Cinta Di Balik Awan - Bab 284 Berlama-Lama Sampai Mati

Kelly akhirnya memutuskan pergi menemui Leheon, dia mengira meskipun Leheon tidak membuktikan apa-apa, juga seharusnya mengatakan semuanya dengan jelas.

Sesampainya di kantor direktur, Leheon bangkit menutup pintu, menujuk sofa: "Duduklah dulu baru bicara."

"Tidak perlu."

Kelly tanpa ekspresi melihat Leheon: "Aku datang kemari, hanya ingin memberitahumu, lain kali jangan meneleponku lagi, masalah malam itu aku juga tidak akan mengungkitnya."

Leheon terdiam, langsung menahan lengannya: "Ikut aku datang."

"Untuk apa?"

"Aku sudah bilang kalau aku mau membuktikannya."

"Tidak perlu, lain kali juga tidak perlu muncul dihadapanku lagi, aku sudah sangat berterimakasih padaku."

Kelly menghempaskan tangannya, memutarkan badannya dan bermaksud untuk pergi, Leheon langsung maju selangkah menghentikan Kelly: "Apa kamu ingin aku tidak bisa mengangkat kepalaku di hadapanmu selamanya?"

"Tidak akan, aku tidak mengira kalau kita akan berhubungan sampai tidak selesai selamanya."

Leheon menahan lengannya lagi: "Tidak peduli bagaimana kamu berpikir, aku harus membuktikannya."

Leheon menarik Kelly keluar dari kantor, Kelly dengan kesal memberontak: "Lepaskan aku! Lepaskan aku!"

Beberapa teman kerja yang berjalan datang, menggunakan tatapan aneh melihat mereka, Kelly merasa memalukan sekali, dengan rendah menggeram: "Lepaskan aku, aku bisa berjalan sendiri!"

Leheon melepaskan tangan, dua orang ini satu di depan dan satu dibelakang berjalan keluar dari pintu perusahaan, masuk ke mobil Leheon, Kelly menggertakkan gigi bertanya: "Apa maumu sebenarnya?"

"Kamu akan tau nanti ketika sampai."

Leheon dengan cepat melajukan mobilnya dan berhenti di suatu tempat, tatapan Kelly bergeser ke luar jendela, dalam sekejap ekspresi wajahnya sangat tidak bagus, bisa-bisanya Leheon membawa Kelly kembali ke hotel kemarin.

Kelly membuka pintu mobil, menjulurkan tangan ingin menampar Leheon, tapi ditahan oleh Leheon: "Apakah kamu tidak penasaran, apa yang sebenarnya terjadi pada malam itu?"

Tangan yang bergelantungan di tengah udara bergetar, Kelly merapatkan kedua bibirnya, mengikuti Leheon masuk ke dalam hotel.

Leheon mencari manager lobi, meminta ingin melihat rekaman cctv semalam lusa, setelah manager lobi menanyakan alasan detailnya, dengan sangat disayangkan memberitahu mereka: "Kamu tidak mungkin memasang kamera cctv di kamar tamu, jadi tidak bisa membantu kalian berdua."

"Aku mengerti ini, maksudku di lobi kalian atau di koridor harusnya ada cctv, bisa tidak biarkan aku lihat sebentar, bagaimana caranya kami berdua masuk ke dalam kamar waktu itu?"

"Baiklah."

Manager lobi memeriksa waktu mereka membuka kamar, lalu mencari rekaman cctv di waktu itu, cepat sekali, target terkunci, Kelly menahan nafas melihat gambaran di layar, melihat seorang pria asing yang memakai masker dan kacamata hitam, meyeret Kelly dan Leheon secara berurutan masuk ke dalam kamar hotel, dilihat dari rekaman cctv, dia dan Leheon sebenarnya tidak sadar, sedangkan pria itu tampaknya pria itu sengaja melakukannya, sengaja menyamar sampai tidak bisa melihat jelas wajahnya, setelah pria itu menyelesaikan mereka berdua, lalu diam-diam meninggalkan hotel.

"Hanya ada sebanyak ini saja."

Manager lobi menunjuk ke layar.

"Baik, maaf sudah merepotkan, terimakasih."

Leheon berjabat tangan dengan manager lobi, lalu menarik lengan baju Kelly, pelan-pelan keluar dari hotel.

Berdiri di luar pintu hotel, Leheon menghela nafas: "Sudah lihat kan? Waktu itu aku juga tidak sadarkan diri, jelas sekali kita berdua sudah dijebak."

Ekspresi wajah Kelly mengeras, dengan kaku mengangkat kepalanya melihat langit, tanpa mengatakan apa-apa pergi dari sana.

Leheon mengikutinya dari belakang, meneriakkan: "Ayo kita cari suatu tempat untuk bicara."

"Tidak ada yang perlu dibicarakan."

"Sekarang kita harus berbicara."

Leheon menarik paksa Kelly naik ke mobil, lalu membawakan mobilnya ke pinggir laut, melihat laut yang tak berujung dibawah angin laut yang kuat menggulungkan satu per satu ombak, suara air laut mengenai batu seperti tepukan yang merusak irama, tiba-tiba pelan, tiba-tiba kuat, tiba-tiba lambat, tiba-tiba cepat.

"Setelah melihat rekaman, apakah masih tidak ingin memaafkanku?"

Leheon berdiri di belakang Kelly, dengan sedikit kesal bertanya.

Kelly tidak berbicara, kedua matanya yang kosong melihat permukaan laut yang jauh, saat kecil neneknya sering membawanya pergi ke sungai Huangpu, sering mengatakan: "Kelly, bereinkarnasi di dunia ini jangan menjadi burung kecil yang tidak mempunyai masalah di langit, meskipun langit sangat besar, tapi tidak sebaik laut yang ada di permukaan tanah, dia bisa menampung semua air yang mengalir, jadi kalau mau, harus menjadi laut yang bisa menerima segalanya."

Saat ini, dia tidak ingin membenci siapapun, hanya ingin membiarkan dirinya berubah menjadi laut, membiarkan semuanya tenggelam di dalam permukaan laut.

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu