Si Menantu Buta - Bab 17 Siapa Yang Memimpin

Jika bukan karena ada orang penting resmi di kamar dagang hari ini, Andreas pasti akan langsung menampar William. Semua orang mengira walaupun Denny Wang mengobati matanya hingga sembuh juga tidak berguna lagi, dia sudah kehilangan kekuatan di Kota Kimraden, jadi mereka tidak menganggap Denny Wang sama sekali. Tetapi Andreas mengerti dengan tatapan mata Denny Wang, matanya yang bersinar itu dipenuhi dengan semangat, matanya tertulis jika dia tidak hanya membuktikan kepada orang jika matanya sudah sembuh, melainkan kebencian dan keserakahan.

Denny Wang bisa menggunakan identitas butanya datang untuk membuat kamar dagang menjadi ribut, dia bisa mempermainkan William hingga sangat bodoh, jika semua orang tahu matanya sudah sembuh, mereka akan lanjut mendukungnya, dia sungguh seekor serigala sadis yang bangkit kembali.

William telah menyinggung Denny Wang, hal ini membuat Andreas merasa sangat lelah, tetapi walaupun sangat lelah, karena kamar dagang sudah menjadi tahap ini, dia tetap harus bertahan.

Melihat sekilas William yang mundur ke belakang podium, Andreas menenangkan ekspresinya yang memburuk, dia memaksa mengeluarkan senyuman, kemudian dengan suara yang ringan berkata kepada Denny Wang yang duduk di tempat duduknya, "Tuan Muda Denny, adikku itu terlalu bodoh, tapi dia bukan kerabat kandung, dia adalah kerabat dari bagian ayahku sana, jadi dia bukan orang penting di Keluarga Chen kami, kamu tenang saja, setelah acara kamar dagang selesai aku pasti akan memberinya pelajaran."

"Walaupun dia adalah adik kandungmu, jika aku mau menyerang dia, apa kamu bisa menjaganya?" Denny Wang memakai kacamata hitamnya lagi.

Mendengar perkataan Denny Wang, Andreas seketika langsung keringat dingin.

"Betul, walaupun William adalah kerabat kandungmu, jika aku mau menyerangnya, apa kamu bisa menjaganya?" Sumanto semakin menyukai kesombongan Denny Wang.

Andreas dengan tidak senang menatap Sumanto, dia berpikir apa hubungannya denganmu, apa kamu ada sekuat Denny Wang, apakah kamu memiliki status setinggi Denni Wang?

"Betul yang dikatakan Tuan Muda Denny, jangankan adikku yang bodoh ini telah menyinggungmu, walaupun jika kamu mau menyerangku, aku juga hanya bisa menahannya saja." selanjutnya Andreas memaksa tersenyum berkata, "Tempat dudukmu berada di podium, kamu juga adalah orang penting di kamar dagang hari ini, nanti kami akan mengatur kamu untuk berbicara, tetapi jika kamu mau duduk di tempatku juga tidak masalah, hanya saja orang penting seperti kamu, jika duduk di tempatku akan terasa tidak terlalu baik."

"Tadi William membawa satu orang yang tidak berhubungan dengan kamar dagang kali ini, kamu sudah mengusirnya, kan?" Denny Wang berkata.

"Siapa?" Andreas langsung menaikkan kepalanya.

"Fidel." Denny Wang berkata.

Mendengar perkataan Denny Wang, Andreas langsung mencari tempat duduk Fidel, dia yang berstatus pastinya tidak mengenal Fidel, dia langsung berjalan ke belakang aula, sedikit merepotkan jika mencari Fidel.

Karena acara kali ini sangat formal, jadi suara percakapan William dengan Andreas tadi sangat kecil, bahkan Denny Wang dan Sumanto yang paling dekat dengan mereka juga tidak mendengar terlalu jelas, apalagi Janu Ye, Gissel Chen, Kay Ye, Fidel lebih tidak jelas lagi. Mereka hanya melihat Denny Wang memaksa duduk di tempat Andreas, dia tidak mempermasalahkannya dengan Denny Wang, dia membiarkan Denny Wang duduk di tempatnya, kemudian mengusir William pergi.

Masih melihat Sumanto berkata sesuatu dengan mereka, sepertinya tentang teman dan pelajaran.

"Kali ini Denny Wang sudah membuat masalah, sepertinya dia telah menyinggung Sumanto dan Andreas." Janu Ye berkata dengan ekspresi tidak berdaya.

"Sungguh orang gila, biarkan dia duduk di barisan paling belakang, lalu duduk baik saja sudah bisa, kenapa mesti mau mencari muka dan duduk di barisan pertama, apakah dia bisa duduk di barisan pertama?" Gissel Chen sangat marah.

"Untungnya Andreas dewasa dan lapang dada, jadi tidak mempermasalahkan dengannya, dan juga karena acara hari ini terlalu formal, jika tidak Keluarga Chen seperti mereka juga bukan gampang untuk disinggung, mereka pasti sudah langsung menyuruh Denny Wang turun." Janu Ye berkata.

"Lain kali tidak boleh membiarkan Friska Ye untuk bawa dia kemari lagi, dia selain mempermalukan Keluarga Ye kita, dia tidak ada kelebihan lain lagi." Gissel Chen berkata.

"Neysia, kakak iparmu hebat sekali, tidak disangka sama seperti anjing yang tidak tahu malu, memaksa duduk di tempat Andreas." Kay Ye di tempat yang lumayan ada orang berteriak kepada Neysia, dia sengaja menertawakan Neysia.

"Apa yang kamu tahu?" Neysia sedikit marah, tetapi dia masih tahu diri dan tidak mempermasalahkan dengan Kay Ye.

Friska Ye tidak berbicara, dalam hatinya malah mengkhawatirkan keamanan Denny Wang. Semua orang tidak bisa mendengar apa yang dikatakan mereka di sana, tampaknya Denny Wang benar-benar memaksa duduk di tempat Andreas, Andreas tidak memperhitungkan dengan Denny Wang. Masalah yang paling ditakutkannya akhirnya terjadi juga, saat Denny Wang pergi ke kamar mandi di bawah tidak bertemu dengan Sumanto, jadi dia tidak menyinggung Sumanto gila ini, tetapi dia malah menyinggung Sumanto dan Andreas dua tuan muda ini.

"Tolong kamu ke sini sebentar." Andreas berjalan ke sisi Friska Ye , melihat Friska Ye , kemudian tersenyum padanya dan menggoyangkan jari tangan kepada Fidel.

"Aku?" Fidel terkejut hingga berdiri.

"Kamu bukan tamu undangan dari Keluarga Chen kami, kan? Tempat ini tidak menyambutmu, jadi tolong kamu pergi." Andreas berkata dengan serius terhadap Fidel.

"Apa kalian mengusir aku begitu saja? Walaupun aku bukan orang kaya, tapi aku sangat berbakat, aku Fidel cepat lambat akan menjadi orang seperti kalian. Kalian malah tidak beri aku muka sama sekali, apa kalian tidak takut ke depannya aku menjadi kaya?" Fidel berkata.

"Jangan diberi jantung minta hati, cepat pergi." suasana hati Andreas sangat buruk.

"Baik, kalian semua ingat saja!" Fidel melihat Andreas dengan tajam, kemudian dengan tatapannya yang jahat melihat ke Denny Wang yang duduk di baris pertama.

Dia adalah orang luar, tidak tahu apa hubungan dengan beberapa keluarga ini, Kay Ye bilang Denny Wang adalah kakak ipar dari Neysia, dia juga tidak tahu siapa kakak ipar dari Neysia. Dia masih belum tahu bagaimana penampilan dari suami Friska Ye. Dia hanya tahu jika Denny Wang adalah teman Sumanto, masalah mengusirnya keluar pasti suruhan dari Denny Wang.

Dia sudah disinggung oleh Denny Wang, kini hatinya sangat benci dengan Denny Wang, dia bersumpah pasti akan membalas Denny Wang.

"Kak Andreas, sebenarnya apa yang telah terjadi?" Kay Ye bertanya dengan Andreas.

Andreas tidak memedulikan Kay Ye, dia membalikkan kepala melihat Fidel yang dibawa keluar oleh pengawal, kemudian dengan cepat berjalan ke arah Denny Wang, "Tuan Muda Denny, masalah yang kamu suruh sudah kuselesaikan."

Dia berkata sambil melihat jam tangan, "Kamar dagang sudah berlalu 15 menit, kemarahanmu juga sudah lebih tenang banyak, bagaimana jika kita mulai?"

Denny Wang tetap duduk di tempat Andreas tanpa berkata apapun.

"Baiklah, aku berdiri di sampingmu menemanimu." Andreas menegakkan tubuhnya, kemudian berdiri di sisi Denny Wang.

"Ayo ikut aku naik saja, kenapa duduk di sini? Hari ini banyak orang penting, jadi Tuan Muda Andreas tidak bisa memberi pelajaran kepada William. Kamu tenang saja, ada mukaku di sini, nanti setelah acara kamar dagang selesai, si William pasti tidak akan menghindar dari hukuman pukulan. Keluarga Chen adalah keluarga yang melatih bela diri, mereka paling mementingkan peraturan seperti ini." Sumanto melihat Andreas sedikit kasihan, dia bantu membujuk Denny Wang.

Denny Wang menunjuk label di podium.

Andreas langsung mengerti, mungkin si Sumanto bodoh ini masih belum tahu siapa Denny Wang sebenarnya, dia mengira Denny Wang hanyalah orang hebat biasa saja.

5 menit kemudian, ada orang yang langsung mengubah label nama di podium, mereka mengganti Guru Wang menjadi Denny Wang.

Denny Wang melepaskan kacamata hitam dan meletakkan di kursi Andreas, dia naik ke atas podium bersama dengan Sumanto, setelah duduk di tempat duduk sendiri, matanya yang cerah melihat semua orang di bawah panggung dengan dingin.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu