Si Menantu Buta - Bab 166 Gissel Chen Kembali

Sepuluh hari kemudian, perusahaan baru milik Denny Wang resmi didirikan, nama perusahaan tersebut adalah Yayasan Culture Neo Capital China. Pekerjaan utamanya adalah memegang saham dan menjalankan tiga perusahaan yaitu W-1, perusahaan Adirama, perusahaan Olaf, serta beberapa perusahaan yang ia beri investasi dan bantuan.

Ia telah resmi memperolehkan uang dari Kenny, Nikita, Jennie Wang, dan Brigitta yang di investasikan kepada sahamnya, ia memperolehkan 70 triliun. Denny Wang memberi 10T kepada Sumanto, dan ia masih memili 60 triliun.

Ia menyuruh Sumanto untuk membeli rumah di puncak, rumah tersebut memiliki lima tingkat yang berkonsep barat, lapangan golf, lapangan tenis, dan kolam renang yang berukuran tiga ratus meter.

Pagi ini, hanya terdiri dari Denny Wang, Friska Ye, dan Sumanto di rumah baru milik Gissel Chen.

"60triliun dirubahi menjadi tunai secara resmi sudah selesai, sudah membeli rumah baru untuk ibu mertua, Kenny sudah balik ke kota Lemuria, kini aku hanya perlu mengusir Billy Yang dan Jennie Wang dari kota Harayu, dan hanya kita yang sebagai keluarga besar di kota Harayu. Selamat, tuan Sumanto. Kini kamu sudah menjadi milyarder," Denny Wang tengah mengenakan pakaian jas dan memegang klub golf.

Terdengar suara 'pa', ia memukul bola golf hingga menjauh.

"Aku juga harus mengatakan selamat kepadamu, orang kaya yang memiliki 60 triliun," Sumanto juga tengah mengenakan pakaian jas, ia tengah memakai tiga cincin batu permata di tangan kanannya, dan mengenakan jam tangan yang seharga puluhan miliar serta dua cincin batu permata di tangan kirinya.

Ia sudah menjadi orang kaya posisi utama di kota Harayu, ia tidak harus mempedulikan ayahnya, dan malas berebutan dengan Brigitta.

Denny Wang tidak mengingkari janjinya, ia membuat dirinya menjadi seorang milyarder.

Sumanto benar-benar merasa emosional mengingat kenangannya dengan Denny Wang.

"Tolong membuat faktur palsu seharga 5 triliun terhadap rumah baru ini, aku harus melaporkannya kepada ibu mertuaku," Denny Wang berkata.

"Kak, membuat faktur palsu akan melanggar hukum!" Sumanto berkata.

"Siapa yang menyuruhmu membuat faktur asli? Apakah kamu tidak bisa membuat faktur palsu untukku? Lagipula ibu mertuaku tidak mengerti hal-hal seperti itu, kamu hanya perlu melakukan faktur palsu yang sama seperti dengan faktur asli," Denny Wang berkata.

"Kamu benar-benar adalah pengusaha yang licik, bahkan membohongi uang dari ibu mertuamu sendiri," Sumanto berkata.

"Uang tersebut memanglah milikku, untuk apa wanita tua sepertinya memiliki uang yang banyak? Uang berada di tempatku, tentunya aku bisa memperolehkan uang yang jauh lebih banyak," Denny Wang berkata.

Tentunya Gissel Chen tidak tahu rumah yang dibelikan oleh Denny Wang di puncak hanya seharga tiga puluh miliar, sebelumnya orang terkaya di kota Harayu yang tinggal di rumah besar ini, namun ia mengalami kegagalan dalam perbisnisannya, dan rumah tersebut dipertanggung jawabkan oleh pihak polisi. Tak terasa tujuh hingga delapan tahun telah berlalu, dan tidak ada yang membeli rumah tersebut.

Keluarga biasa akan merasa ketakutan terhadap rumah yang benar-benar luas, biaya renovasi setiap tahun juga sungguh mahal.

Sebenarnya rumah bukan semakin besar semakin membaik, yang terpenting ada keluarga serta kehangatan.

Denny Wang juga tidak menganggap rumah ini, kini ia adalah orang kaya tapi bukan orang kaya yang suka menghamburkan uang.

"Kak Denny, aku masih mempunyai dua kapal pesiar di rumahku, jualkan kepada ibu mertuamu saja. Lagipula aku tidak menggunakan kapal pesiar tersebut, dan bisa digunakan untuk membohongi uang ibu mertuamu," Sumanto berkata.

"Setelah ia kembali, aku akan mencuci pikirannya," Denny Wang berkata.

Friska Ye tengah berada di sebelah mereka, tapi Denny Wang serta Sumanto tidak mempedulikannya, dan terus membahas bagaimana membohongi seluruh uang Gissel Chen.

Mereka memain golf di rumah baru Gissel Chen dalam waktu singkat, lalu Denny Wang merasa kelelahan dan berpisah dengan Sumanto.

Saat di perjalanan menuju perusahaan, Friska Ya mencubit Denny Wang pelan, "Kamu benar-benar jahat, bahkan berani membohongi ibu mertuamu sendiri."

"Apakah kamu tidak ingin membohonginya?" Denny Wang terkekeh sembari bertanya.

Friska Ye hanya terkekeh dan tidak menjawab.

Sebelumnya Denny Wang marah dengan Friska Ye, lalu memberikan seluruh uangnya kepada Gissel Chen, dan ia mendapatkan satu keuntungan. Hubungan serta hatinya dengan Friska Ye semakin mendekat, dan semakin seperti sepasang suami istri.

Gissel Chen selalu tidak baik terhadapnya, Gissel Chen selalu mempermalukannya selama tiga tahun ia kehilangan kemampuan untuk melihat. Mau bagaimana pun, sebelumnya Denny Wang terus tinggal bersama Gissel Chen, dan hampir setiap hari ia terus diremehkan oleh Gissel Chen

Kini ia sudah bisa melihat, dan ia paling ingin membalas dendam terhadap Gissel Chen. Tapi karena Friska Ye, ia selalu berusaha untuk menahan.

Denny Wang meminta Friska Ye untuk sehati dengannya, dan bersama untuk melawan Gissel Chen, bahkan ia tidak bisa menggunakan uang untuk membayarkan segala hal ini. Ia pantas mengeluarkan uang yang banyak jika Friska Ye ingin bersamanya.

Jika Gissel Chen kembali, tentunya Gissel Chen akan meminta uang kepada Denny Wang jika mengetahui ia memiliki 60 triliun. Ia tidak boleh terus membiarkan Gissel Chen seperti ini, dan ia harus berusaha menegur Gissel Chen.

Jika Denny Wang ingin membesarkan bisnis miliknya, ia harus mempunyai keluarga yang bersatu serta harmonis.

Ia dikalahkan oleh Gissel Chen lalu gagal dalam berbisnis atau ia mengalahkan Gissel Chen dan semakin berkembang dalam berbisnis.

"Aku akan mengajarimu bagaimana memperolehkan uang," Denny Wang berkata kepada Friska Ye setelah tiba di perusahaan.

Di dalam kantor hanya terdiri Denny Wang serta Friska Ye, seisi kantor benar-benar hening, dan Denny Wang sungguh menikmati waktunya saat bersama Friska Ye.

Dengan cepat, ia menggambarkan sebuah gambar yang berhubungan dengan orang serta perusahaan, lalu menunjuk gambar tersebut, "Kamu lihat, kini aku mempunyai tiga perusahaan, W-1, perusahaan Adirama, dan perusahaan Olaf. Aku mempunyai lima orang yang luar biasa dalam membantuku yaitu Dome, Neysia, Friska, Fidel, dan Yian."

"Sebelumnya Dome adalah pelatih tim nasional, Fidel ahli dalam bekerja, dan mereka akan mengelola W-1 milikku dengan baik. Neysia juga mempelajari banyak dariku, Yian adalah koki terbaik di dalam negeri, dan mereka juga akan mengelola perusahaan Adirama dengan baik."

"Sulit mengajak mereka untuk bekerja sama denganku, kini Kenny serta Nikita ingin berinvestasi perusahaanku. Bukan hanya aku saja yang bisa memperolehkan uang, tapi tim aku juga. Ada mereka, aku tidak perlu mengkhawatirkan W-1 serta perusahaan Adirama, yang kukhawatirkan hanya perusahaan Olaf," Denny Wang berkata.

"Maaf, hanya aku yang mengelola perusahaan Olaf dan membuat dirimu khawatir," Friska Ye berkata.

"Tidak apa-apa, aku akan mencari orang yang luar biasa untuk membantumu. Kay Ye serta Nadine mempunyai kemampuan yang baik, aku akan berusaha membuat mereka untuk membantumu," Denny Wang berkata.

"Kini Nadine adalah nyonya Keluarga Ye, apakah mungkin ia ingin membantuku?" Friska Ye bertanya.

"Aku mempunyai cara," Denny Wang mengeluarkan senyuman yang misterius.

"Jika kita bisa menarik Nadine untuk membantu, dan membuat Keluarga Ye menjadi bersatu, tentunya harapanku sejak kecil sudah tercapai," Friska Ye berkata.

"Bagaimana kita mempunyai anak?" mendadak Denny Wang menatap Friska Ye dengan serius sembari berkata.

"Apa?" Friska Ye bertanya.

"Kita sudah menikah selama dua tahun, tapi justru hubungan kita seperti teman biasa. Aku menyukaimu, dan ingin mempunyai anak denganmu," Denny Wang berkata.

"....." Friska Ye menundukkan kepalanya.

"Kita mempunyai satu anak saja, kini ibu mertua sudah pergi karenaku, butuh lebih dari setengah tahun untuk kembali. Perusahaan Culture Neo milik kita juga sudah didirikan, dan kita mempunyai 60 triliun. Semua hal sudah baik-baik saja, kita hanya butuh mengusirkan Jennie Wang serta Billy Yang. Kita mempunyai satu anak saja, aku akan menjagamu dengan baik," Denny Wamg berkata dengan tulus.

"Mendadak kamu membahas topik ini...." Friska Ye terlihat sungguh canggung.

"Kita adalah sepasang suami istri, bukankah kita memang harus melakukan hal seperti itu?" Denny Wang bertanya.

"Memang benar, sih," wajah Friska Ye merona merah.

"Aku sudah menguncikan pintu, tidak akan ada yang mengganggu kita," Denny Wang menatap ke arah ruangan yang berada di kantor.

"Baiklah," Friska Ye berkata.

Denny Wang benar-benar bahagia saat melihat Friska Ye menyetujui permintaannya.

Memang baik mempunyai istri, tidak perlu mengejar, tidak perlu menyatakan cinta. Boleh melakukan hal tersebut dengan menyatakan kepada satu sama lain, dan ia tidak pernah merasakan perasaan seperti ini.

Denny Wang segera menuju ke arah pintu lalu menguncinya.

Seisi kantor langsung dipenuhi dengan hawa-hawa ambigu, jantung Denny Wang serta Friska Ye berdetak sungguh cepat, dan wajah mereka benar-benar merona merah.

"Ayo," Denny Wang menggandeng tangan Friska Ye menuju kamar.

Mendadak ponsel Denny Wang berdering, dan Denny Wang merasa sungguh risih saat mendengar ponselnya tengah berdering.

"Ada yang menghubungimu," Friska Ye berkata.

"Tidak butuh peduli," Denny Wang melepaskan sepatu Friska Ye.

"Apakah adalah masalah penting?" Friska Ye bertanya.

"Tidak mungkin, tidak ada masalah yang lebih penting dibandingkan masalah kita," hati Denny Wang berdegup cukup kencang saat melihat kaki kecil Friska Ye serta kaos kaki putih yang tengah ia kenakan.

Tidak lama, ponsel Denny Wang berhenti berdering, dan selanjutnya ponsel Friska Ye yang mulai berdering.

"Aku akan melihat terlebih dahulu, mungkin ada hal penting," Friska Ye segera memakai kembali sepatu miliknya.

"Apa yang telah terjadi?" Denny Wang tengah terduduk di dalam kamar sembari bertanya.

"Ibuku kembali, ia merasa tidak nyaman berada di Hawaii, dan menyuruh kita ke bandara untuk menjemputnya," Friska Ye berkata dengan wajahnya yang merona merah.

“…………”Denny Wang....

Novel Terkait

Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu