Cinta Di Balik Awan - Bab 25 Sumpah Mati Pengabdian

Bab 25 Sumpah Mati Pengabdian

Tak ada hal yang lebih memalukan dari ini, Kelly berdiri di tempat yang gelap, wajahnya sangat merah.

“benar, aku memang salah kirim, terima kasih ya kamu bisa ngertiin.”

Suara Kelly semakin kecil: “kalau sudah tak ada masalah lagi, aku......” belum selesai bicara, kalimat Kelly sudah dipotong Dion: “besok malam makan bareng ya.”

Ekspresi Kelly membatu, sesaat ia tak tahu bagaimana menjawab, sampai ada suara magnetik yang kembali terdengar di telinganya: “kamu sempat tidak?”

“......bisa.” setelah menutup telepon, perasaan Kelly kembali jadi berantakan, tidak paham kenapa ia tadi mengiyakan, sudah jelas, sebenarnya ia mau menolak.

Setelah menyelesaikan kelas statistik, sudah jam 5.30 sore, pelajaran terakhir ini ditentukan profesornya secara dadakan, tidak ada yang dapat memperkirakan.

Kelly buru-buru pulang ke asrama, ia tak lupa janjinya dengan Dion, berganti ke pakaian yang lebih rapih, mengambil tas ransel dan berlari ke luar.

Di luar pintu sekolah, Maxim sudah menunggu cukup lama, Kelly berjalan mendekat dengan langkah besar, berkata dengan perasaan bersalah: “maaf ya Maxim, aku membuatmu menunggu lama.”

“oh, tak masalah kok.” Maxim membukakan pintu mobil sambil tersenyum dan berkata: “nona Kelly, silahkan.”

Mobil itu perlahan meninggalkan sekolah, berjalan ke sebuah jalan yang sangat luas, pandangan Kelly tertuju pada pohon-pohon yang ada di kedua sisi jalan, ia berkata dengan tulus: “tak ada kota yang lebih bersih dari Zurich.”

Maxim menjawab: “benar, Zurich memang tempat yang bagus.” berhenti sejenak, Maxim kemudian bertanya dengan santai: “aku tak tahu apa nona Kelly ada rencana untuk tetap tinggal di sini?”

Kelly menatap Maxim dengan kaget, buru-buru menggelengkan kepala dan menjawab: “tidak.” bukan sebuah kebohongan, tapi Kelly memang tak pernah berpikir mau tetap tinggal di negara ini.

“kenapa? Bukannya biasa murid asing semua punya rencana untuk tetap tinggal dan berkembang di luar negeri?”

“keluargaku dan pacarku semuanya ada di China, mana mungkin aku tetap tinggal di sini.” Kelly tertawa.

Maxim menganggukkan kepalanya dalam jangka waktu yang cukup panjang: “oh, begitu ya.”

“kalau Maxim kenapa bisa sampai ke Zurich? Imigrasi ke sini atau bagaimana?”

“ya bisa dianggap seperti itu, keluarga kami sudah 3 generasi mengikuti keluarga Dionysius, jadi misiku itu ya mengabdi pada tuan muda Dion.”

Kelly kaget dan berkata: “wah sudah jaman kapan ini, masih ada yang bersumpah mengabdi sampai mati seperti ini ya? Keluarga kalian memang sangat membuat orang kagum!”

Kelly mengamati Maxim, umurnya seharusnya tak beda jauh dengan Dion, selain warna kulitnya yang agak lebih gelap sedikit saja, ia termasuk pria tampan juga.

Mobil berhenti di pintu tempat klub bisnis pribadi kelas tinggi yang bernama klub metropolitan club, Maxim melihat jam yang ada di pergelangan tangannya dan berkata: “kita tunggu sebentar saja, direktur Dion sebentar lagi akan ke luar.”

“baiklah.” hati Kelly tanpa alasan yang jelas mulai merasa tertekan, sudah kira-kira setengah bulan ia belum bertemu lagi dengan Dion, ia tiba-tiba tak tahu harus bicara apa kalau bertemu nanti.

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu