Si Menantu Buta - Bab 168 Young K Mencari Masalah

Janu Ye yang tengah berada di dalam mobil memainkan jam tangan yang ia beli di luar negeri mematung sejenak mendengar kata-kata yang dilontarkan oleh Denny Wang. Saat Friska Ye tengah memikirkan kata-kata Gissel Chen yang benar-benar berlebihan, dan bagaimana cara menenangkan emosi Denny Wang yang tengah memuncak, lalu ia mematung sejenak saat mendengar kata-kata Denny Wang.

"Apakah kamu sedang berbicara denganku?" Gissel Chen menatap Denny Wang dengan terkejut.

Dua tahun telah berlalu, Denny Wang terus bersabar di hadapan keluarganya, dan ini adalah kali pertama Gissel Chen mendengar Denny Wang melawannya.

"Benar, turun dari mobil," Denny Wang berkata.

"Haha, matahari hari ini benar-benar terbit dari bagian barat. Ternyata menantu Keluarga Ye berani melawan mertuanya sendiri, mungkin kamu tidak bagaimana keberadaanmu, membayangkan seperti nenek memutuskan hubungan karenaku?" Gissel Chen terkekeh.

"Aku tahu kamu luar biasa memiliki uang sebanyak 5 triliun, tapi aku jauh lebih luar biasa dibandingmu, karena aku memiliki lebih dari puluhan triliun," Denny Wang berkata.

"Jangan berlebihan jika berkata," Gissel Chen berkata dengan sinis.

"Kamu bisa bertanya kepada Friska," Denny Wang berkata.

"Ibu, Denny mendirikan perusahaan saat kamu berada di luar negeri. Perusahaan bidang tinju serta katering miliknya benar-benar memperolehkan uang yang banyak, kini ia berinvestasi di perusahaan perlengkapan bayi. Kenny yang berada di bagian selatan juga mencarinya, Nikita juga memasuki saham di perusahaan dan memberi 60 triliun kepada Denny," Friska Ye berkata.

"Apakah benar?" Gissel Chen melototkan kedua netranya.

"Ada tentunya ada, tidak ada tentunya tidak ada. Sejak kapan aku berbohong?" Friska Ye bertanya.

"Kamu melakukan pembiayaan?!" Janu Ye terkejut.

"Iya," Denny Wang berkata.

"Jika melakukan pembiayaan, benar-benar bisa menghasilkan uang yang banyak dalam waktu singkat. Kamu adalah tuan ketiga di kota Kimraden, sungguh luar biasa dalam melakukan pembiayaan. Sepertinya mereka mempercayaimu lalu memberimu uang untuk berinvestasi, masalah ini aman dan aku yakin kamu tidak akan bohong," Janu Ye berkata.

"Apakah benar kamu memiliki puluhan hingga ratusan triliun?!" Gissel Chen bertanya.

"Benar," Denny Wang berkata.

Gissel Chen langsung terdiam, mendadak kekuasaan ia menghilang di hadapan Denny Wang. Melihat Gissel Chen seperti itu, Denny Wang tidak mengusirnya dari mobil lagi. Mau bagaimana pun, Gissel Chen adalah ibu mertuanya, sungguh tidak sopan jika Denny Wang terus mengusirnya dari mobil.

Denny Wang mengantar Gissel Chen serta Janu Ye menuju ke hotel bintang lima.

"Ini adalah kamar hotel terbaik di kota Harayu, tempat tidur diimpor oleh negara Italia, bak mandi diimpor oleh Hermes, butuh empat puluh juta jika ingin tinggal semalam. Setiap hari ada yang membersihkan kamar, mempunyai dua ratus satu macam sarapan di pagi hari, makanan siang serta malam juga sudah disajikan. Di hotel juga terdiri dari kolam renang, tempat gym serta bioskop. Kalian menginap di sini terlebih dahulu, aku akan mengantar kalian setelah rumah selesai di renovasikan."

Saat Denny Wang tengah membantu Gissel Chen dan Janu Yu merapikan koper, Gissel Chen terus terdiam di kasur dan tidak berbicara.

Denny Wang melihat Gissel Chen seperti itu, ia pun melontarkan kata-kata untuk menghiburinya.

Tidak mudah juga bagi Gissel Chen, ia menikahi putrinya dengan Denny Wang, dan pamannya tidak memberikan ia untuk tinggal bersama. Ia tahu Gissel Chen sudah merasa bosan tinggal di hotel, tapi terus menyuruhnya untuk tinggal di hotel. Ia melawan nenek, dan kini tidak bisa tinggal di rumah nenek. Ia memiliki uang yang banyak, namun tidak memiliki keluarga yang sempurna.

"Ibu, jangankan ratusan triliun, kita akan memperolehkan sejumlah kuardriliun jika keluarga kita harmonis serta bersatu. Aku tidak ada maksud ingin melawanmu, aku hanya berharap keluarga kita bisa bersatu," Denny Wang terus menjelaskan kepada Gissel Chen, dan berharap hati ia bisa baik-baik saja.

Gissel Chen terus duduk di atas kasur sembari melamun, perlahan air mata mulai mengalir di kedua netranya.

"Mengapa, Gissel?" ini adalah kali pertama Janu Ye melihat Gissel Chen menangis, dan kedua netranya segera memancarkan kesedihan.

"Mengapa, ibu?" tatapan Friska Ye juga memancarkan bahwa ia khawatir.

"Uang benar-benar sialan, demi uang Keluarga Ye hancur, demi uang kita tidak mempunyai rumah. Rumah yang kita tinggal selama sepuluh tahun, tidak ada," Gissel Chen menyeka air matanya.

"Ibu, uang tidak bisa mewakili segala hal. Aku memperolehkan uang hanya ingin berbuat hal baik, kali ini aku tidak akan memberi uang kepadamu lagi. Jika aku memberimu, aku akan benar-benar hancur," Denny Wang berkata dengan cepat.

"Suasana hatiku benar-benar tidak baik," Gissel Chen terus menyeka air matanya.

"Kamu jangan menangis, Gissel. Apakah kamu tidak kebiasaan tinggal di hotel? Kita akan segera pindah tempat, aku akan membawamu untuk membeli rumah baru," Janu Ye berkata.

"Suasana hatiku tidak baik-baik saja melihat kamu menangis, ibu. Sejak kecil aku tinggal di rumah itu, aku pun juga menyayangi rumah itu," suasana hati Friska Ye benar-benar sedih.

"Jangan memboroskan uang, bukankah Denny Wang sudah membelikan rumah baru untuk kita? Kita akan pindah setelah selesai membeli rumah tersebut, hatiku benar-benar sedih. Friska, kamu menemaniku di hotel saja," Gissel Chen menyeka air mata sembari berkata.

"Kita satu keluarga bersama."

“………” FriskaYe………

“………” Denny Wang………

Denny Wang menarik napas dalam-dalam, ia sudah mengerti tujuan Gissel Chen.

Ini adalah cara Gissel Chen!

Katakanlah lebih jelas, Gissel Chen ingin mendapatkan uangnya serta rumah yang diberikan oleh Sumanto!

Benar-benar licik.

Kini Denny Wang memiliki kekayaannya melebihi sepuluh kali lipat kekayaan Gissel Chen, dan Gissel Chen benar-benar tidak bisa mengalahkan Denny Wang. Ia tidak berani melawannya, tapi Gissel Chen mempunyai cara lain untuk melawan Denny Wang, yaitu menahan Friska Ye.

Meskipun Denny Wang luar biasa, tapi ia menikahi putri Gissel Chen. Jika Gissel Chen ingin menahan Friska Ye, ia mempunyai lebih dari seratus cara.

Bukankah Denny Wang berani melawan Gissel Chen? Ia pun mempunyai cara membuat Denny Wang serta Friska Ye tidak bisa bersatu.

"Mengapa memperlakukan kita seperti ini, ibu?" Friska Ye juga mengerti tujuan Gissel Chen.

"Aku yang melahirkanmu, bukan?" Gissel Chen bertanya.

"Benar," Friska Ye berkata.

"Aku yang merawatimu hingga besar, bukan?" Gissel Chen bertanya.

"Benar," Friska Ye berkata.

"Kini suasana hati ibumu sedang sedih, apakah aku salah jika memintamu untuk menemaniku?" Gissel Chen bertanya.

"Tidak masalah," Friska Ye menggigit bibirnya.

"Sepertinya aku terserang penyakit depresi karena masalah keuangan. Keluarga Ye tidak menginginkanku, rumah lamaku juga sudah tidak ada. Jika kamu ingin pergi dengan Denny Wang, pergilah. Tapi jangan menyesal jika terjadi sesuatu di diriku," Gissel Chen berkata kepada Friska Ye.

"Mengapa mengancam kita, ibu?" Friska Ye panik.

"Kamu benar-benar licik, ibu mertua," Denny Wang berkata.

"Mengapa aku licik? Apakah aku tidak boleh sakit karena suasana hatiku tidak baik-baik saja? Sekarang aku ingin Friska menemaniku, ingin ia bertinggal bersamaku, ingin ia mengobrol denganku, ingin ia menemaniku belanja, dan ingin ia makan bersama denganku. Meskipun aku memiliki banyak uang, tapi tidak berguna aku tidak bisa membagikan uang tersebut, bukan? Aku ingin Friska menemaniku, aku lelah dan ingin istirahat," Gissel Chen terbaring di atas kasur sembari memeluk tubuhnya, dan ia terlihat sungguh kasian.

Emosi Denny Wang benar-benar memuncak karena Gissel Chen.

"Kamu pergi saja, aku akan menemani ibu," Friska Ye menatap Denny Wang.

Ia baru saja melakukan keputusan untuk tinggal bersama dengan Denny Wang malam ini, dan di lubuk hati mereka benar-benar menantikan hal ini.

Kini Gissel Chen seperti ini, seketika membuat Friska Ye sungguh risih.

Kini ia sudah memutuskan untuk bersama Denny Wang, dan bukankah ibunya ingin mendapatkan uang? Baiklah, ia akan menemani ibunya di hotel, dan melihat siapakah yang akan menang di akhir permainan.

"Baiklah, aku balik ke perusahaan terlebih dahulu," Denny Wang juga sudah memutuskan, mau bagaimana pun ia tidak akan mengalah terhadap Gissel Chen.

Kini Denny Wang menyadari musuh terbesarnya adalah ibu mertuanya sendiri. Kenny, Jennie Wang, dan Billy Yang benar-benar tidak bisa sebanding dengan ibu mertuanya.

Jika ia bisa mengalahkan ibu mertuanya, tidak akan sulit bagi Denny Wang jika ia ingin mendapatkan dunia ini.

Musim gugur membuat langit berubah menjadi gelap lebih awal, saat Denny tiba di perusahaan, langit di luar jendela tetap gelap seperti biasa. Semakin terasa dingin tidak ada keberadaan Friska Ye di kantor, Denny Wang tidak menyalakan lampu dan hanya terduduk di kursi sembari melamun.

Malam ini ia akan ditemani oleh istrinya yang cantik, dan ia baru saja mendirikan perusahaan Olaf untuk Friska Ye. Kini Friska Ye ditahankan oleh Gissel Chen, akan sungguh rumit jika ia yang bekerja sendiri di perusahaan Olaf.

Denny Wang tahu apa yang telah dipikirkan oleh Gissel Chen, ia tidak menganggap uang yang sebanyak puluhan triliun, dan harus mendapatkan ratus triliun miliknya.

Denny Wang sedikit menyesal memberitahu kekayaannya kepada Gissel Chen.

Denny Wang mengira bisa menyelesaikan masalah ini dengan mudah, ternyata ibu mertuanya benar-benar licik.

"Direktur Clement, perusahaan baru milikmu luar biasa. Mengapa kamu tidak bekerja? Apakah kamu sedang malas-malasan di kantormu? Kini kita adalah pemegang saham di perusahan baru milikmu, tentunya kamu memperolehkan uang mempunyai hubungan dengan kita. Segera bekerja!" Young K tengah mengenakan pakaian kamuflase militer dan memasuki kantor Denny Wang.

Kini Jennie Wang sudah menjadi pemegang saham di perusahaan baru miliknya, sebagai pemegang saham, tentunya Jennie Wang mempunyai hak untuk menyuruh seseorang mengawasi Denny Wang saat bekerja.

"Apakah kamu ingin mencari masalah denganku?" Denny Wang mengangkat kepalanya.

"Tentunya aku ingin mencari masalah denganmu, apakah kamu bisa melawanku?" Young K memasangkan ekspresi sombong.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu