Si Menantu Buta - Bab 395 Kekasih Baru Denny Wang

Esok hari, matahari yang cerah, Denny Wang sedang memeluk seorang perempuan dan terbaring diatas kasur besar yang empuk dengan nyaman. Matahari yang hangat, selimut yang lembut, dan tubuh perempuan di pelukannya yang lembut membuatnya tambah nyaman, dia memeluk tubuh perempuan di pelukannya, menciumnya dalam keadaan tidak sadar, lalu wajahnya mengeluarkan senyuman, membalikan tubuhnya dan melakukan sesuatu ke perempuan ini.

Perempuan itu sangat menikmati kasih sayang Denny Wang padanya, memeluk tubuh Denny Wang dengan erat, mengeluarkan suara merdu secara berkala.

“.........” Denny Wang perlahan tersadar, dan perlahan membuka matanya, agak terkejut melihat perempuan di pelukannya.

Dia Anggi.

Dia tidak tahu kapan dia menyentuh Anggi.

“oppa.....” wajah kecil Anggi memerah, melihat Denny Wang sambil tersenyum.

Denny Wang buru-buru melepaskan Anggi, dia melihat diatas kasurnya terdapat bercak merah, hanya merasa otaknya sedikit pening, dia bangun dan memakai pakaiannya, bersiap ingin pergi.

“oppa, kamu kenapa?” Anggi melihat Denny Wang dengan tersenyum.

Denny Wang tidak bicara, hanya mengerutkan alisnya dan melihat Anggi dengan stress, lalu pergi meninggalkan kamar tanpa ragu.

Dia pergi ke sebuah hotel, dia memesan kamar di hotel dan mandi.

Saat mandi, dia berusaha keras mengingat kejadian kemarin malam, perlahan ingatannya terkumpul semua.

Sepertinya setelah kemarin dia menyentuh narkoba ngefly, Anggi melihat tidak sedikit barang di lacinya, dan mengambil sebungkus kecil bubuk dan menghirupnya. Lalu Anggi juga ngefly, dia membuka musik di handphone dan menyalakan flash, joget di dalam kantor. Saat dia dalam keadaan tidak sadar melihat rupa Anggi yang lumayan, saat joget kaki panjangnya sangat mempesona, dia bangkit dan memeluk Anggi, menari bersama Anggi, dan terakhir membawa Anggi ke kamar dan menghabisinya.

Denny Wang tidak hanya sekali saja menyentuh perempuan, kemarin malam dia agak bersemangat, menyentuh Anggi lima kali.

“sial!” Denny Wang menonjok tembok kamar mandi dengan kencang.

Berpikir semakin lama dia semakin jatuh, dulu di waktu yang bersamaan menyentuh Monica dan Karina, sampai membuat Monica menjadi musuhnya, sekarang dia menyentuh lagi perempuan yang lebih muda sebelas tahun dari dirinya. Anak ini tidak terlalu pengertian, ibunya bahkan meminta dia bantu menjaganya, dia malah membuat perempuan ini menjadi selingkuhannya, hatinya merasakan kesedihan yang tidak bisa dijelaskan.

Dia merasa bersalah kepada Friska Ye, kepada Vera, dan kepada semua teman baiknya yang peduli dengannya.

Tapi dia sekarang sudah berubah.

Setelah dia sedang sangat bersedih, menderita dan menyesal saat mandi, dia duduk di dalam kamar hotel untuk merenung, dia tiba-tiba merasa merasa agak menyenangkan bermain dengan Anggi .

Anak ini terlalu kecil, lebih muda darinya sebelas tahun pas, muda dan cantik, tubuhnya punya aura yang dimiliki gadis, dan lagi baru pertama kalinya. Terpikir kemarin dia menyentuhnya lima kali, saat bangun pagi menyentuhnya lagi setengah kali, tanpa sadar hatinya merasa senang.

Sekilas dirinya memainkan satu perempuan cantik lagi, walaupun dia tidak semenakjubkan istrinya sendiri, tapi dia berharga di kemudaannya, tubuh gadis seperti Anggi tidak bisa ditandingi oleh banyak perempuan. Perempuan yang dia sentuh sekarang sudah banyak, Anggi dihitung salah satu model baru. Sebagai seorang pria sukses diusianya yang mendekati tiga puluh tahu, bisa mendapat perempuan yang lebih muda darinya sebelas tahun, juga salah satu penghargaan terhadap kesuksesannya di dunia bisnis.

Denny Wang sudah tidak peduli lagi berapa banyak perempuan yang dia sentuh, sudah sentuh ya sudah, menyesal juga tidak ada gunanya, sekarang yang dia perlukan adalah bagaimana dia memperbaikinya.

Anggi mengetahui dua rahasianya, yang pertama adalah dia punya wanita simpanan dibelakang Friska Ye, yang satu lagi adalah dia pemakai narkoba.

Anggi sangat pintar, kalau dia menggunakan dua hal ini untuk mengancamnya, cukup untuk menghancurkannya.

Dia memakai pakaiannya dan pergi ke mall sekitar untuk membeli beberapa tas mewah, terpikir akan tubuh Anggi lagi, membelikannya lagi sebuah rok mewah, lalu dia kembali lagi ke kantor kedutaan.

“Mario, maaf, kemarin aku agak ngefly, sudah bicara hal yang jahat padamu.” Denny Wang melihat Mario di kantor kedutaan, dia melihat raut wajah Mario yang tidak baik, meminta maaf pada Mario.

Dia bisa ada hari ini, semuanya mengandalkan para sahabatnya yang setia ini, Mario tidak bisa ditandingi walaupun Yian, Thom, Hera, Mark dan yang lainnya digabungkan, perlu Mario yang mau mengikutinya, setia padanya, dan kejam, melakukan tidak sedikit hal yang jahat demi dirinya. Dimatanya, Mario tidak hanya bawahannya, Mario adalah sahabatnya yang paling baik, dia terpikir kemarin malam saat ngefly bicara hal yang kasar, hatinya agak menyesal.

“Anggi ada di kantormu.” Mario tidak membalas ucapannya.

Sangat jelas, Mario marah padanya, Mario kemarin malam pasti tahu dia berbuat apa, memperlakukannya dengan hina.

“nanti kubelikan kamu tas, jangan marah lagi denganku.” Denny Wang memeluk Mario sambil tersenyum.

Mario tetap tidak berekspresi dan tidak mempedulikannya.

Denny Wang bisa sukses, membuat para Mario dan sahabat mengikutinya dengan teguh, membuat banyak perempuan menyukainya, juga karena dia punya daya tarik tersendiri. Sebelum memakai narkoba dia lembut, baik hati dan bermoral membuat Mario yakin sepenuhnya, kadang kala bisa bicara hal-hal kecil yang menghibur orang, membuat hati orang yang mendengarnya hangat.

Denny Wang memperlakukan Mario seperti istrinya, dia menjaga Mario seperti menjaga istrinya.

Lalu menepuk-nepuk bahu Mario, dia pergi menemui Anggi sambil tersenyum.

Saat dia membuka pintu kantor, dia hampir mati kesal melihat pemandangan dalam kantor.

Dia melihat Anggi memanfaatkan saat dia tidak ada untuk menghisap narkobanya, sejak setelah Anggi disentuh Denny Wang, dia menganggap dirinya menjadi seperti pemilik wanita kantor kedutaan, dia mengenakan baju tidur Denny Wang, duduk diatas bangku bergaya perancis Denny Wang dengan ekspresi lesu, sedang menyalakan televisi yang sangat besar dalam kantor Denny Wang, menghisap dan menikmati narkoba sambil menonton acara televisi

“kamu tidak boleh main-main dengan benda seperti ini, benda seperti ini akan mencelakamu.” Denny Wang bicara sambil mengerutkan alis.

“aku tidak boleh menyentuhnya, lalu kamu boleh, kenapa?” Anggi tertawa lalu bicara.

“apa kamu tahu seberapa besar bahayanya benda ini terhadapmu?” Denny Wang bicara sambil berjalan kemari.

“aku tidak takut.” Anggi menghisap sekali sambil senyum-senyum, meniup asap narkobanya ke arah Denny Wang.

Begitu mencium harum narkoba, hati Denny Wang menjadi tergelitik. Dia berpikir lalu mengambil narkobanya dari Anggi dan menghisapnya sekali, lali bicara dengan kesal, “kamu betulan tidak boleh menyentuh benda seperti ini, sekarang kamu belum terjerumus terlalu dalam, masih lebih mudah untuk berhenti daripada aku.”

“bersenang-senang sekali lagi, lalu kita berhenti bersama.” Kata Anggi.

“ini kamu yang bilang ya.” Kata Denny Wang.

“e hm~!” Anggi tersenyum sambil meletakkan kakinya keatas meja kerja.

Melihat kaki indah Anggi yang kecil dan kakinya yang putih dan mulus, hati Denny Wang membara lagi. Sambil senyum-senyum, dia berjalan ke sisi Anggi dan menggendongnya, membiarkan Anggi merebut pipa narkobanya, menggendongnya ke dalam kamar.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu