Cinta Di Balik Awan - Bab 117 Menginjak Ketulusan Orang Lain

Beberapa hari kemudian, Kelly sekali lagi mendapat pemberitahuan dari kepala sekolah, ada orang yang ingin bertemu dengannya.

Kali keduanya ke ruang tamu, sebenarnya sudah kepikiran, selain kakak pertama Dion, Mulan, tidak ada orang yang begitu tinggi.

Faktanya, dia tidak salah tebak.

“Kelly, apa maksudnya ini? “

Mulan mencampakkan pendaftaran yang dia ajukan beberapa hari yang lalu ke meja.

Dengan mata yang berkilauan, Kelly dengan tenang menjawab: “Itu tertulis dengan jelas.“

“Heh, kamu sedang menantangku, kamu tidak ingin meninggalkan Zurich, dan terus mengganggu adik keempatku? “

Kelly tidak bermaksud menjawab: “Tolong perhatikan kata-kata Kamu, aku tidak mengganggu siapa pun, kalau dua orang saling mencintai, tidak ada yang bisa memisahkan mereka, kalau tidak cinta, mau dipersatukan juga tidak bisa. “

“Kamu pikir aku akan meloloskan pendaftaranmu ini? “

Mulan mengoloknya, mulutnya menyeringai.

Kelly tersenyum: “di depanmu, aku tidak pernah berani memprediksi, tapi, aku tidak akan berkompromi lagi. “

“Apa maksudnya? “

“Kamu punya kemampuan tidak meloloskan pendaftaranku, juga punya kemampuan untuk membuatku tidak bisa hidup di Zurich, ini semua aku percaya, tapi aku lebih percaya, apa yang kamu dapat lakukan juga dapat dilakukan Dion, ku pikir, kamu juga tidak berharap adik keempat Kamu demi aku bermusuhan dengan paman kan?”

Tatapan mata Mulan sedikit ragu, atau mungkin tidak menyangka dia begitu paham akan masalah internal keluarga Stenheim.

“Tidak kelihatan kamu melihat keluarga ini sangat dalam, pantasan adik keempat ku terayu olehmu, aku tahu dia bersikeras membatalkan pernikahan dengan Jesan, pasti ini tidak lepas dari kamu, hmph, tak kusangka tebakan ku benar! “

“Dion mau membatalkan pernikahan, Kamu pergi cari dia, dan bukan cari aku, Kamu cari aku, tidak akan membantu apa-apa pada masalah ini, yang ada semakin salah, kalau ada yang menindasku, dari sifat adik keempatmu, Kamu rasa dia akan mengabaikannya? “

“Mengancamku? “

Mulan mengerutkan alis.

“mana aku berani“

“Heh, jangan bilang aku tidak mengingatkan mu, adik keempat ku tidak mungkin memutuskan hubungan dengan Jesan, dan, kamu jangan mimpi, berpikir mereka berpisah, kamu sudah bisa terbang tinggi menjadi phoenix, aku hanya ingin tanya kamu satu kalimat, seberapa paham kamu padanya? “

Kelly sedikit tidak percaya diri, tapi dia tetap tenang: “aku tidak perlu memberitahumu ini. “

“Tidak perlu, atau sama sekali tidak paham? “

Mulan melihat kelemahannya, dan mulai mendesak：“Kamu tahu Jesan baginya berarti apa? “

“Kamu tahu berapa banyak orang yang menginginkan nyawanya? “

“Kamu tahu apa yang paling ingin diwujudkan nya? “

“Kamu tahu apa yang paling dia pedulikan? “

……

Sekumpulan pertanyaan ini, tidak ada satupun yang bisa dia jawab.

“Kenapa tidak bicara? Lidahmu keseleo? “

Mulan tersenyum sinis: “Kamu tidak paham apa-apa, tapi berani begitu sombong, kamu masih muda tidak tahu menjadi tinggi dan kuat, suatu hari nanti kamu akan menyesalinya. “

Setelah selesai mengatakannya dia pergi keluar, Kelly berteriak: “Tunggu. “

“Pernikahan mu pasti tidak bahagia? “

Kakak pertama Dion berbalik badan dengan marah, dan melototi dia: “Diam, masalah ku masih belum giliranmu yang menilai! “

Karena kamu tidak bisa mendapatkan ketulusan, jadi, baru bisa menginjak ketulusan orang lain.

Kelly meluruskan punggungnya: “tidak peduli dengan siapa aku bersama, tapi selama aku memilih orang itu, aku punya waktu seumur hidup untuk memahaminya! Aku tidak perlu tahu tentang dia dari mulut orang lain. “

Sepanjang sore, dia menghabiskan waktunya, mata penuh kasih sayang Dion, ciuman lembut dan sombong, adegan per adegan kembali muncul dibenaknya.

Dion, aku cinta kamu, tapi aku tidak ingin memahamimu. Semakin memahamimu, aku akan semakin menjauhimu.