Cinta Di Balik Awan - Bab 102 Tidak Bisa Dihentikan

Waktu seperti pasir yang digenggam di antara jari-jemarimu, tidak peduli seberapa ketat kamu memegangnya, pada akhirnya akan hilang sedikit-demi sedikit.

Dalam sekejap mata, sebulan kemudian, setiap mahasiswa internasional di Universitas Zurich mulai sibuk, mempersiapkan masa depan mereka sendiri.

Tentu saja, tidak terkecuali bagi Kelly.

Karena dia terlalu sibuk, dia hampir lupa panggilan telepon Samuel sebulan yang lalu. Terkadang teringat, dia hanya asal bicara tidak akan benar datang kemari.

Sampai suatu malam ketika dia log in ke instagram, melihat Samuel meninggalkan pesan kepadanya yang mengatakan dua hari kedepan dia akan pergi ke Zurich, dia terkejut, merasa semuanya agak rumit.

Dia sibuk menelepon kerumah, telepon di jawab ayah Kelly: “Halo? Siapa? “

“Ayah ini aku, Samuel mau datang ke Zurich kamu tahu? “

Dia langsung saja ke intinya, berpikir tidak peduli bagaimana pun harus menghentikannya.

“Ah? Oh, tahu, kenapa? “

Tahu? Kenapa kamu tidak menghentikannya? “

“Untuk apa aku menghentikannya? Jarang menantuku perhatian seperti ini pada putriku, aku senang bukan main, untuk apa aku menghentikannya. “

“Menantu menantu apa, aku masih belum nikah! “ Kelly mengerutkan alis: “aku tidak peduli, kamu harus bantu aku menghentikannya. “

“Meskipun belum nikah, dia juga pacarmu, pacarmu menjemputmu pulang apa ada yang tidak benar? “ Dian terdiam sebentar: “Kamu jujur padaku, apa kamu melakukan sesuatu yang memalukan di Zurich? “

“Pa! Apa yang kamu bicarakan? Tindakan memalukan apa yang kulakukan?! aku hanya tidak ingin dia menghamburkan uang, keluar negeri kamu pikir seperti ke pasar begitu gampang. “

“Masalah uang ibunya Samuel saja tidak keberatan, apa yang kamu permasalahkan? Kamu terlalu melebihkan. “

Ah, satu dua orang mengeluarkan kata melebihkan, dan dialah tersangka yang melebih-lebihkan.

Awalnya dia berharap kedua orang tuanya membantunya membujuk Samuel, tampaknya sudah tidak ada harapan, dari awal seharusnya sudah tahu, mereka ini dipihak yang sama.

Dia menutup telepon dengan kesal, dengan konyol duduk di tepi tempat tidur melamun, Giselle masuk, melihatnya melamun, bercanda: “Kenapa, sudah mau tamat, tidak rela sama seseorang? “

“Pergi pergi pegi, aku sedang pusing. “

Dia menatap dengan marah.

“Pusing apa? Sini, ceritakan ke kakak peri, biarkan kak peri bantu kamu selesaikan kesulitan.”

Kelly mengabaikannya, peri itu tidak menyerah: “katakan, katakan, apa yang kamu pusingkan? “

“Pacarku mau datang ke Zurich, coba katakan bagaimana kamu membantuku? “

Giselle berpikir: “kamu tidak ingin dia datang kan? “

“Iya. “

“Itu gampang, kamu bilang saja ke dia sudah cinta sama orang lain, buat dia tidak datang saja. “

……

Ternyata benar tidak lebih dari setengah kalimat tanpa berpikir.

Keesokan harinya di siang hari, Samuel menelepon lagi.

Sebelum Kelly mengangkat telepon, dia berpikir bagaimana pun, harus membujuknya untuk tidak datang ke Zurich.

“Halo, Samuel, aku baru saja mau telepon kamu. “

“Iyakah? Kita berdua ini sangat cocok, ada apa? “

“Kamu lebih baik jangan datang menjemputku, simpan uang mu untuk beli cincin yang besar untukku? “

Menghela nafas menyesal: “kenapa tidak bilang. “

Dia terkejut: “apa maksudnya? “

“Aku sudah sampai, kamu cepat jemput aku dibandara! “

Dengan tatapan mata tidak percaya, Kelly hampir saja jatuh ke lantai, setelah sekian lama, dia baru bisa mengatakan dua kata ini: “Tunggu aku...... “

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu