Si Menantu Buta - Bab 352 Prinsip dan Kesayangan

Sebentar saja, Tyas mengganti pakaiannya. Dia memakai sebuah gaun loli berwarna merah muda dan lembut dengan kuncir kuda, sepasang kaki ramping dan putih yang dibalut dengan stoking putih tipis serta sepasang sepatu kulit di kakinya.

Bentuk tubuh Tyas yang tinggi dan langsing serta kakinya yang indah membuat orang tidak bosan melihat dan bahkan dengan pakaian biasapun bakal mudah disukai orang.

Sekarang, Tyas sengaja berpakaian dengan loli berkaki panjang, langsung memanjakan mata Denny Wang dan secara bertahap mulai muncul perasaan di tubuhnya.

Dia berbaring di atas kasur dan melihat Tyas, wajahnya penuh dengan senyuman.

“Ini hanyalah bagian kecil dari hubungan suami dan istri, sangat berarti, didalam kamar hanya ada aku dan kamu berdua, tidak ada yang akan tahu apa yang kamu lakukan.” Tyas menolehkan matanya dan tersenyum manis pada Denny Wang.

“Istriku, ini saja sudah cukup, tidak perlu permainan lagi.” Denny Wang sudah tidak tahan untuk menemani Tyas.

“Aku ingin bermain.” Tyas berjalan ke arah Denny Wang, mengambil sebuah cambuk kecil dan memberi isyarat kecil di pangkuan Denny Wang.

“Keh keh” Denny Wang merasa sedikit gugup di hasilnya dan gatal pada posisi yang dilewatinya.

“Mulai sekarang, kamu adalah pelayanku, aku adalah bosmu. Terkadang kamu mencuri uangku, aku mau menghukummu.” Ekspresi Tyas mulai perlahan terlihat dingin.

Tyas memiliki paras wajah yang cantik dengan penampilan dingin yang tidak bisa digambarkan. Untuk menyenangkan Denny Wang, sengaja membuat sebuah tahi lalat dibawah mata kanannya yang membuat dirinya sedikit seksi dalam kedinginan.

“Topik ini sangat menarik.” Denny Wang mengambil rokok sambil tersenyum.

“Sekarang, aku perintahkan kamu turun dari kasur ini dan berlutut didepanku.” kata Tyas.

“Istriku, jangan bermain lagi.” kata Denny Wang sambil tersenyum.

“Apakah kamu mencintaiku?” tanya Tyas.

“Cinta.” kata Denny Wang.

“Adakah kamu menganggapku sebagai Istrimu?” tanya Tyas.

“Kamu adalah istriku.” Kata Denny Wang sambil tersenyum.

“Sekarang, sebagai istri yang kamu hormati dan memintamu untuk berlutut didepanku, adakah masalah?” kata Tyas.

“Tidak pernah berlutut.” kata Denny Wang sambil tersenyum.

“Cepat!” kata Tyas sambil manja ke Denny Wang.

Kenakalan Tyas membuat Denny Wang semakin memanjakannya. Posisinya di hati Denny Wang sudah melebihi Nikita dan Friska Ye dan Denny Wang saat ini sangat memperlakukannya sebagai harta baginya.

Umur Denny Wang tiga tahun lebih besar darinya, dia tertawa sambil mematikan rokok, turun dari kasur dan berlutut didepan istrinya yang manja.

“Baiklah. Sekarang aku sudah berlutut, apa lagi yang kamu mau?“ kata Denny Wang mengenakan kemeja putih kemudian tersenyum dan melengkungkan mulutnya.

“Panggil aku Ibu.” kata Tyas.

“Jangan bercanda lagi.” kata Denny Wang sambil tersenyum.

“Dasar Budak.” Tyas memukul wajah Denny Wang dengan cambuk.

Cambuk yang digunakan Tyas adalah cambuk dengan kulit khusus sehingga ketika menggunakannya untuk memukul pada badan tidak akan meninggalkan bekas, tapi sakit yang dirasakan akan sama dengan cambuk yang asli.

Denny Wang sangat tidak menyangka bahwa Tyas akan memukulnya.

Tiba-tiba, rasa sakit itu terasa sangat hebat.

“Dasar budak pencuri uang, segera panggil aku mama dan meminta maaf padaku!” kata Tyas sambil memukulkan cambuk lagi pada muka Denny Wang.

“Dasar kamu jahat!” Denny Wang kesakitan sampai terguling, seketika dia melihat Tyas yang begitu seksi didepannya dan segera mendorong Tyas ke atas kasur.

Tyas benar memukulnya dengan serius sehingga dia pun tidak sabar untuk melawannya.

Melihat Tyas yang begitu polos dan cantik, dirinya berpikir untuk mencium Tyas dengan ganas, kemudian merobek salah satu stoking Tyas, mengangkat rok Tyas dan membalas dendam padanya.

Dia hanya bisa mengatakan kalau permainan Tyas sedikit berarti dan dengan dua cambuk yang memukulnya serius, membuatnya ingin meraih Tyas dengan cepat. Baiknya Tyas sama dengan Friska Ye hanya saja ketika Denny Wang berhubungan dengannya , dia melakukan yang terbaik dan menjaga Denny Wang dengan sangat baik.

Setelah satu jam kemudian, Denny Wang dan Tyas berhenti berhubungan, dan keduanya berbaring bersama sambil merokok.

Sore ini, aksi Tyas membuatnya sangat capek, dia merangkul Tyas dan kelopak matanya terlihat berat. Untuk pertama kalinya, dia ingin tidur karena hal semacam ini.

“Aku tidak begitu puas.” Tyas menutup mulutnya dengan wajah yang tidak begitu senang.

“Kenapa?“ Tanya Denny Wang.

“Permainan hukuman kecil ini, hanyalah hukuman, bukan kasih sayang, aku hanya mencambukmu dua kali dan kamu sudah mulai bertingkah ketika aku belum menikmatinya. Kamu membosankan dan membuatku sedikit kecewa.” kata Tyas.

“Istriku, bolehkah aku minta maaf padamu? Cambukanmu tadi hampir saja membuatku meninggal, kamu tidak tahu betapa sakitnya ketika cambukannmu. Aku sungguh tidak sanggup untuk bermain permainan ini lagi, begini saja sudah cukup baik. Benar, jika bukan kamu, aku sungguh tidak akan bermain permainan ini.” kata Denny Wang dengan muka yang tidak sabar dan memohon belas kasih darinya.

Dia merasa dirinya hampir pingsan.

Untuk istri kesayangannya, dia rela bermain permainan yang tidak pernah ia mainkan sebelumnya.

Siapa sangka, seorang yang memiliki jabatan presiden yang bergengsi, penguasa bisnis yang terkenal ternyata adalah orang yang demikian ketika bersama istrinya.

“Kalau begitulah, hukumlah aku.” kata Tyas.

“Aku tidak tega.” kata Denny Wang.

“Aku tidak takut sakit, aku hanya mencintaimu, barulah ingin bermain permainan ini denganmu. Mari dicoba, aku sudah sangat menanti permainan ini demikian lama.” kata Tyas sambil meraih Denny Wang.

“Istriku, aku salah, janganlah kita bermain lagi. Bagaimana kalau lain kali kita bermain permainan ini lagi karena aku belum terbiasa bermain dengan permainan ini, kita main lagi lain kali ketika aku pulang dari China nantinya.“ kata Denny Wang sambil meraih tangan Tyas dan menciumnya.

“Baiklah.“ kata Tyas yang tampak kecewa.

Denny Wang bisa merasakan bahwa Tyas tidak sedang bercanda, dia sangat serius dalam menyukai permainan ini. Melihat Tyas yang memiliki wajah putih dan bersih, bulu mata yang panjang, mata yang menarik serta hidung yang halus. Melihat wanita yang kecewa ini, dirinya merasa sedikit sakit hati.

Wanita ini terlalu liar dan sangat bisa memberikannya kejutan, tapi dia tidak kuat dengan permainan ini.

Setelah berpikir, matanya terbuka dan berkata “Maukah kamu mencoba merokok?”

“Rokok apa?” jawab Tyas dengan penuh penasaran.

“Sejenis rokok spesial.” Denny Wang tertawa dan berdiri kemudian berjalan kearah lemari dan mengeluarkan satu kotak besar yang berisi rokok dari lemari dengan beberapa bungkusan bubuk kecil didalamnya.

“Kamu pernah menggunakan ini?” tanya Tyas dengan heran.

“Yah, aku menemukannya di kapal bajak laut Kyle, demi untuk mendapatkan kepercayaannya waktu itu, aku dan Jacob menggunakan ini. Aku berpikir bahwa menggunakannya beberapa kali dan akan berhenti ketika pulang, namun tak kusangka bahwa aku semakin kecanduan. Kamu menyukai hal-hal aneh, harusnya kamu juga menyukai hal seperti ini? Dulu bagiku, hal ini sangat menyebalkan namun sekarang sudah agak baikan. “ Denny Wang tertawa dan mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya, seketika semangatnya tampak penuh dengan energi kembali.

Tyas pun menatapnya dengan mata yang indah dan terheran melihatnya yang diam.

“Berapa banyakpun istri yang aku cari, aku tau kalau kamu adalah yang paling memahami aku. Friska Ye, Nikita dan Kawada semuanya tidak bisa dibandingkan denganmu, hanya kamu yang paling mencintaiku dan memanjakanku. Aku tahu kalau sekarang aku sangatlah bejat dan biarkanlah asalkan aku lebih banyak berbuat baik. Aku tidak tahu bagaiman reaksi Hera dan Mario jika mengetahui hal ini, tolong kamu rahasiakan masalah ini. Jangan memberitahu mereka, aku akan selalu mencintaimu.” kata Denny Wang sambil tersenyum.

Tiba-tiba Tyas menampar Denny Wang hingga bersuara.

Dia langsung mematikan rokok yang dipakai Denny Wang dan menatapnya dengan tatapan dingin.

“Apa yang kamu lakukan!” kata Denny Wang sambil terkejut dengan mata yang terlihat marah.

“Denny Wang, ingatlah dengan baik. Aku rela untuk mengikutimu tanpa nama dan bersedia jadi istri selingkuhanmu, bersikap baik didepanmu adalah karena aku mencintaimu. Denny Wang yang aku cintai adalah dia yang baik hati, jujur dan bertalenta. Denny Wang yang aku cintai adalah pahlawan yang hebat melainkan bukan seorang pecandu narkoba. Aku perintahkan kamu segera berhenti menggunakan barang ini, dia bisa menjerumuskanmu pada kematian.” Tyas pun merebut kotak rokok Denny Wang dan melemparkannya dengan keras.

“Apa kamu sudah gila!” kata Denny Wang dengan ekspresi yang berubah menjadi jelek.

“Aku sudah hamil.” kata Tyas dengan mata memerah.

Novel Terkait

Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu