Cinta Di Balik Awan - Bab 133 Gaun Pengantin Dengan Berlian

Akhirnya, karena tidak tahan dengan suara bel, pengurus rumah membuka pintu dengan agresif.

“Sudah selesai belum kamu ini? “

“Aku hanya tanya satu pertanyaan, dimana Dion? “

“Tidak tahu! “

“Kalau begitu aku masuk sendiri cari! “

Kelly menyingkirkannya, dia sudah tidak tahan siksaan menunggu seperti ini.

“Untuk apa? Kamu mau menerobos masuk?! keluar, keluar kamu, kalau tidak aku lapor polisi! “

Di saat kedua orang ini dorong-dorongan, ada satu mobil berhenti.

Dari dalam mobil turun seorang wanita cantik, uhuk, bertanya dengan lembut: “ini kenapa? “

Kelly menoleh melihat ke belakang, orang itu adalah Jesan, dengan mata juling, matanya jelas-jelas provokatif dan bangga.

“Hai, nona Kelly ya, pagi buta mau apa? “

Pengurus rumah yang melihat Jesan, sikapnya langsung lembut: “nona Jesan begini, dia buat onar, mau masuk rumah cari tuan muda. “

Jesan mencibir: “biarkan dia masuk, bibi Min, nona Kelly adalah salah satu wanita cantik yang tak terhitung di depan Dion, meskipun dia tidak bisa mengubah takdir yang ada, tapi Dion bukanlah tipe pria yang genit, meskipun sudah berlalu, kalau dia tahu, melihat Anda memperlakukan nona Kelly seperti ini, dia pasti sedih......”

Dengan sarkastik, Jesan melihat dia hanya melawan seorang wanita yang tidak dapat diandalkan, Kelly berusaha menjaga suasana hatinya tetap stabil, berusaha memberitahu diri sendiri: orang dan anjing ada bedanya, apakah digigit anjing sekali, harus mengigit kembali?

“Hmm, begini, kamu masuk saja. “

Pengurus wanita minggir, dan sengaja menekankan: “ kedepannya nona Jesan adalah nyonya rumah kediaman Stenheim, dia menyuruhmu masuk, aku juga tidak bisa bilang apa-apa. “

Kelly lewat di depannya dengan dingin, dan di belakangnya terdengar suara Jesan: “Bibi Min, sini, bantu aku bawa tas ini. “

Dion benar tidak ada, selimut di kamarnya terlipat rapi, tidak ada suhu di tempat tidurnya, bahkan udaranya dingin.

Berpikir begitu lama dia teringat suatu malam, dia masih tidur di kasur ini, berada di pelukannya dan tertidur nyenyak, begitu singkatnya waktu, ini sudah berlalu, hati Kelly, mulai sedikit sakit.

Dia mencari dilantai bawah, di ruang tamu, Jesan menghabiskan banyak waktu menatap jiwanya yang hilang.

“Kenapa? Tidak menemukan orang yang ingin kamu cari? “ Dia sengaja bertanya.

“Dia dimana? “

“Maksudmu tunanganku? “

Dia sengaja menekankan tunangannya, tunangannya.

“Kamu hanya perlu memberitahu ku dia dimana saja sudah bisa, terkait dia siapanya kamu, aku tidak tertarik untuk tahu. “

Jesan mengangkat bahu: “mungkin dinas kali, kenapa, tidak beritahu kamu? Oh iya, dia punya begitu banyak wanita cantik, mana ada waktu beritahu satu-satu. “

“Aku kira kamu akan bilang keberadaan tunanganmu, aku tidak punya hak untuk tahu. “

Karena dia suka menekankan hal ini, kalau begitu, dia membantunya menekankan hal itu lagi.

Jesan bergerak perlahan dan berdiri di depannya, tersenyum dengan sarkastik: “Kamu ingat, jangan pernah mengatakan perkiraanmu. Kamu kira, priamu akan seperti yang kamu bayangkan, hati mereka berubah dengan cepat, dari awal sudah tidak seperti sebelumnya. “

Kelly tidak ingin tinggal disini mendengar kata-kata dingin darinya, dia balik badan, dan bersiap-siap untuk pergi.

“Tunggu sebentar. “

Dia meneriakinya, berjongkok dan membuka tas di kakinya, dan mengeluarkan gaun pengantin putih, berkilau berlian.

“Ini yang dikirim Dion dari Prancis hari ini. Suzanne Erann, seorang desainer gaun pengantin terkenal, bagaimana? Cantik tidak? “

Jesan sangat bahagia dan bangga, ini sangat kontras dengan Kelly, meskipun begitu, Kelly ingin mematahkan semangatnya.

Dia mengulurkan tangan dengan tenang dan menyentuh gaun pengantin bertatahkan berlian, dia tertawa dan berkata, “Memang cantik sekali, hanya saja..... “ dia mengatakan satu kalimat: “sedikitpun tidak cocok untukmu! “