Cinta Di Balik Awan - Bab 332 : Terlalu Kesepian

Pada pertengahan malam, Dion pulang dengan kondisi kemabukan, tidak tahu juga seberapa banyaknya alkohol yang masuk ke dalam perutnya, namun Dion merasa senang karena akhirnya dirinya bisa mabuk juga, terakhir kalinya dia sedih karena wanita itu, juga terakhir kalinya dia kemabukan karena wanita itu.

Setelah melewati hari ini, Dion merasa dirinya tidak akan hidup di dalam kenangan masa lalu lagi.

Dion masuk ke pintu rumahnya dengan kondisi kemabukan, namun hampir terjatuh karena kepleset sesuatu, tangannya memegang sebatang pohon cemara, ketika dia bersiap-siap untuk lanjut berjalan, tiba-tiba ada yang menarik lengannya dan berkata :”Abang Dion, kamu mabuk ya ?”

Li Mei yang berbicara padanya, Dion perlahan-lahan menoleh dan bertanya dengan nada lemas :”Kenapa masih belum tidur ?”

“Itu…”

Li Mei menunjuk bulan di atas langit.

Dion tersenyum dan berkata :”Kalau begitu kamu lanjut, kepalaku sedikit pusing, aku naik dulu.”

Dion berjalan dengan langkah pincang, hampir saja terjatuh lagi karena kehilangan keseimbangan, untung saja Li Mei cukup perhatian dan menarik lengannya dari belakang, lalu berkata :”Aku antar kamu ke atas saja.”

“Tidak perlu.” Dion menolaknya.

“Jangan keras kepala lagi, kalau kamu jalan sendiri pasti akan terjatuh lagi.”

“Pergi !”

Dion tiba-tiba membentak kuat dan membuang tangan di lengannya, namun dikarenakan tenaganya terlalu besar, sehingga Li Mei langsung terjatuh ke lantai.

Mungkin juga tidak kepikiran kalau Dion akan emosi sebesar ini, sehingga air mata Li Mei terus bergenang di dalam matanya, namun Li Mei tetap menggigit bibir sendiri dengan keras kepala, dan tidak ingin melontarkan suara tangisan apapun.

Dion menyadari tingkah dirinya yang hilang kendali, sehingga mengeluh nafas dan berkata dengan nada lelah :”Maaf.”

“Tidak apa-apa.”

Li Mei mengisap hidung dan menjawabnya, lalu bangkit dari lantai.

Li Mei berjalan ke hadapan Dion, lalu bertanya dengan berhati-hati :”Kamu ada masalah ya ? Seandainya ada, anggap saja aku tong sampah, buang saja masalahmu padaku.”

Dion terbengong sejenak, hatinya tiba-tiba ingin menangis karena kesakitan yang terlalu dalam ini, dulu pernah juga ada yang mengatakan kalimat persis ini kepadanya, hanya saja segalanya telah berubah, bagaikan dulu dirinya bilang menyukai Kelly, hanya sekedar terlalu kesepian yang tidak bisa kembali lagi ke masa lalu.

“Isi hati tidak bisa dikatakan pada orang.” Dion berkata.

Li Mei mengedipkan matanya dan berkata :”Kamu tahu sekarang zaman apa ?”

“Tidak tahu.”

“Zaman berkelahi dengan orang yang paling dicintai, lalu mencurahkan isi hati dengan orang asing.”

Dion tersenyum menyindir dirinya, lalu berkata :”Kamu benar-benar mirip dengan seseorang, cara bicara kalian juga sama persis.”

“Mirip siapa ?” Li Mei bertanya dengan penasaran.

Dion tidak menjawabnya, hanya menatapnya dengan tatapan datar, tiba-tiba berkata :”Boleh memanggil aku abang Dion ?”

Li Mei terbengong sejenak, lalu memanggilnya dengan tanpa menanya alasan :” Abang Dion…”

“Kelly…”

Dion langsung memeluk Li Mei ke dalam pelukannya, rasa sengsara dan kesedihan yang menumpuk di hatinya meledak seketika, air mata Dion terus menetes, wanita yang sedang dipeluk oleh Dion juga terbengong total…

Empat tahun kemudian ----

“ Wanwan , kenapa kamu tidak masuk TK lagi ?”

Kelly yang mengenakan seragam professional sedang melotot bulat matanya, kedua tangannya sedang menahan di pinggang sendiri, sebenarnya Kelly adalah ibu yang paling baik sedunia, namun setiap kalinya kata-katanya bagaikan seorang ibu tiri.

“Aku juga sangat pusing, paman Leheon yang menculik aku.” Wanwan menjawabnya.

“Alasan ini tidak masuk akal sekali, aku sudah bilang berapa kali padamu, jangan mengganggu paman Leheon !”

“Dia yang mengganggu aku, dia yang nekat mau membawaku main ke taman…”

“Masih tidak mau mengakui kesalahan ya ? Ulurkan tanganmu !”

Wanwan mengulurkan telapak tangannya dengan tampang murung, lalu menghela nafas dan berkata :”Haih, anak yang tidak ada ayah memang kasihan sekali…”

“Kamu…”

Kelly tidak berdaya apapun lagi, setiap kalinya dia ingin menghukum anaknya, anaknya akan melontarkan kalimat ini.

“Hari ini ampuni kamu saja, awas kalau berbuat salah lagi.”

“Setiap kalinya juga berkata seperti ini, kamu tidak capek ya.” Wanwan mengulur lidah dengan bandel, lalu berlari menghilang di hadapannya.

“Kamu…”

Memang memusingkan sekali, Kelly mengeluh dirinya. :”Kenapa aku bisa melahirkan anak seperti ini ?”

Pada siang tadi ketika Kelly menerima telepon dari guru TK, dia benar-benar malu sekali, setidaknya ada tiga kali dalam satu bulan, Wanwan akan menyelinap keluar TK setelah suster mengantarnya sampai ke TK, lalu Wanwan akan berkumpul dengan Leheon di tempat luar, awalnya Kelly masih ada rasa khawatir, namun sampai akhirnya dia juga tidak merasa heran lagi.

Kelly melewati lima tahun ini dengan penuh kesulitan, dia harus menjaga anaknya sambil bekerja, untung saja Tuhan memberkatinya, sehingga dia memiliki kesuksesan kecil dalam bisnisnya, meskipun dalam hubungan asmara masih tidak memiliki perkembangan apapun, namun segi karirnya telah mulai berkembang, saat ini dirinya telah berjabat sebagai kepala keuangan, gajinya telah mencukupi untuk menyewa apartemen di Sungai Xing , Wanwan juga tidak perlu iri dengan fasilitas yang dimiliki oleh anak-anak lainnya.

Hal yang paling Kelly bersyukur adalah Leheon telah menyimpan kembali perasaan terhadap dirinya, Leheon adalah atasannya dalam segi pekerjaan, sementara dalam masalah pribadi, Leheon adalah sahabat Wanwan , Leheon juga menjaga jarak dengan dirinya dan tidak pernah beranjak melebihi batasannya, apalagi saat ini Leheon juga tidak pernah mengatakan hal yang menyusahkan dirinya lagi.

Justru karena Leheon memiliki kesadaran dalam menjaga jarak, sehingga Kelly bisa membiarkan Wanwan bermain bersama Leheon, Kelly sanggup untuk tidak berinteraksi dengan siapapun, namun dia berharap anak perempuannya dapat hidup seperti anak biasanya.

Sudah lima tahun berlalu, Kelly mengira dirinya tidak akan sanggup bertahan, namun kenyataan membuktikan bahwa, dia telah melewatinya, apabila Kelly kepikiran perjanjian lima tahun dengan ayahnya, dia akan merasa sangat risau, dalam lima tahun ini Kelly tidak pernah menghubungi siapapun termasuk orang tuanya, pada sebelumnya ketika ayahnya mengeluarkan perjanjian ini, Kelly tidak membantahnya, saat ini telah mencapai hari batas perjanjiannya, Kelly berpikir bahwa seandainya dirinya tidak bertemu lagi dengan mereka, mungkin saja kedua orang tuanya akan merasa dirinya tidak bahagia, makanya bisa mengingkari janji…

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu