Si Menantu Buta - Bab 297 Sakura

“Sudah lihat? Orang yang akan menangkapmu sudah datang, kamu pulang untuk mati, bahkan membawa Mario.”ucap Dome melirik polisi bersenjata yang berjaga di berbagai pintu keluar dan berkata kepada Denny tanpa daya.

“Aku tidak takut.”ucap Mario tidak berekspresi.

Denny merokok dengan tenang, tidak mengatakan apa-apa.

“Berani sekali, jangankan begitu banyak polisi bersenjata, sekali pun Tim khusus pemecah kasus Kota Kimraden juga bukan tandinganku. Orang-orang di Tim khusus pemecah kasus pada dasarnya adalah master seni bela diri. Demi menangkapmu, kapten Tim khusus pemecah kasus dan delapan anggotanya juga datang, kamu benar-benar hebat.”ucap Dome.

“Aku orang terkaya di China, dan memiliki posisi penting di China, ditambah sebagai juara dunia dalam pertarungan tinju bebas, mereka pasti akan menganggap kami serius.”ucap Denny tersenyum.

“Bangga?”tanya Dome.

“Tidak bangga.”wajah Denny muram.

“Hari ini adalah hari Friska melahirkan, ini masalah besar. Tidak usah pedulikan ini dulu, nanti bicarakan setelah Friska melahirkan.”ucap Dome.

Dua jam berlalu, semua orang menunggu dengan cemas di luar koridor.

Denny terus memperhatikan suara di ruang bersalin, Gisel terus-menerus menghitung semua orang di sekitarnya dan memarahi mereka dengan kesal, para anggota satuan Tim khusus pemecah kasus memantau Denny dengan ketat.

Ada mata-mata Kenny yang tersenyum jahat Denny.

Friska berusaha keras melahirkan, ada kabar baik yang datang dari ruang bersalin mengatakan Friska segera melahirkan.

Lalu, dua jam lagi berlalu, Friska masih belum melahirkan.

“Sangat lelah berdiri terus.”ucap seorang gadis anggota satuan Tim khusus pemecah kasus merasa kakinya kebas, dan menatap Denny dengan muram.

“Harus pantau Denny, dia sangat licik.”ucap kapten Tim khusus pemecah kasus

“Kenapa begitu lama masih belum melahirkan.”Gisel terus berdiri di koridor, berjalan ke sana kemari.

“Bi Gisel, pasti bisa dilahirkan, jangan gelisah.”ucap Neysia.

“Tidak bisa, ada kesulitan dalam melahirkan, posisi janin tiba-tiba berubah, siapa keluarga pasien.”tiba-tiba pintu ruang bersalin terbuka.

“Ada apa?”keluarga Wang dan keluarga Ye bergegas menghampiri, Nikita, Monica, Hera, Anita dan lainnya juga bergegas menghampiri.

“Terlalu banyak orang, satu orang saja cukup.”ucap perawat.

“Aku mertua pasien, biarkan aku saja.”ucap Alice.

“Aku ibu Friska, biarkan aku saja.”ucap Gisel berjalan keluar.

“Hanya satu keluarga saja sudah cukup.”ucap perawat.

“Kalau begitu aku saja, aku seorang dokter bisa membantu Friska melahirkan.”ucap Alice

“Mimpi saja, kamu sama sekali bukan seorang dokter, kamu dokter forensik yang spesialis membedah orang mati, peramal mengatakan kamu dan anakmu memiliki takdir melakukan kejahatan, aura jahat di tubuhmu sangat banyak, kamu tidak boleh mendekati anak kecil. Friska melahirkan adalah sebuah masalah besar, kamu tidak boleh masuk, bagaimana kalau terjadi sesuatu dengan Friska dan anaknya?”

“Omong kosong darimana itu? takdir melakukan kejahatan apaan, Gisel, kamu gila, ya?”ucap Janu marah.

“Dasar tua bangka, anakku melahirkan, apa hubungannya denganmu? Kejam sekali kamu, mengusirku keluar dari rumah. Aku beritahu kamu, mulai saat ini kita berdua tidak ada hubungan apa-apa, jangan berbicara denganku.”ucap Gisel berteriak memarahi Janu.

“Dokter, bagaimana kalau aku yang membantu Friska melahirkan, meskipun aku tidak mengerti prosedur melahirkan, tapi akhir-akhir ini aku membaca banyak buku tetang proses melahirkan, dan aku bisa membantu.’ucap Monica.

“Dasar bocah kecil mengerti apa kamu?”ucap Gisel dingin.

“Kenapa kita bisa memiliki saudara yang jahat seperti ini?”Armanto memandang Gisel tidak puas.

“Kala itu putrinya cantik, penurut dan lembut, makanya kamu setuju Denny menikah dengannya, tidak disangka dia orang seperti ini.”ucap Alice memandang Gisel, sedikit kecewa dengan sifatnya.

“Sialan mengataiku.”ucap Gisel marah.

Hera tidak mengatakan sepatah kata pun, dan langsung masuk ke ruang bersalin.

“…………”Gisel tertegun menatap Hera.

Orang-orang ini bertengkar siapa yang akan masuk menemani Friska melahirkan, menyaksikan perawat tiba-tiba mengunci pintu, semua orang berhenti berbicara.

“Putriku yang malang!”mata Gisel tiba-tiba memerah, karena mengasihani Friska, air matanya mengalir deras.

Melihat Gisel menangis, tidak sedikit keluarga Ye juga ikut menangis.

Hati Denny cemas.

“Empat jam masih belum melahirkan, jelas-jelas anak itu akan lahir, tapi tiba-tiba posisi bayi berubah, di zaman kuno ini disebut distosia.”ucap Dome.

Hati Denny berdegup kencang.

“Tua bangka, tutup mulut sialanmu!”ucap Gisel memandang Dome.

“Takut apa, tidak bisa melahirkan normal tinggal operasi caesar, teknologi medis saat ini sudah sangat maju, bukan tidak bisa dilahirkan.”ucap Dome.

“Apakah kamu tahu konsekuensi dari perut dibedah? Jika seorang wanita melakukan operasi caesar, itu akan memberikan dampak yang sangat besar pada dirinya. Anj*r, tentu saja kamu tidak khawatir, karena bukan putrimu yang melahirkan.”ucap Gisel berteriak marah.

“Iya kamu hebat, aku tidak akan berdebat denganmu.”ucap Dome marah.

“Aku dengar baru-baru ini bibi Gisel berinvestasi di industri game mobile dan menghasilkan lebih dari 10M, sekarang dia memandang remeh siapa pun.”ucap Neysia pada Jennie.

“Nasibnya sangat baik.”ucap Jennie dengan dingin.

“Benar-benar berdarah dingin, istri sendiri sulit melahirkan, dirinya sendiri juga tidak menangis.”ucap Gisel menatap Denny dengan dingin.

Denny mencengkram pakaiannya dengan erat dan tidak berbicara.

“Sudah dipastikan Distosia, harus segera dilakukan operasi caesar, tolong keluarga pasien tanda tangan.”dua jam kembali berlalu, perawat dan Hera keluar bersama.

“Bagaimana?”tanya Denny segera menghampiri.

“Distosia.”ucap Hera.

“Kenapa bisa begini?”Denny terkejut.

“Kamu tanya padaku, aku tanya siapa?”Hera menjawab Denny dengan dingin.

Denny memandang Hera dengan heran dan merasa jijik padanya.

“Minggir.”Hera mendorong Denny dengan keras, melihat Friska didorong oleh perawat keluar, dan masuk ke ruang operasi.

“Operasi caesar berjalan cepat, hanya memerlukan waktu setengah jam.”ucap Dome menghela nafas lega.

“Friska ini sangat lembut dan baik, selalu memikirkan orang lain. Di seluruh Kota Harayu tidak akan ada anak yang lebih pengertian dari Friska. Dia darah dagingku, kalau terjadi sesuatu padanya, aku benar tidak ingin hidup lagi. Untuk apa menginginkan begitu banyak uang, kalau tidak bisa menjaga putri sendiri.”ucap Gisel gelisah berdiri di luar ruang operasi meneteskan air mata.

“Bi Gisel, kamu tenang saja, kak Friska tidak akan menangis.”mata Neysia memerah dan perlahan-lahan menyeka air mata.

Hera yang memiliki dua kepang panjang, juga tidak bisa menahan mengusap air mata.

“Apakah kamu tidak ingin menangis?”tanya Mario tanpa ekspresi.

“Sebenarnya aku juga ingin menangis, tapi tidak tahu mengapa, tidak bisa menangis.”ucap Denny.

Setelah setengah jam berlalu, Denny mendengar suara tangisan bayi dari ruang operasi, wajahnya tiba-tiba memancarkan senyuman.

“Selamat kepada keluarga pasien, ibu dan anak dalam keadaan selamat, dan melahirkan seorang putri.”ucap perawat tersenyum berjalan menghampiri.

“Benar-benar melahirkan anak perempuan!?”Arthur terkejut kemudian merasa pusing, dan diangkat oleh anak-anaknya.

“Pada akhirnya melahirkan anak perempuan, benar-benar sangat disayangkan aset keluarga Wang yang ratusan trilyun.”ucap seorang wanita tua dengan wajah tidak iklas.

Para tetua berharap Friska melahirkan anak laki-laki, karena kekayaan Denny sekarang sangat banyak. Sekalipun Denny bangkrut dan masuk penjara, anak Friska bisa mewarisi kekayaan keluarga Wang.

Kalau anak perempuan, ke depannya akan menguntungkan menantu pria. Terutama wanita seperti Monica dan Nikita, dengan identitas mereka sekarang sangat sulit mencari pasangan, semuanya melihat mereka menderita.

Lebih baik menjadi anak perempuan dari keluarga biasa-biasa, daripada menjadi anak perempuan miliarder.

Denny tidak peduli dengan jenis kelamin anaknya, melihat anaknya didorong keluar dengan troli, dia tersenyum dan segera menghampiri.

Melihat tubuh putihnya tanpa cacat, memejamkan kedua mata, kedua kakinya menendang lembut.

Denny tersenyum menepuk troli kecil.

Anak itu menyipitkan sebelah matanya dan menatapnya.

“Akhirnya anakku lahir, mulai hari ini dia bernama Sakura, aku Denny rela berjuang seumur hidup dan memberikan yang terbaik di dunia ini!” Mata Denny memancarkan cahaya yang kuat.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu