Si Menantu Buta - Bab 260 Kamu Sungguhlah Kejam

Denny tahu bahwa hal-hal yang dilakukan Jacob untuknya telah ketahuan Kenny.

Jika Kenny memberi tahu masalah ini ke atasan, ia pasti dijatuhkan hukuman mati.

Setelah tiba di rumah, ia dan Friska pun tidak dapat tertidur dengan baik di malam ini. Tengah malam, ia merokok sebanyak setengah kotak dan minum segelas anggur.

Hingga pagi hari kedua, ia mengumpulkan seluruh pejabat tinggi perusahaan untuk rapat. Ia memindahkan seluruh aset dan saham di bawah tangannya kepada Friska. Sejak dini, ia hanya memiliki saham di Sumanto sana.

Ia tahu dirinya sudah harus mulai bertarung dengan Kenny. Jika ia terkalahkan, maka ia akan kehilangan segala hal yang dimilikinya. Jadi ia pun memberi segala halnya kepada Friska terlebih dahulu. Setidaknya Friska akan tetap baik-baik saja, jika ia kalah.

Anaknya dengan Friska sudah mau lahir, ia harus menyisakan sesuatu untuk Friska dan anaknya.

Sore hari, ia dan Yian tiba di Kota Harayu.

"Kita sudah lama tak bertemu, kawan!" Sumanto tertawa kencang, membawa Alex dan bawahannya datang menjemput Denny.

Melihat Denny datang, ia pun memberi Denny sebuah pelukan.

Dua hingga tiga bulan tak bertemu, ia menyadari bahwa Sumanto menjadi lebih berisi. Tubuh Sumanto setinggi 185 meter, memang tampak sangat kekar, sekarang ia terlihat lebih garang saat ia makin berisi.

"Sudah lama tak bertemu, kawan." Denny juga memeluk Sumanto erat.

"Apakah Kenny sudah mengetahui masalah itu?" Dalam perjalanan menuju rumah tua milik Denny, Sumanto bertanya di dalam mobil.

"Ia cukup pintar, tahu bagaimana caranya untuk menjatuhkan diriku. Aku sekarang sudah menjadi pengusaha yang baik. Jika ia menjatuhkanku, maka kehidupanku akan menjadi hancur." Denny berkata.

"Beberapa barang itu, aku sudah menyuruhmu untuk segera memindahkannya, dan kamu tidak mau mendengarnya, terus meletakannya di rumah tua. Si Kenny bajingan itu bisa-bisanya mendobrak rumah itu. Semua petugas keamanan rumah itu sangat tidak berguna. Bagaimana denganmu sekarang, jika ia menggunakan hal itu untuk mengancammu?"

"Tidak ada kejahatan yang bisa terus disembunyikan, suatu saat akan mendapat hukuman. Entah mau dipindah kemanapun barang-barang itu, pasti akan ketahuan juga. Orang-orang tim pengurus kasus khusus itu sangatlah hebat. Entah bagaimanapun kita sembunyi, mereka pasti bisa menemukan diriku. Sekarang kita hanya melihat sikap Kenny dan bertindak sesuai apa yang terjadi."

"Sial! Aku sungguh ingin memberi pelajaran untuk Kenny itu!" Sumanto berkata.

"Mari melakukan persiapan untuk mulai berperang." Denny berkata.

Mereka berdua tidak lagi berbincang dan membawa para bawahannya bersama menuju rumah tua milik Denny di Kota Harayu.

Waktu berjalan dengan cepat dan Denny sudah tinggal selama setengah tahun di Kota Kimraden. Villa miliknya di Kota Harayu sudah lama tidak ditempati, tampak lebih kosong dari Denny pergi meninggalkan sana.

Saat Denny dan Sumanto membawa Yian, Alex mereka menuju puncak, mereka menemukan Kenny sedang membawa Lexy, Sonny, Darius, Tristan dan Kawada segerombol berdiri diatas puncak sana.

Kenny memakai setelan tuksedo rapi, Darius memakai pakaian tanpa lengan, Tristan memakai setelan Tangzhuang, Kawada memakai setelan kimono berwarna merah muda. Lexy, Sonny dan Darius mereka memakai setelan jas hitam.

Kenny sengaja memperlihatkan punggungnya kearah Denny, sambil mengisap cerutu, sambil menatap depan dengan tenang. Kedua cincin permata yang terpasang di tangannya tampak sangat menonjol.

Di belakang Kenny terdapat empat barang tidak jelas yang terbaluti kantong plastik hitam.

Denny mengangkat tangannya, menandakan untuk menyuruh para bawahannya berhenti. Ia hanya membawa Sumanto, Yian dan Alex maju ke depan.

"Kejam sekali. Kak, kamu kejam sekali." Kenny mengisap lagi cerutu dan masih berbalik badan menghela nafas kepada Denny.

"Ini adalah rumahku, untuk apa kamu datang ke rumahku tanpa persetujuanku?" Denny bertanya sambil menyalakan sebatang rokok.

"Kamu sungguh kejam, Kak." Kenny berbalik badan dan menatap kesal kearah Denny.

"Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan." Denny berkata.

"Apakah kamu masih ingat dengan bawahanku yang hebat, Candra?" Kenny menunjukkan senyuman pada wajah.

"Ingat." Denny berkata.

"Ia sudah mati, dihajar hingga mati oleh Jacob yang dipekerjakan olehmu."

"Aku tidak kenal Jacob. Ia memang pernah muncul di sampingku, saat itu aku sedang diancamnya. Ia memperoleh dua triliun dariku, aku sama sekali tidak ada hubungan dengannya." Denny berkata.

"Aku sudah tahu kamu akan mengatakan hal-hal itu, jadi meskipun Candra telah dibunuh oleh Jacob, kamu pun juga bisa menyingkirnya."

Denny mengerucutkan bibirnya dan tidak banyak cakap.

"Jadi aku terus tidak melapor polisi dan menerimanya. Tapi aku hampir setiap malam memimpikan mimpi buruk yang sama. Memimpikan Candra yang terus menangis mencariku. Wajahnya penuh dengan darah dan mengatakan bahwa ia mati dengan buruk. Setiap malam ia datang mencariku, sehingga aku harus membantunya untuk membalas dendam." Kenny berkata sambil tertawa.

"Ia juga memberi mimpi kepadaku untuk memberi tahu barang apa saja yang ada di dalam rumah tuamu ini, jika aku kesini, ia bilang aku pasti bisa menemukan barang yang bisa membantunya balas dendam, jadi aku datang dan menyuruh bawahanku untuk menggali. Siapa sangka aku sungguh menemukan sesuatu. Kak, kamu terlalu kejam. Bagaimana mungkin kamu bisa melakukan hal itu?"

"Kenny, kamu seperti seorang psikopat." Sumanto melirik sekilas kearah empat kantong plastik sana sambil mengerutkan dahinya.

"Kak, kamu sungguh mengira diriku bukanlah musuhmu?" Kenny berkata sambil tertawa.

"Kamu adalah musuhku?" Denny juga ikut tertawa.

"Hehe, kamu sudah tinggal selama setengah tahun di Kota Kimraden, seharusnya kamu sudah mengetahui semua hal yang harus kamu ketahui kan? Benar, memang aku yang melakukannya. Tuan muda Ning dan aku tahu siapa dirimu. Jika kamu bukanlah teman kita, maka kita adalah musuhmu. Jika kamu tahu masalah yang kita lakukan, maka kamu pasti akan memberi tahu empat keluarga besar, mengagalkan rencana kita, jadi kita harus beraksi terlebih dahulu. Tuan muda Ning bertugas untuk mengeluarkan rencana dan aku bertugas untuk mencari tahu jadwalmu. Brigil juga menyuruh bawahannya untuk melakukan sesuatu pada mobilmu."

"Tapi ada satu hal yang kamu tidak tahu. Saat itu ada banyak orang yang menjilatku. Kakak perempuan keduamu, Kakakmu Herry dan para tuan muda dari tiga keluarga besar, bahkan tunanganmu juga, mereka semua datang kepadaku. Orang-orang ini membuatku pusing, sehingga apapun yang kulakukan ada banyak kekurangan. Mereka pun juga menemukan kekurangan dari rencanaku untuk melawanmu."

"Apakah kamu merasa kocak? Kamu menjadi buta demi melindungi orang-orang ini, tapi saat mereka tahu aku mau melawanmu, tak ada satupun orang yang memberi tahumh. Untuk apa kamu melindungi mereka? Apakah bekerja sama denganku dan Tuan muda Ning itu kurang baik? Kalaupun kamu sekarang setuju untuk bergabung dengan kita, aku tetap akan membawamu untuk menghasilkan uang, seperti mesin pencetak uang." Kenny berkata sambil menggertak giginya.

"Aku tidak akan bekerja sama dengan kalian." Denny berkata.

"Kamu sangat teguh dalam memegang prinsipmu. Aku kagum terhadap orang seperti dirimu!" Kenny menggunakan jari telunjuk dengan cincin permatanya menunjuk Denny.

"Lalu?" Denny bertanya.

"Lalu setengah tahun yang lalu, kamu menyuruh Jacob untuk membunuh bawahanmu. Saat itu aku sibuk memperoleh uang dan tidak ingin mencari masalag denganmu. Perperangan di luar negeri sana sangatlah penting, setiap hari membutuhkan obat-obatan, bahkan kapas dan bahan makanan yang hanya dimiliki bagian utara sana, kita juga sangat mengharapkannya. Jadi aku mengalah kepadamu untuk sementara, aku pura-pura takut. Setengah tahun ini, aku terus menyuruh Sumanto untuk mencari bahan obat, bahan makanan dan kapas. Kamu dan Sumanto menghasilkan banyak uang dariku kan? Tapi aku juga boleh mulai berperang denganmu. Barang-barang yang aku kumpulkan sudah cukup aku ekspor ke luar negeri selama setengah tahun. Lain kali aku sendiri yang akan menguasai dunia bisnis China." Kenny berkata sambil menyeringai.

"Apakah kamu tahu kamu dan Tuan muda Ning mengekspor barang ke luar negeri itu berarti sama dengan mendukung mereka untuk berperang? Adanya dukungan darimu, mereka memiliki banyak persiapan tanpa batas. Ada berapa banyak nyawa yang mati jika mereka terus berperang? Meskipun kalian tidak membunuh orang, tapi orang-orang itu akan mati karena kalian. Lembaran uang yang kalian peroleh itu penuh dengan darah. Apakah kalian berani menggunakan uang itu?" Denny berkata.

"Apakah ini?" Kenny mengeluarkan selembar uang berwarna hijau.

"Itu dolar amerika." Denny membalasnya.

"Benar. Kekayaan kita sekarang telah dihitung dengan dolar amerika. Dolar amerika ini bisa membeli rumah, mobil mewah, kapal pesiar dan wanita cantik, maka mereka akan wangi selamanya, untuk apa peduli ada darah atau tidak. Kak, orang yang memiliki niat buruk telah dikalahkan musuh sebelum menjadi orang terkaya. Sedangkan orang yang kejam tidak bisa menjadi orang terkaya di China, tetapi bisa menjadi orang terkaya di dunia!" Kenny tersenyum dan membuka lebar kedua tangannya.

"Jadi ini adalah alasan mengapa kamu menjebakku? Kamu mengubur beberapa mayat di halaman rumahku dan menggali mereka keluar lagi, hanya ingin menuduhku membunuh orang? Mengapa kamu bisa begitu kejam?" Denny bertanya sambil mengerutkan dahi.

"Apa yang kamu katakan, Kak?" Kenny melihat Denny dengan tatapan terkejut.

"Kamu membunuh mereka dan menguburkan mereka di halaman rumahku. Mengapa kamu bisa begitu kejam?" Denny bertanya.

"Sialan..." Raut wajah Kenny menjadi sangat buruk.

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu