Si Menantu Buta - Bab 116 Merebut Kekuasaan

Proyek Nikita ini senilai 400 miliar, bagi beberapa perusahaan pada umumnya proyek ini tidak terlalu besar, contohnya seperti perusahaan pertama milik Keluarga Han di Kota Harayu, ini merupakan hal kecil bagi mereka, biasanya mereka sekali mengembangkan proyek real estat senilai 1 hingga beberapa triliun.

Bisnis 400 miliar bagi Keluarga Ye yang hanya memiliki aset puluhan miliar terbilang besar.

Proyek yang Nikita berikan kepada Keluarga Ye adalah konstruksi dan mendekorasi, hal utama adalah memperbaiki seluruh Kota Kuliner Chevron, yang termasuk setengah dari proyek real estat.

Proyek yang diterima Keluarga Ye ini merupakan sebuah proyek besar dari Kota Kuliner Chevron, meskipun tingkat kesulitan dari proyek ini sangat besar, tapi mereka telah menyelesaikannya dalam kurun waktu satu bulan. Keluarga Ye memerlukan tim teknik dalam jumlah besar untuk membantu mereka menyelesaikan pekerjaan ini, waktu yang begitu mepet, bahkan hingga harus bekerja lembur, dan modal untuk para tenaga kerja. Apalagi mereka perlu membeli berbagai macam perlengkapan, mereka tidak mempunyai kemampuan seperti yang dimiliki oleh Keluarga Han, maka pemasok material juga tidak akan memberi mereka potongan yang banyak, oleh karena itu modal untuk membeli perlengkapan semakin bertambah.

Setelah menyelesaikan proyek ini, mereka masih harus membayar pajak, dan pajak dibayar sesuai dengan banyaknya jumlah proyek yang dilakukan dalam satu tahun ini, bisnis 200 hingga 400 miliar ini terlihat sangat banyak, Denny pernah menghitungkan untuk mereka, sebenarnya jika mereka telah berhasil menyelesaikan proyek ini, mereka hanya mendapatkan keuntungan sekitar 20 miliar saja.

20 miliar juga tidak sedikit, karena total keseluruhan aset yang dimiliki Keluarga Ye hanya 100 miliar, dan sekarang Friska memberi tahu Denny bahwa mereka kekurangan 40 miliar, itu berarti mereka telah rugi dalam proyek ini.

Melihat wajah Friska yang merona saat ini, matanya tertuju pada jumlah perhitungan proyek ini, Denny sedikit menyipitkan matanya.

Keuntungan yang dihasilkan mereka dalam proyek ini tidak banyak, mereka pasti tidak akan rugi, dan pasti ada sesuatu yang salah di tengah sektor proyek ini, dan tentunya ada seseorang yang melakukan sesuatu pada perhitungan ini.

Jika ada masalah dalam proyek ini, siapa yang akan mendapatkan keuntungan paling besar?

Dengan menggunakan jempol tangan saja, jawaban sudah terlihat, pasti Glen sekeluarga.

“Biarkan aku membantumu.” Ucap Denny kepada Friska.

Friska segera mencengkeram kuat dokumen perhitungan tersebut, matanya melotot dingin ke arahnya.

“Kenapa memandangku dengan tatapan seperti ini?” Denny terkejut.

Friska tidak menjawabnya, dan dia masih melotot dengan mata dingin ke arahnya.

Setelah sekian detik mereka saling menatap, Friska akhirnya menunduk dan terus melanjutkan melihat proposal perhitungan itu, dia tak lagi mempedulikan Denny.

Denny berpikir dengan hati-hati, dia tahu apa yang sudah terjadi.

Friska sepertinya mulai mencurigainya.

Di saat matanya telah disembuhkan, dan hal utama adalah demi keamanan, maka dia menyembunyikan hal ini. Tapi, dia tidak seharusnya menyembunyikannya dari Friska, karena Friska sangat baik padanya. Tidak masalah baginya untuk menyembunyikan hal ini kepada orang lain, tapi tidak dengan Friska.

Hasilnya, kesalahan perhitungan dalam keadaan ini, dan sekarang sudah semakin banyak orang yang mengetahui tentang kesembuhan matanya, dan Friska adalah orang terakhir yang mengetahui hal ini.

Siapa pun jika ditempatkan di posisi ini, pasti akan marah.

Dengan tulusnya memperlakukan orang dengan baik, tapi orang itu malah membohongi dirinya sendiri, dan sekarang semua orang telah mengetahui hal itu, hanya dia seorang yang tidak mengetahuinya.

Denny tahu Friska mencurigainya, dan sekarang dia sedang marah dengannya, tidak ada gunanya juga untuk menjelaskan, dan akan semakin kacau jika dijelaskan. Dia menghelakan napas, dan menunggu setelah emosi Friska mereda, barulah dia jelaskan padanya.

Hingga keesokan harinya, Friska bangun sangat pagi, dan meminta Dito untuk mengantarnya ke perusahaan.

Denny yang melihat mereka telah pergi, dia juga ikut keluar sambil mengendarai mobilnya.

Kesalahan dalam proposal perhitungan proyek dalam Keluarga Ye ini merupakan suatu masalah besar. Setelah dia tiba di perusahaan, Denny melihat situasi seluruh perusahaan telah kacau.

Dia berjalan ke ruang rapat, dan dia melihat Glen sedang menunggunya di depan pintu.

“Adik ipar, kamu ke sini.” Raut wajah Glen tampak dingin, dia menatapnya dengan senyum jahat.

“Iya, aku ke sini.” Jawab Denny.

“Apa kamu ingin masuk ke dalam?” Glen bertanya dengan senyum.

“Iya.” Jawab Denny.

“Maaf, kamu tidak boleh masuk dalam rapat kali ini.” Ujar Glen.

“Mengapa?” tanya Denny.

“Orang-orang dari biro perpajakan dan perdagangan telah datang, dan juga orang-orang dari badan pemberantas korupsi juga sudah datang, dan rapat semi resmi Keluarga Ye kali ini hanya bisa diikuti oleh para anggota Keluarga Ye saja. Posisimu di sini hanya wakil asisten direktur kan? Keluarga Ye kami tidak pernah mempunyai posisi seperti ini, meskipun ada, posisi ini juga terlalu rendah, dan kamu tidak perlu masuk ke dalam. Ada kebocoran dana dalam keluarga ini, dan Nyonya besar sudah melapor polisi, kali ini cukup serius.” Ucap Glen.

“Masalah dibuat menjadi sangat besar, apa tidak takut nanti kena batunya sendiri?” ucap Denny dengan senyum sinis.

“Kamu mencurigai aku?” raut wajah Glen seketika berubah.

“Apa aku ada mencurigaimu?” Denny tersenyum.

“Aku tidak ingin berdebat denganmu, kamu tidak ada posisi di perusahaan ini, bukankah matamu masih belum sembuh? Kamu diam di luar saja, tunggu hingga rapat kami selesai saja.” Glen mengeluarkan senyum sinis, lalu masuk ke dalam ruang rapat dan menguncinya.

Denny tahu apa yang terjadi dengan Glen, ini adalah serangan dari Glen dan ibunya sekeluarga dan juga Nyonya besar untuk dirinya.

Saat melibatkan orang resmi dalam rapat ini dan membuat rapat ini menjadi sebuah rapat serius, dan ini semua adalah langkah pencegahan orang luar seperti dirinya untuk berpartisipasi, mereka tahu bahwa mereka tidak bisa melawannya, oleh karena itu mereka membuat masalah ini menjadi sangat besar, lalu menggunakan cara yang tepat untuk membuatnya tidak bisa partisipasi dalam rapat ini.

Rapat ini, adalah persekutuan dari Nyonya besar dan Bibi pertama bersama melawan Friska sekeluarga.

Gissel masih mempunyai sedikit kemampuan, tapi selain memberontak tidak ada lagi yang bisa dia lakukan, dia tidak mengerti peraturan-peraturan yang ada di dalam bisnis, dan bukan lawan mereka. Sifat Janu dan Friska lebih introvert dan jujur, mereka tidak suka bertengkar dan berdebat dengan orang lain, dan tentu tidak akan melawan keluarga dari paman pertama ini, kali ini Friska sekeluarga pasti kalah.

Denny memang orang luar, dan dia hanya bisa berdiri dengan tenang di luar ruang rapat sambil mendengarkan pembicaraan dalam rapat.

“Kemarin aku memeriksa proposal keuangan ini seharian, dari para desainer, hingga pegawai, dan juga material-material bangunan, setiap detil jumlahnya telah aku periksa, dan tidak ada masalah.” Di dalam ruang rapat, Friska segera melontarkan hal yang telah dia pikir sepanjang malam.

Dia tidak pintar berbicara, dia tidak bisa berdebat dengan orang lain, bisa melontarkan perkataan ini sudah cukup bagus untuk dirinya.

“Oh, ternyata semua proposal keuangannya tidak ada masalah, kalau begitu kita yang rugi?” Nadine duduk di sebelah Nyonya besar, lalu menatapnya dengan tajam.

“Tidak rugi, dari awal perhitungan kita sudah benar, bagaimana mungkin bisa rugi?” raut wajah Friska memerah.

“Perhitungan yang kalian kerjakan itu benar, tapi pada akhirnya tetap rugi, lalu apa yang terjadi, pasti ada yang melakukan sesuatu di tengah-tengah itu, bukan?” tanya Nadine.

“Friska Ye, apakah kamu ada korupsi dari bagian konsumsi, katakan!” Glen menepuk meja.

“Bagian konsumsi itu adalah tanggung jawabmu, bagaimana mungkin aku bisa korupsi?” ucap Friska.

“Ini pasti keluarga kalian yang korupsi.” Ucap Gissel segera.

“Tapi, proposal keuangan kami tidak ada masalah, kamu bisa memeriksanya.” Ucap Bibi pertama dengan datar.

“Apa yang perlu diperiksa? Bagian konsumsi adalah tanggung jawab kalian, kalian bisa saja seenaknya mengubah akun yang ada di sana, bukankah begitu? Kalian sekeluarga tidak mempunyai hati Nurani, kami sekeluarga sudah bersusah payah membantu Keluarga Ye kalian menghasilkan uang, tapi pada akhirnya kalian menjebak kami, dan kalian juga tidak tahu dengan karma.” Gissel segera meluapkan emosinya dengan air mata bercucuran.

“Barang siapa yang sudah merekayasa proposal keuangan ini, dan menjebak kami sekeluarga, aku bersumpah akan disambar oleh petir, dan tidak akan mati dengan tenang!”

Saat Gissel melontarkan sumpah serapahnya, raut wajah Nyonya besar, paman dan bibi pertama, serta Glen dan Nadine segera berubah.

“Akan mati dalam kecelakaan mobil, dan segala usus bertebaran di mana-mana!”

Kali ini raut wajah Tuan besar juga berubah.

“Mengambil uang keluarga sendiri dari hasil susah payah, dan tidak tahu juga apa bisa digunakan untuk…………”

“Cukup!” Tuan besar menepuk meja, kemarahannya sudah tidak tertahankan.

“Kamu diam saja.” Janu merasa tidak berdaya.

“Apa ada yang salah dari perkataanku? Lagi pula, aku tidak melakukan hal yang salah, aku tidak takut. Jika memang tidak ada yang melakukan hal jahat itu, jika memang tidak bersalah, apa kalian berani bersumpah denganku?” ucap Gissel dengan keras.

“Jika memang tidak ada yang menggelapkan dana, ini berarti salah perhitungan, sebuah proyek yang telah kita selesaikan, kini tidak mendapatkan apa-apa, malah kita rugi 6 hingga 8 miliar.” Ucap Nyonya besar dengan sedikit tenang.

“Keringat kita semua telah sia-sia.” Paman pertama menghelakan napas.

“Lalu, bagaimana? Apa kita meminta Friska sekeluarga untuk mengganti rugi?” Glen sengaja bertanya.

“Dasar bajingan, kamu masih ingin meminta aku mengganti rugi!?” teriak Gissel.

“Jangan berisik, kamu selalu saja berisik, apa yang kamu ributkan? Dari seluruh anggota Keluarga Ye, kamu yang paling berisik, setiap hari mengganggu pikiranku.” Tuan besar benar-benar tidak tahan lagi dengan Gissel, lalu berkata kepada Gissel, “Tidak ada yang memintamu ganti rugi, apa yang kamu ributkan?”

Hal ini, adalah ulah dari Nyonya besar dan Bibi pertama sekeluarga, Tuan besar dan Paman pertama tidak tahu apa-apa.

“Namanya bisnis, pasti akan ada kalanya kita rugi. Kita juga tidak bisa menyalahkan Perusahaan Chevron, hanya bisa menggabungkan kualifikasi ini dan berusaha membuat kemajuan bagi keluarga. Karena telah memiliki pengalaman kali ini, maka di proyek selanjutnya kita harus lebih teliti lagi, bukankah begitu? Tidak ada ganti rugi, lain kali kita hanya perlu lebih berhati-hati lagi. Beberapa tokoh resmi bahkan hadir hari ini, apa kalian tidak malu?” ucap Tuan besar.

“Tidak apa-apa.” Ucap para tokoh resmi tanpa ekspresi.

“Makanya, tidak ada juga yang menuduh keluarga kalian, kenapa harus berteriak keras seperti itu, ini hanya ingin memeriksa apa yang sudah terjadi, apa ada yang korupsi, jika ada langsung dibawa ke penjara, jika tidak ada, ya sudah, semua orang harus bersukacita.” Ucap Nyonya besar.

“Ibu, lalu bagaimana dengan masalah ini?” ucap Janu mengerutkan kening.

“Selidiki seperti biasanya, kebenaran akan terungkap. Tapi sebelum kalian memeriksa hal ini, kalian harus beristirahat. Karena masalah ini adalah tanggung jawab kalian dan Denny, sebelum semuanya kelar, kalian tidak boleh mengurusi proposal keuangan Keluarga Ye ini.” Ucap Nyonya besar.

“Baik.” Ucap Janu menunduk.

“Friska, jabatan wakil direkturmu juga harus dilepaskan, kamu tidak apa-apa kan?” Nyonya besar kembali bertanya.

“Tidak apa-apa.” Bola mata Friska seperti sedang memperhatikan sesuatu.

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu