisah ini? “

Dia menggelengkan kepala, bukan karena tidak tahu, hanya ingin mendengar apa yang dikatakannya.

“Moral dari cerita ini, jangan memetik buah yang tidak seharusnya dipetik, kalau tidak, itu akan menjadi efek negatif untuk kehidupan seseorang. “