Si Menantu Buta - Bab 118 Agresif

“Kamu menipuku?” pandangan kecewa terlintas di mata Friska.

Lingkaran matanya yang sudah memerah, kini bibirnya ikut bergetar, seolah hendak menangis.

Baru saja dia telah ditindas oleh keluarga paman pertamanya, dan sekarang, sosok manusia yang selama ini dia percaya malah membohonginya, bagaimana dia tidak sakit hati?

Dua tahun ini, bagaimana caranya dia memperlakukan Denny, sungguh membuat orang-orang terharu.

Tapi, Denny malah menyembunyikan hal ini padanya, dan hal ini sungguh membuat hatinya kecewa. Dia sungguh kecewa dengan dunia ini, dia tidak tahu harus percaya dengan siapa di dunia ini, dan pada saat ini, dia benar-benar merasa kesepian dan tak berdaya di dalam hatinya.

“Kamu bisa melampiaskan emosimu nanti, aku akan membawamu untuk membuat perhitungan dengan mereka.” Denny menggenggam erat tangannya, lalu membawa Friska keluar dari ruang rapat ini.

“Apa yang ingin kamu lakukan?” Friska terkejut memandangnya.

Emosi yang telah terkumpulkan, tiba-tiba hilang dibuat oleh Denny.

“Kamu tidak perlu melakukan apa-apa, kamu hanya cukup melihatnya saja.” Denny mendorong pintu ruang rapat tersebut.

Pada saat ini, Glen dan Nadine, Bibi pertama, Tresky dan Fredy sedang bersama, dan baru saja hendak bersulang dengan anggur merah, tiba-tiba terkejut saat melihat Denny membawa Friska, dan segera dia meletakkan kembali gelasnya.

Tangan Tresky gemetaran, gelas tersebut segera terjatuh ke tong sampah, dan anggur merah pun membasahi celananya.

“Ada apa kamu ke sini? Ini adalah ruangan wakil direktur baru Keluarga Ye, dan kamu bukan lagi karyawan dari Keluarga Ye, kamu tidak berhak masuk ke sini.” Nadine secepat kilat berkata dengan tenang, dia sedang duduk di kursi utama.

“Kakak ipar, aku merasa laporan proposal keuangan kalian tidak benar.” Ucap Denny sambil tersenyum, dia juga duduk di sofa ruangan itu.

“Proposal apa? Aku tidak mengerti, proposal ini Fredy yang membuatnya, jika ada masalah kamu seharusnya mencari dia.” Ucap Nadine.

Raut wajah Fredy pucat seketika saat ditatap oleh Denny.

“Aku ingat saat proyek Kota Kuliner Chevron baru dimulai, hanya ada 15 unit ekskavator yang beroperasi di sana, kenapa di laporan ini tertulis 20 unit?” tanya Denny.

“Sudah ku katakan, bukan aku yang membuat proposal keuangan ini, ada masalah kamu cari Fredy.” Raut wajah Nadine tegas dan terlihat sangat sombong.

Dia telah terguncang di dalam hatinya.

Sebuah pembangunan proyek yang begitu besar serta begitu kacau, sangat sulit untuk mengingat berapa jumlah ekskavator yang beroperasi saat itu.

Denny adalah seorang penanggung jawab, dan dia jarang sekali untuk hadir di sana.

Tapi dia malah mengingat hal ini dengan sangat rinci.

“Bahkan laporan semen dan kerikil juga tidak benar, jumlah dari tim teknik juga tidak benar. Jumlah cat, bata merah, keramik, dan kayu, ini semua tidak benar, bahkan harga-harga saja lebih mahal seribu. Aku pikir ada masalah juga dengan sistem saluran.” Denny terus bertanya.

“Masalah ini semuanya adalah tanggung jawab kerabat Keluarga Ye, jika ada masalah kamu bisa mencari mereka.” Ucap Nadine.

“Tapi, proposal keuangan Keluarga Ye kalian yang buat, tidak ada gunanya aku mencari mereka, aku harus mencarimu.” Ucap Denny.

“Itu adalah Fredy, sudah berapa kali aku katakan, Fredy, apa kamu tidak mengerti!?” Nadine sedikit emosi.

“Baik, Fredy, tolong kamu ikut denganku, kita pergi ke badan pemberantas korupsi, kita bicarakan masalah pembuatan proposal keuangan ini.” Denny mengangguk, lalu berjalan ke arah Fredy, kemudian mencengkeram tangan Fredy dan membawanya keluar.

“Kakak ipar, tolong aku!” Fredy segera berteriak kepada Nadine, kemudian duduk di bawah lantai.

“Denny, apa sebenarnya yang ingin kamu lakukan? Kamu bukan lagi karyawan di sini, bahkan kamu hanya seorang menantu yang tinggal di rumah mertua, dan kamu adalah orang luar. Bagaimana kondisi Keluarga Ye kami, tidak perlu kamu campur tangan, aku perintahkan kamu keluar dari sini, jika tidak aku lapor polisi.” Gertak Glen sambil menepuk meja.

“Boleh, kamu laporkan saja, sekalian juga dengan bagian pemberantas korupsi. Jangan pikir aku tidak tahu apa yang sudah kalian lakukan, kalian menindas Friska yang masih awam ini, kalian membuat seorang wanita sibuk seperti dia yang tidak sempat memeriksa apa yang sudah terjadi di lokasi. Dia adalah kepala desainer, bagian material dan para tenaga kerja bukan bagian dia. Dan pada saat kalian membuat proposal ini, kalian semakin memanfaatkan daya ingat dia yang tidak begitu bagus, kalian mengubah detil kecil seperti ini, setiap proyek ini, telah kalian samarkan sebesar seratus hingga empat miliar, bukankah seperti itu?” ucap Denny.

“Aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan.” Glen memalingkan wajahnya.

“Glen, kamu memang tidak mempunyai kemampuan dalam bidang ini, tapi real estat keluarga Nadine besar. Dari kecil dia sudah memahami hal ini, dan dia tahu bagaimana cara menangani hal kecil seperti ini. Kalian pikir kalian bisa membohongi Friska, dan bisa juga membohongi aku? Kalian jangan lupa, proyek yang aku kerjakan bahkan lebih banyak dari kalian. Taktik kecil seperti ini, sudah pernah aku lakukan empat hingga lima tahun yang lalu.” Ucap Denny dingin.

Friska tiba-tiba tersadarkan.

Pantas saja dia tidak menemukan apa-apa dalam semalaman itu, ternyata Nadine tidak mengutak-atik proposal keuangan itu, melainkan di lokasi.

Dia akhirnya juga ingat, saat pertama kali memulai pengerjaan proyek tersebut, Kay telah mencari 20 ekskavator, tapi karena lokasi yang tidak begitu besar, maka dia secara khusus meminta Kay untuk menarik pergi 5 ekskavator tersebut.

“Tentu saja, jika aku bertanya kepada kalian, kalian juga bisa mengelak, dan kalian juga bisa mencari kerabat lain untuk mencari pertolongan. Dan sekarang kekuasaan kalian yang paling kuat di Keluarga Ye, dan orang lain tidak berani untuk tidak mendengarkan perintah kalian, mereka juga bersedia untuk bekerja sama dengan kalian, dan kalian akan memberikan manfaat yang baik untuk mereka.” Denny berkata, “Tapi, kalian jangan lupa, kerabat Keluarga Ye yang membenci kalian juga banyak, dan sekarang Kay juga telah membenci kalian. Dan aku bisa langsung mencari Kay untuk membandingkan kejadian yang sebenarnya di lokasi dengannya, dia pasti akan mengatakan jumlah ekskavator yang sebenarnya.”

“Kalau ini aku kurang paham, aku hanya bertanggung jawab membuat proposal keuangan saja, aku hanya menulis sesuai degan faktur yang aku terima, kamu cari saja Kay untuk membandingkan hal itu.” ucap Nadine dengan tegas.

“Masih keras kepala ya, kalian memiliki faktur dan menulis sesuai dengan jumlah faktur yang ada, kan. Tapi, Kay dan bos dari tim teknik tidak akan berbohong, meskipun kalian telah menyuapnya, jika aku Denny dengan sendirinya bertanya padanya, apakah dia akan mengelak?” kata Denny.

“…………” raut wajah Nadine berubah.

Denny ingin menggali masalah ini hingga ke akar-akarnya, dari penanggung jawab proyek, hingga bos-bos dari para tim teknik, bahkan hingga para pekerja biasa, akan dia tanya satu per satu.

Selama dia menyelidiki masalah ini dengan seksama, maka masalah yang terdapat pada proyek ini akan segera ditemukan.

“Jangan pikir aku tidak tahu apa yang terjadi dengan kalian, Nyonya besar pilih kasih, dia ingin Glen menjadi kepala keluarga, kalian terus menempelkan diri kalian pada Nyonya besar, dan kalian sengaja bertindak menentang hukum. Hari ini saat kalian menggunakan orang-orang resmi untuk menyelenggarakan sebuah rapat, itu semua hanya untuk menghalangi aku, kan? Aku bisa saja langsung mencari Nyonya besar untuk membicarakan hal ini, tapi dia sudah tua, dan aku tidak ingin membuat dia tertekan. Jika kalian terus melawan, maka aku berani menjamin, aku akan membuat Keluarga Ye kalian hancur sehancurnya.” Kilatan mata tak berhenti melintas di mata Denny.

“Kamu hanya seorang pria buta, apa kamu bisa melihat proposal keuangan ini? Bukankah konyol jika seorang pria buta bisa melihat proposal keuangan ini. Pergi saja kamu sambil membawa proposal itu, aku ingin tahu siapa yang akan mempercayai orang buta sepertimu.” Raut wajah Nadine pucat, dan melakukan perlawanan terakhir.

“Kakak ipar, apa aku buta? Puluhan ribu penonton menyaksikan pertandingan tinjuku, bahkan jutaan orang menontonku di internet dan juga televisi, kamu juga berada di tempat kejadian kan saat itu? Apa kamu masih berpikir aku buta? Apa kamu masih tidak mengetahuinya? Haruskah aku terus berpura-pura? Baiklah, kamu memfitnah aku sebagai orang buta, kan? Sekarang juga kita ke rumah sakit untuk memeriksakan hal ini, setelah hasil periksa aku keluar, barulah kita mencocokkan proposal keuangan ini, kita cocokkan dari awal hingga akhir!” ucap Denny.

“Apa yang kamu inginkan? Apa sebenarnya yang kamu inginkan!?” Nadine sudah tidak berdaya setelah dipojokkan oleh Denny, dia mulai histeris.

Masalah ini bisa menjadi besar dan juga kecil, jika Denny yang membongkarnya, maka hal ini akan menjadi sangat serius.

Nadine akhirnya takut dengan Denny, dia melihat mata Denny telah memerah, “Kamu ini iblis, matamu telah sembuh, kenapa tidak segera kembali ke Keluarga Wang, kenapa masih tinggal di Keluarga Ye kami?”

“Keluarga Wang kalian memiliki harta triliunan, sedangkan kami Keluarga Ye hanya miliaran saja. Kenapa kamu tidak rebutkan harta yang triliunan itu, kenapa harus berebut dengan kami orang-orang kecil, apa kamu ada penyakit!?” Nadine tampak akan menangis karena Denny.

“Karena istriku di sini.” Ucap Denny.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu