Si Menantu Buta - Bab 280 Menghukum Fristy

Suara orang tua itu terdengar tenang, nada bicaranya pun tidak terburu-buru. Tetapi ucapannya terdapat kekuatan yang besar dan ancaman yang dalam.

Raut wajah Denny dan Kenny pun berubah.

Mereka tahu pasti tidak semudah yang dikatakan orang tua ini. Kalau bertarung lagi, orang tua itu ini pasti akan beraksi kepada mereka.

“Kakek Rudi, mereka berdua masih terlalu muda, menjadi bangga setelah memperoleh sejumlah keuntungan. Tubuh Anda kurang baik, tidak bagus marah-marah untuk mereka. Mereka pasti tidak akan bertarung lagi. Jika ingin bertarung, keluargaku yang akan menyerang mereka.” ujar Monica hormat sambil membantu orang tua itu berjalan.

“Benar, Kakek Rudi. Anda sudah maju sekarang, mereka pasti tidak berani lagi untuk bertarung. Kalau mereka masih bertarung, keluargaku juga tidak akan mudah membiarkan mereka.” ujar anak muda itu berkata sambil tersenyum.

Anak muda ini dipanggil Matthew Qin, merupakan pendukung Tuan Muda Ning.

Ada orang yang tidak pernah menunjukkan wajah mereka pada umum. Mereka tidak dikenal orang-orang, tetapi mereka memiliki kekuatan dan latar belakang yang cukup kuat. Orang tua itu, Monica dan Matthew adalah orang yang seperti itu.

Denny dan Kenny terlihat sangat kuat, berkuasa di depan banyak orang. Sebenarnya mereka hanyalah badut di hadapan mereka.

“Ekonomi China menjadi baik dan memberi kesempatan banyak bagi orang-orang ingin memperoleh kekayaan. Tidak menjalani hari-hari yang baik, malah ingin mencari masalah baru bisa tenang.” Orang tua itu mendengus pelan, lalu melangkah masuk ke dalam aula utama vihara.

“Aura membunuh kalian sangatlah kuat, masuklah dan sembahyang.”

“Baik.” Denny dan Kenny masih saja memasang wajah datar, lalu masuk ke dalam aula bersama orang tua itu.

Monica dan Matthew berhak memanggil orang tua itu kakek, sedangkan mereka sama sekali tidak berhak. Mereka hanya boleh mengatakan baik atau tidak.

Orang tua itu sangat tulus dan sembahyang dengan serius di hadapan patung Buddha.

“Bagaimana kalian mengakhiri masalah kali ini?” tanya orang tua itu sambil memandang kearah patung Buddha yang ada di hadapannya.

“Aku sudah tidak ada uang sekarang. Uang yang kumiliki sudah menjadi modal. Pengaruh serangan kali ini cukup besar bagiku. Kasku sudah menunjukkan ekuitas negatif. Aku akan melakukan pinjaman dan berusaha mengembalikan kas yang telah dirugikan menjadi baik. Untuk nilai pasar Perusahaan Investasi Culture Neo, aku yakin aku bisa mengembalikannya dalam setengah bulan.” ujar Denny.

“Aku dengar kamu rela cerai demi membunuh Kenny? Hanya demi seorang Tuan Muda dari keluarga kecil?” tanya orang tua itu.

“Benar.” Denny mengangguk pelan.

“Apakah itu setimpal?” tanya orang tua itu.

“Empat tahun yang lalu, kedua mataku tak bisa melihat. Selain orang tuaku, semua orang meninggalkanku. Tunangan menikah dengan Kakakku. Kakek dan Nenekku takut diriku membawa sial dan segera mengirimku ke keluarga kecil, lalu menjodohkan aku dengan wanita yang tidak kusukai. Lihatlah Sumanto sekarang. Aku mengetahui banyak hal dari dirinya. Jika saat itu dirinya berbohong kepada Kenny, ia bisa membantu Kenny untuk melawan diriku dan ia tidak akan berakhir seperti ini. Tapi ia memberi tahuku, jati dirinya mengatakan bahwa dirinya tidak bisa melakukan hal itu, karena aku sungguh baik kepadanya. Kalaupun ia berpura-pura menyerah kepada Kenny, ia pun tidak bisa memaafkan dirinya. Ia takut dirinya tidak bisa langsung menatapku selamanya.” ujar Denny.

“Kakinya terluka demi dirimu. Ia sudah menjadi orang disabilitas.” ujar orang tua itu.

“Benar.” Mata Denny agak memerah.

“Kamu menyayangi persahabatan kalian, jadi kamu bisa membalas dendam tanpa mempedulikan semuanya. Sangat baik, kamu memang sangat setia.” Orang tua itu mengangguk pelan.

“Paman Rudi, sebenarnya aku tidak ingin mencari masalah dengannya, tapi ia terus menggangguku. Melakukan usaha pasti ada untung ada rugi. Aku hanya memperoleh uang-uang orang kaya itu, lagi pula mereka memperoleh uang dengan cepat, lebih baik aku mendapat keuntungan dari mereka. Mereka sendiri yang tidak mengerti untuk melakukan usaha. Proyek yang mereka tidak sukai dan mengalami kerugian, mereka bisa menyalahkan kepada siapa? Semua orang hanya ingin kaya dalam semalam, sebenarnya tidak ada hal yang begitu baik di dunia ini. Aku hanya memberi pelajaran untuk mereka, mengajar mereka cara untuk memperoleh uang yang benar.” ujar Kenny.

“Untuk kecerdasan, kemampuan dan keberanian, Denny tidak bisa dibanding denganmu. Kamu lah orang pintar yang sesungguhnya.” Orang tua itu berbalik badan dan berjalan keluar dari aula.

“Terima kasih atas pujian, Paman Rudi. Aku tidak ada maksud lain, aku hanya mencoba berdiri di sisi pengusaha untuk memikirkan masalah. Uang bisa membuat orang serakah, aku adalah seorang pengusaha, bukankah serakah itu hal yang normal? Kita telah belajar begitu banyak dalam bisnis, Denny sekarang tiba-tiba muncul dan mengacaukan rencana kita, aku tentu akan marah.” ujar Kenny.

“Lebih baik menjadi orang santai, aku juga tidak ingin mengurus masalah biasa seperti itu.” Orang tua itu agak kelelahan dan dibawa ke kursi duduk dengan bantuan Monica.

“Maaf, Paman Rudi. Kita telah membuatmu khawatir. Aku bersumpah bahwa aku akan mengubah sikapku. Aku pasti akan mematuhi perintahmu dan tidak mencari masalah lagi dengan Denny.” ujar Kenny sambil menyeringai.

“Tadi ada beberapa kata yang kamu salah ucapkan. Melakukan usaha memang boleh serakah, tapi kita tidak berada di luar negeri, melainkan China.” ujar orang tua itu sambil tersenyum.

“Paman Rudi...” Raut wajah Kenny seketika berubah.

Matthew berjalan ke hadapan Kenny dan memberi tamparan kuat pada wajah Kenny. “Aku tidak ingin terus mengingatkanmu. Tapi kamu sekarang menjadi semakin bodoh. Kamu kira adanya bantuan Tuan Muda Ning, aku tidak berani menyentuhmu? Jika aku ingin kamu mati, maka kamu tidak akan bisa hidup hingga besok!”

“Tuan Matthew, aku sudah bersalah.” Wajah Kenny memucat dan segera berlutut di lantai.

“Kepintaran dalam hal-hal sepele, kamu memilikinya lebih banyak dari Denny. Dan untuk kebijaksanaan dan pengetahuan besar, kamu sama sekali tidak ada.” ujar orang tua itu.

“Apa yang Anda katakan itu benar.” Kenny terus mengangguk, bahkan keringat di keningnya terus mengalir bagai hujan rintik.

“Apa yang akan dilakukan dari pihakmu?” tanya orang tua itu.

“Serangan kali ini, aku mengalami sebanyak tiga puluh persen pada penurunan saham dan perusahaanku mengalami kerugian sebanyak dua ribu dolar amerika. Tapi aku ada menyimpan tabungan di luar negeri, aku akan segera mengirim modal yang baru, agar Perusahaan Nana Long beroperasi kembali. Dan juga, aku sudah bersalah dalam masalah kali ini, aku rela meminta maaf mengakui kesalahanku. Aku juga akan donasi tiga rumah sakit terbaik dan tiga puluh ribu ambulan, serta donasi sebanyak dua puluh triliun sebagai tanda maafku.” ujar Kenny sambil menundukkan kepalanya.

“Kamu kira kita peduli dengan uangmu?” Tatapan orang tua itu menjadi dingin.

“Paman Rudi, aku tahu kamu tidak peduli, tapi aku sungguh tidak sengaja melakukan itu. Tidak perlu membahas yang lain, lihatlah kebaikan Kakekku, bolehkah Anda mengampuniku?” ujar Kenny sambil memasang raut wajah sedih.

“Seberapa berharga kebaikan Kakekmu? Kamu yang bersalah atas masalah ini dan ia juga harus menerima hukumannya.” ujar orang tua itu cuek.

“Aku akan menyuruh media yang kumiliki untuk membersihkan semua penuduhan terhadap Kenny, serta melakukan hal lain agar masyarakat melupakan hal tersebut.” uja Denny.

“Benar. Kak Denny memang lebih pintar. Paman Rudi, ternyata Anda menunjuk masalah itu. Aku juga akan menyuruh media yang kumiliki untuk menulis hal-hal baik yang dilakukan Denny, agar pengaruh negatif segera dihilangkan, agar masyarakat melupakan masalah ini.” ujar Kenny dengan tatapan yang kembali ceria dan segera mengelap keringatnya.

“Masyarakat tidak bisa melupakannya. Semua orang masih menunjuk dan menyalahkan kalian berdua. Kalian tidak hanya menuduh diri sendiri, juga menuduh banyak pengusaha lainnya.” ujar orang tua itu.

“Aku bisa membuat berita yang menakjubkan, agar masyarakat melupakan masalah kita berdua. Selanjutnya aku akan meninggalkan China dalam setengah bulan dan tidak pernah lagi muncul di depan umum.” ujar Denny.

Denny tidak memiliki begitu banyak kepintaran dalam hal-hal sepele seperti Kenny, tapi ia memiliki pengetahuan besar yang tidak dimiliki Kenny.

Setelah ia mengetahui hal tersebut, entah bagaimanapun ia mengatasinya, ia sudah menjadi buruk di pikiran orang-orang. Semua orang telah meninggalkan prasangka buruk kepadanya. Mau bagaimanapun ia berusaha, juga tidak lagi berguna. Ia tidak bisa lagi menetap di China. Orang tua itu sudah mencari cara untuk mengusirnya ke luar negeri. Masalah yang ditimbulkan antar ia dan Kenny sudah boleh diurus, tapi karena dasar mereka sangat dalam dan pertarungan semakin sengit, jika terjadi sesuatu, maka semua orang akan mengetahui apa saja yang telah terjadi.

Sedangkan pengusaha yang lainnya juga akan merasa tidak aman dan semakin berhati-hati dalam melakukan bisnis.

Mereka yang bersalah, tapi mereka juga yang membawa perkembangan bagi ekonomi. Pemerintah membutuhkan banyak orang yang memiliki impian besar untuk lanjut menjalankan usaha dan membuat ekonomi negara berkembang menjadi lebih baik, dan juga tidak berharap karena mereka berdua, sehingga pengusaha lain menjadi takut.

Mereka akan diurus, tapi bukan sekarang waktunya.

Orang tua itu hanya membiarkan mereka untuk mengatasi masalah mereka sendiri. Setelah itu, mereka hanya perlu tunggu mati.

“Kamu boleh ke luar negeri, tapi Friska tidak perlu pergi.” ujar Monica kepada Denny.

“Kamu beri tahu hal-hal yang mau kamu lakukan sebelum pergi. Dan bagaimana caramu untuk mengatasi masalah kali ini?” tanya orang tua itu.

“Aku akan mempersembahkan seorang artis, membocorkan kelakuan buruknya dan menggunakan kemampuan yang ia miliki untuk menarik perhatian masyarakat, agar mereka melupakan masalah yang pernah dilakukan kita.” ujar Denny.

“Siapakah orang itu?” tanya orang tua itu.

“Fristy!” Tatapan mata Denny menjadi dingin.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu