Si Menantu Buta - Bab 115 Merugi

“Wah, rumah orang kaya memang beda, sungguh mewah.” Sore itu, Dome telah tiba di kediaman Denny di Kota Harayu.

Dia mengenakan satu setel pakaian olahraga bersih bermerek Li-Ning, rambutnya disisir rapi, tangannya diletakkan di belakang punggungnya, sambil membungkukkan badannya dia memperhatikan rumah milik Denny.

Setelah Denny memberinya uang pagi itu, dia segera membersihkan dirinya dan mengganti pakaiannya dengan pakaian bersih, dia takut akan melewatkan Denny si Dewa uang ini.

Saat ini dia terlihat jelas lebih muda sepuluh tahun.

Setelah memasuki ruangan bawah tanah milik Denny, dia melihat berbagai peralatan latihan yang masih baru di dalamnya, lalu dia berjalan ke hadapan samsak tinju dan melayangkan dua kali tinjuannya, kemudian membalikkan badannya dan menatap Denny dengan tersenyum, “Denny, katakan padaku penyakit apa saja yang ada di badanmu, aku bukan seorang dokter yang hebat, tapi keterampilan medisku cukup terkenal di dalam negeri. Selama bisa disembuhkan, aku pasti akan menyembuhkannya untukmu. Jangan melihat aku sudah tua seperti ini, aku masih sanggup jika harus bekerja selama 20 tahun denganmu, dan aku berjanji akan memberikan yang terbaik untuk boxing clubmu.”

“…………” Denny…………

“Setelah diberi uang, sikapnya sudah berubah.” Ucap Sumanto kesal.

“Kalian memberiku uang terlalu banyak, seumur hidupku aku mengabdi kepada tim nasional, dan setelah aku pensiun, aku hanya mendapatkan 4 miliar, tapi kalian sekali mengulurkan tangan, kalian memberiku 40 miliar, meskipun aku ingin menolaknya, tapi badanku tidak mengizinkannya.” Dome mengeluarkan sebatang rokok, kemudian menyalakannya.

Saat Denny berdiri di depan pintu, seorang gadis cantik mengikuti dirinya.

Umur gadis ini sekitar 22 tahun, postur tubuhnya ramping dan jenjang, rambutnya dikepang dengan indah, mengenakan pakaian olahraga merek Adidas, dia adalah cucu Dome, namanya Hera.

“Kalian semua adalah orang kaya, dan juga mempunyai kesanggupan yang besar, cucuku ini tidak terlalu suka berbicara, dia sudah lulus dari perguruan tinggi, tapi dia masih belum mendapatkan pekerjaan, tolong kalian bantu mengaturkan untuknya juga.”

“Pekerjaan juga jangan yang terlalu melelahkan, sehari beberapa jam saja sudah cukup, yang paling penting gaji harus tinggi, dan juga bekerja di ruangan ber-AC, mungkin boleh juga untuk mengurusi beberapa orang.” Ucap Dome sambil menyeringai.

“Aku berikan posisi direktur Keluarga Han untuknya, bagaimana!?” kata Sumanto.

“Tidak masalah juga.” Dome masih tersenyum dan terlihat sedikit genit.

“Akan aku aturkan satu posisi untuknya.” Kata Denny.

“Denny, aku merasa pria tua ini sedikit tidak bisa diandalkan, apakah dia Dome yang kita cari, jangan-jangan dia seorang penipu. 40 miliar bukan nominal yang kecil, uang itu cukup untuk aku foya selama satu tahun.” Bisik Sumanto setelah dia pikir sejenak dan berjalan ke sisi Denny.

“Dia pernah menjabat sebagai pelatih tim nasional untuk negara, seharusnya dia bisa diandalkan.” Kata Denny.

“Tapi aku juga tidak pernah melihat dia melatih seorang juara tinju.” Sumanto cemberut, dia memiliki kesan yang tidak baik tentang Dome.

Suara Sumanto tidak terlalu keras dan juga pelan, dan kebetulan pria tua itu juga mendengarnya.

Raut wajah pria tua itu seketika berubah setelah mendengar perkataan dari Sumanto, dia berjalan ke hadapan Mario terlebih dahulu, lalu mencengkeram tangan kanannya, lalu meremas memar yang terdapat di lengannya, “Sakit?”

“Sakit.” Ucap Mario.

“Menyuruh orang untuk tidak terluka, tapi ini hasil ulah Denny kan?” Dome melepaskan tangan Mario.

Lalu berjalan ke hadapan Denny, dia mengulurkan tangannya kemudian memijit kepala Denny, lalu dengan sekuat tenaga dia meremas-remas pelipisnya, kemudian menggunakan sebuah gerakan aneh, memijat hingga ke bagian tulang hidung Denny, hingga ke ujung dagu, dia menggoyangkannya dengan pelan, “Apakah kamu merasa nyaman di bagian kepalamu?”

Denny merasa segar pada dirinya, lalu mengangguk pelan.

“Matamu sudah tidak ada masalah lagi, hanya saja dulu aliran darah sempat terhambat, dan telah disembuhkan oleh akupuntur. Jika aku sudah mengatakan tidak ada masalah, itu pasti tidak akan ada masalah, aku tidak akan menjebakmu.”

“Kondisi tubuh kalian berdua sangat lemah, nanti akan aku buatkan resep untuk kalian, beli sesuai dengan resep yang aku tulis. Lagi pula, kalian mempunyai banyak uang, terserah kalian mau beli seberapa banyak, kalau bisa timbun saja, mandilah dengan menggunakan air hangat di malam hari, dan berendam selama 2 jam lebih.” Ucap Dome.

“Tuan, kamu memang hebat.” Denny mengerti maksud dari Dome.

“Kamu katakan aku tidak mendidik satu pun juara tinju, aku ini miskin dan tidak bisa berbuat banyak, apakah begitu mudah untuk menjadi juara dunia? Fisik orang Asia seperti kita dan orang Eropa itu berbeda, orang lain tumbuh besar dengan minum susu, sedangkan kita minum air rebusan dari beras, orang lain makan daging dan sayuran, sedangkan kita hanya makan nasi putih dengan sawi putih, dan peralatan apa yang digunakan orang lain untuk latihan, dan apa yang kita gunakan?”

“Sekarang, standar kehidupan di China sudah membaik, anak-anak tumbuh tinggi dan kuat, coba kamu lihat anak-anak generasi tahun 80-an, berapa banyak anak yang tumbuh tinggi besar? Kamu bilang aku tidak bisa mendidik dengan baik, apakah kita dulu mempunyai kemampuan keuangan seperti ini? di bawah tanganku, memang tidak ada juara tinju, tapi ada beberapa pelatih tinju hebat, seperti pelatih tinju bintang lima Sonny, dia adalah murid yang pernah sembah sujud padaku. Setelah kedatangan gurunya Brian, menurutmu, apa dia masih berlutut untukku?”

“Dan juga Lionel, salah satu dari empat raja di dunia Sanda, serta Desta, juara tinju kompetisi beberapa waktu lalu, coba tanyakan pada guru-guru mereka, apakah mereka mengenalku atau tidak!”

Dalam satu tarikan napas, Dome melontarkan kata-kata yang tidak sedikit, meskipun dia berdiri di hadapan Denny, tapi matanya tertuju kepada Sumanto.

Karena perkataan ini dilontarkan dari mulut Sumanto sendiri.

Sumanto mengira, pria tua yang sedari tadi tersenyum terus, bukanlah orang yang serius, tapi dia telah membuatnya marah, dan segera membungkam mulutnya, dia tak berani lagi melontarkan kata-kata.

“Mereka berdua pernah berkelahi, kan? Dilihat dari memar yang ada di badannya, seperti sebesar ukuran kepalan tangan, tinju merupakan sebuah pekerjaan keras, jika sudah terluka, kalian harus merawat luka dengan baik. Ramuan obat herbal yang aku suruh kalian rendam itu seharga jutaan rupiah dalam sekali pakai, kegunaan berendam dengan obat itu adalah, semakin kamu berendam, maka badanmu akan semakin kuat, dan semakin berendam maka kamu akan semakin kuat untuk bertanding, apakah tim nasional mampu dengan hal ini?” ucap Dome dengan marah.

“Tuan, maafkan adikku, dia tidak mengerti akan hal itu. Aku paham dengan kemampuanmu.” Denny segera membungkuk.

“Panggil, Guru!” ucap Dome.

“Baik.” Denny langsung berdiri dengan hormat.

Dia termasuk seorang guru resmi dari Provinsi Elken, dia adalah seorang mantan pelatih tim nasional untuk negeri ini, Dome.

Malam ini juga, Denny dan Mario membeli obat herbal sesuai dengan resep yang diberi oleh Dome, mereka menggunakan teko untuk memasak air panas, lalu menuangnya di bak berendam, kemudian mencampurnya dengan air dingin hingga hangat, keduanya berendam hingga kurang lebih dua jam lamanya, setelah keluar dari kamar mandi, mereka sungguh merasakan sesuatu yang berbeda dengan badan mereka.

Dan dalam dua hari berturut-turut, Denny dan Mario setiap hari berendam selama tiga kali sehari, mereka menggunakan ramuan herbal ini untuk merawat diri. Dome menyarankan mereka untuk menggunakan obat herbal untuk berendam, ini karena mereka telah menggunakan jurus gelap ketika sedang bertanding, atau mereka menggunakan jurus mengunci, bisa juga mereka menggunakan kekuatan sendi yang kuat, sehingga membuat ketegangan pada tubuh dan juga otot mereka.

Berendam dengan menggunakan ramuan herbal, bertujuan membuat ketegangan pada tubuh dan juga ototnya segera teratasi, setelah sembuh, tubuh mereka juga akan terasa semakin kuat daripada sebelumnya.

Dome adalah konsultan terhormat yang diundang oleh Denny dalam kompetisi W-1, yang juga sebagai guru pelatih pribadinya.

Dua hari ini, Dome tidak menyuruh Denny dan Mario untuk berlatih, dia hanya menyuruh mereka untuk beristirahat, dan juga belajar.

Hingga hari keempat sejak kedatangan Dome di sini, Denny berpikir untuk kembali ke rumah Keluarga Ye sebentar. Dia sekarang merasa sedikit takut dengan perilaku Gissel, dia baru saja membelikan satu unit mobil mewah untuk Nyonya besar, dia takut kelak Gissel juga akan meminta mobil padanya.

Dia tidak keberatan untuk membelikan Gissel mobil, dia hanya takut Gissel akan terus mengomelinya.

Dan pada akhirnya dia tetap harus kembali, bagaimanapun juga, dia masih mempunyai seorang istri di rumah.

Setelah tiba di rumah, dia melihat Gissel dengan mengenakan kacamata duduk di atas sofa, dia melamun melihat dokumen-dokumen yang ada di atas meja, Janu juga duduk di sebelahnya, ikut mengerutkan kening bersamanya di sana.

Pusat perhatian suami istri ini buyar karena suara kepulangannya, mereka hanya mendongak dan melihatnya sekilas, lalu tidak mempedulikannya.

Denny menghelakan napas lega.

Dan setelah naik ke lantai dua, perlahan dia membuka pintu kamar Friska, dia juga melihat Friska tengah berkonsentrasi dengan dokumen-dokumennya, raut wajahnya merona.

“Kenapa?” Tanya Denny.

“Proyek Perusahaan Chevron telah selesai dikerjakan, dan Nikita telah melakukan pembayaran kepada kami, tapi setelah kami memeriksa pembayarannya, ada yang tidak benar, dana yang terbayarkan kurang 40 miliar, dan kami telah merugi dengan proyek ini.” Ucap Friska gugup sambil mengerutkan keningnya.

Novel Terkait

Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu