Si Menantu Buta - Bab 55 Aku Akan Mengikuti Pertandingan Ini

"Ia ingin menyerangmu secara diam-diam," Sumanto memicingkan kedua netranya, menatap sekilas Tresky serta tiga temannya tengah menggenggam sebuah pipa baja, dan terukir jelas senyuman aneh di wajah mereka.

Semua orang tahu apa yang tengah terjadi, Denny Wang pun juga.

Saat Tresky serta tiga temannya ingin menyerang Denny Wang secara diam-diam, mereka benar-benar terkejut melihat Denny Wang membawa ratusan bawahan, serta tengah bersama dengan pria terkenal di kota, yaitu Sumanto.

Tangan mereka benar-benar gemetar.

"Kalian sungguh berani, apakah kalian boleh menyerang kak Denny?" emosi Alex Lin memuncak, lalu menampar wajah mereka satu persatu.

Pipa baja yang tengah mereka genggam terjatuh ke lantai, kedua lutut mereka benar-benar lemas saking ketakutan, lalu bersujud di depan Denny Wang.

Tresky benar-benar tidak menyangka Denny Wang ini berubah menjadi sungguh berkuasa. Ia tidak bisa menyerang Denny Wang, tapi Tresky harus bersyukur jika ia masih bisa hidup.

"Kak Alex...." Tresky serta tiga temannya benar-benar ketakutan, mereka masih mempunyai hubungan dengan Alex Lin, dan bisa disebut sebagai bawahan Alex Lin.

Tresky semakin ketakutan saat wajahnya ditampar oleh Alex Lin, ia tidak berani melontarkan satu kata pun dan terus bersujud.

"Benar-benar menarik, ternyata bawahan Alex Lin ingin menyerang bosnya. Alex Lin, kamu benar-benar terlalu payah dalam mendidiki bawahanmu, bahkan berani menyerang kakakku," Sumanto tersenyum aneh.

"Tuan Sumanto, aku tidak mengenal orang ini, dan tidak tahu bos mereka. Tapi aku akan menguruskan tiga orang tersebut, dan memberimu sebuah keadilan," Alex Lin berkata.

"Apakah kamu dendam denganku karena masalah saat pagi hari, lalu ingin menyerangku secara diam-diam sebagai balas dendam?" Denny Wang tersenyum tipis lalu menghampiri Tresky dan berjongkok di hadapannya, kedua netranya terlihat sungguh bersinar.

"Iya...." keringat terus mengalir di dahi Tresky, ia tidak bisa memikir apapun, dan tubuhnya benar-benar lemas.

"Bagaimana bisa menghajarku jika hanya membawa tiga orang? Kamu adalah orang kaya dari Keluarga Yue juga, bukankah lebih baik membawa banyak orang?" Denny Wang tersenyum tipis sembari berkata.

"....." kedua netra Tresky mengerjap dengan cepat, ia tidak tahu apa yang harus dikatakan kepada Denny Wang.

"Kini kamu tahu kemampuanku, apakah masih ingin melawanku?" Denny Wang terkekeh sembari bertanya.

"....." Tresky tidak berbicara.

"Bersujud dengan baik, pekerja teknikku pulang pukul 9:30, kalian boleh pergi setelah mereka telah pulang. Besok aku akan bertanya kepada mereka, kalian bakal tahu apa yang akan ditanggungkan, jika kalian pergi terlebih dahulu sebelum menuju pukul 9:30," kedua netra Denny Wang mendingin.

Selama dua tahun, Tresky terus mengganggunya karena ia kehilangan kemampuan untuk melihat, setiap saat ia benar-benar menahan emosinya saat bertemu dengan Tresky. Ia tidak menghantam dan memarahi Tresky, dan ia benar-benar baik hati hanya menyuruh Tresky untuk bersujud.

Selama dua tahun ini, ia ingat dengan jelas bagaimana Keluarga Wang dan Keluarga Yue, serta orang-orang yang memandangnya rendah memperlakukannya dengan jahat. Ia akan membalasnya secara perlahan, dan membuat mereka menyesal.

"Mereka berani menyerangmu secara diam-diam, setidaknya harus membuat mereka berbaring di rumah sakit selama setengah bulan," Sumanto berkata.

"Kita adalah keluarga, jangan memperlakukan masalah ini dengan berlebihan. Jika setelah ini mereka berubah, aku tidak akan memperlakukan mereka dengan jahat," Denny Wang terkekeh dan berdiri, lalu ia menatap Tresky, "Benar, bukan?"

"Benar, tuan," mimik wajah Tresky benar-benar berubah saat tengah bersujud di lantai.

Mendadak ponsel Denny Wang berdering, ia menerima sambungan telepon saat melihat siapa yang menghubunginya. Ia terdiam beberapa detik mendengar apa yang telah dilontarkan di sebrang sana, lalu tersenyum dan berkata, "Aku sedang bersama tuan Sumanto, sayang. Ia akan menjagaku, kamu tidak perlu khawatir."

"Jangan terus bersamanya, ia bukan orang baik," Friska Ye berkata dengan khawatir di sebrang sana.

"Tidak perlu khawatir, kita adalah teman baik, ia tidak akan menggangguku," Denny Wang tersenyum lalu mematikan sambungan telepon.

"Istrimu, kah? Ia benar-benar perhatian terhadapmu, aku tidak pernah diberikan perhatian oleh perempuan," Sumanto berkata dengan iri.

"Kamu juga mencari satu saja," Denny Wang terkekeh lalu menuju ke arah mobil.

Saat melihat Denny Wang akan memasuki mobil, Alex Lin dengan terburu-buru membuka pintu mobil. Ia berada di kendaraan milik Sumanto, Bentley yang seharga empat belas miliar lebih.

Tidak lama, Alex Lin, Sumanto, dan Fidel memasuki mobil dengan cepat. Bentley milik Sumanto pergi terlebih dahulu, Alex Lin menyusul di belakang, lalu satu persatu mobil Audi A6. Saat satu persatu mobil mulai melaju menjauh, Dito menghampiri Tresky dengan hati-hati lalu bertanya, "Ternyata kamu ingin melawannya saat bertanya kabar tuan Denny kepadaku?"

"....." Tresky mengerutkan dahinya, suasana hatinya benar-benar campur aduk.

"Kamu benar-benar bosan hidup dan sungguh berani melawan tuan Denny. Kamu sudah melihat kemampuan tuan Denny, bukan? Ia adalah tuan muda teratas di kota Harayu, bahkan Sumanto adalah bawahannya, dan benar-benar dibuat tertegun olehnya. Ia akan mempermainkanmu, tapi ia tidak menganggapmu," Dito menghela napas pelan setelah berkata.

Setelah itu, Dito balik ke mobil Denny Wang dan melajukan mobil meninggalkan tempat tersebut. Pekerja teknik mulai bekerja, dan sesekali melirik ke arah Tresky serta tiga temannya yang tengah bersujud di lantai.

Malam ini Denny Wang tidak kembali ke rumah, ia minum banyak dengan Sumanto, oleh karena itu mereka beristirahat di hotel kota Harayu.

Hari kedua di pagi hari, wajah Fidel menempel sebuah hansaplast, lalu menemukan seluruh petinju dan pelatih di seluruh lima puluh dua arena petinju yang telah dibeli oleh Denny Wang, dan berkumpul di belakang teater kecil.

Tidak banyak petinju dan pelatih di lima puluh dua arena petinju, total terdiri dari seribu orang lebih. Denny Wang mengenakan pakaian jas kulit, dan menatap seluruh orang lalu berkata, "Tujuh hari kemudian, kita akan bertanding dengan trian boxing club. Sekarang aku akan memilih tujuh hingga tiga puluh orang untuk pelatihan, memperdalamkan tinjuan, kaian harus membuat sebuah gerakan tinjuan. Lurus, lurus, kait, ayunan tinju."

Mendengar kata-kata Denny Wang, mereka mulai melakukan gerakan di hadapan Denny Wang.

"Tidak," Denny Wang meghampiri sederet orang yang tengah berdiri, lalu menggelengkan kepalanya.

"Tidak." "Tidak." "Tidak...."

Denny Wang terus menggelengkan kepala, dan terus menghapuskan petinju lain.

Orang yang ahli dalam bertinju akan tahu bagaimana kemampuan seluruh orang. Denny Wang melatih bela diri sejak kecil, ia juga memperdalamkan bidang tinju di luar negeri, pertarungan terpadu serta kendo dan lain-lain.

Ia menjadi tentara bayaran selama setengah tahun, menyembunyikan identitas dirinya dan ikut berpartisipasi dalam pertandingan kendo teratas K-1.

Membahas tentang berkelahi, tidak ada yang bisa mengalahinya.

Dalam bidang tinju, ia mempunyai hak dalam mengomentari petinju. Seorang atlet yang baik, terkadang ia adalah seorang pelatih juga.

Ia hanya bisa mengatakan, petinju dari arena petinju kecil benar-benar tidak bisa dibandingkan dengan trian boxing club. Ia pernah melihat tempat arena petinju kecil yang dibelikan oleh Fidel, benar-benar tidak bisa dibandingkan dengan fasilitas trian boxing club, dan pelatih pun tidak bisa dibandingkan juga. Trian boxing club mendapat keuntungan lebih banyak, selalu menjadi lingkaran bajik, dan setiap tahun terdapat fasilitas terbaru. Metode pelatihan yang sungguh baik di luar negeri, dan pelatih luar biasa yang berasal dari provinsi. Bisnis tinju benar-benar terkenal di China, dan tempat arena petinju lainnya mengalami kerugian, beberapa tempat arena petinju terus berada di lingkaran setan. Saat Fidel ingin membeli tempat arena petinju, banyak bos langsung memperjualkannya tanpa memikir lagi.

Di antara seribu orang, Denny Wang hanya memilih tujuh hingga delapan puluh orang. Layak menjalani pelatihan, tapi tidak bisa dibandingkan dengan trian boxing club.

"Kita benar-benar menghabiskan uang membeli lebih dari lima puluh tempat arena petinju, bos. Jika tidak bisa mengalahkan trian boxing club, apakah kita akan mengalami kerugian?" Fidel bertanya dengan cemas.

"Tidak sampai mengalami kerugian. Aku membeli lima puluh arena tinju, awalnya tidak pernah ada pikiran untuk bertemu dengan orang jago. Memiliki tujuh delapan anak jago sudah cukup baik untukku. Kalian semua juga jangan kecewa. Kalian sebagai petinju dan pelatih yang dipilih olehku berarti kalian sangatlah menyukai pertinjuan. Aku sendiri juga suka tinju. Masyarakat kuat, maka negara juga sangat kuat, tubuh kuat maka negara kuat. Kalau kita semua memiliki hobi yang sama, aku pasti akan berusaha membuat bisnis pertinjuan ini menjadi lebih baik. Kalian ada yang bukan petinju profesional dan bertinju karena kalian suka. Kita semua jangan menyerah atas pekerjaan ini," Denny Wang berkata.

"Tapi tujuh hari kemudian, bagaimana jika kita tidak bisa mengalahkan trian boxing club?" Fidel bertanya.

"Kita adalah penyelenggara pertandingan ini, tidak penting kita bisa mengalahkan trian boxing club atau tidak, kita menginginkan rasa antusias warga terhadap bidang tinju, dan kita menginginkan kota ini merasa penting terhadap bidang tinju. Jika kita bisa membuat bidang tinju menjadi terkenal, kita akan memperolehkan uang dalam penyelenggara pertandingan ini. Tapi sepertinya kita telah taruhan dengan trian boxing club, mau bagaimana pun kita harus berusaha untuk memenangkan pertandingan ini," Denny Wang berkata.

"Bagaimana?" Fidel berkata.

"Aku yang akan mengikuti pertandingan ini," Denny Wang berkata.

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu