Cinta Di Balik Awan - Bab 249 Bicarakan Soal Syarat

Harapan terakhir Kelly hancur, air mata Kelly berputar di kantung matanya, berkata dengan penuh benci: "tidak lepaskan ya sudah tidak usah lepaskan, lagipula aku datang mencari kamu juga tidak banyak berharap, orang yang berstatus tinggi sepertimu ini, mana mungkin memahami ketidakberdayaan orang lain yang hidup dalam debu!"

Kelly selesai bicara, kepalanya sama sekali tidak menoleh langsung mau pergi, lengannya malah ditarik ditahan Dion: "aku bahkan tidak menyalahkan kamu karena sudah mengundang musuh ke rumah, kamu malahan disini ribut denganku karena 1 orang asing?"

"Untuk kamu orang asing, untuk aku, malah sudah seperti keluarga!"

"Keluarga? Keluargamu untuk aku, tidak hanya orang asing, tapi juga musuh."

"Lalu? Kamu maunya gimana? Balas dendam padaku juga sekalian?"

Dion menggunakan sedikit tenaganya, menarik Kelly ke hadapannya, merangkul pinggang Kelly dan berkata: "maaf, aku menyelamatkannya juga bukannya tidak bisa."

Sorot mata Dion berubah membara tidak bisa ditebak, Kelly dalam hati jelas-jelas tahu jelas maksud Dion, malah masih pura-pura bingung dan bertanya: "kalau begitu harus gimana baru boleh?"

“Tinggallah”. Ia mencium telinga Kelly dan berkata: "tinggallah di sisiku, sejak saat ini, kemanapun juga tidak boleh pergi!"

"Heh" Kelly sudah tahu Dion akan bicara seperti itu.

Menutup mata, terpikir mata putus asa Tan, terpikir nasib tragis Tan, Kelly mengukuhkan hati: "baik, aku janji!"

Kalau mengorbankan harga diri Kelly bisa menyelamatkan nyawa Tan, maka Kelly dengan rela berjanji, tidak peduli bagaimana Dion pernah menyakiti Kelly, juga tidak peduli luka di dalam hatinya sudah sembuh atau belum, asalkan bisa menyelamatkan Tan, segalanya bisa diabaikan dan tidak diperhitungkan.

Hanya orang yang sudah meninggal, baru mengerti arti berharganya kehidupan.

"Tapi aku punya 1 syarat."

"Syarat apa?"

"Kamu siapkan pekerjaan untuk Tan, harus tepat di bawah pengawasanmu, aku takut dikirim ke tempat lain, orang-orang yang dendam padanya tidak akan melepaskannya."

"Kalau begitu aku suruh dia mengikuti kamu 24 jam saja ya, 1 untuk mencegah kamu kabur, 2, juga hitungannya menyetujui permintaan kamu, tidak hanya tepat di bawah pengawasanku, bahkan sama kamu juga."

Kelly mengangkat kepalanya penuh amarah: "kamu ……"

"Kenapa? Tidak bersedia?"

"Apa kamu anggap aku kriminal?"

"Aku memang anggap kamu sebagai kriminal, aku mau memenjarakan kamu selamanya di sisiku, membuat seumur hidupmu, tidak bisa kabur dari genggamanku."

Dion terus mendesak, terus sampai memojokkan Kelly, tangannya bergerak ke celana santai Kelly yang sangat elastis, Kelly secara insting mengulurkan tangannya menghentikannya, malah melihat alis Dion melompat: "tidak ingin menolong orang lagi?"

"Kamu mengancamku?" Kelly menggertakkan giginya penuh benci. Tapi tangannya, malah tetap turun dengan tidak rela.

"Aku juga tidak berdaya dan dipaksa, siapa suruh kamu sesulit ini berkompromi."

"Bukannya aku sudah setuju untuk tinggal?"

"Apa artinya tinggal? Artinya sekarang kamu harus bekerjasama dengan apa yang aku sekarang mau lakukan kan?"

"Kalau begitu maksud kamu, kamu hanya butuh seseorang yang asalkan orangnya bisa “ML” sama kamu siapapun boleh?"

Dion sedikit bersender, sambil mencopot pakaian Kelly dengan cepat, sambil menempel di pipi Kelly dan bicara: "ML juga harus “love” baru bisa dilakukan kan? Kalau tidak cinta bagaimana melakukannya?"

Kelly melemas, membuka mulut kecilnya dengan sedikit terengah berkata: "aku hanya demi menyelamatkan Tan, jadi kamu jangan bangga……"

"Tidak masalah, aku punya cara membuatmu takluk."

Setelah hasrat yang kuat berlalu, Kelly memungut pakaiannya di lantai, satu per satu ia pakai kembali di tubuhnya.

"Jangan lupa, hal yang kamu janjikan padaku."

"Kamu mau kemana?"

Dion memanggil menghentikan "Kelly."

Kelly meliriknya: "kembali ke sekolah, kapan kamu mengeluarkan Tan, kapan aku kembali ke taman bunga Wisteria."

"Ok."

2 hari kemudian, di dalam kantor presdir perusahaan Stenheim, Dion duduk di kursi kerja yang terbuat dari kulit asli, membelakangi pintu.

Tidak lama kemudian, Maxim berjalan masuk membawa 1 orang, melapor dengan suara pelan: "presdir, aku sudah membawa Tan."

Dion perlahan memutar badannya, melihat dengan tatapan tajam, bertanya dengan suara berat: "tahu kenapa kamu bisa selamat?"

"Tahu."

Tan mengangguk kencang-kencang

Dion berjalan ke hadapannya: "kalau bukan karena Nona Kelly, aku sekarang sudah menghabisimu, jadi, ingat baik-baik, kamu berhutang 2 nyawa pada Kelly."

"Tan akan ingat baik-baik dalam hati!"

"Nanti kamu jadi penjaga keamanan di sini, asalkan kamu bersikap baik sesuai peraturan, aku akan membuat kamu hidup tanpa perlu khawatir sandang dan pangan."

"Terima kasih presdir!"

Pandangan Dion tertuju ke Maxim: "bawa dia mengurus prosedural ke bagian administrasi, lalu pergi ke Universitas Zurich."

"Baik."

Novel Terkait

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu