Si Menantu Buta - Bab 42 Nikita

Neysia tidak terlalu tua, dia kuliah sampai setengah lalu putus kuliah, setelah itu terus bergaul dengan orang kaya di Kota Harayu, impiannya adalah menikah dengan orang kaya.

Dia masih muda, tentu saja wajahnya memiliki jerawat.

Dia mengerti maksud Denny, dan langsung menutup jerawat di wajahnya, lalu menatap Denny dengan tercengang.

“Sekarang, apakah kamu bersedia melakukan sesuatu untukku?”tanya Denny tersenyum.

“Ehn!”Neysia mengangguk seperti ayam mematuk nasi.

“Kota Harayu tidak cocok membuka bisnis kuliner, aku pernah melihat lokasi ini, kalau tebakanku tidak salah, jalan yang diambil oleh Nikita adalah jalan Stayota, di kota hanya ada dua lokasi yang bisa dijadikan jajanan kuliner, yaitu di jalan Pitt dan jalan Gore, sekarang kamu pergi ke kota menginginkan satu proyek, kamu bilang kamu adalah orang keluarga Han, menginginkan jalan Pitt untuk di jadikan jajanan kuliner.”ucap Denny.

“Kalau aku berhasil membuat jajanan kuliner, berapa banyak uang yang kamu berikan padaku?”tanya Neysia.

“Satu triliun.”ucap Denny.

Neysia menarik nafas dalam-dalam setelah mendengar perkataan Denny, sepasang matanya berbinar memandang Denny, tiba-tiba menjinjitkan kakinya mencium Denny dan berkata, “Kakak ipar, aku juga ingin menikah denganmu!”

“Apa-apaan?”Denny langsung kesal dan sekuat tenaga menyeka wajahnya.

Dia merasa tangannya sedikit lengket, dan ternyata itu Lip Gloss Neysia.

“Aku benar-benar sangat menyukaimu!”Neysia memeluk Denny dengan erat, membiarkan Denny merasakan lekukan tubuh yang ada di bajunya, kemudian melarikan diri dengan gembira.

Denny tidak mengatakan apa-apa, hanya memandang punggung Neysia dengan tenang, dirinya berpikir siapa suruh dirimu selalu mengancamku, dasar bodoh kali ini kamu akan mati kelelahan.

“Matanya buta, tapi berani menggoda orang lain, tidak tahu apa yang akan dipikirkan seseorang. Kalau aku adalah orang itu, pasti akan bunuh diri, daripada membuat malu keluarga Ye.”tiba-tiba terdengar suara sinis.

Denny memandang sumber suara itu berasal, ternyata Glen putra sulung keluarga Ye.

Friska mempunyai dua kakak sepupu, Kay, kakak sepupu kedua yang arogan, suka menindas anak perempuan di rumah. Dan Glen orang jahat, dia dan Sumanto adalah orang yang sama, hanya saja Sumanto tidak mempunyai uang untuk menggila. Dia selalu menyembunyikan ambisinya dalam-dalam di keluarga Ye seperti ular berbisa, selama ada seseorang yang mempengaruhi keuntungannya, dia akan muncul tiba-tiba dan memberikan serangan fatal.

“Karena matanya buta, tidak bisa melihat, tentu saja harus menikmati hidup dengan baik. Tidak seperti seseorang yang memiliki sifat jahat dan menjengkelkan.”Denny mengingat penindasan Glen kepada dirinya dan tersenyum menyeringai.

“Beraninya kamu berbicara seperti itu kepadaku?”tatapan Glen langsung berubah.

“Kamu berani memukulku?”Denny menatap Glen dengan tatapan dingin.

Ini perusahaan Chevron, CCTV terus mengintai koridor. Kalau Glen dan Denny berseteru, mereka akan segera diusir oleh sekuriti perusahaan Chevron. Pertemuan tender kali ini sangat penting bagi keluarga Ye, Glen berpikir kalau menunda hal ini, kesan dia di mata Yusef pasti sangat buruk, lalu dia hanya menatap Denny dengan tatapan kejam.

“Istriku, berapa jam lagi baru dimulai, bagaimana kalau kita keliling sebentar.”ucap Denny tersenyum, berjalan menuju ke arah Friska.

“Tidak ada waktu luang seperti dirimu.”Friska mengerutkan kening, menundukkan kepala menyiapkan dokumen.

“Marah?”tanya Denny terkejut.

“Tidak ada.”ucap Friska.

“Neysia itu hanya bercanda denganku.”ucap Denny.

“Benar tidak marah, hari ini tekananku sangat besar.”ucap Friska.

Denny menatap Friska yang melihat dokumen dengan serius, demi memudahkan membaca dokumen, Friska mengikat rambutnya, menunjukkan leher dan tulang selangka yang menggoda. Meskipun dia mengatakan tidak marah, dan melihat dokumen dengan serius, tapi Denny bisa melihat dia sedang marah.

Adik ipar ini terlalu lincah, tidak pernah segan pada kakak iparnya, tadi ada begitu banyak orang melihat mereka bermesraan.

“Jangan marah.”Setelah berpikir sebentar, Denny dengan lembut mencubit pipi Friska.

Friska tetap mengabaikan Denny.

“Kak, Denny akhir-akhir ini sedikit sombong.”ucap Kay dengan dingin menghampiri Glen.

“Dasar sampah buta tidak berguna, cepat atau lambat tendang dia keluar dari keluarga Ye.”Glen memandang Denny dengan dingin.

“Mungkin akhir-akhir ini Bibi Faye terlalu memperhatikannya, biarkan saja, hari ini pertemuan tender perusahaan Chevron, banyak perusahaan hebat yang datang kemari, keluarga Ye belum tentu berhasil memenangkan tender. Sekalipun Denny memiliki kemampuan memenangkan tender, kita harus melakukan sesuatu, agar Denny tidak berhasil mendapatkan tender. Seharusnya kamu tahu sifat Bibi Faye yang keras, dia mengira Denny serba bisa, kalau Denny hari ini tidak berhasil memenangkan tender, kelak kehidupannya akan sulit dilewati.”ucap Kay tersenyum jahat.

“Cara ini cukup bagus.”ucap Glen tersenyum.

Bagi mereka, mereka tidak memiliki kemampuan untuk mendapatkan tender hari ini, ada banyak perusahaan besar bersaing dengan mereka. Tapi itu berbeda dengan Denny, meskipun dia buta, dia masih memiliki mulut yang hebat, terutama Kay, dia pernah melihat bagaimana cara Denny merebut bisnisnya.

Mereka tidak percaya diri dalam memenangkan tender hari ini, tapi Denny memiliki banyak peluang untuk memenangkan proyek ini, Oleh karena itu, mereka tidak akan membiarkan Denny mendapatkan proyek yang tidak bisa mereka dapatkan, dan mereka harus melakukan sesuatu pada Denny.

Friska mungkin benar-benar cemburu, sampai tidak berbicara dengan Denny sepanjang sore.

Ketika pukul 4 sore, orang-orang di koridor tiba-tiba memberi jalan kepada Nikita.

Gadis ini hanya berusia 23 tahun, kulitnya putih, dan tampangnya sangat polos, tubuhnya proporsional, tidak tinggi atau pendek, dia memiliki tubuh standar internasional. dia berjalan menuju ruang konferensi bersama sekumpulan asisten, dirinya memiliki aura seorang nona besar.

Ketika Nikita membawa asisten masuk ke ruang konferensi, orang-orang di tender bergegas masuk dan dengan cepat merebut tempat duduk. Glen dan Kay sama-sama merebut kursi terbaik, Denny dan Friska tidak suka berebut dengan orang lain, ketika masuk sudah tidak ada tempat duduk.

Denny juga tidak terlalu peduli dengan proyek ini, di sana dia memiliki proyek ratusan milyar dan triliun yang akan segera dikerjakan, dia sama sekali memandang rendah proyek kecil ini.

“Nanti aku akan bicara dulu, jangan berebut denganku.”ucap Glen kepada Kay.

“Meskipun kamu adalah kakakku, dan aku sebagai adik kedua harus mendengarkanmu, tapi bisnis kali ini mempengaruhi masa depan kita dalam keluarga Ye, kalau kamu berhasil memenangkan proyek ini, itu akan mempengaruhi masa depanku, aku juga ingin menjadi kepala keluarga Ye, kakak kamu jangan terlalu egois.”ucap Kay.

“Jadi, kamu ingin berebut denganku?”ucap Glen.

“Tentu saja.”ucap Kay.

“Apakah memiliki rasa percaya diri pada proyek kali ini?”Friska akhirnya berbicara kepada Denny.

“Tidak terlalu banyak.”Denny mencari kebenaran dari fakta.

Dalam hal merek, mereka tidak dapat dibandingkan dengan banyak perusahaan lainnya. Pengaruh keluarga Ye adalah karena ada banyak kerabat dalam keluarga, tapi bukan karena kualitas barang.

“Nona, proyek tender Kota Kuliner Chevron akan dimulai dari yang mana?”ucap seorang asisten pria berdiri di samping Nikita dan bertanya dengan suara kecil.

“Berikan semua padanya.”Mata Nikita tenang.

“Siapa?”Asisten pria itu terkejut.

“Denny.”Nikita melirik Denny.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu