Si Menantu Buta - Bab 434 Ancaman Vincent

Beberapa hari berikutnya, di tempat gym tinju Denny Wang di Amerika Utara.

“Sudah ditetapkan. Beberapa hari lagi kamu akan berhadapan dengan Johnson, juara tinju kelas berat di WBA.” kata Dome dengan jas dari luar menuju ke dalam gym.

“Dasar !” kata Fendi dengan iri sambil tidak bisa menahan dirinya untuk mengepalkan tanganya dengan kuat setelah mendengar informasi itu.

“Guru, bagus. ” Mark melihat ke arah Denny Wang dengan penuh semangat.

“Baiklah.” Denny Wang tidak menunjukkan ekspresi apapun dan terus memukul karung pasir yang ada di gym.

“Nak, kamu jangan terlalu senang duluan.” Dome mengetahui bahwa Denny Wang tidak menunjukkan ekspresi apapun, tetapi menyimpan rasa senang didalam hati, dia berjalan ke samping Denny Wang dan memperingatinya. "Petarung terkuat di suatu kompetisi adalah petarung kelas berat. Kamu adalah seorang veteran, seharusnya anda tahu apa yang terjadi dalam kompetisi ini. "

“Petinju ringan itu pukulannya tidak kuat, fleksibel dalam postur dan punya kecepatan tinju. Tapi karena keterbatasan berat mereka maka kekuatannya juga akan terbatas. Berdasarkan logika, tidak mungkin bagi seorang yang memiliki berat 90 kg bisa mengalahkan pria gemuk dengan berat 200 kg, apakah kamu mengerti logika ini?”

“Aku mengerti.” Denny Wang memukul karung pasir tanpa ekspresi.

“Dalam pertandingan kelas ringan, kedua petarung tidak akan berdarah walaupun bertarung dalam setengah harian. Pertama, karena mereka fleksibel sehingga mudah untuk menghindari pukulan. Kedua, pukulan mereka ringan dan tidak menyebabkan kesakitan yang parah.”

“Berat badanmu hanya 165 kg sedangkan Johnson adalah 220 kg. Pencapaiannya sangat baik, ia telah melakoni 30 pertandingan dan semuanya berakhir dengan kemenangan. Persentase KO sangat rendah hingga 80% kemenangan. Dengan kata lain, satu kali pukulan Johnson saja bisa membunuh seekor sapi. Kamu harus berlatih lebih keras beberapa hari ini, jangan pernah meremehkan musuh.” kata Dome.

“Aku tahu kekuatan tinjunya, kurang lebih ada empat hingga lima ratus kg per pukulan, aku tidak akan meremehkannya.” kata Denny Wang tanpa berekspresi.

“Nak, kondisimu beberapa hari ini nampaknya ada yang tidak beres?” Dome menatap Denny Wang dengan terkejut.

“Ada apa?” Denny Wang menghentikan gerakannya.

“Kenapa aku merasa setelah kamu berhenti dari narkona, kamu sepertinya berubah, tidak begitu ada perasaan?” tanya Dome.

“Setelah berputar di gerbang hantu, mungkin jadi lebih dewasa. Umurku juga sudah tidak kecil, sebentar lagi akan tiga puluh tahun dan pastinya berbeda dengan Mark yang masih muda.” Denny Wang tertawa dan mengambil handuk serta meletakkannya di tubuhnya dan pergi untuk mandi.

“Ada apa denganmu akhir-akhir ini?” Dome sedikit tidak percaya kepada Denny Wang.

“Pertengkaran hebat dengan Nikita.” Kata Dome tanpa ekspresi.

“…………”Dome…………

Di masa ini, Denny Wang memang menghubungi Nikita setiap hari. Dia masih menyukai Nikita dan tidak rela menyerah untuk wanita ini.

Setelah selesai dari kamar mandi, dia bersembunyi di ruang ganti dan mengambil telepon untuk ngobrol dengan Nikita.

“Aku akan bertarung beberapa hari lagi, juara tinju kelas menengah melawan juara tinju kelas berat, asalkan aku bisa memenangkan pertarungan ini, maka aku akan bisa mengikuti kejuaraan tinju global dan bersaing dengan Sonny di kompetisi lain.” kata Denny Wang di WeChat kepada Nikita.

“En.” jawab Nikita pada Denny Wang.

“Berilah sedikit respon, hanya sebuah ‘en’, tidakkah terlalu bersikap dingin?” Denny Wang mengambil teleponnya dan mengirim WeChat tersebut kepada Nikita.

Denny Wang sudah lama tidak melakukan hubungan seperti itu lagi, dia mulai merindukan tubuh Nikita yang indah.

Wanita ini memiliki penampakan mungil dengan kulit halus, yang selalu menjadi tipe favorit Denny Wang. Ketika dia dan Nikita mengirim WeChat, dia tidak bisa tidak memikirkan saat-saat ketika dia bersama Nikita. Dia merasa bahwa jika dia tidak bisa mendapatkan Nikita, dia akan jauh lebih menyesal daripada dia melewatkan kejuaraan tinju.

“Kamu ingin aku melihat pertarunganmu?“ tanya Nikita.

“Benar.” kata Denny Wang.

“Baiklah, aku akan datang tepat waktu ketika pertandinganmu nanti.” kata Nikita.

“Bisakah datang lebih awal dua hari?” tanya Denny Wang.

“Apa yang ingin kamu lakukan?” tanya Nikita dengan waspada.

“Kamu paham itu.” Tampak senyuman bahagia di wajah Denny Wang.

“Biarkan aku berpikir dulu.” Nikita membalasnya setelah satu menit.

“Harus datang ya, aku sangat merindukanmu.” Denny Wang mematikan teleponnya setelah membalas Nikita.

Denny Wang dan Nikita kembali ke hubungan semula, ketika dia mengobrol dengan Nikita, dia selalu menceritakan beberapa topik dewasa dengan sengaja atau tidak, dengan tujuan agar Nikita mempersiapkan diri. Dia tahu kalaupun Nikita bisa datang dua hari sebelum pertandingan, selama Nikita datang pada hari pertandingan, tubuh Nikita pasti akan diberikan kepadanya.

Memikirkan apa yang akan dilakukannya dengan Nikita dua hari ke depan. Hatinya sangat bahagia.

Kehidupan Denny Wang saat ini masihlah kacau, dia dan Friska Ye sudah bercerai dan anaknya dirawat Tyas. Dia adalah ayah dari tiga orang anak, anak perempuan pertamanya Sakura dan anak laki ketiga Jumanto Wang semuanya dirawat Tyas, anak kedua Gretta dan Kawada berada di luar negeri. Dia akan mencari kesempatan untuk membawa pulang Monica dan Kawada pulang juga Karina dan Anggi.

Dia masih memiliki banyak urusan pribadi yang belum selesai, dan sekarang bakal berhubungan dengan Nikita. Di Alock, dia masih punya urusan dengan Jacob yang belum selesai, tidak tahu apa yang akan terjadi pada keduanya.

Namun ini bukanlah masalah besar dibandingkan ketika dia masih berhubungan dengan narkoba. Dia pasti akan bisa mengatasi semua ini dengan teratur.

Ketika Denny Wang memikirkan masalah yang harus diselesaikan di masa depan, sekelompok besar orang berjas tiba-tiba masuk. Dome, Mario, Mark dan Fendi juga masuk.

“Halo, Tuan Wang.” Kata Vincent dengan tubuh gemuknya mengenakan setelan jas bermerek dan berjalan ditemani wanita cantik disampingnya.

“Halo.” Denny Wang melirik Vincent dan mengenakan bajunya di ruang ganti.

Denny Wang baru pertama kali di Amerika Utara, banyak orang sana yang tidak mengenal Denny Wang, namun Denny Wang mengenal banyak orang penting di Amerika Utara dan dia mengetahui data semua orang itu.

Di Amerika Utara, Vincent bukan orang besar, dia hanya memiliki kekayaan bersih satu miliar dolar, dia hanyalah pemilik perusahaan real estate dan klub tinju.

"Tuan Denny Wang, performa kamu di WBA sangat bagus dan menyadarkan pandangan saya tentang orang-orang China. Saya tidak terlalu optimis dengan kekuatan China, tetapi performa luar biasa kamu membuat saya mulai menghormati China." Vincent menyalakan rokok dan memusatkan perhatiannya pada tubuh kekar Denny Wang.

Wanita cantik dipelukannya tersenyum memandang Denny Wang.

“Terima kasih.” Denny Wang dengan tersenyum dengan sopan pada Vincent.

"Anda seharusnya mengenal aku, aku orang besar di Amerika Utara, dengan kekayaan bersih lebih dari satu miliar dolar AS serta kekuatan besar di New York. Kamu telah mengalahkan salah satu pejuang aku, dan kamu akan bertarung melawan juara Johnson, yang juga petarungku. Dia adalah kartu King saya. " Vincent masih menatap Denny Wang dengan tegas.

“Ternyata Johnson adalah petarungmu.” Denny Wang melihat Vincent dengan diam setelah mengenakan bajunya.

"Kamu bermain atas nama klub tinju Alock. Kamu adalah Petarung Alok. Kamu pasti miskin di Alok, kan?" Mata Vincent tiba-tiba menunjukkan penghinaan.

“Apa?” Denny terkejut hingga mengedipkan matanya.

"Ini 10 juta dolar AS. Aku ingin melihat kamu kalah dalam pertarungan itu. Jangan menang lagi, atau kamu tahu apa yang akan terjadi." Vincent tersenyum jahat, mengeluarkan cek dan melemparkannya ke Denny Wang.

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu