Si Menantu Buta - Bab 167 Denny Wang Menyerang

Kini, perasaan Denny Wang benar-benar hilang.

Denny Wang baru saja ingin melakukan hal tersebut dengan Friska Ye, mendadak diganggu oleh kabar Gissel Chen.

Ia tidak khawatir dengan apa yang akan dikatakan oleh Gissel Chen, mau bagaimana pun Gissel Chen sudah mempermalukannya selama dua tahun, dan ia tidak masalah dengan hal tersebut. Denny Wang hanya khawatir bisnis miliknya yang baru berkembang, Gissel Chen akan memintanya jika mengetahui ia memperolehkan 60 triliun. Jika tidak memberinya, Gissel Chen akan terus mengganggunya.

Mimik wajah Denny Wang benar-benar terlihat tidak enak, ia berbaring di atas kasur lalu menyalakan sebatang rokok.

"Apakah kamu benar-benar membenci ibuku?" Friska Ye terkekeh pelan karena Denny Wang, ia terduduk di samping Denny Wang sembari menatapnya.

"Aku tidak membencinya, ia akan terus menggangguku jika mengetahui aku memperoleh banyak uang. Harus mempunyai keluarga yang harmonis, aku tidak akan bisa memperolehkan uang jika ia terus menggangguku," Denny Wang berkata dengan mimik wajah yang datar.

"Aku akan membantumu untuk menyembunyikan masalah ini," Friska Ye berkata.

"Aku takut diriku tidak bisa menyembunyikan masalah ini," Denny Wang menghela napas.

"Bisa, aku tidak akan memberitahunya," Friska Ye berkata.

"Bagaimana dengan Keluarga Ye? Kita mendapatkan 60 triliun dari Kenny serta Nikita, tentunya ibu mertua akan mengetahui masalah ini," Denny Wang berkata.

"Memang sulit untuk menyembunyikan masalah ini," Friska Ye sedikit mengerutkan dahinya.

"Bagaimana kita memberitahunya dibanding terus menyembunyikan masalah ini? Tapi aku mempunyai cara untuk melawannya, dan membuat ia takjub terhadapku. Tapi mau bagaimana pun kamu tidak boleh marah saat aku ingin melawannya," Denny Wang berkata.

"Bagaimana mungkin? Ibuku memperlakukan jahat terhadapmu, bahkan aku sebagai anaknya merasa ia terlalu jahat. Aku tidak akan membuat ia mengganggumu, aku akan bekerja sama denganmu jika kamu bisa melawannya," Friska Ye berkata.

"Sayang, kamu benar-benar baik terhadapku," Denny Wang meletakkan tangannya di paha Friska Ye.

"Karena kamu memperlakukan baik terhadapku, oleh karena itu aku akan baik terhadapmu," Friska Ye tersenyum sembari berkata.

Hari ini Friska Ye mengenakan rok yang panjang, kaki jenjang di bawah rok panjang yang ia kenakan benar-benar terlihat indah. Hati Denny Wang merasakan sesuatu saat melihat tubuh Friska Ye.

"Bagaimana kita mencoba satu kali saja lalu menjemput ibumu?" Denny Wang bertanya.

"Sudah, ia adalah wanita yang tidak ingin kalah. Kini kita telat jika ingin menjemputnya, ia akan memarahi kita. Jika kita telat selama satu hingga dua jam, tentunya masalah akan berubah menjadi besar. Kamu tahu ia benar-benar menyeramkan," Friska Ye berkata dengan malu.

"Ia memang menyeramkan," Denny Wang berkata.

"Ayo, kita tinggal bersama malam ini," Friska Ye mengelus wajah Denny Wang.

"Baik!" Denny Wang langsung duduk kembali.

Mendengar kata-kata Friska Ye, Denny Wang bagaikan disuntik stimulan. Ia benar-benar senang, dan digantikan dengan perasaan yang sangat menantikan terhadap malam ini.

Denny Wang pun menemani Friska Ye menuju bandara, ia serta Friska Ye melihat Gissel Chen benar-benar kehilangan kesabaran saat mereka tiba di bandara.

Sepuluh hari tak berjumpa, tubuh Gissel Chen penuh dengan perhiasan. Janu Ye terlihat lebih semangat setelah berliburan di Hawaii.

"Maaf ayah dan ibu membuat kalian menunggu lama," Denny Wang segera mengambil koper Gissel Chen.

"Apa yang telah kalian lakukan? Mengapa membuat kita menunggu lama?" Gissel Chen memutarkan bola matanya.

"Perusahaan ada sedikit urusan, oleh karena itu kita telat," Denny Wang menjelaskan.

"Orang sepertimu mendirikan perusahaan? Apakah perusahaanmu lebih penting dibanding kekayaan keluargaku? Bagaimana dengan identitas diriku, lalu bagaimana dengan perusahaanmu? Hanya ratusan miliar, apakah sebanding dengan kekayaan keluargaku yang sebesar 5 triliun?" Gissel Chen menundukkan kepala sembari meremehkan Denny Wang.

"Maaf, ibu," Denny Wang menarik koper Gissel Chen menuju ke arah luar.

"Mengapa kamu berbicara kepada Denny seperti itu, ibu? Meskipun kita melakukan bisnis kecil, tidak sekaya raya seperti beliau. Tapi tidak pantas ibu meremehkan kita, bukan?" Friska Ye bertanya.

"Mengapa aku tidak boleh meremehkan kalian? Aku memiliki uang, oleh karena itu aku pantas meremehkan kalian! Memilih tempat sampah untukku, seluruhnya adalah orang luar negeri, bahkan aku tidak mengerti apa yang telah mereka ucapkan. Menuju Hawaii selama setengah bulan, hujan selama sepuluh hari, dan membuat penyakit reumatik aku kambuh. Malam ini carilah dokter dan memeriksa penyakitku," Gissel Chen berkata.

"Ohiya, bukankah tanah rumah yang kamu bangunkan untuk rumah kita sudah diturunkan? Malam ini kita tinggal di mana? Apakah di hotel?" Janu Ye bertanya.

Denny Wang membohongi Gissel Chen tentang membanguni rumah, ia hanya ingin Gissel Chen lebih lama berada di Hawaii selama setengah tahun. Setelah Gissel Chen kembali, ia akan berkata rumah miliknya sudah selesai dibangunkan, dan meminta 5 triliun kepada Gissel Chen.

Kini Gissel Chen mendadak pulang lalu menghancurkan rencananya, sepertinya investasi tiga puluh miliar terhadap rumah tersebut akan gagal, dan rencana untuk membohongi Gissel Chen juga akan gagal.

"Aku sudah memesankan suite presiden, kalian bisa melihat pemandangan kota Harayu jika tingal di suite presiden," Denny Wang berkata.

"Mengapa harus tinggal di suite presiden? Selama di Hawaii aku selalu tinggal di suite presiden, bagaimana dengan hotel yang baik? Aku sudah merasa bosan, dan ingin mencarikan rumah untuk tinggal. Ohiya, bukankah Sumanto memberimu menginap di rumahnya? Aku akan tinggal di rumah tersebut," Gissel Chen berkata.

"Kalian tidak boleh tinggal di rumah tersebut!" Denny Wang menolak dengan cepat.

Mimik wajah Friska Ye langsung kian berubah.

"Mengapa tidak boleh?" Gissel Chen bertanya.

"Sumanto hanya memberiku untuk menginap, ia tidak memberiku rumah tersebut," Denny Wang berkata.

"Lalu mengapa? Kamu boleh menginap di rumah itu, mengapa aku tidak boleh? Aku akan menginap di rumahmu terlebih dahulu, esok hari kamu membawaku untuk melihat tanah. Aku akan melihat bagaimana tanah rumah baruku, aku tidak ingin membelinya jika tidak bagus," Gissel Chen berkata.

Lubuk hati Denny Wang merasa tidak ada harapan saat mendengar kata-kata Gissel Chen.

Ia benar-benar khawatir saat mendengar apa yang telah dilontarkan oleh Gissel Chen, Gissel Chen akan tahu segala hal jika esok hari ia melihat tanah rumah barunya, dan rencana Denny Wang untuk membohongi 5 triliun Gissel Chen akan gagal.

"Apakah kamu membeli mobil baru?" Gissel Chen bertanya dengan terkejut saat melihat mobil Mercedes-Benz milik Denny Wang.

"Iya," Denny Wang berkata.

"Tidak memiliki uang tapi kamu sungguh menikmati hidup, ya. Kamu menikah ke pihak wanita, apakah perlu mengendarai mobil yang mahal? Setelah itu, berikan mobil ini kepada ayah mertuamu," Gissel Chen berkata dengan sinis.

"Mengapa kamu harus mengambil mobil orang lain? Kamu ini selalu mengambil keuntungan," Janu Ye berkata.

"Bagaimana dengan identitasnya? Ia hanyalah pria yang menikah ke pihak wanita, tidak pantas mengendarai mobil mahal, bukan? Ia adalah tuan muda yang dibiarkan di kota Kimraden, tidak ada yang menginginkannya di kota Kimraden, dan ia harus bergantungan dengan kita. Aku sudah benar-benar baik terhadapnya karena tidak menyuruhnya untuk mengganti marga menjadi Ye, apakah orang sepertinya pantas mengendarai mobil mahal?" Gissel Chen tersenyum sinis.

"Mengapa kamu semakin tidak sopan dalam berbicara setelah balik dari Hawaii, ibu?" Friska Ye benar-benar tidak tahan.

"Karena aku memiliki uang," Gissel Chen berkata.

"Uang tidak bisa mewakili segala hal, kamu harus mementingkan perasaan orang lain saat berbicara," Friska Ye berkata.

"Mengapa harus mementingkan perasaan orang lain? Saat di Hawaii, aku tidak butuh mementingkan perasaan orang lain, apakah kalian tahu orang luar negeri sungguh realistis? Kita harus memberi uang jika mereka melayani kita, mereka langsung sopan terhadapku saat aku memberikan uang, dan selalu membungkukkan tubuhnya saat melayani kita. Tidak seperti China, paman serta anakku menggunakan uangku, dan aku masih harus memikirkan perasaan mereka," Gissel Chen mendengus sinis.

Amerika Utara adalah negara yang berkapitalisme, selalu mengutamakan keuangan. Denny Wang mengerti maksud kata-kata Gissel Chen, orang luar negeri memanjakan ia secara berlebihan.

Denny Wang berpikiran ingin merubahi Gissel Chen menjadi orang kaya, namun ia justru semakin menyombongkan diri.

"Kalian masih harus meminta dan menggunakan uangku. Benar-benar konyol, aku mengeluarkan uang tapi harus menghargai kalian, lebih baik aku mengeluarkan uang lalu merekrut dua bawahan," Gissel Chen berkata dengan nada dingin.

"Jikalau begitu, merekrut bawahan saja. Aku akan melihat berapa banyak uang yang kamu berikan kepada mereka, sehingga mereka tahan bekerja sebagai bawahanmu," Denny Wang berkata dengan nada dingin.

"Apa maksudmu?" Gissel Chen terkejut.

"Turun dari mobil," Denny Wang menghentikan mobilnya.

"Apa yang ingin kamu lakukan?" Gissel Chen terkejut.

"Aku tidak ingin melayanimu lagi!" Denny Wang berkata.

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu