Si Menantu Buta - Bab 507 Masada

"Dia adalah milik Geng Naga Hitam Jepang, meskipun kamu adalah Presiden Alock, kamu tidak berhak membawanya pergi." Masada menatap Denny dengan serius.

"Tidak, dia adalah milikku." Kata Denny pelan.

"Dia sudah bergabung dengan Geng Naga Hitam Jepang dan sekarang dia adalah anggota Geng Naga Hitam Jepang, kamu bilang dia adalah milikmu, apa buktinya?" Kata Masada.

Masada tidak akan membiarkan Denny melakukan apa pun dengan mudah, Si Kumis, anak buahnya yang sombong, belum pernah melihat adegan besar seperti ini, dia ingin membunuh Denny. Tapi Masada tidak akan mengizinkannya membunuh Denny begitu saja.

Masada sudah memimpin Geng Naga Hitam Jepang selama bertahun-tahun, dan dia tahu jelas, menambah seorang teman lebih baik dibandingkan menambah seorang lawan. Meskipun Denny tidak memiliki pengaruh yang besar di Jepang, dia adalah Presiden Alock. Dan kalau dia bersikeras menantang Denny, dia akan menjadi musuh bagi negara Alock.

Ditambah lagi kemenangan Denny melawan Sonny, dia memiliki pengaruh besar di dunia tinju, dan kata-katanya akan dianggap penting oleh banyak orang. Dia memiliki kekuatan untuk menghalangi perkembangan ekonomi Geng Naga Hitam Jepang di bidang olahraga.

Tapi Masada tidak akan tunduk begitu saja pada Denny, dan kenyataan Denny memiliki Kawada bukanlah hal yang baik bagi Geng Naga Hitam Jepang.

“Apa kamu tidak tahu kalau dia adalah milikku?” Denny berkata.

Denny juga tidak berniat mencari masalah dengan Geng Naga Hitam Jepang, alasan kenapa dia langsung menerobos masuk adalah karena Si Kumis dari Geng Naga Hitam Jepang yang bertugas menjaga pintu bersikap tidak sopan padanya. Saat Denny bepergian ke luar, secara garis besar dia adalah orang yang mewakili Alock.

Kalau orang-orang di Geng Naga Hitam Jepang tidak menghormatinya, dia harus menunjukkan kehebatannya dan menggunakan kekuatan dan kekuasaannya untuk mendapatkan rasa hormat dari mereka.

"Tuan, aku hanya tahu kalau dia adalah anggota Geng Naga Hitam Jepang, aku tidak tahu tentang yang lainnya." Kata Masada sambil tersenyum.

“Kalau begitu aku katakan sekarang, harusnya kamu bisa langsung mengerti.” Denny tanpa ekspresi.

Masada lalu menarik sebuah kursi untuk duduk, para anggota Geng Naga Hitam Jepang berdiri di belakang Masada sambil menatap Denny dengan tajam.

Ruangan kecil itu tidak bisa menampung banyak orang, Si Kumis berdiri di luar ruangan. Mereka yang ikut ke dalam ruangan adalah orang-orang yang kuat dari Geng Naga Hitam Jepang.

Orang yang duduk di kursi itu adalah ketua Geng Naga Hitam Jepang. Dan orang-orang yang berdiri di ruangan itu adalah anggota kelas atas Geng Naga Hitam.

Tentu saja, Denny, Kawada, dan Mario juga ikut duduk di kursi. Dan anak buah Denny semua berdiri di belakang Denny.

"Aku yakin dengan identitas Tuan Denny, dia tidak mungkin akan berbohong, kan. Kalau begitu Kawada memang adalah milikmu." Kata Masada.

"Tapi kalau Kawada memang milikmu, dan kamu ingin membawanya pergi, kamu juga harus mengikuti aturan Geng Naga Hitam Jepang, tidakkanmu barusan sangat ceroboh dan merusak kehormatanmu, tapi itu mungkin karena kamu tidak menganggap penting Geng Naga Hitam Jepang."

"Anggota Geng Naga Hitam Jepang sepertinya kurang disiplin, Denny hanya sedang memberi pelajaran untuk bawahanmu." Kata Mario.

"Bawahanmu sangat tidak sopan pada Denny."

Masada duduk dan berbicara dengan Denny, dia berniat menyelesaikan masalah ini dengan damai, Denny hanya membawa beberapa anak buahnya, dan dia juga dikelilingi oleh Geng Naga Hitam Jepang, dengan situasi seperti ini tentu dia tidak akan secara terbuka menantang Masada. Denny juga berniat menyelesaikan masalah ini dengan Masada secara baik-baik.

"Kalau begitu, Geng Naga Hitam Jepang yang salah." Kata Masada dengan suara berat.

"Cukup kamu yang menilai siapa yang salah di sini, aku tidak akan menilai terlalu banyak." Kata Denny.

Saat ini bukan waktu yang tepat untuk mecari alasn, tapi waktu bagi kedua belah pihak untuk menunjukkan sikap, kekuatan dan kemampuan mereka. Tidak ada yang benar yang salah dalam membujuk seseorang, karena setiap orang memiliki pendapat yang berbeda-beda, di dunia ini, sulit untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Benar atau salah, tidak ada standar pasti yang menentukan hal ini.

"Baiklah." Masada melirik pintu, ekspresi wajahnya terlihat gelap, "Orang yang menjaga pintu pagi ini, berdiri."

Si Kumis dan kedua pria bertubuh besar yang berdiri di luar melihat wajah marah Masada, kaki mereka bergetar ketakutan. Dengan hati-hati, mereka berjalan masuk ke ruangan dan menghadap Masada.

"Mereka, bukan?" Masada bertanya.

"Ya." Kata Denny.

"Aku dengar kalian bersikap tidak sopan pada Tuan deny pagi ini?" Kata Masada.

"Kami..." Si Kumis tak sadar menjawab secara gagap karena gugup.

Saat kedua pria bertubuh besar itu mendengar kata-kata Masada tentang Denny, mereka dengan cepat berlutut di hadapan Masada, dan menundukkan kepala mereka lalu berkata, "Iya."

Melihat kedua pria bertubuh besar itu berlutut, Si Kumis dengan cepat ikut berlutut.

"Kalian sudah salah, kalian seharusnya berlutut di depan Tuan deny dan menebus kesalahan kalian." Kata Masada.

Seisi rungan itu terdiam saat ketua Geng Naga Hitam Jepang yang duduk di ruangan itu berbicara, mereka semua tidak tahu tujuan Masada. Sikap Masada terlihat seperti sangat menghormati Denny. Mereka semua merasa seharusnya dia tidak perlu bersikap begitu, tapi Masada sangat ahli memanipulasi keadaan, jadi tidak ada yang berani menentang ucapannya.

Si Kumis dan kedua pria bertubuh besar itu mematuhi kata-kata Masada dan dengan cepat berlutut di depan Denny: "Kami mengaku salah atas sikap kami pagi tadi, tolong maafkan kami."

Denny dengan tenang menyaksikan semua ini, Masada sendiri yang menyuruh bawahannya untuk melakukan ini, dia pasti memiliki rencana tersembunyi dibalik semua ini.

Mungkin Masada sedang terjebak, dan dia merasa tidak nyaman untuk meminta bantuan Denny, dia ingin Denny sendiri yang menawarkan bantuan untuknya.

Semakin baik sikap Masada, semakin sulit bagi Denny untuk menolak saat dia meminta bantuan Denny.

"Tuan deny, seharusnya kamu sudah puas." Kata Masada sambil tersenyum.

“Tentu saja aku sudah puas.” Denny dengan tenang menyalakan sebatang rokok, “Sekarang Geng Naga Hitam Jepang sudah bisa lebih menghargaiku.”

"Ayo kita turun ke bawah."

Setelah Masada selesai berbicara, Si Kumis dan kedua pria bertubuh besar itu dengan cepat berdiri dan berlari keluar ruangan.

"Menurutku, kedua pihak sama-sama salah pagi tadi." Kata Masada pelan.

"Karena orang-orangku telah menyinggungmu, aku menyuruh mereka meminta maaf padamu. Tapi kamu juga sudah menyinggung Geng Naga Hitam Jepang, jadi aku sangat penasaran, apa yang akan kamu lakukan?"

"Apa yang kamu inginkan? Denny bertanya.

Masada sedang mencoba mempersulit Denny, dia ingin mencegah Denny membawa Kawada pergi. Kalau Geng Naga Hitam Jepang hanya kelompok yang mengandalkan kekuatan, mereka tidak akan berkembang sampai hari ini. Masada tahu bagaimana menghadapi orang dengan sikap seperti apa.

Denny adalah seorang figur publik, Geng Naga Hitam Jepang juga adalah kelompok yang terkenal di Jepang, mereka memiliki cara masing-masing untuk menghadapi masalah.

Kalau masalah mereka sampai tersebar keluar, akan ada pihak lain yang ikut campur dan menyerang mereka dari belakang. Reputasi mereka bisa menjadi buruk dan hal ini akan berdampak bagi perkembangan mereka.

“Apa yang dilakukan bawahan aku barusan?” Masada bertanya pada Denny lagi.

Beberapa anggota penting Geng Naga Hitam Jepang menatap Denny dengan tatapan menghina. Masada sedang mempermalukan Denny dengan bersikap merendah dulu, baru menyerangnya, Denny hanya bisa terdiam.

Orang-orang ini tentu berpikir, tidak mungkin orang penting seperti Denny akan berlutut begitu saja di depan anggota kecil Geng Naga Hitam Jepang, tapi dia terlihat seperti sedang terjebak di keadaan yang kurang menguntungkan di depan Geng Naga Hitam Jepang.

"Pasti kamu yang mengajari mereka untuk bersikap seperti itu, kalau begitu, berarti kamu juga sudah pernah melakukan hal yang sama dengan mereka?"

“Bagaimana kalau kamu menunjukannya sekali lagi pada mereka, aku akan belajar dengan baik darimu.” Denny perlahan mengembuskan asap rokok.

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu