Cinta Di Balik Awan - Bab 219 Menyebalkan

Sore menjelang malam, Kelly memindahkan sebuah meja dan menulis dengan penuh perhatian, Tan tak pernah belajar, tentu saja pengetahuannya tentang tulisan Kelly sangat sedikit.

"Kakak Kelly, kamu seharian kalau bukan menanam bunga, pasti baca buku, kalau tidak ya menggambar, kalau tidak juga seperti sekarang menulis, apa kamu tak merasa bosan? "

"Tidak merasa ah, melakukan hal yang diri sendiri suka, kenapa bisa bosan."

"Tapi hal yang kamu suka bukannya terlalu banyak?"

"Memang iya?"

"Tentu saja, aku rasa kamu sangat berminat pada hal apapun."

Kelly tertawa: "mana bisa, aku juga ada hal yang aku tak suka lakukan"

"Kalau begitu kamu tak suka lakukan apa?"

Berpikir, Kelly menjawab: "aku tak suka bermimpi."

"Ha?"

Tan bingung dengan kata-kata Kelly, belum pernah dengar orang yang tak suka bermikpi

"Karena aku pernah bermimpi, menghancurkan kebahagiaan seluruh kehidupanku."

"Mimpi apa itu?"

"Tak boleh diberitahukan."

Kelly menunduk, serius menulis mimpi buruk di kertas putih.

20 tahunan Kelly banyak sekali bermimpi, malah hanya sekali ini, mimpinya jadi kenyataan.

Jadi, Kelly paling tak suka bermimpi.

Tan peka dan tak banyak bertanya, pergi ke taman dan berputar-putar beberapa kali sampai kembali ke hadapan Kelly lagi, meletakkan sikutnya di meja, menarik dagunya dan bertanya: "pacar kamu tampangnya seperti apa?"

"Kamu sangat penasaran? "

"Sedikit."

Kelly mengeluarkan telepon genggam dari kantungnya, mencari foto Kelly bersama Dion saat ulang tahun, menaruh di depan Tan: "begini tampangnya."

Tan terdiam, raut wajahnya tiba-tiba berubah pesat, sepenuhnya membatu di tempat.

Melihat raut wajah Tan pucat pasi, Kelly bertanya dengan bingung: "Tan, kenapa?"

"Tan……Tan……"

Kelly terus memanggil beberapa kali, Tan baru seperti tersadar dari mimpinya, menggeleng dengan mata berbinar: "tak kenapa-napa, tampangnya agak mirip dengan ayah tiri aku, hatiku agak sedih."

"Ayah tirimu?"

"Kelly membuka mulutnya lebar-lebar karena terkejut, memangnya tampang Dion semenyebalkan itu?"

Bibi Yu lari dari dalam ruang tamu, bicara dengan senang: "Nona, Nona, barusan Tuan Muda telepon, malam ini pulang."

"……Oh."

Reaksi Kelly sangat datar, tak senang tak terkejut dan tak terpicu akan berita ini.

"Aku agak tak enak badan, aku ke kamar dulu istirahat sebentar."

Raut wajah Tan tetap saja tak terlalu baik, Kelly bertanya dengan perhatian: "apa mau aku minta dokter datang dan periksa kamu? "

"Tak perlu, istirahat sebentar nanti juga baikan."

"Baiklah kalau begitu, saat makan malam baru aku panggil kamu."

Jam 10 malam, Kelly berdiri di depan jendela kamar tidurnya, mendengar suara klakson mobil yang familiar, Dion kembali, setelah pergi selama 3 hari, akhirnya pulang.

Berbalik badan, perlahan turun, Dion sudah berjalan masuk ke ruang tamu, melirik melihat Kelly, mendekat dengan senang dan terkejut berkata: "Kelly, kamu masih belum tidur? "

"Ya. "

Dion memeluk Kelly dengan kuat, dengam suara berat berkata: "kangen sekali sama kamu……"

Kelly tak bicara, badannya malah agak kaku, merasakan perubahan Kelly, Dion berkata: "kenapa? Apa tak senang bertemu aku? "

"Tidak."

"Kalau begitu kenapa senyumpun tak ada?"

Kelly awalnya tak ingin bilang, tapi mendengar Dion bertanya seperti ini, akhirnya tak tahan membalas: "kamu pergi sama cewek lain foto prewed, masa pulangnya masih mau aku menyambutmu dengan senyum?"

Dion terdiam: "kamu sudah tahu? "

"Aku juga berharap aku tidak tahu."

"Maaf, aku hanya takut kamu sedih kalau sudah tahu."

"Lain kali tak perlu menutup-nutupi dariku, untukku, masalah yang lebih menyedihkan, juga sama akan dihadapi."

"Apa lagi, lebih membuat Kelly sedih dibanding Dion dan Jesan menikah?"

Maxim sudah mencari dan mendapatkan petunjuk yang baru, semua ini dengan sangat cepat akan berlalu……

Reaksi Kelly datar, Kelly sekarang sudah belajar bersikap acuh tak acuh, dengan sangat cepat akan berlalu, dengan sudah berlalu itu 2 hal yang berbeda, cara terbaik menghindari kecewa itu, dengan tidak berharap.

"Aku mau bicarakan sesuatu padamu. Kelly memulai topik.

"Apa?"

"2 hari yang lalu aku bertemu seseorang yang dipukuli sampai setengah mati, aku menyelamatkan dan membawanya pulang."

"Aku tahu."

"Kamu tahu?"

"Bibi Yu telepon aku, sudah membicarakan masalahnya padaku."

Kelly agak terkejut: "kamu tidak marah?"

"Kenapa aku marah?"

Dion yang bertanya balik membuat Kelly semakin kaget, Kelly kira Dion pasti akan bilang Kelly kebanyakan ikut campur, lagian, musuh keluarga Stenheim sudah terlalu banyak, dunia ini, juga tak seindah bayangan Kelly.

Saat Bibi Yu melaporkan masalah ini padaku, aku hanya bilang 1 kalimat padanya: "tak apa, aku juga pernah diselamatkan olehnya."

Hati Kelly tiba-tiba merasa campur aduk, asam manis pahit pedas kaku semua jadi satu, kalau waktu bisa kembali ke 3 tahun yang lalu, kalau bisa memilih ulang, apa Kelly masih akan berharap, di tempat itu, di waktu itu, bertemu Dion……

"Mana orang yang kamu selamatkan? "

Melihat Kelly diam tak bersuara, Dion membuka mulut dan bertanya.

"Dia di kamar tamu, aku pergi panggil dia ke sini."

"Baik."

Kelly berjalan ke depan 2 langkah, berpikir-pikir kemudian menoleh lagi: "omong-omong, apa kamu bisa bantu kasih dia pekerjaan?"

"Boleh."

"Terima kasih."

Menatap tampak belakang Kelly, kekecewaan yang tak terungkapkan dalam hati Dion, sejak kapan, Kelly ternyata begitu asing dan terasa jauh dari Dion? Kalau dulu, Kelly minta bantuan Dion, dan kalau Dion setuju, Kelly pasti akan memeluk Dion dengan senang, berkata: "Koko Dion kamu baik sekali."

Semuanya tak bisa diharapkan kembali seperti dulu lagi, Dion bukanlah Dion yang dulu, mana bisa berharap kalau Kellynya, masih Kelly yang dulu.

Mengetuk-ngetuk pintu Kelly memanggil dengan suara pelan: "Tan, kamu sudah tidur belum?"

Tak ada orang yang merespon Kelly di dalam kamar, Kelly kira sudah tidur, mengetuk pintu dengan tenaga tan lebih keras, lanjut memanggil: "Tan……Tan…… "

Tetap saja tak ada yang merespon, Kelly memindahkan tangannya ke pegangan pintu, membukanya perlahan, pintu terbuka, lampu kamar menyala, tapi di ranjang, malah kosong melompong.

"Tan hilang?"

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu