Cinta Di Balik Awan - Bab 299 Lika-Liku Perjalanan

Kelly sendirian mencari Dionysius sepanjang hari, sampai matahari terbenam dan malam tiba, dia masih tidak menyerah dan berkeliaran di jalan, dia pergi ke semua tempat di mana Dionysius akan pergi, tetapi dia tetap tidak menemukannya.

Kelly berdiri di tengah jalan, dia tampak seperti orang yang telah kehilangan sesuatu yang paling berharga. Memang benar, dia telah kehilangan sesuatu yang paling berharga. Baginya, Dionysius lebih berharga dari apapun.

Ponsel Kelly berdering lagi, dia melirik ke bawah dengan penuh harapan, tiba-tiba hatinya sedikit kecewa dan kemudian menjawab: "... Halo?"

"Sebaiknya aku harus bekata apa padamu? Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk tidak mengatakan masalah itu? Kenapa kamu tidak mendengarkannya?"

Begitu Kelly mengangkat telepon, Giselle langsung memarahnya dengan nada tidak puas dan tidak senang

"Bagaimana kamu mengetahuinya?"

"Maxim mengatakannya padaku, dia menyuruhku untuk menghiburmu!"

"Tidak apa-apa, aku tidak perlu di hibur. Saat ini aku sedang sibuk, sudah dulu ya, tutup dulu."

"Sibuk apa kamu? Setelah membuat Dion marah, kamu baru sibuk mencarinya? Maxim yang ikut dengan Dion selama lebih dari sepuluh tahun saja tidak bisa menemukannya. Memangnya kamu bisa menemukannya?"

Kelly terdiam, tetapi Giselle terus mengoceh di ujung telepon: "Aku sudah menyuruhmu untuk tidak mengatakannya, tetapi kamu tidak mendengarkanku. Lihatlah, apa yang akan kamu lakukan sekarang? Tanggal pernikahan semakin dekat, jika pernikahanmu ditunda lagi, apa yang akan dikatakan oleh orang lain? Tidak ada orang yang jalan pernikahannya berlika-liku seperti ini ..."

Kelly dengan putus asa menutup teleponnya, dia saat ini benar-benar tidak ingin berpikir dan tidak punya semangat untuk mendengarkan kata-kata itu, meskipun dia tahu bahwa Giselle berkata seperti itu karena kasihan dan peduli pada dirinya.

Setelah tiga hari berlalu, Dionysius masih belum ada kabar sama sekali. Maxim memeriksa semua catatan perjalanan Dion dan Dion tidak pergi ke negara mana pun, ini artinya Dion masih berada di Zurich.

Tepat ketika Kelly berada di ambang keputusasaan, Maxim akhirnya membawa kabar baik. Dia telah menemukan keberadaan Dion dan kabarnya Dion berada di sebuah vila di sebuah pulau.

Malam itu, Kelly mengikuti Maxim pergi ke tempat tujuan dengan menggunakan kapal pesiar. Malam hari di tengah laut, angin bertiup sangat kencang, dan tempat-tempat di sekelilingnya sangat tenang. Rasanya sangat sulit untuk percaya kalau Dionysius akan datang ke sini.

Kelly duduk sendirian di sudut kapal pesiar, dalam keadaan linglung, dia menatap pantai yang ada di kejauhan. Dia masih belum memikirkan apa yang seharusnya dia katakan dan apa yang akan dia katakan setelah tiba di sana. Saat ini di benaknya hanya ada satu pemikiran, yaitu menemukan Dion terlebih dahulu.

"Bagaimana kamu tahu dia ada di sini?"

Setelah turun dari kapal pesiar, dia melihat pemandangan vila yang sangat indah di depannya dan bertanya dengan lembut.

"Tiba-tiba teringat. Sekitar 4 tahun yang lalu, aku dan Tuan Dion datang kemari untuk mengobservasi. Tuan Dion ingin mengembangkan tempat ini menjadi resort. Kemudian, karena hak tanah tidak dinegosiasikan, jadi gagal untuk bekerjasama, tetapi Tuan Dion membeli seunit villa di sini, kadang-kadang dia datang dan menginap di sini selama beberapa hari, tetapi itu juga sudah lama sekali. Karena aku tidak tahu lagi harus mencari kemana, makanya aku teringat tempat ini."

Kelly mengikutinya ke pintu vila yang paling dekat dengan laut. Lampu di dalam ruangan itu menyala. Begitu dilihat, sudah tahu ada orang yang tinggal di dalam. Maxim menghela nafas dan berkata: "Aku tidak akan masuk. Saat ini, kalian berdua butuh waktu untuk berbincang."

"Apakah kamu ingin kembali?"

"Um."

Kelly mengangguk: "Baiklah, kamu kembalilah dulu."

Maxim berbalik dan berjalan kembali, setelah berpikir, dia berbalik lagi dan berkata: "Jika Tuan muda Dion tidak memaafkanmu, jangan lupa hubungi aku, aku akan datang menjemputmu."

"Meskipun dia tidak memaafkanku, aku tidak akan kembali!"

Kelly tidak pernah berekspresi tegas di wajahnya. Bagaimanapun, dia datang ke sini dengan tekad yang kuat, jadi dia tidak akan pernah menyerah sampai detik terakhir.

Maxim menggelengkan kepalanya tak berdaya, kemudian menghela nafas, dan berbalik pergi ...

Kelly berdiri di depan pintu villa, kemudian dia menggumpulkan keberaniannya dan membunyikan bel pintu.

Setelah menunggu lama, akhirnya pintu itu terbuka. Kelly akhirnya melihat pria yang dia rindukan, hanya saja saat dia melihat Dion, dia hampir mati tanpa perasaan. Dion terlihat sangat kuyu, tatapan matanya kosong, bau alkohol yang begitu menyengat, benar-benar terlihat tidak mirip seperti Dionysius yang dia kenal. Dia adalah pribadi yang sangat bangga dan lapang dada, seseorang yang sangat memperhatikan penampilannya, tidak peduli kapanpun dan dimanapun, dia selalu tampil elegan dan rapi, tetapi saat ini penampilannya seperti orang lain.

"Abang Dion ..."

Air matanya mengalir, Kelly mencoba mendekati Dion dan memeluknya, tetapi dia didorong menjauh oleh Dion dengan penuh kebencian, kemudian terdengar suara "Pong" dan pintu kamar tertutup.

"Abang Dion, buka pintunya, bukalah pintunya, abang Dion, dengarkan penjelasanku ..."

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu