Si Menantu Buta - Bab 90 Nona Kedua dari Keluarga Wang

"52 aula tinju di bawah kekuasaan kita telah habis terjual" Denny pun tertawa.

semua ini seperti dugaannya, dia membangkitkan kompetisi W-1 ini melalui dua kompetisi sebelumnya. kali ini, dia juga berjanji untuk memberikan bonus 20M kepada pemenang dan hal ini menarik perhatian begitu banyak pengusaha besar. dulunya dia membangun begitu banyak aula tinju bukan karena kompetisi ini, melainkan mendapatkan keuntungan kecil dari para murid saja. namun keuntungan dari kompetisi kali ini menarik perhatian begitu banyak orang untuk menginvestasikan uang mereka.

modal uang bagaikan sebuah permainan bagi orang kaya. mereka memutar modal itu untuk mendapatkan keuntungan lebih. Denny bisa mendapatkan keuntungan dari para pengusaha yang telah membeli aula tinju tersebut. keuntungan tersebut bisa membantunya dalam persoalan bonus yang akan ia berikan. dia telah berjanji untuk memberi bonus sebesar 20M kepada pemenang. para pengusaha kaya menemukan peluang untuk mendapatkan keuntungan dari sini. oleh karena itu, mereka pun meminjam kesempatan ini untuk ikut berinvestasi. cara tercepat bagi mereka untuk mendapatkan keuntungan adalah langsung membeli aula tinju tersebut dan menggunakan petinju yang mereka miliki untuk mendapatkan keuntungan.

aksi Denny ini dinamakan penimbunan stok. dia awalnya membeli semua aula tinju yang ada di kota ini dan kembali menjualnya dengan harga yang tinggi setelah pemasaran didunia pertinjuan memanas. beberapa pengusaha pintar juga ikut memanaskan dunia pertinjuan ini bersama Denny agar semua aula tinju itu bisa terjual dengan harga yang tinggi.

contohnya seperti kakak kedua dari Denny, yaitu Jennie. dia sudah mulai beraksi.

dan kenapa ini disebut sebagai memutar modal?

artinya, semakin banyak orang melihat keuntungan di pasar pertinjuan ini dan kemudian mereka pergi ke membeli untuk kedua kalinya. ketika pasar tinju menjadi lebih populer, mereka akan kembali menjual dengan harga yang lebih tinggi. semua orang terus berspekulasi di pasar ini dan terus berpindah tangan, sampai akhirnya pasar tinju jenuh dan tidak ada lagi harga tinggi yang bisa dicapai. beberapa aula tinju ini akan berhenti di tangan orang itu. jika ia dapat mengandalkan aula tinju ini untuk menghasilkan uang, maka itu masih tergolong baik. namun jika ia tidak dapat menghasilkan uang, ia hanya dapat menanggung semua kerugian itu sendiri.

Inilah yang terjadi di dalam dunia bisnis. orang yang ingin duluan menemukan kesempatan ini adalah orang yang akan mendapatkan keuntungan dan orang yang sial akan menanggung semua resiko yang ada.

"ada apa dengan Jennie? dia adalah gadis cantik terkenal di Kota kimraden. sejak kapan dia datang ke sini? dua kompetisi yang lalu sangat merugikan kita dan kenapa kali ini malah mendatangkan keuntungan ratusan miliyar untuk kita? dan kamu bahkan menjual aula tinju itu tanpa meminta persetujuan dariku?"

"Denny, apakah kita bisa menjual lebih banyak aula tinju jika kita menyediakan lebih banyak stok? sh*t, dulunya Roy selalu menghalangi kita untuk membeli aula tinju. jikalau kita bisa membeli semua aula tinju yang ada di kota ini, bukankah kita bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan?"

Sumanto sedikit terkejut akan bisnis besar yang didapatkan oleh Denny ini. dia mulai bertanya berbagai pertanyaan kepada Denny.

Alex juga merasakan hal yang sama.

"kamu tahu apa itu supermarket kan?" tanya Yian.

supermarket? apa maksudnya?" tanya Sumanto.

"ketika aku membuka toko makanan ringan, disekitar rumahku terdapat sebuah supermarket. supermarket itu sangatlah kecil dan dia juga bukan merupakan satu-satunya toko yang ada dijalan itu. masih terdapat beberapa supermarket di jalan yang sama. namun aku pernah mengobrol dengan pemiliknya dan sadar kalau ada sebuah proses yang mencengangkan. supermarket sekecil itu bahkan bisa mendapatkan keuntungan sebesar 10juta hingga 20juta per harinya. lagipula supermarket itu tidaklah ramai penguncing, terkadang dia hanya mendapatkan 4 atau 5 pelanggan saja setiap harinya. terkadang pelanggan hanya datang untuk membeli permen dengan harga ratusan perak. namun ada juga yang berbelanja dengan total nominal yang besar. meskipun supermarket itu sangat diremehkan, namun dia bisa mendapatkan keuntungan yang banyak jika jumlah pelanggan yang berbelanja banyak." kata Yian.

"maksud kamu, bisnis pada kompetisi kali ini hampir sama dengan supermarket itu?" kata Sumanto.

"aku sekarang masih memiliki sekumpulan saham yang aku beli dengan harga 2ribu rupiah. sekarang harga saham itu telah menjadi 6ribu rupiah. aku membeli jutaan unit saham." kata Denny sambil mengeluarkan ponselnya.

"ya Tuhan!" Sumanto pun berteriak.

melihat itu, Denny dan Yian pun tertawa dan merasa kalau Sumanto adalah orang yang tidak memiliki pengalaman apapun.

tidak tahu apa yang ia pelajari selama ini di keluarga Han.

"bagi kami, ini semua masih tergolong bisnis kecil. saham adalah bisnis yang sebenarnya. yang sedang aku fokuskan sekarang adalah produk tinju yang diproduksi oleh perusahaan di bagian selatan sana. besok malam, selain pertandingan diantara aku dengan Mario, masih terdapat pertandingan final bagi Sonny untuk mendapat sabuk emas di luar negeri sana. jika dia menang, maka kita akan mendapatkan keuntungan besar dari semua bisnis yang kita miliki." kata Denny.

"bagaimana kalau dia kalah?" tanya sumanto.

"kalau dia kalah, maka semua saham produk tinju itu akan sia-sia dan kita harus mengganti rugi. meskipun kita mendapatkan keuntungan ratusan miliyar dari kompetisi ini, namun kita tetap akan bangkrut." kata Denny.

"........." tangan Sumanto seketika bergetar.

"Jennie datang dari kota Kimraden, pastilah ia telah mengetahui informasi tentang kamu. ini tidak masalah kan?" tanya Yian.

"Denny, bagaimana kalau kita menghentikan semua ini saja. kita sudah bisa mendapatkan keuntungan dari kompetesi ini. aksimu ini sangatlah mengerikan dan jantungku tidak kuat untuk menahan resiko ini." kata Sumanto sambil menggenggam tangan Denny.

"kamu tidak layak menjadi keturunan keluarga Han." kata Denny.

"apa?" tanya Sumanto.

"kamu tidak layak menjadi keturunan keluarga Han!" Denny langsung menarik kera baju Sumanto dan kedua matanya terlihat mengkilap, "kalau bukan karena mereka, aku tidak akan mengalami kecelakaan. meskipun aku menyuruh keluarga istriku untuk mencarikan pekerjaan untukku, namun berapa uang yang bisa aku dapatkan setiap tahun? mereka telah menyia-nyiakan waktuku selama tiga tahun! selama tiga tahun ini, aku kehilangan industri, waktu dan juga masa mudaku, masa muda!"

"yang ingin aku kalahkan tidak hanya sebuah konsorsium besar, melainkan semua orang yang berhubungan dengannya. aku akan membalas dendam kepada semua orang yang membuatku buta selama tiga tahun. namun hanya mengandalkan bisnis kecil seperti ini, sampai kapan kita baru bisa beraksi? aku akan mempertaruhkan nyawaku sendiri. jika kamu ingin tetap berada di tengah bisnis kecil ini, boleh saja. setelah kompetisi ini selesai, aku akan mengembalikan semua hutangku padamu!"

".............." dia pun ditatap oleh Denny menggunakan tatapan seram. tubuhnya sudah basah karena keringat. dia lalu kembali duduk di salah satu kursi yang ada di sisinya.

"jika kamu ingin mempertaruhkan nyawamu, kenapa kamu harus mengajakku?"

"karena kamu jahat, kamu adalah orang jahat. aku tidak merasa sayang jika harus mati bersamamu. aku tidak ingin melibatkan orang baik di sini." kata Denny sambil tertawa.

"bos." kata Alex kepada Sumanto dengan ekspresi yang buruk.

Sumanto hanya duduk diam disana karena ia ketakutan akan aksi gila pada Denny.

"Jesnia Wang, aku belum mencarinya untuk mempermasalahkan kebutaan pada mataku. namun dia malah datang untuk mencariku sekarang. aku harus membuatnya merasakan kerugian kali ini. mungkin dia sudah melupakan siapa aku sebenarnya." kata Denny sambil menghidupkan sebatang rokok.

jika dia tidak mengalami kecelakaan pada tiga tahun yang lalu, mungkin dia sudah mencapai posisi yang tinggi di dunia bisnis dalam negeri.

namun hari ini, dia hanya bisa berharap pada saudara angkatnya dan dia bisa mendapatkan sedikit keuntungan dari sana. dia tidak boleh menahan nasibnya pada tangannya sendiri. dia harus mengandalkan saudara angkatnya itu agar bisa kembali normal. bagaimana mungkin dia tidak merasa sedih akan hal ini.

orang yang berani menyentuh modal dari bisnis ini pastilah merupakan orang orang dalam yang memiliki hubungan terjalin. orang luar tidak mungkin bisa masuk karena itu sangat membahayakan dan dia sendiri termasuk sebagai orang luar.

hidup atau mati, hanya bisa dipastikan dari pertandingan besok.

"bos, aku akan pergi mengurus hal lain." kata Yian dengan suasana hati yang buruk.

"pergilah." Denny hanya duduk dan terbengong.

..........

keluarga Ye di kota Lemuria, seorang wanita yang cantik duduk di atas sofa yang elegan. dia menatap Glen dan Nadine dengan matanya yang cantik itu, "jadi, kalian tidak tahu kalau kedua mata Denny Wang sudah pulih?"

dia adalah Jennie Wang, dia juga bernama Jesnia Wang. dia adalah putri kedua dari keluarga Wang dan merupakan kakak kedua dari Denny. ayahnya merupakan kakak laki-laki dari ayah Denny. meskipun dia merupakan kakak perempuan Denny, namun umurnya lebih muda 1 tahun dibandingkan Denny.

saat ini, dia sudah mengetahui informasi kembalinya Denny. oleh karena itu, dia pun datang ke kota Lemuria ini untuk membangkitkan pasar pertinjuan milik Denny, dia pun memilih untuk membeli 30 aula tinju miliknya dan meminjam kesempatan ini untuk mengambil keuntungan dari Denny. kemampuan dasar setiap pengusaha adalah tidak akan merasa dendam terhadap uang.

"kenapa matanya bisa pulih? kami tidak pernah mendengar hal ini sebelumnya. dia juga tidak pernah mengatakan hal ini. dia adalah anggota keluarga kalian dan dia diusir dari keluarga kalian karena matanya telah buta. jika kedua matanya sudah pulih, dia pastilah akan memberitahukan hal ini kepada semua orang." kata Nadine dengan wajah yang sedikit pucat.

"bodoh, apakah kamu mengira dia adalah orang yang polos seperti kalian? dia sangatlah licik. dia sengaja mempermainkan kalian." kata Jennie.

"apa?!" ekspresi wajah Glen seketika berubah menjadi buruk.

"namun tidak apa-apa. aku akan membuatnya kembali jatuh dari ketinggian." kata Jennie sambil tersenyum dingin.

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu