Cinta Di Balik Awan - Bab 420 Berkelahi Terus Terang

Dalam beberapa hari berikutna, Kelly tetap mempertahankan suasana hati yang sedih di kantor. Meskipun dia merasa antisipasi di dalam hati, wajahnya tidak menunjukkan hal itu sama sekali. Dia bisa berpura-pura kuat, dia juga bisa berpura-pura sedih, demi Dion, tidak ada hal yang tidak bisa Kelly lakukan!"

Suatu siang, Kelly dan Maxim makan siang di restoran sekitar kantor. Di sana mereka melihat sebuah bayangan tubuh yang familier, orang itu adalah Kelly yang merpakan satu-satu orang yang mengetahui Dion itu berpura-pura amnesia selain Kelly.

"Aku ke sana duduk sebentar, kamu makan dulu"

Kelly berkata kepada Maxim sambil menunjuk ke meja Limo.

Maxim menoleh ke arah Limo sebelum mengangguk: "Baik"

Kelly berdiri dan menghampiri meja Limo, kemudian dia menunjuk ke tempat duduk di seberang Limo: "Apakah ada yang duduk di sini?"

Limo mengangkat kepalanya, tatapannya memancarkan keanehan untuk sejenak: "Tidak ada"

"Tidak apa-apa kan kalau aku duduk di sini?"

"Iya"

Kelly duduk di tempat itu dan menatap Limo selama beberapa detik sebelum berkata: "Kamu sudah tahu aku telah bertemu dengan dia kan?"

"Iya"

"Kalau begitu, apakah kamu boleh bersikap jujur kepada aku, alasan kamu membantu Dion itu apa?"

Sebelum Limo menjawab, Kelly menambah lagi: "Kalau karena kamu menyukai dia, katana saja. Aku tidak ingin mendengar kata-kata palsu"

Limo mencicipi teh di atas meja sebelum berkata secara perlahan: "Alasannya adalah, aku ingin membantu dia. Hanya itu saja"

"Bukan karena menyukai dia?"

"Bagaimana kalau aku menyukai dia? Apakah dia mungkin bercerai dengan kamu dan bersama dengan aku?"

"Kalau sudah tahu tidak mungkin. Mengapa masih mau membantu dia tanpa syarat?"

"Aku sudah bilang, karena aku ingin membantu dia. Itulah alasannya"

Kelly menghela nafas panjang: "Meskipun aku tidak tahu apakah kata-kata kamu itu tulus dari dalam hati, tetapi Dion mempercayai kamu, maka aku juga percaya kepada kamu. Aku berharap kamu tidak membuat kepercayaan kami menjadi sia-sia"

"Terima kasih atas kepercayaan kamu. Aku juga berharap dia bisa menyelesaikan semua ini dengan cepat. Dulu aku sudah pernah berkata kepada kamu, mencintai seseorang itu bukan memiliki dia, meskipun aku tidak ingin melihat kamu bahagia, tetapi aku ingin melihat abang Stenheim bahagia, jadi aku hanya bisa memenuhi keinginkan kalian"

Setelah berkata, Limo pun berdiri dan meninggalkan restoran. Kelly menatap ke bayangan belakang Limo dan berpikir dengan dalam, kemudian Maxim pun menghampiri dia: "Kalian berbicara tentang apa saja?"

"Dia bilang dia itu tulus mau membantu Dion"

"Bisa jadi kata-kata dia benar. Limo benar-benar adalah orang yang berbeda dengan Jesan Bishen, dia lebih pintar dari pada Jesan Bishen. Waktu menginginkan sesuatu dia tidak akan memeluk pemikiran mati bersama"

"Aku juga berharap dia lebih pintar daripada Jesan Bishen" Kelly berkata.

Kelly dan Maxim meninggalkan restoran, sebelum masuk ke dalam mobil, tatapan Kelly berhenti di sebuah sudut selama beberapa detik.

"Apa yang kamu lihat?"

Maxim bertanya.

"Orang yang mengawasi aku secara diam-diam"

"Berbicara tentang itu, aku juga baru menyadari juga ada orang yang mengawasi aku secara diam-diam di sekitar rumahku"

"Tentu saja, kita berdua adalah orang yang paling mungkin Tuan Stenheim dekati"

Setelah kembali ke kantor, telpon kantor Kelly pun berdering, dia mengangkatnya: "Halo? Siapa?"

"Keponakan ipar, aku adalah paman kedua"

Kelly merasa agak kaget: "Ada apa?"

"Apakah kamu memiliki waktu pada malam ini? Paman kedua ingin mentraktir kamu makan"

Sudah berkelahi sampai begini, masih bisa mengundang Kelly pergi makan seperti biasa. Kelly tidak tahu apa yang sedang direncanakan pria tua ini, dia bertanya dengan dingin: "Kenapa mau traktir aku makan?"

"Aku merasa antara kita ada sedikit salah paham. Jadi ingin mengundang kamu berbicara bersama, mau bagaimanapun kita adalah sekeluarga, tidak perlu membuat hubungan kita sampai begitu tegang"

Berbicara omong kosong dengan mata terbuka. Sepertinya acara ini menyembunyikan sesuatu, setelah berpikir sejenak, Kelly pun setuju: "Baik. Mau makan di mana pada jam berapa?"

Kelly mau pergi dan melihat pria tua ini sedang merencanakan jebakan apa lagi.

"Jam 7 malam di ruangan nomor 6 Diaomond"

"Baik. Sampai jumpa nanti malam"

Setelah mengakhiri telpon, Kelly pun segera memanggil Maxim kembali: "Stanley berkata dia mau mentraktir aku makan pada malam ini"

Mata Maxim membesar: "Dia mau membuat apa lagi?"

"Katanya mau berbicara tentang salah paham antara kami, harus pergi ke sana baru tahu apa yang mau dia lakukan sebenarnya"

"Kamu setuju?"

"Iya"

"Mengapa kamu menyetujuinya? Bagaimana kalau acara itu merupakan jebakan?"

"Jebakan atau bukan pun, aku tidak akan bisa menghindarinya. Kalau dia benar-benar mau menjebak aku, kamu mengira aku bisa berhasil menghindarnya hanya dengan menolak undangan malam ini?"

"Kalau begitu, aku temani kamu pergi saja"

"Tidak perlu. Dia mengundang aku sendiri saja, kamu bisa menunggu aku di sekitar Diaomond, ada apa-apa kita kontak lewat telpon saja"

"Baik"

Sore jam 6, Kelly kembali ke taman bunga wisteria untuk mengganti baju sebelum bergegas ke Diaomond. Setelah membuka pintu ruangan no.6, Kelly melihat Stanley beserta anaknya duduk di bagian samping pintu, selain mereka berdua, paman keempat dan kelima Dion juga hadir di acara ini"

"Oh, keponakan ipar kita sudah datang, ayo silahkan duduk"

Paman keempat Dion membantu Kelly menarik kursinya dengan giat, seolah-olah dia adalah tuan rumah acara.

"Hanya kita saja?"

Kelly duduk di atas kursi dan menoleh ke Stanley, paman keempat dan paman kelima dengan tatapan tenang. Kelly sengaja tidak menatap ke Leheon.

"Tentu saja tidak. Masih ada beberapa orang belum datang"

"Masih ada siapa?"

"Nanti kamu sudah akan tahu"

Stanley tertawa: "Sebenarnya tujuan aku mengundang kamu makan bersama pada malam ini itu ingin memberi tahu kamu sebuah masalah yang penting"

"Masalah apa?"

Kelly bertanya dengan tenang.

"Kami sudah menemukan Dion"

Kelly merasa terkejut. Bukan karena mendengar berita bahwa mereka telah menemukan Dion, tetapi mengapa Stanley bisa tiba-tiba berbicara tentang hal ini? Tampaknya acara hari ini benar-benar memiliki tujuan tersembunyi, selain itu tujuan itu pasti berhubungan dengan Dion.

Stanley dari kemarin sudah mengetahui hal Kelly telah bertemu dengan Dion. Kalau dia tidak bersikap jujur pada saat ini, Stanley bisa jadi akan meragukan mereka, jadi Kelly memutuskan untuk mengaku dengan jujur: "Aku sudah bertemu dengan dia, tetapi...."

Kelly berhenti sejenak dan mengerutkan alisnya: "Dia mengalami amnesia"

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu