Si Menantu Buta - Bab 457 Airon

"Sebelumnya aku sudah berkata kepadamu, ia adalah atlet sampah di Alock," Vincent mengepalkan kedua tangannya dengan erat.

"Oleh karena itu aku berkata dirimu bodoh, karena kamu tidak mengetahui Denny dengan jelas," Jaehan berkata dengan dingin.

"Ia adalah...."

"Lupakan saja, kamu jangan mencari alasan, kamu hanya tidak menganggap penting terhadap tugas ini," Vincent memotongkan kata-kata Jaehan.

"Baiklah, karena kamu tidak menganggap kemampuanku, aku akan membuktikan kemampuanku kepadamu. Kamu tunggu mati saja," Jaehan berkata dengan dingin.

Sebelumnya emosi Jaehan sudah kian memuncak, namun ia semakin ingin membunuh Vincent saat mendengar nada bicaranya yang terdengar sombong serta meragukan kemampuannya sebagai pembunuh.

Vincent langsung terdiam saat mendengar kata-kata Jaehan.

Vincent mempercayai bahwa Jaehan adalah pembunuh yang luar biasa, tentunya ia mempunyai alasan untuk tidak membunuh Denny.

"Jaehan, kamu jangan gegabah. Sebelumnya aku terlalu cemas, sikapku tidak baik terhadapmu, aku minta maaf," nada bicara Vincent berubah lembut.

Jika Jaehan ingin membunuh Vincent, tentunya hal tersebut akan benar-benar terjadi.

"Siapakah Denny?" Vincent bertanya.

Vincent juga menyadari bahwa identitas Denny tidak biasa, organisasi Raja adalah organisasi pembunuh yang sungguh dirahasiakan, dan mempunyai reputasi yang baik. Jaehan sebagai pembunuh tingkat teratas di organisasi Raja tidak mungkin melanggar peraturan, ia tidak mungkin menerima uang dari Denny.

Jika Denny hanyalah petinju miskin di Alock, akan sungguh mudah bagi Jaehan untuk membunuhnya. Jika identitas Denny membuat Jaehan terkejut, tentunya Denny bukanlah tokoh biasa.

"Aku tidak bisa membunuh orang seperti Denny, kamu jangan mencari masalah juga. Jika Denny meladenimu, kamu sudah mati," Jaehan berkata.

Vincent masih tidak bisa melupakan adegan di mana Mario menodongkan pistol ke arah kepalanya, dan mimik wajah Vincent terlihat sungguh tidak menerima hal tersebut.

Jaehan sudah mematikan sambungan telepon, ia tidak ingin terus berhubungan dengan Vincent. Meskipun nada bicara Vincent berubah lembut, namun Jaehan tetap memutuskan ingin membunuh Vincent.

Saat itu, Sumanto keluar dari rumah sakit, "Karena dirimu mengemudikan mobil, antarku pulang."

"Iya."

Di dalam mobil, Jaehan bertanya, "Tuan Sumanto, Vincent mempunyai masalah dengan Denny, apakah aku butuh membunuhnya?"

Denny tidak menganggap penting terhadap Vincent, dan Jaehan merasa ia bisa membantu Denny untuk membunuh Vincent.

"Tidak butuh," Sumanto menyala sebatang rokok.

"Vincent bagaikan semut bagi kita, Denny akan beraksi jika ia ingin membunuh Vincent, tidak perlu ia mencari dirimu."

"Vincent tidak bisa merubahkan apa pun serta tidak akan terjadi keributan, oleh karena itu Denny tidak melakukan apa pun terhadap Vincent."

"Benar juga," Jaehan berkata.

"Sepertinya Denny akan memanfaatkan Vincent, kamu jangan menyentuhnya terlebih dahulu," Sumanto tersenyum tipis sembari berkata.

Vincent menyadari bahwa Denny bukanlah tokoh biasa, dan ia merasa tertarik terhadap identitas Denny.

Jaehan di organisasi Raja tidak bisa membunuh Denny, akan sungguh sulit juga jika menyari seseorang untuk membunuh Denny. Vincent menyerah membunuh Denny secara diam-diam, serta menggunakan cara bela diri untuk menaklukkan Denny.

Ia memutuskan mencari ketua direktur WBA yaitu Fernando untuk membunuh Denny.

……

Di dalam rumah sakit, Denny benar-benar tidak peduli terhadap Vincent menyuruh pembunuh untuk membunuhnya.

Di dalam pandangan Denny, Vincent tidak akan mengganggunya, pandangan Vincent benar-benar sempit. Namun Vincent mengerti operasi bisnis, dan sungguh luar biasa. Setelah Denny membelikan WBA, tentunya ia membutuhkan Vincent.

Namun kini masalah yang membuat Denny khawatir adalah masalah pemerintah di Alock.

Denny belum pulih, namun ia tidak peduli. Denny benar-benar tidak sabar ingin segera pulang dan mengobrol dengan Jacob.

Oleh karena itu, Denny segera memanggil Mario untuk kemari.

"Aku ingin pulang, rapikan barangku," Denny berkata.

"Baiklah," Mario berkata.

Mario mengikuti Denny tidak pernah basa-basi, ia tidak pernah menanyakan alasan saat Denny memintanya untuk melakukan sesuatu. Mario adalah sahabat Denny, ia sungguh berterima kasih terhadap Mario, dan Denny sungguh mempercayai Mario.

"Mario, kamu mengikutiku dalam jangka waktu panjang, kamu sudah bekerja keras," Denny berkata dengan tulus.

"Ini adalah kemauanku," Mario tetap memasangkan ekspresi datar.

"Sebenarnya kemampuan kamu tidak berbeda jauh denganku, kamu tidak butuh mengikuti diriku," Denny menghela napas, "Jika kamu berjuang sendiri, masa depanmu juga akan cemerlang, dan prestasimu tidak akan berada di bawah Sumanto. Kamu benar-benar kasihan karena mengikuti diriku."

"Aku mempunyai pilihanku sendiri, dan tidak pantas membahas bahwa diriku kasihan," Mario berkata.

Mario sudah selesai merapikan barang. Tidak butuh waktu yang lama, Denny serta Mario pun meninggalkan rumah sakit.

Denny tidak menuju ke tempat tinggalnya, melainkan menuju ke kamar Jacob.

"Beberapa hari ini aku terlalu sibuk, aku minta maaf karena tidak bisa menjengukmu," Jacob berkata dengan tenang.

"Tidak apa-apa," Denny berujar dengan pelan.

"Kamu kemari untuk menegurku lagi, bukan?" Jacob bertanya.

"Iya," Denny berkata.

"Aku sudah memikir cukup lama dalan masalah melawan Arab Saudi, kita bisa memenangkan perperangan ini, dan memperolehkan keuntungan yang melimpah," Jacob menatap Denny dengan tenang.

"Menang atau kalah, kita tidak boleh memulai perperangan," Denny berkata dengan nada yakin.

"Ini demi Alock, Denny. Seharusnya dirimu mempercayai keputusanku," Jacob berkata dengan nada rendah.

"Demi Alock? Bukankah demi ambisimu?" Denny tersenyum sinis.

"Ambisi? Lalu mengapa jika demi ambisi diriku? Aku bekerja keras demi Alock, apakah aku tidak boleh menyelesaikan ambisi diriku?" Jacob bertanya dengan dingin.

"Tapi kamu tidak boleh menjadikan warga Alock sebagai bahan korban," Denny berkata dengan nada rendah.

"Mau bagaimana pun, kamu selalu mementingkan warga Alock. Denny, orang seperti kita tidak boleh ragu bahkan memikirkan hal lain," Jacob berkata. "Melihat dirimu yang seperti itu, benar-benar tidak terlihat seperti seorang presiden."

"Karena diriku sebagai seorang presiden, oleh karena itu aku tidak ingin kamu melakukan hal seperti itu, melindungi warga Alock adalah kewajibanku," Denny berkata dengan yakin.

Jacob menyeka lendir yang tengah mengalir di hidungnya, dan ia mengeluarkan sebungkus bubuk berwarna putih dan mulai menyantapnya.

"Sungguh memuaskan."

Melihat mimik wajah Jacob yang terlihat menikmati, Denny merasa hatinya terpukul, "Jangan menyentuh narkoba lagi, barang ini bisa menghancurkan masa depanmu. Aku tidak berharap karena narkoba, kamu mengikuti jejak diriku."

"Justru aku merasa sungguh disayangkan, karena kini kamu tidak bisa merasakan hal senikmat ini," Jacob berkata.

"Ini adalah barang yang luar biasa, aku bisa melewati barang ini melakukan aktivitas diplomasi, dan juga membuat bawahan aku setia terhadapku."

Denny mengepalkan kedua tangannya, menatap Jacob dengan serius. Alock berubah menjadi kacau karena Golden Crescent mengirimkan beberapa barang untuk Jacob.

Kini Jacob menyentuh narkoba, ia akan berubah menjadi tersinggung seperti dirinya yang sebelumnya. Sungguh sulit untuk ditegur serta bisa melakukan hal tidak baik, ia hanya bisa menunggu Jacob tersadar sendiri.

"Kita adalah sahabat meskipun berbeda pendapat, aku juga ingin dirimu baik-baik saja," Denny tersenyum tipis, namun senyuman ini terlihat menyedihkan.

"Benar, kita tetap sahabat," Jacob tersenyum.

"Aku tahu diriku tidak bisa menegurmu, sebelum aku bertanding dengan Sonny di kompetisi raja petinju, apakah boleh dirimu tidak melawan negara lain?" Denny bertanya.

"Baiklah, aku menyetujui permintaanmu," Jacob memikir sejenak lalu berkata.

Mario membantu Denny dalam berjalan lalu meninggalkan kamar Jacob.

"Ia terlalu banyak campur dalam masalah ini," Airon menatap bayangan punggung Denny, kedua netranya memancarkan tatapan menyeramkan dalam sekilas.

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu