Cinta Di Balik Awan - Bab 46 Teman terbaik

Giselle bagaimana mungkin mau melepaskannya, mengikuti dibelakang pantatnya, bersikeras agar dia mau mengakui sebenarnya terjadi masalah apa, seharian melamun saja.

Kelly ditanyai olehnya sampai sebal, lalu mencari alasan untuk memberhentikannya : “Aku dan pacarku sedang bertengkar. “

“ Pacar?! “ Mulutnya menganga besar : “Dari mana? “

“Apa maksudnya dari mana? “

“Bukan, maksudku kamu sejak kapan punya pacar, kenapa aku tidak tahu?! “

“Kamu bukan cacing yang ada dalam perutku, kenapa mau semua urusan harus tahu. “

“ Hei, Kelly kamu mulai nakal ya, aku sampai memberitahumu semua masalah delapan belas generasi leluhur, kamu sampai masalah punya pacar sebesar ini menutup-nutupinya dariku, aku bilang padamu, aku marah, aku sangat marah! “

“Itu juga bukan aku yang ingin mendengarnya, adalah kamu sendiri yang memaksa menceritakannya kepadaku… …“

Dia dengan rasa tidak bersalah menjulurkan lidah, membuat Giselle marah :”Kamu semakin lama semakin tidak memiliki hati nurani! “

“ Sudah, sudah, hatiku sedang tidak enak, kamu jangan membuat kekacauan di sini. “

“Pergi ya pergi, siapa juga yang sudi menganggapmu. “

Giselle sangat berambisi mengambil perlengkapan mandi masuk ke kamar mandi, terdengar bunyi ‘bang’ sekali suara pintu dibanting.

Kelly tidak khawatir dia akan sangat marah, dia terlalu memahami Giselle, membuat dia bertahan membenci satu orang selama 2 jam, itu sangat sulit, benar-benar sangat sulit!

Setengah jam kemudian, Giselle keluar memakai baju tidur, wajahnya tertawa-tawa dan berkata : “Kelly, weekend ini mau tidak kita berdua pergi jalan-jalan. “

Dia tersenyum sambil mengangkat dagunya : “kenapa?

“Bukannya kamu lagi tidak enak hati, bersantai-santai. “

“Tetapi tadi sepertinya ada seseorang yang berambisi, bilang tidak sudi menganggapku. “

Giselle menelan ludahnya, berkata dengan canggung : “Sudah ya kamu, jangan keterlaluan, diberi tangga kamu harusnya turun, kamu tahu apa yang baik kan! “

****(diberi tangga harusnya turun : diperlakukan baik harusnya sadar diri)*****

“Haha, iya, iya. “

Kelly tidak bisa menahan, tertawa terbahak-bahak, belajar di luar negeri selama 2 tahun ini, satu-satunya hal yang paling beruntung adalah mengenal Giselle teman terbaiknya ini, dengannya selain pacar dan harta warisan, tidak ada yang tidak bisa berbagi dengan Kelly.

Sejak hari Rabu, Zurich turun hujan gerimis, sekali turun bisa 3-4 hari, sampai weekend baru mulai cerah.

Pagi hari, Giselle membuka jendela, teriak kaget : “Wow, cuacanya sangat cerah. “

Keduanya pergi jam 9 pagi, pemberhentian pertama Bahnhofstrasse, di sini adalah surganya belanja, harga barangnya mahal tidak masuk akal, berjalan satu jam lebih, Kelly mulai berisik : “Kita pulang saja, juga tidak ada membeli barang. “

“Sudah keluar juga, kenapa pulang ke rumah? Lagipula, jalan-jalan, cukup jalan-jalan saja, tidak perlu membeli barang. “

Cara berpikir yang aneh. Kelly tidak marah dan tertawa-tawa, benar-benar dikalahkan olehnya.

“Hei, Depan itu bukannya tempatmu biasa bekerja, kita berdua masuk istirahat. “

“Aku katakan dulu ya, istirahat boleh, jangan suruh aku mentraktirmu minum kopi, segelas kopi disana sama dengan gajiku satu minggu. “

“Ok, tidak ada masalah. “

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu