Si Menantu Buta - Bab 404 Pembalasan Dendam dari Denny

Reaksi Denny saat bertarung sangatlah lambat. Tetapi saat menghadapi sesuatu yang bahaya, reaksinya tetap akan sangat cepat. Ia pernah mengalami sekali situasi seperti ini. Ia tahu apa yang akan terjadi jika rumah tiba-tiba mati lampu.

Ini adalah perintah dari Tuan Muda Ning yang mengirim Keluarga Wawa untuk membunuhnya lagi.

Sekarang gengnya telah hancur, dan ia tidak memiliki jenderal hebat di bawahnya. Demi keselamatan Tyas, ia meninggalkan pengawal presidennya ke Tyas yang berada di rumah sakit. Sistem keamanannya di villa Keluarga Ye sangat lemah. Ia baru saja menyinggung Matthew di siang hari, dan mereka pasti datang mau membalas dendam kepadanya.

Denny pun segara membuat keputusan dan mengeluarkan pistol dari laci dengan cepat, lalu melepas lengan bajunya untuk menutupi moncongnya. Ia sangat kenal dengan villa Keluarga Ye, lalu berjalan mencari putrinya dalam kegelapan.

Villa Keluarga Ye yang besar entah kapan menjadi gelap dan menakutkan, listriknya tiba-tiba mati dan seluruh pelayan di Keluarga Ye pun menjadi bingung. Ada seseorang yang mengeluarkan senter dan asal menyinari rumah itu. Ketika ia berjalan ke arah putrinya, ia melihat para pelayannya yang memegang senter pun terjatuh cepat di lantai. Sinar senter langsung jatuh di lantai, lalu senter pun dimatikan dengan cepat.

Keluarga Wawa telah memasuki rumahnya. Saat ini rumahnya telah dipenuhi pembunuh.

Ia melihat seorang pembunuh dengan topeng kartun yang berlalu dari depannya. Ia pun mengangkat pistol dan menarik pelatuknya tanpa ragu.

Terdengar suara tembak dari dalam rumah, lalu pembunuh itu seketika terjatuh di lantai.

"Dasar sialan!" Denny menendang pembunuh tersebut dan berjalan kearah kamar anaknya.

Ia baru saja masuk ke dalam kamar, lalu ia pun melihat seorang pembunuh yang mengenakan topeng boneka berkepala besar mencekik mati pelayannya. Pembunuh itu baru saja meletakkan pelayan itu dan berjalan mendekati putrinya. Tatapan dingin Putrinya di bawah sinar bulan, sambil berdiri di bawah tirai dengan melihat pembunuh bertopeng itu dengan tenang.

Denny mengangkat pistol dan menembak lagi, lalu pembunuh bertopeng itu pun langsung terjatuh di lantai.

"Sayangku, sekarang kita sedang bermain sebuah permainan. Paman-paman ini adalah orang kita sendiri yang sedang berpura-pura menjadi orang jahat. Mereka sedang bermain dengan kita, mereka berpura-pura menjadi orang jahat yang ingin menangkap kita. Ayah menjadi pahlawan untuk membawamu kabur dari rumah. Kamu lihat bagaimana Ayah mengalahkan orang-orang jahat ini, baik?” Mata Denny memerah. Ia berjongkok di hadapan Sakura sambil tersenyum berkata.

Sakura masih tidak begitu mengerti. Anak yang baru berusia satu tahun itu sangat mudah untuk ditipu. Ia pun menganggukkan kepala seolah-olah ia mengerti dan menganggap bahwa ini benar-benar adalah sebuah permainan.

"Sungguh pintar, mulai dari sekarang, mari kita bermain dengan senang." Denny melihat Sakura sambil tersenyum dengan kedua matanya yang memerah, lalu mencium pelan pipinya yang putih dan lembut itu.

Ia pun segera menggendong Sakura, lalu membuka pintu dan berjalan kearah koridor. Ia melihat sesosok orang yang mengenakan topeng babi muncul kembali. Ia pun mengangkat pistolnya dan menembak kepala babi itu.

Alasan mengapa ia membungkus moncong dengan kemeja adalah karena suara pistol itu keras, dan menutup moncong dengan kemeja berfungsi merendamkan suara. Ia tidak ingin suara tembakan itu menakuti Sakura.

Kehidupannya yang sekarang sungguh kacau. Ia benar-benar tidak ingin mencari masalah dengan Matthew, Kenny dan Tuan Muda Ning mereka. Ia hanya ingin menjadi Ayah yang baik dan memberi seluruh cintanya kepada Sakura.

Untung saja, ia bereaksi dengan cepat. Berpura-pura bahwa ini hanyalah sebuah permainan untuk menipu Sakura. Kalau tidak, ia benar-benar tidak bisa membayangkan berapa besar trauma yang akan diterima Sakura, dari adegan pembunuh yang mencekik pelayannya di hadapan Sakura.

Jika Anda ingin memakai mahkota raja, maka Anda harus menerima konsekuensinya.

Status Denny tetap berpengaruh, meskipun hidupnya menjadi kacau. Maupun ia terlihat kuyu, ia masih menjadi Presiden Alock yang terhormat. Ia adalah tokoh besar, tapi demi segala hal ia yang miliki sekarang, ia dan keluarganya harus menerima banyak hal yang berbahaya. Ia mungkin saja dibunuh musuhnya setiap saat.

Dengan seperti ini, Denny menggendong Sakura berlangkah cepat dalam kegelapan. Ia langsung menembak para pembunuh yang berpura-pura keren di hadapannya tanpa ragu dan berhasil terbunuh tujuh pembunuh. Lalu ia membawa Sakura kabur dari villa Keluarga Ye.

Satu jam kemudian, saat Denny membawa para pengawalnya kembali ke rumah, ia menemukan tiga puluh pelayan dan petugas keamanan yang meninggal. Mayat-mayat para pembunuh itu hilang. Selain jejak darah yang banyak, mereka seolah-olah tidak pernah datang. Ruang belajarnya sangat berantakan dan ada banyak dokumen rahasia yang dibawa pergi. Narkoba dan opium yang ia sembunyi juga menghilang. Pembunuh dari bawahan Tuan Muda Ning tidak berhasil membunuhnya, tetapi setidaknya berhasil mendapatkan bukti yang dapat menjatuhkan nama baiknya.

“Fak!” Denny sangat kesal, lalu menendang kursi hingga jatuh.

“Yang Mulia, apa yang harus kita lakukan?” Para pengawal Denny tampaknya sangat panik.

"Panggil polisi." Denny membuat keputusan dengan tenang.

Ketika hampir subuh, sembilan anggota inti dari tim khusus pemecah kasus pun datang bersama dengan anak buah mereka. Kapten Rodrigo memimpin anak buahnya untuk membantu Denny mengumpulkan mayat, dan juga merekam data kepada Denny di saat yang sama, serta kerugian yang diterima Denny.

“Barang apa saja yang hilang?” Kapten Rodrigo mengambil selembar kertas dan sebatang pulpen untuk merekam data Denny.

“Ada banyak dokumen rahasia yang hilang. Ada ladang minyak yang masih dieksploitasi Alock, ada proyek kerja sama antar China dan Alock, beserta banyak dokumen yang sangat rahasia. Jika semua dokumen ini tersebar, maka aku akan mengalami kerugian sebanyak kuardriliun.”

“Mengapa kamu tidak lebih berhati-hati?” Kapten Rodrigo mengerutkan dahinya.

“Bagaimana aku harus berhati-hati? Ini adalah rumahku, apakah tak boleh jika aku menaruh dokumen rahasia di dalam rumah? Jangan-jangan aku harus membuka brangkas di Bank UBS? Pak Rodrigo, aku sangat percaya ke China. Sekarang barangku hilang, kamu harus bantu aku menemukannya.” ujar Denny.

“Kamu tenang saja. Aku akan menemukan dokumen ini untukmu. Kenny dan Tuan Muda Ning terlalu berani, kita akan lebih berusaha membantumu untuk mengalahkannya.” ujar Kapten Rodrigo.

“Tidak perlu, aku akan mengalahkan berdua dengan tanganku sendiri. Kamu hanya perlu memblokir jalur Kota Kimraden dan China menuju luar negeri. Kamu berikan aku beberapa waktu, hanya perlu satu dua hari, agar aku bisa menghindari kerugian.” ujar Denny.

“Baik, aku akan memberi waktu untukmu. Hanya saja Tuan Muda Ning dan Kenny sangat susah untuk dilawan. Bagaimana caramu untuk melawan mereka?” tanya Kapten Rodrigo.

“Aku memiliki caraku sendiri.” Denny menunjukkan tatapan yang jarang ditemukan.

Sejak ia bercerai dengan Friska, matanya pun tidak pernah menunjukkan perasaan apapun. Ia tidak berencana melakukan apapun. Ia hanya ingin menjalani hidupnya seperti ini, Tapi Matthew, Kenny dan Tuan Muda Ning mereka telah membuatnya marah. Mereka sudah lupa siapakah Denny ini. Denny adalah orang yang tegas dan keras kepala. Jika orang-orang ini tidak peduli kepadanya, ia mungkin saja bisa menghancurkan dirinya sendiri. Ia akan terus murung dan menjalani kehidupan sebisannya.

Sekarang mereka yang mencari masalah dengannya. Mereka yang membuat dirinya dan anaknya terjebak dalam bahaya. Demi keamanan dirinya dan anaknya, Denny harus melakukan pemberontakkan. Denny merupakan orang yang bisa lemah bisa kuat. Orang-orang ini semakin menindasnya, Denny semakin ingin bertarung dengan mereka.

Malam berikutnya, Denny muncul di rapat Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Di hadapan banyak perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Denny pun menjalankan pidato yang semangat.

“Menurutku, permasalahan narkoba masih merupakan masalah yang serius. Hal ini merupakan masalah yang paling susah diatasi, juga merupakan penyebab puluhan juta keluarga menderita. Golden Triangle, Silver Triangle, Golden Crescent ketiga jaringan utama narkoba di dunia ini. Setiap tahun mereka menyalurkan sejumlah narkoba yang banyak ke seluruh dunia. Mereka sedang pelan-pelan menghancurkan tentara kita, mencelakai penduduk kita. Aku bersumpah aku akan terus berusaha demi keamanan dan penduduk seluruh dunia untuk melakukan semua pertarungan dengan narkoba, hingga titik nyawaku berakhir.”

“Aku mewakili Alock menyatakan perang terhadap narkoba. Aku akan memimpin tiga ratus ribu tentara negara Alock untuk melakukan penyerangan terhadap Golden Triangle, Silver Triangle dan Golden Crescent. Aku sendiri mau ikut perang hingga diriku mati!”

Ketika Denny selesai melakukan pidato di hadapan seluruh perwakilan negara dengan bahasa inggris yang lancar, seketika terdengar suara tepuk tangan yang meriah di aula rapat Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Oleh karena itu, Denny pun menjadi duta besar anti narkoba internasional, menerima dana sebanyak tiga triliun dolar amerika untuk menyatakan perang kepada Golden Triangle.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu