Si Menantu Buta - Bab 56 Tantangan Dari Mark

Denny Wang ingin membuat bisnis tinju berubah menjadi terkenal, ia harus memiliki artis yang luar biasa, yaitu artis petinju. Ia harus ahli dalam bidang tinju, dan mempunyai hasil yang baik di dalam bidang tinju. Bisnis tinju akan semakin membaik jika menarik perhatian warga.

Ia tidak merasa petinju bawahannya tidak luar biasa, ia hanya bisa mengatakan pengalaman mereka dalam bertanding benar-benar dikit, tidak mendapatkan pelatihan yang cukup. Benar-benar harus mengeluarkan banyak uang jika ingin melatih seorang petinju yang luar biasa.

Ia mempunyai tujuh hari, tapi ia tidak bisa melatih mereka menjadi petinju yang luar biasa, oleh karena itu ia harus mengikuti pertandingan tersebut.

"Mulai sekarang, seluruh petinju dan pelatih menuju ke arena petinju masing-masing untuk latihan. Meminta kepada Fidel jika kalian membutuhkan sesuatu, ia akan membantu kalian," setelah Denny Wang melakukan keputusan, ia berkata kepada Fidel, "Antarku menuju ke tempat arena petinju terbaik, aku juga harus latihan."

"Baiklah," Fidel berkata.

Ia memikir Denny Wang benar-benar profesioal, demi membuat bisnis tinju menjadi terkenal, ternyata seorang bos harus mengikuti pertandingan.

Denny Wang menginvestasi sebanyak empat ratus juta dalam arena petinju terbaik ini, karung pasir serta fasilitas lainnya terlihat lumayan, dan mempunyai toilet. Karena kota Harayu benar-benar ramai, harga sewa sedikit mahal, oleh karena itu tempat arena petinju ini tidak begitu luas.

Setelah tiba di tempat arena petinju, ia melepaskan jas kulit serta sepatunya dan menuju ke area pelatihan. Ia menggulungkan lengan bajunya, mengenakan sarung tangan tinju dan menonjok karung pasir beberapa kali untuk mencoba merasakannya.

Rantai besi yang berada di karung pasir mulai bergoyang dan menimbulkan suara.

"Rasanya lumayan dalam menggunakan barang tersebut, tidak mempunyai kemungkinan dalam melukai pergelangan tangan."

Denny Wang mencoba menendang ke arah karung pasir itu lagi, tiba-tiba bentuk karung pasir tersebut berubah dan menimbulkan suara.

"....." Fidel benar-benar terkejut melihat adegan tersebut, ia bisa merasakan bahwa Denny Wang memang jago dalam bidang tinju.

Karena bos secara pribadi datang ke tempat arena petinju untuk latihan, karena penasaran para petinju mulai mengelilingi Denny Wang. Denny Wang menonjok karung pasir beberapa kali lalu menatap ke arah mereka, ia tersenyum dan berkata, "Kalian jangan melihatku, mari kita latihan bersama."

"Kita bisa memperolehkan berapa banyak uang jika kita melatih tinju ini dengan baik, bos?" seorang petinju merasa ragu terhadap kemampuan Denny Wang.

"Satu pertandingan bisa memperolehkan dua miliar," Denny Wang berkata.

Para petinju benar-benar mematung mendengar apa yang telah dilontarkan oleh Denny Wang, beberapa saat kemudian mereka mulai latihan.

Tujuh hari kemudian, ia akan mewakili lima puluh dua arena petinju melawan trian boxing club, dan ini adalah kesempatan baik untuk menjadi terkenal. Jika ia bisa memimpin dengan baik, ia percaya bisnis tinju akan membaik di kota Harayu.

Denny Wang bertanya kepada diri sendiri, ia bukan orang paling pintar di dunia, dan banyak yang lebih pintar dibandingnya. Hanya saja ia tidak mempunyai pengalaman berhasil dalam memperjual-belikan barang, ia juga kekurangan peron yang baik.

Dengan menginvestasi modal di bisnis tinju, beberapa hari ke depan pengusaha di kota Harayu akan menyadari hal tersebut. Otak pengusaha seperti mereka akan menyadari bahwa bisnis tinju akan segera terkenal di kota Harayu, dan mereka akan segera menempati bisnis tinju di perdagangan pasar.

Hanya tersisa delapan tempat arena petinju yang belum dibelikan Denny Wang di kota Harayu. Delapan tempat arena petinju ini terdiri dari tiga tempat arena petinju besar dan lima tempat petinju sedang, seluruh bos di kota Harayu benar-benar kaya raya. Demi mendapatkan keuntungan di bisnis tinju, mereka benar-benar mengeluarkan uang yang banyak untuk mulai menyerang.

Beberapa hari kemudian, selain trian boxing club dan long boxing club, sisa tempat arena petinju akan ditempati. Dan yang membeli beberapa tempat arena petinju ini terdiri dari pemilik perusahaan Chevron, Nikita. Pemilik perusahaan Keluarga Han, Brigitta. Orang ketiga terkaya di kota Harayu, Daehi. Orang yang melakukan pekerjaan ilegal, Jaeno. Pengusaha dari kota Seoul, dan satunya lagi adalah penanggung jawab perusahaan yang berinvestasi di kota ini.

Dalam beberapa hari ke depan, Denny Wang akan sibuk dengan latihan, menjaga bisnis Keluarga Ye, dan mengawasi katering yang dikerjakan oleh Neysia.

Neysia benar-benar lambat dalam bekerja, Keluarga Ye dan perusahaan Chevron sudah menentukan gambar, penjual bahan serta tim konstruksi sudah bicarakan baik-baik, dan kota kuliner milik perusahaan Chevron sudah mulai dibangunkan, ia masih cemas karena belum menemukan jalan untuk mengundang tender. Ia adalah gadis muda, benar-benar tidak ada yang menggubrisnya dalam pengumuman tender di perusahaan kota Harayu, ia tidak mempunyai kemampuan seperti perusahaan Chevron, dan tidak ada orang yang mempercayainya.

Fidel demi membantu Denny Wang, ia sudah mencari stasiun televisi kota serta selebritis internet untuk membuat lomba tinju menjadi terkenal. Kini pertandingan Denny Wang serta trian boxing club sudah menjadi trending nomor satu, dan Denny Wang benar-benar mengkhawatirkan projek yang dilakukan oleh Neysia, "Ingin pengundangan tender sebesar perusahaan Chevron, mengapa kamu tidak hiperbola seperti Fidel?"

"Mereka tidak mempercayaiku, benar-benar tidak mempercayaiku. Bahkan aku sudah mencari wartawan, tapi mereka masih ragu dengan kemampuanku, dan tidak ingin membantuku dalam promosi," Neysia berkata dengan nada sedih.

"Mereka ingin melihat kemampuanmu seperti apa?" Denny Wang bertanya.

"Harus terdaftar menjadi perusahaan yang memiliki dana sebanyak seratus miliar lebih, tapi kita tidak mempunyai uang sebanyak itu," Neysia berkata.

"Memberikan dua ratus juta kepada mereka saja," Denny Wang berkata.

"Mereka ingin melihat nilai buku perusahaan," Neysia berkata.

"Mereka melihatmu masih muda, tidak seperti orang yang bisa melakukan hal serius," Denny Wang berkata.

"Benar," Neysia mengerucutkan bibirnya.

"Sudah, kita akan membahasnya lagi setelah aku selesai latihan," Denny Wang berkata.

Harus melakukan tiga projek secara bersamaan. Kota kuliner milik perusahaan Chevron, kota kuliner milik perusahaan Adirama, dan pertandingan tinju. Dalam beberapa hari ini, Denny Wang sudah menghabiskan banyak tenaga, ia benar-benar tidak bisa menghabiskan tenaganya lagi terhadap masalah Neysia. Ia memutuskan untuk memperlambat projek kota kuliner perusahaan Adirama, dan fokus terhadap pertandingan tinju.

Ia tidak bisa mengejar kota kuliner milik perusahaan Chevron, ibaratkan Nikita sudah kalah dari awal. Lagipula kali ini Nikita benar-benar melakukan banyak promosi untuk kota kuliner milik perusahaan Chevron-nya, bahkan jika kedua kota kuliner buka secara bersamaan, pelanggan Denny Wang akan jauh lebih sedikit dibanding Nikita.

Harus melakukan banyak hal untuk kota kuliner perusahaan Adirama, tapi Neysia tidak bisa melakukannya. Oleh karena itu Denny Wang memutuskan untuk memperlambat projek tersebut, mengalah kepada Nikita untuk sementara waktu.

Ia dan Friska Ye benar-benar sibuk selama tujuh hari ini, oleh karena itu mereka tidak mempunyai waktu untuk berkomunikasi. Setiap hari saudara Keluarga Ye harus sibuk dengan berbagai macam projek, tidak mempunyai waktu untuk bersenang-senang dengan Denny Wang.

Sehari sebelum akan bertanding dengan trian boxing club, Denny Wang memperbanyak latihannya. Lompat tali, push-up, sit up, stand up, satu jam melatih meninju, satu jam melatih untuk menghindar, dan satu jam melatih diri untuk pertarungan. Ia terbaring di lantai saking kelelahan, para petinju pun segera membantu merileks tubuh Denny Wang.

"Salam, bos. Aku adalah pemilik 127 boxing club, Mark. Aku mempunyai pikiran dan ingin memberitahu kepadamu," seorang pria muda menghampiri Denny Wang dengan mimik wajah yang serius, ia memakai sepatu olahraga, dan tengah berdiri di sebelah Denny Wang.

"127 boxing club adalah salah satu antara lima puluh dua arena petinju milik perusahaan Summer Rich. Masalah apa yang ingin membuatmu mencariku?" Denny Wang terlihat sungguh lelah.

Perusahaan Summer Rich dan perusahaan Adirama adalah milik bawahan Denny Wang, satunya diuruskan oleh Fidel, dan satunya lagi diuruskan oleh Neysia.

"Aku tidak senang terhadapmu," Mark berkata.

"Tidak senang terhadapku?" Denny Wang bertanya.

"Aku merasa kamu menganggap remeh terhadap kita," Mark berkata.

"Mengapa kamu bisa mengatakan seperti itu?" Denny Wang bertanya.

"Seharusnya kita yang mengikuti pertandingan dalam perusahaan Adirama dengan trian boxing club, kamu adalah orang kaya, bukan? Aku bisa melihat bahwa dirimu memang jago, tapi aku merasa tidak adil. Kamu sebagai bos seharusnya memberi kesempatan ini untuk kita, melainkan bukan untuk dirimu sendiri. Apakah kamu ingin menjadi terkenal? Menjadi artis petinju? Aku benar-benar merasa bahwa dirimu sungguh egois," Mark menahan amarahnya dan berkata kepada Denny Wang dengan serius.

"Aku melakukan segala hal demi kalian, dan kamu merasa bahwa diriku egois?" Denny Wang bangkit dari lantai, dan menatap Mark dengan tatapan bingung.

"Benar. Kamu sebagai bos, seharusnya diam saja di belakang kita, jangan mencuri kesempatan kita untuk menjadi terkenal," Mark berkata.

"Hahaha...." Denny Wang mengeluarkan ekspresi tak berdaya.

Ia memang seorang pengusaha, ia selalu memikirkan perdagangan terlebih dahulu. Sejujurnya ia selalu memikirkan keuntungan tentang projek ini bisa memperolehkan uang atau tidak, tapi ia tahu bahwa dirinya bukan pengusaha licik. Meskipun ia melakukan bisnis tersebut demi memperolehkan uang, tapi ia juga memikirkan keuntungan warga.

Kota Harayu kekurangan kota kuliner yang baik, dan sejak dua tahun yang lalu ia sudah ingin melakukan projek tersebut. Kini Nikita sudah berjaya di kota Harayu, ia ingin menghidupkan kota kuliner, apakah ia salah jika merebut bisnis dengan Nikita? Menurut ia, masyarakat kuat akan membuat negara menjadi kuat, dan tubuh yang kuat membuat negara menjadi kuat. Kini remaja yang suka bermalas-malasan sungguh banyak, membutuhkan olahraga yang sehat, apakah ia salah melakukan bisnis tinju?

Untuk sementara ini, bawahannya tidak memiliki petinju yang luar biasa, ia mengikuti pertandingan demi perdagangan, mengapa Mark berkata bahwa Denny Wang ingin menjadi artis?

Ia jarang marah, tapi Denny Wang ingin marah saat mendengar kata-kata Mark karena ia benar-benar kelelahan selama seminggu ini.

Penampilan seorang pengusaha memang terlihat baik, tapi banyak orang yang membenci mereka secara diam-diam, dan merasa apa yang telah dilakukan oleh mereka selalu egois.

"Apakah kamu berani melawanku? Jika kamu bisa menang dariku, ini membuktikan kamu mempunyai kemampuan tersebut, dan aku tidak akan merasa iri kamu mengikuti pertandingan ini," Mark menarik napas lalu berkata dengan serius.

Uhuk, uhuk.

Fidel yang tengah terduduk mendadak terbatuk....

Novel Terkait

Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu