Si Menantu Buta - Bab 63 Buket Bunga Keluarga Ye

Yian, koki teratas di dalam negeri, sejak kecil ia menjadi koki karena keluarganya tidak berkemampuan. Saat Yian berumur enam belas tahun, ia benar-benar membuat seluruh orang terkejut karena hasilnya. Ia memenangkan tingkat provinsi, mendapat banyak penghargaan koki internasional, ia diajak oleh orang kaya untuk belajar di luar negeri, dan menjadi koki teratas restoran barat di Wall Street. Karena ia merasa bosan dengan pekerjaannya, ia balik ke negaranya dan menemukan teman semasa kecilnya yaitu istrinya, lalu membuka sebuah restoran kecil bersama istrinya di luar negeri

Karena ia benar-benar ahli dalam memasak, restoran kecil milik ia dengan istrinya benar-benar menjadi terkenal, hanya menggunakan setengah tahun restoran tersebut dinilai sebagai restoran bintang tiga Michelin.

Setelah itu, salah satu keluarga di antara empat keluarga besar tersebut yaitu, Keluarga Yang kekurangan orang, kakak tertua mencari keberadaan Yian, dan memikirkan cara supaya kedua orang tuanya bisa menjalani kehidupan yang kaya raya. Yian dengan istrinya balik ke negaranya, tapi bisnis kakak tertuanya terjadi sesuatu di tahun kedua saat Denny Wang terjadi sebuah kecelakaan. Yian dengan istrinya dikeluarkan dari rumah oleh Keluarga Yang, mereka dijebaki oleh anak ketiga Keluarga Yang karena mereka adalah orang dari kakak tertua, dan mereka hampir dipenjara.

Tabungan mereka benar-benar habis, tapi karena Yian ahli dalam memasak, ia mengelola restoran kecil di kota Harayu dan memperoleh lebih dari dua ratus juta perbulan. Kini Yian dengan istrinya benar-benar tidak menganggap kekayaan, sudah tidak menabung, dan menggunakan penghasilan perbulan mereka untuk membeli sesuatu yang mereka inginkan.

Yian bukan hanya sebagai koki teratas, tapi ia juga menyaksikan masa naik turunnya sebuah perusahaan, dan mempunyai kemampuan untuk membantu katering milik Neysia. Kini Denny Wang sudah mendapatkan Yian, termasuk ia sudah setengah berhasil dalam katering di kota Harayu.

"Sayang, kita tutupkan saja restoran kecil ini. Kita mengikuti Denny Wang balik ke kota Kimraden," setelah Yian berbincang dengan Denny Wang, ia memutuskan membahas masalah ini dengan istrinya.

"Aku tidak percaya dengan orang kaya, pergi saja jika dirimu ingin, aku ingin terus berada di restoran kecil ini. Kita sudah bekerja di tempat ini selama dua tahun, dan tetangga di sini yang selalu menjaga kita, aku benar-benar sedih jika meninggalkan mereka. Aku juga sudah lelah selalu mengikutimu, aku tidak pernah memikir untuk menjalani kehidupan yang kaya raya, dan hanya ingin hidup dengan sederhana. Kita melahirkan anak di tempat ini, dan sungguh banyak kenangan di tempat ini," kedua netra istri Yian memerah.

"Aku tidak terima!" Yian berkata.

"Pergilah, aku akan menunggumu di sini," istri Yian menyeka air mata, lalu membalikkan tubuhnya menuju ke arah dapur.

"Aku ingin meminta bantuan kepada kalian, carilah dua orang. Satunya membantu istriku mengelola restoran kecil ini, dan satunya lagi membantu istriku menjaga anak kita," Yian berkata setelah memikir.

"Tidak masalah," Denny Wang berkata.

Yian langsung pergi begitu saja dengan Denny Wang, ia mempunyai pengalaman yang sama dengan Denny Wang. Ia tidak terima dikeluarkan oleh Keluarga Yang dari kota Kimraden, ia ingin balik ke kota Kimraden dengan Denny Wang.

Sedangkan istri Yian tidak menyukai kehidupan yang kaya raya, ia hanya ingin menjadi orang sederhana dan menjalani kehidupan yang bahagia.

Ia tahu sungguh kejam di bidang perdagangan, tempat tersebut bagaikan tempat perperangan yang tidak akan pernah berhenti.

"Bos, kamu menyuruhku untuk membeli saham, dan aku mendapatkan dua ribu dari setiap saham, total tiga puluh dua miliar!" saat Denny Wang, Yian, dan Neysia tengah menuju ke perusahaaan, mendadak Fidel menelponnya.

Mendengar apa yang telah dilontarkan oleh Fidel, Denny Wang langsung mematikan sambungan telepon dan melihat saham.

Benar, seluruh saham yang ia belikan berwarna merah, dan membuat suasana hati bahagia.

"Sudah menjualnya, kah?" Fidel mengirim pesan kepadanya.

"Kamu benar-benar luar biasa, ya. Aku memberimu banyak pekerjaan, tapi kamu masih mempunyai waktu untuk melihat saham," Denny Wang berkata.

"Aku juga tidak mempunyai waktu untuk melihat saham, manajer pasar saham yang menghubungiku dan bertanya bagaimana menguruskan saham tersebut kepadaku. Bos, apakah tuan Sumanto ingin melihat hasil kita? Tuan Sumanto akan sungguh senang jika melihat kita menjual saham tersebut," Fidel berkata.

"Terus tambahkan, tambah dua ratus miliar," Denny Wang berkata.

"Apa? Kita membutuhkan dua ratus miliar dalam membangunkan tempat arena petinju, kita juga harus mengeluarkan uang untuk berita dalam seminggu ini, dan seminggu kemudian kita harus mengeluarkan uang dalam mengundang artis untuk mengadakan sebuah pertandingan. Artis sekarang benar-benar mahal, tetap mahal meskipun artis itu tidak terkenal, ia tidak akan datang jika kita tidak mengeluarkan dua puluh miliar untuk mengundangnya. Lagipula kita belum tahu kapan akan mendapatkan keuntungan, jika menambah dua ratus miliar di saham, akan sungguh buruk jika mengalami kerugian," Fidel berkata.

"Tidak, beberapa saham tersebut akan mendapat keuntungan, kamu terus menambah saja. Lagipula uang kita tidak cukup jika menambahnya, beberapa hari ini aku akan memikirkan cara untuk memperolehkan uang," Denny Wang berkata.

"Kamu masih ingin memikirkan cara untuk memperolehkan uang? Bukankah tuan Sumanto sudah memberimu enam ratus miliar? Apakah uangmu sudah habis?" Fidel bertanya.

Denny Wang tidak membalasnya, kini ia benar-benar pusing, dan ia sudah mengkacau-balaukan buku kasnya.

Ia benar-benar lupa, ia harus mengeluarkan uang karena membangunkan tempat arena petinju di depan pusat seni bela diri trian.

Nama arena petinju barunya adalah Dream boxing club, ia akan memberi dua ratus miliar kepada tim konstruksi setelah tempat tersebut sudah selesai dibangunkan. Ia akan membayar dua ratus miliar setelah projek kota kuliner Adirama selesai dibangunkan juga, tapi ia benar-benar kehabisan uang. Ia menggunakan tiga ratus enam puluh juta untuk menginvestasi saham, menggunakan empat ratus miliar membeli dua perusahaan, dan ia masih membutuhkan uang untuk masa depan tempat arena petinju.

"Ada yang bisa kubantu?" Yian melihat Denny Wang seperti tengah kesusahan.

"Neysia adalah adik iparku, ia masih muda dan tidak bisa menguruskan masalah. Kamu harus banyak membantunya, dan sekarang aku membutuhkan empat ratus miliar. Setelah membeli perusahaan, kamu membantunya untuk meminjamkan uang. Perusahaan kita seharga empat ratus miliar, dan aku membutuhkan empat ratus miliar," Denny Wang berkata.

"Apa yang telah kamu lakukan, kak? Mengapa aku merasa dirimu semakin tidak jelas dalam menyelesaikan masalah?" Neysia mulai meragukan Denny Wang.

"Dengar kata-kataku tidak akan salah," Denny Wang berkata dengan penuh tekanan.

Setelah Denny Wang, Yian, dan Neysia tiba di perusahaan, mereka berada di perusahaan untuk sementara waktu lalu meninggalkan diri. Di perjalanan menuju Keluarga Ye, pesan di ponselnya terus berdering.

Ia menatap sekilas pesan tersebut, ternyata adalah grup kelompok pengusaha yang ia masuki sebelumnya tengah mengobrol. Sepertinya Erika memasuki pemilik perusahaan Qiu, yaitu Daehi. Saat ia memasuki grup tersebut, mendadak grup tersebut menjadi sungguh ramai. Mereka tengah berusaha membaiki Daehi, termasuk Fidel.

Daehi benar-benar memenuhi harapan seluruh orang, ia terus membagikan amplop yang berisi empat ratus ribu.

Denny Wang memblokir grup tersebut.

Setelah tiba di tempat projek Keluarga Ye, ia melihat Keluarga Ye tengah menyala lampu sorot sembari bekerja. Keluarga Ye bekerja sungguh cepat, mereka sudah menemukan berbagai macam tim konstruksi, dan kota kuliner milik perusahaan Chevron sudah mulai terbentuk.

"Siapa yang mengirim bunga tersebut?" Denny Wang menatap ada sebuah buket bunga besar di mobil mustang milik Friska Ye, sekitar ada lebih dari tiga ratus bunga, lalu ia menarik seorang desainer perempuan untuk bertanya.

"Hah?" ia berubah menjadi gagap saat melihat Denny Wang yang bertanya.

"Hehe, tidak bisa menggunakan kedua mata untuk melihat, tapi hidungmu luar biasa juga," Gissel Chen mengenakan helm pelindung lalu keluar dari situs konstruksi bersama dua orang, lalu ia menunjuk buket bunga tersebut dan berkata, "Teman masa SMA Friska yang memberikan buket bunga ini, sepertinya namanya Johnny, dan ia adalah mahasiswa yang baru kembali dari luar negeri. Ia merupan investor terkenal, diajak bekerja sama oleh pengusaha besar, dan ia sungguh kaya raya. Ia sudah menjadi pengusaha terkenal di kota, dan ia selalu mengingat Friska. Kini ia sudah kaya raya, oleh karena itu langsung membeli buket bunga untuk Friska."

"Fidel?!" mimik wajah Denny Wang langsung berubah.

"Siapa itu Fidel atau Johnny, banyak yang menyukai Friska, dan aku tidak mengingatnya. Kamu ini harus segera memikirkan cara memperolehkan banyak uang, jangan selalu bergantungan dengan Keluarga Ye. Meskipun kamu membantu kita memperolehkan banyak uang, itu tidak berguna, yang terpenting dirimu harus kaya raya," saat berbicara, Gissel Chen terus menatap Denny Wang dengan tatapan meremehkan.

Ia mulai tidak menganggap Denny Wang karena munculnya Fidel, ia merasa Denny Wang bukan orang yang sehat, bahkan tubuhnya terlihat kurang sehat. Tidak ada gunanya meskipun Denny Wang membantu Keluarga Ye memperolehkan banyak uang.

Kecuali ia kaya raya, setidaknya Gissel Chen akan memandangnya baik.

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu