Cinta Di Balik Awan - Bab 209 Belum Tidur ? (2)

Remi perlahan menyeka noda kopi dari wajahnya, lalu tiba-tiba bangkit memegang pergelangan tangannya: “Aku omong kosong? Kamu sendiri yang terlalu bodoh, sudah tak terhitung berapa banyak orang yang tahu masalah ini dikeluarga Steinheim, hanya kamu sendiri yang konyol, kalau tahu begini dari awal tak ku beritahu, tunggu hari pernikahan Dion kamu lihat sendiri pakai mata kepalamu, ini baru yang namanya sakit hati!”

Kamu ini hidup di mimpi.... konyol……bodoh……bodoh……”

Kata-kata yang familiar, seperti sebuah bom waktu, paang, membuatnya pusing dan menggigil, dia gemetaran memegang dinding, menutup matanya, dan beberapa gambar mulai bermunculan——

Kelly, aku begitu mencintaimu, tidak tega melihatmu sakit hati, ingat, tak peduli kedepannya terjadi apapun, orang yang paling kucintai adalah kamu……

Kelly, kuakui dulu aku membencimu, tapi sekarang, kupikir aku tidak akan membencimu lagi……

Kalau ku bilang gaun pengantin ini akan kupakai di hari pernikahan, kamu percaya tidak……

Suatu hari nanti kamu akan mengerti, kamu sebenarnya bodoh atau tidak……

Kenapa malam ini kamu terus bilang i love you padaku……adakah? Aku tak ingat……mana mungkin, kamu pulang baru berapa jam, sudah lebih dari tiga kali mengatakannya……

Kelly tak tahu bagaimana dia meninggalkan Starbuck, dan tak tahu selanjutnya apa yang dikatakan Remi padanya, dia tak tahu apapun, yang dia tahu sekarang hanya pergi mencari Dion, tanya sendiri dan pastikan semua ini tidak benar……

Dia samar-samar pergi ke perusahaannya, ketika dia berdiri di depannya, dia melihat keputusasaan di matanya, semacam keputusasaan yang membuatnya panik.

“Kelly, ada apa?”

“Kamu mau menikah dengan Jesan ya?”

Tanya dia dingin tanpa ekspresi, dalam sekejap dia gelisah:” Kamu dengar dari siapa?”

“Jangan tanya aku dengar dari siapa, jawab iya atau tidak!”

Dion menutup mata sedih, apa yang ditakutkan akhirnya datang juga.

“Iya.”

Satu kata yang singkat jelas padat diucapkan olehnya, membuat Kelly bisa mendengar suara patah hati……

Betapa berharapnya dia mengatakan tidak, betapa berharapnya dia mengatakan ini adalah rumor sama seperti sebelumnya, tapi dia kecewa, putus asa, masa depan yang direncanakan dengan hati-hati runtuh dalam sekejap.

Piakk……Tamparan keras mendarat diwajahnya, air matanya berlinangan keluar:” Pertemuan yang sama tidak berarti akan ada akhir yang sama, Dion kasih tahu aku, sekarang akhir seperti apa yang kamu berikan padaku?”

“Maaf.”

Tangan Dion gemetaran ingin memeluknya, tapi dia menghindar:” Jangan sentuh aku!” Dia melangkah mundur dan bergumam pada dirinya sendiri, “Jangan sentuh aku, jangan sentuh aku……”

“Kelly, tenang dulu dengarkan aku.”

“Aku tidak mau dengar, aku tidak mau dengar apapun! Dion kamu mengecewakanku, kamu sudah mengecewakanku!”

Sekali lagi dia tidak bisa menahan nangis, hatinya pilu, dia kalah telak dalam percintaan ini, dia tidak iklas.

“Maaf, Kelly, jangan sedih, maaf……”

“Tidak usah minta maaf terus padaku, apa gunanya minta maaf? Tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan minta maaf, Dion aku benci kamu, demi kamu aku sudah mengorbankan segalanya, aku meninggalkan kampung halaman hanya untuk disamping mu, pada akhirnya kamu tetap mencintaku seperti ini, kamu sudah mau menikah dengan wanita lain, semua orang sudah mengetahuinya, hanya aku yang bodoh tak tahu apa-apa, kamu membuatku seperti orang yang paling konyol didunia, ini yang kamu bilang berikan semua cintamu pada ku agar semua wanita mengaguminya!”

“Kelly! Bukan begini!”

Dion melangkah maju kedepan dan memeluk erat dirinya, tak peduli seberapa kuat dia ingin lepas dari pelukan itu Dion tetap tidak membiarkannya lepas: “Aku terpaksa menikahi Jesan, cintaku padamu dari dulu tak pernah berubah, aku tidak memberitahumu karena takut kamu meninggalkan ku, sepuluh tahun yang lalu aku sudah pernah kehilangan sekali, sepuluh tahun kemudian aku tidak ingin kehilangan lagi, bahkan meskipun rasa sakit kehilangan orang yang paling penting dalam hidupku, cukup sekali itu saja, sekalipun aku seorang pria, aku tak menjamin bisa menerimanya sekali lagi, Kelly, percaya padaku, orang yang paling tidak ingin ku lukai hanya kamu seorang……”

“Kamu sudah melukaiku, masih mau aku mempercayaimu? Aku tidak percaya samamu lagi, konsekuensi dari percaya samamu adalah aku jatuh kedalam jurang yang dalam, janji yang kamu berikan seperti banyaknya bintang dilangit, dan tidak ada satupun yang kudapatkan!”

Kelly mengigit tangannya dengan kuat, darahnya merembes keluar, seperti kucuran air mata, dia memberinya tatapan putus asa lalu mengucapkan: “Dion, kita putus……”

Dia berbalik, selangkah demi selangkah berjalan keluar menghilang dari hadapan Dion.

“Jangan pergi! “Dion berusaha keras menahan sakit ditangannya, memeluk erat dirinya dari belakang: “Kita belum putus, dan tidak akan putus, kamu pernah berjanji padaku, selamanya tidak akan hilang dari hadapanku!”

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu