Si Menantu Buta - Bab 61 Kios Kecil di Kota Kuliner
Sumanto memang dikenal lumayan akrab dengan Keluarga Yanto, dia memandang rendah beberapa kerabat bergantung pada keluarganya, biasanya Yanto akan mencari beberapa kesempatan untuk berkomunikasi dengan lancar, namun dia tak pernah sama sekali menemui Yanto.
Saat ini akan bertemu dengan orang-orang yang dikenal, Sumanto tidak ingin Yanto menemuinya, dan tidak akan membiarkan Denny Wang berkomunikasi dengan mereka, Denny Wang tidak terlalu mengenal mereka, begitu juga sebaliknya, hanya sesekali saat makan bertemu sekedarnya, melihat mereka yang sedang rebut ingin memasuki gedung olahraga pertandingan tinju, hanya sekedar saja mengingat bahwa mereka tidak pernah melupakan masa lalu.
“Kamu bujuk mereka lah, kedepannya, penyelenggaraan pertandingan ini akan dimulai seperti saat ini, sebisa mungkin jangan membuat keributan. ” Jelas Denny Wang terhadap Fidel.
“Baik.” Fidel mengangguk.
“Gala?” Tanya Sumanto dari arah dalam mobil.
“Kalian main sendiri saja, aku masih ada beberapa perkerjaan yang harus segera diselesaikan.” Jawab Denny.
“Denny Wang, aku sudah kirim ke rekeningmu sebesear 600 Milliar. Meskipun penyelenggaraan hari ini cukup memuaskan, tapi sepertinya aku belum mencium tanda-tanda keuntungan. Coba beritahukan padaku, berapa triliun keuntungan yagn di dapat dari boxing club seperti ini, sepertinya aku tidak mengetahuinya.” Dengan tatapan serius Sumanto berbicara dengan Denny Wang.
“Transaksi jual beli di boxing ini tidak bisa dilihat dari satu atau dua kali terselenggaranya pertandingan, masih aka nada beberapa jalan lagi.” Jelas Denny.
“Jangan pernah mencoba untuk membohongku, karena kalau tidak hidup kita berdua tidak akan aman.” Kata Sumanto.
“Aku tidak pernah mencoba membohongmu.” Jawab Denny Wang singkat.
Setelah penyelenggaraan pertandingan pertama selesai, ini artinya bisnisnya akan berkembang pesat dan berkesempatan hingga Perusahaan Adirama, Denny akhirnya memutuskan untuk mengubungi Fidel, “Semua fasilitas perlengkapan di gedung olahraga jangan dihentikan, nanti sore kamu coba ke kota untuk tawar menawar agar melanjutkan perpanjangan sewa gedung olahraga, kita coba bertahan hingga tujuh hari, tujuh hari kemudian kita akan menyelenggarakan pertandingan secara resmi, kita sebut gimmick sebagai Battle of the Eight Pavilions, ikuti perkembangan halaman media masyarakat dalam beberapa hari ini, dan kirimkan semua poster di sosial media, pertandingan akan dipungut biaya dalam waktu tujuh hari kedepan.”
“Cepat sekali pembayaran ini, khawatirnya mereka justru keberatan.” Jelas Fidel.
“Kerjakan saja dengan maksimal.” Jawab Denny Wang.
“Bagaimana dengan Biaya Iklannya? Diperkirakan kita tidak akan mendapatkan keuntungan dari satu kali pertandingan dan memerlukan pengeluaran biaya iklan.” Fidel mencoba menjelaskan.
“Kerahkan semua, karena memang pada dasarnya bisnis ini bukan demi keuntungan, yang ada malah memang rugi uang. Di kekuasaanmu saat ini, nama perusahaan Summer Rich sudah mulai terkenal, cari bagaimanapun caranya untuk mengundang artis dengan kriteria berkelas kedua keatas, dan juga beberapa tokoh petinju, tujuh hari kemudian, pertandingan ini akan dihadiri oleh beberapa artis dan toko tinju.” Jelas Denny Wang.
“Bos, kamu memperlakukanku seperti aku adalah segalanya.” Terdengar sedikit tawa keberatan dari dalam telpon Fidel.
“Bagaimana mungkin bisa menjadi asistenku kalah tidak bisa melakukan segalanya.” Denny Wang tertawa dan langsung menutup teleponnya.
Sebenarnya Fidel sendiri sudah berpengalaman akan hal itu, ditambah lagi kesempatan ini diberikan padanya, semua akan semakin melatih kemampuannya, hanya saja dia memang suka menggoda istrinya, semua aka nada hikmah dan pelajaran yang akan disampaikan setelah kesibukan ini berakhir.
Hampir semua tentang boxing ini diambil alih oleh Fidel, sekarang bukan waktu yang tepat untuk membagi fokus, karena kalau tidak, Fidel bisa saja tidak ingin melakukannya lagi hanya karena tahu siapa identitas aslinya.
Rakyat Kota Harayu tidak sedikit, bahkan sudah banyak yang memperhatikan bisnisnya ini, kalau Fidel tak lagi membersamainya, maka semua rahasia tentang boxing nya bisa saja akan terbongkar dan mengakibatkan dirinya tak lagi bisa berkembang.
Denny Wang meminta Sumanto untuk mengatarnya menuju Perusahaan Adirama, Perusahaan Adirama merupakan perusahaan yang telah didaftarkan oleh Neysia,Neysia dengan Fidel sama-sama menyukai pencitraan, mereka sama-sama suka menambahkan nama pribadinya untuk menjadikan nama perusahaan. Denny Wang telah memberikan ratusan juta untuk Neysia, perusahaan yang di kelola Neysia terbilang cukup baik, dia melanjutkan perusahaan yang sebelumnya sudah pernah di kelola pihak lain, hanya membutuhkan beberapa puluh juta saja sudah bisa mendapatkan perusahaan ini, ditambah lagi dengan beberapa dana untuk perbaikan dan interior lainnya.
Perusahaannya masih ada beberapa pegawai yang saat ini tidak memiliki pekerjaan yang jelas, semua duduk berpura-pura sibuk.
“Kakak Ipar, akhirnya kamu datang, aku tidak bisa melanjutkan kuliner ini, lebih baik aku lepas saja.” Beberapa hari belakangan ini, Neysia memang sangat letih, memikirkan beberapa nominal bernilai triliun yang tidak juga di dapatnya, sementara Nikita sudah berhasil melakukannya dengan sukses, itulah yang membuatnya memiliki perasaan terburu-buru ingin mendapatkannya juga.
“Permasalahan satu-satunya yang kamu hadapi saat ini hanya masih kurangnya kemampuanmu, beberapa kualifikasi yang kurang, orang-orang kompeten yang kurang, juga kurang memiliki kemampuan seperti Fidel, hasil kerja nya pun jauh berbeda dengannya.” Jelas Denny Wang.
“Benar.” Neysia mengangguk.
“Berapa perusahaan yang ada di gedung ini?” Tanya Denny Wang.
“di Kota, saat di awal memulai, semua bisnis berjalan lumayan pesat, mulai dari property rumah, pusat perbelanjaan, dan gedung perkantoran semua berlomba-lomba untuk mendirikannya, sekarang banyak gedung perkantoran yang sudah memiliki gedung independen sendiri, sementara kita hanya perusahaan kecil, bahkan ada beberapa yang omsetnya tak seberapa, ada juga yang hanya untuk ruang kerja saja, kemampuan perusahaan resmi sekarang tak banyak.” Neysia menjelaskan.
Dia adalah wanita yang suka mencari dan mendengar beberapa informasi terkini, semenjak kios kuliner yang diberikan oleh Denny Wang, tak lagi dia ikut campur tangan mengelola, justru berbalikan menjadi semakin akrab dengan beberapa bisnis tetangga.
“Siapa yang mempunyai gedung perkantoran itu?” Tanya Denny Wang.
“Keluarga Qiu terkaya nomor tiga di kota ini.” Jawab Neysia.
“Kalau aku tidak salah menebak, nilai gedung perkantoran itu tidak sedikit, tapi yang menyewanya tidak banyak, jadi, kita cukup memberi penawaran 400Milliar saja, seharusnya sudah bisa kita dapatkan. Mungkin kamu masih belum bisa menangani negosiasi kerjasama bisnis, aku akan coba meminta Fidel yang akan menanganinya, mulai sekarang, semua gedung perkantoran ini adalah milikmu, dan hanya ada nama Adirama. Asalkan kita bisa mendapatkan kantor itu, maka semuanya akan sempurna, kemampuan dan kualifikasi tidak menjadi masalah, hanya kurang di bagian pegawai yang kompeten, kamu sekarang ikuti aku, kita pergi ke sekitar kota kuliner untuk melihat-lihat.” Jelas Denny Wang.
“Bukankah kita ingin membangun foodstreet? Kamu mengeluarkan 400Milliar untuk menguasai gedung perkantoran ini untuk apa? Bagaimana bisa kita membentuk tempat kuliner?” Tanya Neysia.
“Kurangnya kualifikasi dan beberapa kemampuan, harus dikalahkan dengan uang, pertama, kita bisa taklukkan bagian timur, lalu kemudian menuju ke barat.” Denny Wang dengan tenang menghela nafas.
Sampai saat ini, bisnis Denny Wang memang ada beberapa menemukan kendala. Bahkan di bagian Boxing Club itu, dia sudah menghabiskan dana lebih dari 200 Milliar, dan 600Milliar dari Sumanto ini juga sebagai perbincangan bisnis Boxing Club ini. Tapi, Nikita sudah mendahului garis start di bidang kuliner ini, tentu saja ini membuat semua rencana yang telah dibuat harus dipercepat. Dia hanya bisa melakukan seluruh investasi Boxing Club di putar untuk kuliner ini yang menginginkannya untuk menjadi Kota Kuliner, namun jika tidak memiliki kemampuan yang lebih, maka tak akan ada investor yang ingin berinvestasi dan bekerjasama dengannya Yang bisa dilakukannya hanya mempertaruhkan nominal 400Miliar itu untuk menguasai gedung perkantoran, dengan tujuan agar para pebisnis dapat melihat kemampuannya.
Caranya menjalankan bisnis memang sedikit beresiko, seperti sedang bertaruh dengan hidupnya. Dia bahkan tak mendapatkan sedikit keuntungan dari boxing clubnya, justru terus menerus mengeluarkan uang yang nominalnya tidak sedikit. 600Miliar yang dimilikinya, sebagian 400Miliarnya digunakan untuk membeli gedung perkantoran demi mengembangkan kios kulinernya. Sisa uang 200 Miliar yang dipegangnya tentu saja tidak banyak, tidak cukup. Setidaknya, ada salah satu bisnis diantaranya yang bisa menghasilkan keuntungan, karena jika tidak, maka dirinya akan diumumkan bangkrut.
Kalau tidak bisa memenuhi persyaratan berdasarkan di surat perjanjian, dia bukan hanya mengganti rugi semua, bahkan dia juga justru bertanggung jawab atas Sumanto, Fidel, Neysia, bisa jadi juga dengan Keluarga Ye, dia harus menjalankan sidang.
Keinginannya dalam berbisnis yaitu keuntungan besar dan resiko besar ditanggung secara bersamaan, kedua orangtuanya sama dengan dirinya, satu diantaranya memilih menjadi dosen, satu diantaranya adalah di bidang forensic, kehidupannya penuh dengan kemewahan. Sebenarnya, justru terlahir di keluarga yang bahagia.
Dunia bisnis, berapa diantara mereka yang memiliki harapan yang besar, berapa juga diantara mereka yang justru meninggalkannya, mereka ganti rugi bahkan sampai bisa kehilangan asset. Setiap proses kemajuannya, semua seperti melewati Jembatan Kanopi, beberapa diantaranya tentu saja pernah merasakan lelah dan seperti masuk terjun ke jurang, atau bahkan putus asa dengan kehidupan.
“Yuk, kita berjalan di Kota Kuliner.”Denny Wang mengambil keputusan itu, tersenyum memandang Neysia.
Jika dia gagal, dia benar-benar juga menjatuhkan Neysia.
“Ok.” Neysia masih kurang memahami, setengah hidupnya sudah bergantung pada resiko besar.
Di Kota Harayu yang terkenal jalanan kulinernya hanya ada satu, para pengunjung belum sempat memutuskan ingin makan apa, tiba-tiba sudah sampai di ujung jalan. Dulu, Denny Wang sering mendengar beberapa keluhan dari mereka, dan ini yang membuatnya selalu memiliki impian bahwa di musim panas mendatang memulai bisnis kulinernya. Dia dan Neysia tidak mengunjungi tempat ramai itu, melainkan memilih tempat yang direkomendasikan beberapa netizen dari sosial media, mereka pergi ke tempat kuliner yang jauh lebih kecil. Namun meskipun terlihat kecil, pengunjung setiap harinya tidak pernah sepi, dan jika tidak salah informasi, banyak diantara mereka sebagai koki handal.
Karena Denny Wang ingin menjalankan bisni kuliner, ini berarti dia harus mencari koki yang handal.
“Mau mencoba toko yang mana terlebih dahulu?” Denny dan Neysia begitu tiba di jalanan kuliner itu, melihat kiosnya satu persatu.
“Yang ini saja, sepertinya terlihat kecil tapi banyak yang memilih makan disana, bahkan koki itu juga sambil menggendong anak kecil, mereka semua memilih makan disini, makanan buatannya pasti enak.”Neysia menunjuk salah satu kios kuliner itu.
“Antri.” Seorang wanita muda memandangi Denny dan Neysia ketika mereka memasuki kios itu kemudian memberikannya nomor antrian.
“Bisa menyela antrian tidak? Aku rela bertanggung jawab semua pelanggan kalian.” Denny Wang melihat ponselnya, hari ini dia sangat sibuk, setelah mencari koki, dia harus kembali ke rumah Keluarga Ye untuk mengecek proyeknya.
“Mentang-mentang punya uang lalu ingin seenaknya? Pergi sana.” Wanita itu tidak memberi cela.
“………..” Sejenak Denny tercengan kemudian menoleh ke arah Neysia.
Neysia pun tidak mengerti, seperti nya kios kecil ini memang ada sesuatu yang menarik.
“Kakak Ipar, pelayanan disini tidak memuaskan, kita pergi saja yuk, pantas saja mereka hanya bisa membuka kios kecil seperti ini, pelayanan yang seperti itu tentu tidak akan membuatnya kaya.” Nada Neysia sedikit marah.
“Antri saja lah, kita coba sedikit masakan buatannya.” Meskipun Denny juga merasa jengkel, tapi dia tetap ingin mencobanya.
Novel Terkait
Uangku Ya Milikku
Raditya DikaSi Menantu Buta
DeddyUntouchable Love
Devil BuddyMi Amor
TakashiGet Back To You
LexySi Menantu Buta×
- Bab 1 Bisa Melihat Lagi
- Bab 2 Friska Ye
- Bab 3 Sopir Dito
- Bab 4 Apaneca Hotel
- Bab 5 Mangsa Empuk
- Bab 6 Memberi Sumanto Pelajaran
- Bab 7 Kerja Sama Berhasil
- Bab 8 Cemoohan Dimana Mana
- Bab 9 Ancaman Neysia
- Bab 10 Hiburan Dari Friska Ye
- Bab 11 Mobil Baru
- Bab 12 Kamar Dagang Keluarga Chen
- Bab 13 Ruang VIP
- Bab 14 Masalah Tempat Duduk
- Bab 15 Berani Membuat Masalah
- Bab 16 Matanya Sudah Sembuh
- Bab 17 Siapa Yang Memimpin
- Bab 18 Perwakilan Kota Harayu
- Bab 19 Kebetulan
- Bab 20 Datang Untuk Meminta Maaf
- Bab 21 Dua Hal
- Bab 22 Bertindak Melawan Kepentingan Sendiri
- Bab 23 Lingkaran Pertemanan
- Bab 24 Erika
- Bab 25 Orang Yang Mencemaskan
- Bab 26 Jalan-jalan Bersama Friska Ye
- Bab 27 Wanita Cantik Adalah Sumber Dari Sebuah Masalah
- Bab 28 Makan Malam Di Plaza
- Bab 29 Ejekan Gissel Chen
- Bab 30 Konferensi
- Bab 31 Tolong Bawa Aku Berjaya
- Bab 32 Perjanjian dengan Friska
- Bab 33 Bisnis Keluarga
- Bab 34 Enam Buah Pesanan
- Bab 35 Arahan Gissel Chen
- Bab 36 Kemarahan Sumanto
- Bab 37 Karakter Alami Denny
- Bab 38 Selera Pakaianmu sedikit kampungan
- Bab 39 Cerdik
- Bab 40 Perusahaan Chevron
- Bab 41 Bisnis 6 Miliar
- Bab 42 Nikita
- Bab 43 Semua Demi Dirimu
- Bab 44 Ketentuan Sepihak
- Bab 45 Kakak Sepupu Glen Ye
- Bab 46 Begitu Diinjak Itu Akan Berakhir
- Bab 47 Kemunculan Tuan Yusef
- Bab 48 Pahlawan Keluarga Ye
- Bab 49 Memberikan Pelajaran Kepada Tresky
- Bab 50 Tuan Yusef Menyerahkan Wewenangnya
- Bab 51 Telepon Dari Fidel
- Bab 52 Memanfaatkan Orang Untuk Membunuh
- Bab 53 Pembalasan Tresky
- Bab 54 Kenapa Bisa Kalian?
- Bab 55 Aku Akan Mengikuti Pertandingan Ini
- Bab 56 Tantangan Dari Mark
- Bab 57 Sekali Pukul Pasti KO
- Bab 58 Pertandingan Tinju yang Megah
- Bab 59 Satu Pukulan Mengalahkan Jerry
- Bab 60 Mereka
- Bab 61 Kios Kecil di Kota Kuliner
- Bab 62 Yian
- Bab 63 Buket Bunga Keluarga Ye
- Bab 64 Perusahaan Adirama
- Bab 65 Kakak Ipar Keluarga Ye
- Bab 66 Pertemuan Tender Perusahaan Adirama.
- Bab 67 Stabilitas
- Bab 68 Orang Hebat Yang Turun Tangan
- Bab 69 Hukuman
- Bab 70 Terimakasih
- Bab 71 Pencapaian Keluarga Ye
- Bab 72 Mengungkapkan Kebenaran
- Bab 73 Mencari Orang Membereskannya
- Bab 74 Fredy Turun Tangan
- Bab 75 Kekacauan
- Bab 76 Negosiasi
- Bab 77 Peringatan Tresky
- Bab 78 Laki Laki Parasit
- Bab 79 Cemoohan Terang Terangan
- Bab 80 Kekesalan Denny Wang
- Bab 81 Denny Wang VS Roy Li (1)
- Bab 82 Denny Wang VS Roy Li (2)
- Bab 83 Menghadapi Keburukan Orang Lain
- Bab 84 Roy yang Tidak Terkalahkan
- Bab 85 Friska Sakit
- Bab 86 Fidel Melarikan Diri
- Bab 87 Balasan Dendam dari Keluarga Li
- Bab 88 Mario
- Bab 89 Laporan Keuangan Yian
- Bab 90 Nona Kedua dari Keluarga Wang
- Bab 91 Perubahan Besar
- Bab 92 Mark VS Brian
- Bab 93 Mark VS Brian 2
- Bab 94 Denny Wang VS Mario
- Bab 95 Denny Wang VS Mario 2
- Bab 96 Bertarung Sendiri
- Bab 97 Situasi Yang Tak Terduga
- Bab 98 Terbakar dan Keyakinan
- Bab 99 Pertarungan Terakhir
- Bab 100 Mata Denny
- Bab 101 Kekuatan Yang Habis
- Bab 102 Pertandingan Terakhir
- Bab 103 Persahabatan Yang Tidak Tergoyahkan
- Bab 104 Percakapan Yang Tulus
- Bab 105 Ulang Tahun Nyonya Besar
- Bab 106 Kebencian Gissel Chen
- Bab 107 Nyonya Besar Keluarga Ye
- Bab 108 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 109 Tamu Terhormat
- Bab 110 Gissel Tidak Puas
- Bab 111 Perlu Dikatakan
- Bab 112 Hadiah Dari Denny Wang
- Bab 113 Kepanikan Nyonya Besar
- Bab 114 Dome
- Bab 115 Merugi
- Bab 116 Merebut Kekuasaan
- Bab 117 Jujur Dan Tulus
- Bab 118 Agresif
- Bab 119 Undangan Brigitta
- Bab 120 Sulit untuk Menolak Kebaikanmu
- Bab 121 Bermain-main
- Bab 122 Curahan Hati Antar Guru dan Murid
- Bab 123 Lay yang Mencari Masalah
- Bab 124 Mario Beraksi
- Bab 125 Mario Beraksi 2
- Bab 126 Mario Beraksi 3
- Bab 127 Young K dan Mario
- Bab 128 Tidak Mempunyai Cara
- Bab 129 Pesta Amal
- Bab 130 Pesta Amal 2
- Bab 131 Pesta Besar
- Bab 132 Denny dan Jennie
- Bab 133 Tim Gissel
- Bab 134 Briggita dan Denny
- Bab 135 Ruangan Pribadi VIP
- Bab 136 Suka Nikita Atau Tidak
- Bab 137 Pertaruhan yang Kacau
- Bab 138 Pemikiran Friska Ye
- Bab 139 Tidak Sombong Dan Tidak Memaksa
- Bab 140 Kebenaran Sudah Dekat
- Bab 141 Seperti Ditusuk Ribuan Anak Panah
- Bab 142 Menyingkirkan Mata-Mata
- Bab 143 Pembukaan Pusat Kuliner
- Bab 144 Yian Merebut Bisnis
- Bab 145 Cemilan Yian
- Bab 146 Raditya
- Bab 147 Keluarga Yang merusak pasar
- Bab 148 Taruhan dengan Billy
- Bab 149 Lobster Mala
- Bab 150 Kekuatan asli Yian
- Bab 151 Gissel Menginginkan Uang
- Bab 152 Membuat Masalah Dari Belakang
- Bab 153 Friska Main Tangan
- Bab 154 Kemarahan Denny
- Bab 155 Kembali ke Kota Kimraden
- Bab 156 Pengorbanan Friska Ye
- Bab 157 Friska Ye Dan Alice
- Bab 158 Denny Wang Mengaku Salah
- Bab 159 Kekuasaan Glen Ye
- Bab 160 Partner Yang Baik
- Bab 161 Menghancurkan Jembatan Setelah Menyeberangi Jembatan
- Bab 162 Bekerja Sama Dengan Friska Ye
- Bab 163 Keuntungan Yang Dapat Dibagi
- Bab 164 Kenny
- Bab 165 70 Triliun
- Bab 166 Gissel Chen Kembali
- Bab 167 Denny Wang Menyerang
- Bab 168 Young K Mencari Masalah
- Bab 169 Mario Menyerang
- Bab 170 Menangkap Jennie Wang
- Bab 171 Tuan Denny Mencari Anda
- Bab 172 Jalan Tanpa Penyesalan
- Bab 173 Ketua Baru Keluarga Ye
- Bab 174 Teguran Dome
- Bab 175 Mengecualikan Teman Sebaya
- Bab 176 Masalah Andreas
- Bab 177 Jeremy
- Bab 178 Tinjuan maut
- Bab 179 Master di pertarungan
- Bab 180 Thom
- Bab 181 Masalah Perusahaan Olaf Kaylee
- Bab 182 Bernegosiasi Dengan Jennie Wang
- Bab 183 Kebencian Dan Tekad
- Bab 184 Mencuri Uang Bos
- Bab 185 Gerakan yang Membahayakan
- Bab 186 Ada Kabar Gembira
- Bab 187 Berteman Dengan Thom
- Bab 188 Perasaan Orang Biasa
- Bab 189 Keangkuhan
- Bab 190 Memaksa Brian Menerima Tantangan
- Bab 191 Taktik
- Bab 192 Penampilan Brian
- Bab 193 Lonceng Penyelamat
- Bab 194 Sarung Tinju Surai Kuda
- Bab 195 Jurus Antelope
- Bab 196 Memenangkan Pertandingan
- Bab 197 Memperkenalkan
- Bab 198 kunjungan Marta
- Bab 199 Zotye
- Bab 200 Pertemuan Tak Sengaja di Pusat Perbelanjaan
- Bab 201 Ibu Mertua Menyebabkan Kekacauan
- Bab 202 Perubahan Kekuasaan Perusahaan
- Bab 203 Penampilan Pertama Thom
- Bab 204 Ini adalah Pria Yang Bergantung Pada Wanita
- Bab 205 Thom Kalah
- Bab 206 Denny Wang dan Kenny
- Bab 207 Tentara Bayaran Serigala Salju
- Bab 208 Thom Berlutut
- Bab 209 Bonus Sebesar Dua Ratus Miliar
- Bab 210 Jacob dan Gissel Chen
- Bab 211 Tangkap Young K
- Bab 212 Tindakan Jacob
- Bab 213 Jacob dan Young K
- Bab 214 Thom Ketakutan
- Bab 215 Berunding dengan Kenny
- Bab 216 Membalas Budimu
- Bab 217 Undangan Keluarga Wang
- Bab 218 Terjadi Sesuatu Pada Fidel
- Bab 219 Keserakahan Gissel
- Bab 220 Permainan Kecil Tyas
- Bab 221 Wawancara
- Bab 222 Bertemu Tyas
- Bab 223 Thom cedera
- Bab 224 Biar kamu tahu siapa aku
- Bab 225 Loyalitas Tyas
- Bab 226 Rahasia Tyas
- Bab 227 Rahasia Tyas 2
- Bab 228 Pertemuan Keluarga
- Bab 229 Kemarahan Gissel
- Bab 230 Penjahat Munafik
- Bab 231 Nenek Bertindak
- Bab 232 Kekuatan Keluarga Wang
- Bab 233 Membawakan Masalah
- Bab 234 Bersedia Mati
- Bab 235 Mengusirmu
- Bab 236 Diusir Dari Rumah
- Bab 237 Keluarga Wang Turun Tangan
- Bab 238 Mereka Sakit
- Bab 239 Aku Mohon Tolong Selamatkan Aku
- Bab 240 Golden Sore
- Bab 241 Devian Berlutut
- Bab 242 Serangan Empat Keluarga Besar
- Bab 243 Janji Aldi
- Bab 244 Aldi Beraksi
- Bab 245 Kehancuran Empat Tuan Muda
- Bab 246 Permohonan Anita
- Bab 247 Janji Jackson
- Bab 248 Teman Masa Sekolah Dasar
- Bab 249 Mengunjungi Acara Lelang
- Bab 250 Nizar Mencari Masalah
- Bab 251 Taruhan dengan Nizar
- Bab 252 Aku tawar seharga 20 Miliar
- Bab 253 Mengakui
- Bab 254 Identitas asli telah terungkap
- Bab 255 Orang Terkaya di China
- Bab 256 Denny dan Monica
- Bab 257 Anita Memohon
- Bab 258 Kenny Beraksi
- Bab 259 Rumah Tua Denny
- Bab 260 Kamu Sungguhlah Kejam
- Bab 261 Kenny Mengakuinya
- Bab 262 Denny Wang Mabuk
- Bab 263 Rahasia Tuan Muda Ning
- Bab 264 Berjumpa dengan Neo Hou
- Bab 265 Denny Wang Dan Tyas
- Bab 266 Tyas Marah
- Bab 267 Fristy Gagal
- Bab 268 Pembohong
- Bab 269 Meminta Fidel Memberimu Pelajaran
- Bab 270 Fidel telah kembali
- Bab 271 Amarah Fidel
- Bab 272 Kegemaran Denny Wang
- Bab 273 Tujuan Selanjutnya
- Bab 274 Kencan Sumanto
- Bab 275 Kenny yang Licik
- Bab 276 Pengkhianatan
- Bab 277 Harus waspada, Kak
- Bab 278 Membalas Dendam
- Bab 279 Penekanan
- Bab 280 Menghukum Fristy
- Bab 281 Hancurnya Fristy
- Bab 282 Masalah yang dihadapi Denny
- Bab 283 Nikita, Apa Kamu Bisa Bela Diri
- Bab 284 Denny Wang VS Nikita
- Bab 285 Serangan Demi Serangan
- Bab 286 Kekuatan Yang Seimbang
- Bab 287 Air Mata Nikita
- Bab 288 Pemadaman Listrik
- Bab 289 Apakah Kamu Takut Pada Hantu?
- Bab 290 Pembunuh Profesional
- Bab 291 Malam Teror
- Bab 292 Demi Mengobati Luka Nikita
- Bab 293 Nikita Tersipu
- Bab 294 Kekuatan Keluarga Xu
- Bab 295 Ingin Memakai Mahkota
- Bab 296 Situasi Berbahaya
- Bab 297 Sakura
- Bab 298 Semuanya berlutut dihadapanku!
- Bab 299 Denny Vs Kenny
- Bab 300 Mode Langit
- Bab 301 Selamat dari Musibah
- Bab 302 Keluarga Leonard
- Bab 303 Kartu Bank
- Bab 304 Desa Yang Suka Meminjam Uang
- Bab 305 Deposit
- Bab 306 Proyek
- Bab 307 Kenny Datang
- Bab 308 Kenny vs Desa Niutou
- Bab 309 Kenny VS Desa Niutou 2
- Bab 310 Kenny VS Desa Niutou 3
- Bab 311 Kemampuan Kenny yang Sesungguhnya
- Bab 312 Tiada Banding
- Bab 313 Kegagalan yang Tak Terduga
- Bab 314 Kawada
- Bab 315 Denny dan Kawada
- Bab 316 Malam Hari di Tempat Penginapan
- Bab 317 Yian yang Gosip
- Bab 318 Denny Tertangkap
- Bab 319 Denny dan Tim Khusus Pemecah Kasus
- Bab 320 Menuju Alock
- Bab 321 Pemimpin Stirdan
- Bab 322 Aku Adalah Presiden
- Bab 323 Pertemuan Kemenangan Kenny
- Bab 324 Kembali ke Keluargamu
- Bab 325 Denny Wang Dan Stirdan
- Bab 326 Sinyal Bahaya
- Bab 327 Malam Di Kota Judi
- Bab 328 Kematian Stirdan
- Bab 329 Joe Menyerang
- Bab 330 Akan terjadi pertempuran
- Bab 331 Peperangan dalam Wilayah
- Bab 332 Di Ujung Tanduk
- Bab 333 Saudara Baik
- Bab 334 Kembalinya Jacob
- Bab 335 Joe Mati Dalam Pertempuran
- Bab 336 Denny dan Tyas
- Bab 337 Kamu Sangat Kelewatan
- Bab 338 Salam dari Nikita
- Bab 339 Kyle
- Bab 340 Denny Wang dan Jacob
- Bab 341 Kyle yang Licik
- Bab 342 Salam Kedua
- Bab 343 Brigil dan Keluarga Ye
- bab 344 Dome Vs Brigil
- Bab 345 Guru besar
- Bab 346 Kagura dan Marcus
- Bab 347 Aku mengaku salah
- Bab 348 Dome yang Terluka
- Bab 349 Kematian Brigil Qin
- Bab 350 Kejutan Tak Terduga
- Bab 351 Permainan Kecil
- Bab 352 Prinsip dan Kesayangan
- Bab 353 Saudara Baik, Sangat Loyalitas
- Bab 354 Karina
- Bab 355 Senyum Mario
- Bab 356 Para Musuh Denny
- Bab 357 Widji Li Mencari Masalah
- Bab 358 Dendam Antara Guru Dan Murid
- Bab 359 Cepat Tangkap Dia
- Bab 360 Rasa Hormat
- Bab 361 Guru Tolong Aku
- Bab 362 Kembalikan Semuanya Padaku
- Bab 363 Bertemu
- Bab 364 Beri Tahu Dia
- Bab 365 Identitas Denny Wang
- Bab 366 Bersulang Untukmu
- Bab 367 Status keluarga
- Bab 368 Misi dari Monica
- Bab 369 Bekerja sama dengan Organisasi Skeleton
- Bab 370 Suara dari sebelah kamar
- Bab 371 Membohongi Monica
- Bab 372 Dua Hal Baik Datang Secara Bersamaan
- Bab 373 Kalian Melakukannya Dengan Baik
- Bab 374 Pria yang Tidak Berguna
- Bab 375 Wujud Asli
- Bab 376 Tidak sejalan
- Bab 377 Denny Wang dan Karina
- Bab 378 Dihalang Di lampu lalu lintas
- Bab 379 Bertemu Dengan Anggi
- Bab 380 Kunjungan Anggi
- Bab 381 Kisah Anggi
- Bab 382 Kisah Anggi 2
- Bab 383 Kekuatan Mark
- Bab 384 Mantan Guru dan Murid
- Bab 385 Dome Muntah Darah
- Bab 386 Nikita Mengakhiri Hubungan
- Bab 387 Adegan Yang Canggung
- Bab 388 Selamatkan Anggi
- Bab 389 Mengatur Anggi
- Bab 390 Pria Sejati
- Bab 391 Sangat boros
- Bab 392 : Denny Wang dan Anggi
- Bab 393 Melakukan Dua Kesalahan
- Bab 394 Teman untuk Melakukan Kejahatan
- Bab 395 Kekasih Baru Denny Wang
- Bab 396 Friska Ye Menangkap Penjahat
- Bab 397 Rahasia terbongkar
- Bab 398 Hancur Berantakan
- Bab 399 Perpisahan Suami Istri
- Bab 400 Sakura yang Kasihan
- Bab 401 Monica Bertunangan
- Bab 402 Matthew Mencari Masalah
- Bab 403 Listrik di Villa Padam
- Bab 404 Pembalasan Dendam dari Denny
- Bab 405 Pembalasan Dendam dari Denny 2
- Bab 406 Hati yang Terbuka
- Bab 407 Penderitaan Denny Wang
- Bab 408 Sangat Tertarik
- Bab 409 Aku Mau Bersama Denganmu
- Bab 410 Keluaga Zhao
- Bab 411 Batas waktu Tiga hari
- Bab 412 Konfik Yang Semakin Parah
- Bab 413 Tidak Terlibat
- Bab 414 Menghubungi Mario
- Bab 415 Tidak ada hubungan dengannya lagi
- Bab 416 Pernikahan Monica
- Bab 417 Menculik pengantin
- Bab 418 Menculik pengantin (2)
- Bab 419 Matthew Qin Bertindak
- Bab 420 Tidak Berdaya
- Bab 421 Aku Menunggumu
- Bab 422 Putus Asa
- Bab 423 Guru, Maaf
- Bab 424 Denny dan Dome
- Bab 425 Kehidupan Baru
- Bab 426 Cinta lama bersemi kembali
- Bab 427 Kembali ke Alock
- Bab 428 Menteri Kekuasaan
- Bab 429 Pertanyaan
- Bab 430 Ambisi Jacob
- Bab 431 Bertanding
- Bab 432 Ancaman
- Bab 433 Juara Kelas Menengah
- Bab 434 Ancaman Vincent
- Bab 435 Dua Hari Sebelum Pertandingan
- Bab 436 Kencan dengan Nikita
- Bab 437 Semua Orang Keluar dari Lorong
- Bab 438 Denny Wang vs Johnson
- Bab 439 Denny VS Johnson 2
- Bab 440 Serangan Balik
- Bab 441 Terima kasih Atas Kesempatannya
- Bab 442 Kemarahan Johnson
- Bab 443 Johnson terkejut
- Bab 444 Aku Akan Menang
- Bab 445 Minum Ini
- Bab 446 Sudah Kalah Belum?
- Bab 447 Salah
- Bab 448 Tatapan Mata Friska Ye
- Bab 449 Vincent Mencari Masalah
- Bab 450 Menghabisi Denny Wang
- Bab 451 Serangan Besar-Besaran
- Bab 452 Kita Bertemu Lagi
- Bab 453 Kamu Yakin?
- Bab 454 Organisasi Raja
- Bab 455 Tuan Sumanto
- Bab 456 Mengembalikan Uang
- Bab 457 Airon
- Bab 458 Operasi Rahasia
- Bab 459 Vincent Meminta Maaf
- Bab 460 Sekring Peledak
- Bab 461 Ingin mengirim barang
- Bab 462 Naples
- Bab 463 Menyerang Arab Saudi
- Bab 464 Rencana Jacob
- Bab 465 Tim Assassin
- Bab 466 Reaksi Rantai
- Bab 467 Siapakah Dirimu?
- Bab 468 Karena Ia itu Denny
- Bab 469 Bernard Berlutut
- Bab 470 Bunuh Denny
- Bab 471 Thom Tiba
- Bab 472 Kalian tidak bisa Kabur
- Bab 473 Pistol dari Belakang
- Bab 474 Mendapat Semuanya dalam Sekali Tangkap
- Bab 475 Hilangnya Airon
- Bab 476 Tuan Muda Ning Menemukan Pembunuh
- Bab 477 Sosok yang DIkenal
- Bab 478 Master
- Bab 479 Jacob Merebut Kekuasaan
- Bab 480 Seberapa Yakin
- Bab 481 Sebelum Hujan Badai
- Bab 482 istirahat Bersama
- Bab 483 Gelombang Arus Bawah
- Bab 484 Denny vs Sonny
- Bab 485 Sonny yang Perkasa
- Bab 486 Satu Pukulan KO
- Bab 487 Bunuh Dia
- Bab 488 Sonny Terjatuh ke Tanah
- Bab 489 Perubahan Situasi
- Bab 490 Kompetisi yang Semakin Memanas(1)
- Bab 491 Kompetisi yang Semakin Memanas(2)
- Bab 492 Bertahan
- Bab 493 Denny Menyerang Kembali
- Bab 494 Beraksi
- Bab 495 Analisa
- Bab 496 Lari Keluar
- Bab 497 Denny Kecelakaan
- Bab 498 Sumanto Datang
- Bab 499 Negosiasi
- Bab 500 Bicara empat mata
- Bab 501 Meminta bantuan
- Bab 502 Perang dagang
- Bab 503 30 triliun dollar AS
- Bab 504 Ancaman Jacob
- Bab 505 Nikita, Selamat Tinggal
- Bab 506 Aku Ingin Membawanya Pergi
- Bab 507 Masada
- Bab 508 Keributan Karena Kawada
- Bab 509 Keributan Besar Keluarga Takeda 2
- Bab 510 Kebencian terhadap keluarga Takeda
- Bab 511 Tidak dapat Memprediksi Denny
- Bab 512 Gretta
- Bab 513 Bahaya
- Bab 514 Karina
- Bab 515 Beri Kamu Sebuah Pertanggung Jawaban
- Bab 516 Geng Tujuh Bintang
- Bab 517 Kita Datang Terlambat
- Bab 518 Pemandangan Pernikahan Nikita
- Bab 519 Mulai Terlebih Dahulu
- Bab 520 Raphael Bertindak
- Bab 521 Denny Vs Raphael
- Bab 522 Ternyata dia punya kemampuan juga
- Bab 523 Kekuatan Raphael
- Bab 524 Menyerang secara bersamaan
- Bab 525 Istirahat Sebentar
- Bab 526 Bertemu Friska
- Bab 527 Geng Kapak
- Bab 528 Fengali
- Bab 529 Bertemu Vera
- Bab 530 Bertemu Anggi
- Bab 531 Kenny dan Raphael
- Bab 532 Bukan Keluarga Qin
- Bab 533 Kemarahan Anggi
- Bab 534 Perubahan Situasi Perang
- Bab 535 Bergabung
- Bab 536 Agassi Terperangkap
- Bab 537 Menghilangnya Anggi
- Bab 538 Airon Terluka
- Bab 539 Rencana Khusus
- Bab 540 Kelima Negara Bersatu
- Bab 541 Pertempuran yang Menentukan
- Bab 542 Mengendalikan Situasi
- Bab 543 Krisis
- Bab 544 Assassin Luksemburg
- Bab 545 Jacob Melarikan Diri
- Bab 546 Konfik Internal
- Bab 547 Pemberontakan Sumanto
- Bab 548 Bertemu Dengan Jacob
- Bab 549 Buat Gaun Pengantin Untuk Orang Lain
- Bab 550 Pertunjukkan Yang Bagus Dimulai
- Bab 551 Tim Pembunuh Terungkap
- Bab 552 Ada Pengkhianat
- Bab 553 Rustam
- Bab 554 Bunuh Denny
- Bab 555 Kamu adalah orangnya Jacob
- Bab 556 Kekuasaan Sumanto
- Bab 557 Keluarga Sorlokk
- Bab 558 Gandi
- Bab 559 Gandi Dan Sumanto
- Bab 560 Pembubaran Koalisi Lima Negara
- Bab 561 Krisis ekonomi
- Bab 562 Denny Memberi Uang
- Bab 563 Reuni Kampus
- Bab 564 Daniel
- Bab 565 50 juta dolar
- Bab 566 Debat Bisnis
- Bab 567 Sindiran Denny
- Bab 568 Gissel Membantu
- Bab 569 Gissel Berhasil
- Bab 570 Persyaratan Friska
- Bab 571 Tamat