Si Menantu Buta - Bab 139 Tidak Sombong Dan Tidak Memaksa

“Jangan main-main lagi, nyalakan lampu.” Daehi menjentikkan jarinya dan seseorang dengan cepat menyalakan lampu gantung di ruangan itu.

Seisi ruangan itu langsung menjadi terang, Justin mengusap matanya dan berjalan ke arah pintu dan membuka pintunya, dia mengipas asap keluar dari ruangan mereka, "Aku bisa mati kehabisan napas, siapa yang merokok sebanyak ini."

“Kamu sendiri yang merokok paling banyak, masih berani berbicara lagi.” Jason melirik kotak rokok kosong di depan Justin.

"Kalian benar-benar parah, lain kali tidak ada yang boleh merokok lagi saat bermain kartu, aku hampir kehabisan napas, ohok ohok, asapnya membuatku sulit bernapas." Justin terus berusaha mengeluarkan asap rokok.

“Jangan mengalihkan pembicaraan, cepat gesek kartumu, kumpulkan semua uang taruhan kalian.” Kata Sumanto.

"Ini hanya 10 M, apa kamu pikir kami akan kekurangan uang karena permainan ini?" Daehi mencibir dan menyerahkan kartunya pada seorang pegawai.

“Denny Wang, jangan ambil uang yang kamu menangkan,” Friska Ye berpikir sesaat lalu berkata.

“Kenapa?” Denny Wang terkejut.

"Semua orang bermain hanya untuk bersenang-senang, pertemanan adalah yang terpenting, dan menang adalah hal nomor dua, kalau semua orang bermain untuk berteman, tidak akan ada masalah, tapi tidak baik kalau kalian sampai bermusuhan karena taruhan." Kata Friska Ye.

"Hahaha, memangnya siapa mereka? Aku adalah orang nomor satu di Kota Harayu, kalaupun aku mengambil uang mereka, mana mungkin mereka berani melawanku? Kakak ipar, kita tidak harus sungkan pada mereka. Karena kita sudah menang jadi kita boleh mengambil uangnya, biarkan Kak Denny Wang membelikan tas baru untukmu." Kata Sumanto.

"Benar, kakak ipar tenang saja, kami semua bermain untuk bersenang-senang, tidak masalah kalau kalah, lagi pula uang itu tidak seberapa, lain kali kami hanya akan merebutnya kembali dari Denny Wang saat kami bermain kartu." Daehi tersenyum dan berbicara.

“Sumanto, apa kamu sudah gila, apa sekarang kamu masih menjadi ornag nomor satu di Kota Harayu?” Jason menyipitkan matanya dan menatap Sumanto.

“Kenapa?” Sumanto memicingkan matanya.

"Sekarang orang nomor satu di Kota Harayu jelas-jelas adalah Kak Friska Ye, meskipun Denny Wang lumayan hebat, tapi apa dia bisa sehebat Kak Friska Ye? Hari ini, ada Friska Ye di ruangan ini, siapa yang berani merebut posisi orang nomor satu?" Kata Jason .

“Dasar sialan, kamu benar-benar pandai menyanjung.” Sumanto berkata dengan nada kesal.

"Ayo, kakak ipar, cepat duduk di sini, sudah lama sejak kami merayakan acara seperti ini di Kota Harayu, dan kebetulan sekali hari ini semua orang ada di sini, ayo minum bersama dan mengobrol." Justin dengan cepat berjalan ke arah Friska Ye dan meminta Friska Ye untuk duduk di sofa paling luas.

“Aku yang paling hebat di sini?” Friska Ye bingung.

Semua orang di sini tahu seberapa besar kekuatan Denny Wang, hanya Friska Ye sendiri yang belum tahu.

Saat dia datang untuk mencari Denny Wang, dia merasa khawatir dengan Denny Wang yang bertaruh dengan Justin, Jason, dan Brigitta, mereka mengatakan beberapa kata yang kurang menyenangkan, dia khawatir Denny Wang tidak tahan, dan akan terlibat masalah nantinya.

Dia benar-benar tidak tahu kenapa orang-orang ini sangat baik padanya hari ini.

Denny Wang yang memenangkan uang mereka, mereka lalu memandang rendah Denny Wang dan dalam hati merasa tidak senang, apa mereka sengaja mencari masalah dengan pasangan suami istri ini, dan berbicara omong kosong?

Denny Wang menatap Friska Ye dan tersenyum, dia merasa sangat puas dengan rasa hormat yang mereka tunjukkan.

"Kalian semua sangat pandai berbicara, sampai kalian melupakan kekayaan Keluarga Wang." Young K menyalakan rokok dengan perasaan agak kesal.

“Benar, Jennie Wang juga termasuk orang hebat di ruangan ini.” Justin melirik Jennie Wang dan dengan cepat berkata.

"Yang paling hebat di sini adalah Friska Ye." Kata Brigitta.

"Apa yang dikatakan Brigitta benar." Kata Daehi.

Melihat Brigitta secara terang-terangan membela Friska Ye, semua orang di sana dengan cepat mengambil pihak Friska Ye lagi.

Tak lama kemudian, asap rokok di ruangam itu perlahan menghilang, lampu gantung menyala dengan teran, dan semua orang bersandar di sofa sambil memegang segelas anggur merah dan mengobrol.

Kalau dipikirkan lagi Denny Wang baru saja memenangkan uang 10M dari mereka semua, Daehi, Justin, dan Jason jelas masih merasa agak kesal. Meskipun mereka tahu Denny Wang lebih hebat dari mereka, mereka masih tidak bisa menahan untuk tidak menyindir Denny Wang.

"Denny Wang, kamu bukan hanya orang besar di Kota Harayu, tapi kamu juga orang yang sangat dermawan di Kota Harayu, aku dengar orang-orang tua di kota ini sangat mengagumimu. Kamu baru saja memenangkan banyak uang dari kami, bukankah seharunya kamu menyumbangkan uang tadi ke rumah amal?" Kata Daehi.

"Aku memang akan menyumbangkannya." Denny Wang tersenyum.

"Kapan kamu akan turun ke ring tinju lagi, performamu sangat bagus terakhir kali, aku akan menemukan juara tinju yang hebat kali ini, dan membuatmu melihat darah." Kata Jason .

"Aku tidak akan turun dalam waktu dekat ini, tunggu beberapa saat lagi baru kita bicarakan." Kata Denny Wang.

"Siapa sangka, kamu yang awalnya dianggap orang buta yang tidak berguna, ternyata adalah orang yang sangat hebat?" Kata Young K.

Semua orang menatap Young K dengan terkejut.

Mereka semua mengejek Denny Wang secara diam-diam, dari luar, mereka terlihat seperti sedang menantang Denny Wang, tapi sebenarnya mereka mengobrol dengan Denny Wang untuk menarik perhatiannya. Ucapan Young K agak berlebihan, terlihat jelas sekali kalau dia sedang mencari masalah dengan Denny Wang.

“Sebenarnya aku tidak tahu untuk apa kamu membandingkan istrimu dengan Nona Jennie Wang, aku tidak melihat hal yang pantas dibandingkan dari istrimu..” Young K mencibir.

Mario menatapnya tanpa ekspresi, dia melepaskan kacamatanya, dan mengelap lensa kacamatanya dengan ujung jasnya.

"Apa yang kamu bicarakan? Apa kamu sengaja mencari masalah denganku?" Ekspresi wajah Denny Wang langsung berubah gelap.

"Apa aku sengaja mencari masalah?" Tanya Young K.

“Apa kamu orang baru di Keluarga Wang, mungkin kamu belum pernah melihatku sebelumnya, iya kan?” Denny Wang bertanya.

"Kenapa?" Tanya Young K.

"Kamu boleh mengataiku, tapi jangan melibatkan istriku, aku memerintahkanmu untuk meminta maaf pada istriku." Kata Denny Wang dengan nada suara dingin.

"Dasar sialan…" Ekspresi wajah Young K terlihat menghina, dia lalu berbalik dan menatap Jennie Wang sambil tersenyum.

Dengan ekspresi wajah yang datar, Jennie Wang dengan pelan mendorong Young K.

Dia memarahi Young K karena kebodohan yang dilakukannya.

Dia percaya pada kekuatan Young K, karena dia adlah seorang tentara bayaran, dia sendiri bisa melawan sepuluh orang di sini, dan membunuh dua puluh orang pun tidak akan jadi masalah. Tapi ini adalah daerah kekuasaan Denny Wang, mereka bisa mengejek Denny Wang, tapi mereka tidak boleh sampai mengganggu milik Denny Wang. Saat ini, mereka semua berada pada posisi yang tidak menguntungkan kalau mereka ingin melawan Denny Wang, seluruh Kota Harayu sudah ditaklukkan oleh Denny Wang. Sumanto, Alex Lin, Neysia, Mario, Brigitta semuanya adalah bawahan Denny Wang.

Kalau mereka mendorong Denny Wang terlalu jauh, Jennie Wang yakin kalau Denny Wang tidak akan pernah membiarkan mereka meninggalkan Kota Harayu dengan aman.

"Minta maaf pada Tuan Denny Wang." Kata Jennie Wang dengan ekspresi wajah kesal.

“Nona, kenapa kita harus takut padanya!?” Young K terkejut.

"Minta maaf pada Tuan Denny Wang!" Jennie Wang menaikkan nada bicaranya.

“Baiklah, Tuan Denny Wang, aku mengaku salah.” Young K mengepalkan tinjunya secara diam-diam, dan keinginannya untuk menghabisi Denny Wang menjadi lebih besar.

"Kak Denny Wang, ada petugas yang datang." Alex Lin membungkuk dan berbisik pada Denny Wang.

Denny Wang melirik Young K, dan menyimpan dendam dalam hatinya.

“Apa aku boleh mengatakan sesuatau?” Friska Ye berbicara setelah berpikir sesaat.

"Kakak ipar, kalau ada yang ingin dikatakan, katakan saja, kamu yang paling berkuasa di sini hari ini." Kata Justin sambil tersenyum.

“Jangan memujiku terus, aku tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kalian.” Friska Ye sedang tidak ingin bercanda dengannya.

Dia tidak tahu kekuatan Denny Wang saat ini, dia hanya berpikir kalau Denny Wang adalah tuan muda yang sering dihina selama tiga tahun. Melihat orang-orang yang sedang menertawakan Denny Wang, dalam hatinya Friska Ye merasa agak sedih, mereka terlihat seperti sedang merendahkan Denny Wang, dan sedang mencoba untuk menjebaknya.

Dia tidak peduli bagaimana mereka akan mengejeknya, Friska Ye hanya khawatir pada Denny Wang, dia tahu kalau Denny Wang sangat kuat, dan dia khawatir mereka akan melukai harga diri Denny Wang.

Terutama perdebatan antara Young K dengan Denny Wang tadi, hal itu membuatnya sangat gelisah.

"Kamu semua adalah Tuan dan Nona Muda hebat di Kota Harayu, sebenarnya, aku tidak mengerti kenapa kalian semua memujiku, entah kalian bermaksud baik atrau buruk, aku ingin mengucapkan terima kasih." Friska Ye menatap semua orang dengan serius.

Brigitta, Nikita, Jennie Wang, Sumanto, Daehi, Justin, Jason , dan Mario menatapnya dengan tenang.

"Aku percaya, apa pun yang kalian katakan, kalian semua sebenarnya memiliki maksud yang baik. Denny Wang adalah suamiku, dia mengalami kecelakaan mobil tiga tahun yang lalu dan kehilangan penglihatannya. Dalam tiga tahun terakhir, kariernya telah menurun dan hidupnya langsung jatuh pada titik terendah. Entah apa pun yang akan terjadi padanya di masa depan, aku akan terus berusaha menemaninya."

"Saat ini, mungkin dia adalah orang dengan status paling rendah di ruangan ini, bahkan mungkin lebih rendah dari Fidel. Tapi terlepas dari statusnya, aku harap kalian semua bisa menghormati kami, berikan sedikit wajah pada Keluarga Ye, dan jangan merendahkan dia lagi." Kata-kata yang diucapkan Friska Ye tidak terdengar sombong dan memaksa sedikitpun.

“Sialan!” Sumanto tidak bisa menahan teriakannya.

Brigitta, Nikita, Jennie Wang, Neysia, Daehi, Justin, Jason...

Ekspresi mereka semua langsung berubah menjadi tidak nyaman...

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu