Si Menantu Buta - Bab 362 Kembalikan Semuanya Padaku

“Guru!” Melihat Denny Wang mengabaikannya, kedua matanya langsung terlihat merah, dan juga karena penyakit tifusnya, saat itu Widji Li langsung menangis putus asa.

"Kak Mario, aku mohon jangan bunuh aku, tolong beri aku satu kesempatan terakhir. Izinkan aku meminta maaf pada Guru, biarkan aku meminta tolong pada Guru untuk terakhir kalinya."

Widji Li memandang takut pistol yang tepat diacungkan di jantungnya, dengan cepat dia langsung berlutut di belakang Denny Wang.

“Guru, aku benar-benar salah, tolong maafkan aku!” Widji Li memeluk paha Denny Wang dengan sangat menyedihkan, dia menangis dengan keras sambil mengelap ingus dan air matanya di celana Denny Wang.

“Kamu membuatku kaget.” Denny Wang terkejut lalu berbalik untuk menatap Widji Li.

"guru, tolong, tolong ampuni aku, aku mengaku salah. Kamu yang mempromosikanku, dan aku bisa berhasil juga karena kamu. Aku juga sudah belajar dengan cukup baik, dan sekarang aku termasuk ahli bisnis di China. Kalau kamu mengampuniku, aku berjanji akan membantumu menghasilkan banyak uang, aku bahkan rela menjadi budakmu, aku tidak ingin mati, aku benar-benar tidak ingin mati." Widji Li memohon dengan sangat menyedihkan.

"Ini hanya perselisihan dengan tentara luar negeri, dan kamu juga tidak berhasil membunuhku. Paling-paling, kamu hanya akan mendapat hukuman satu atau dua tahun, dan kamu mungkin juga bisa mengajukan masa percobaan. Apa yang kamu takutkan? Aku juga tidak akan menembakmu?" Denny Wang menatap Widji Li dengan kesal.

"Guru, aku tidak ingin masuk penjara, aku tidak mau..." Kata Widji Li pada Denny Wang sambil menangis.

"Dasar penakut, kamu bahkan tidak berani untuk duduk di penjara. Apa yang kamu pikirkan saat menabrakku?" Denny Wang tersenyum, lalu dengan pelan mengambil tangan Widji Li dan berjongkok di depannya.

"Aku tidak menyangka semua ini akan terjadi seperti." Kata Widji Li.

“Kalau kamu masuk penjara, apa kamu akan kehilangan semuanya?” Denny Wang bertanya.

"Kalau aku masuk penjara, tidak akan ada lagi perusahaan di China yang akan menerimaku, bahkan perusahaan asing juga akan menolakku. Saat aku mengikutimu selama beberapa tahun terakhir, aku berhasil mendapatkan banyak uang, tapi semua kerabatku bukanlah orang-orang baik. Asalkan ada uang di depan mata mereka, mereka pasti akan memanfaatkan waktuku di penjara untuk membagi semua propertiku." Kata Widji Li.

“Murid yang baik, apa kamu masih ingat saat pertama kali kamu belajar merokok? Aku yang mengajarimu.” Denny Wang tersenyum dan menyalakan sebatang rokok lalu memberikan rokok itu pada Widji Li.

“Benar.” Widji Li mengangguk dengan air mata yang masih mengalir.

"Aku memperlakukanmu dengan sangat baik saat itu, aku bahkan menganggapmu sebagai adikku sendiri. Aku tahu kamu berasal dari keluarga yang miskin, jadi aku berusaha merawatmu. Tapi aku tidak menyangka kalau kamu akan mengkhianatiku. Saat kedua mataku buta, ternyata kamu bekerja sama dengan Herry Wang dan Jennie Wang untuk menjatuhkanku." Kata Denny Wang.

“Guru, aku bimbang saat itu.” Kata Widji Li.

"Dan ada satu hal yang tidak bisa aku pahami." Kata Denny Wang.

“Katakan saja, Guru.” Kata Widji Li.

"Aku benar-benar tidak mengerti, aku memperlakukanmu dengan sangat baik, tapi kenapa kamu malah mengkhianatiku? Mungkin benar seperti yang pernah aku katakan, aku terlalu baik padamu, sampai-sampai kamu berpikir kalau aku mudah dibodohi, dan kamu tidak menganggapku serius." Kata Denny Wang.

“Kamu adalah orang yang baik.” Kata Widji Li.

“Dan kamu mengkhianatiku.” Kata Denny Wang.

“Ya.” Widji Li mengangguk dengan pelan.

“Kenapa?” Denny Wang bertanya.

"Aku kira kamu tidak akan melakukan apa pun padaku, aku pikir setelah matamu rusak, kamu akan menjadi buta selamanya." Kata Widji Li.

“Sekarang aku sudah sembuh, dan aku tidak pernah menemuimu lagi, tapi kenapa kamu sendiri malah datang dan mencari masalah denganku?” Denny Wang bertanya.

“Aku takut padamu.” Kata Widji Li.

“Apa yang kamu takutkan?” Denny Wang bertanya.

“Karena aku sudah mengkhianatimu.” Kata Widji Li.

“Aku sering membaca.” Denny Wang tersenyum lalu berdiri dan mengusap pelan kepala Widji Li, “Dulu aku sangat suka membaca buku Chicken Soup for the Soul, aku juga menghafal beberapa prinsip kehidupan dari buku itu. Di buku Chicken Soup for the Soul tertulis, ada orang yang rela melakukan apa pun demi kebaikan orang lain, mereka selalu berpikir demi orang-orang yang kesusahan. Orang lain memberimu buah persik, dan kamu ingin membayarnya dengan sebatang emas, orang seperti ini memiliki kecerdasan emosional yang rendah."

"Saat aku buta selama tiga tahun, aku sering berpikir dalam gelap, apa kecerdasan emosionalku rendah, dan apa yang dimaksud dengan benar dan salah. Aku memperlakukan banyak orang dengan baik, tapi kenapa mereka meninggalkanku saat aku jatuh. Dan bukan hanya meninggalkanku, mereka bahkan ingin aku mati. Aku sangat membenci diriku sendiri, dan merasa kalau kecerdasan emosionalku sangat rendah."

"Tapi setelah aku sembuh, aku masih terus bersikap baik pada orang lain. Misalnya Mario, aku menganggap dia sebagai saudara laki-lakiku dan menghargainya seperti aku menghargai istriku. Nikita, dalam hatiku, aku menganggapnya sebagai istriku. Monica, aku sangat menyukainya."

"Termasuk kamu, aku mengambil risiko putus hubungan dengan Jacob demi menyelamatkanmu, tapi kamu malah membenciku, dan ingin menjatuhkanku, tapi aku tidak pernah menyesal." Denny Wang lalu menunjuk Karina.

"........." Mulut Karina terbuka kecil.

"Sekarang aku sudah mendapatkan kesimpulannya, tidak ada kecerdasan emosional di dunia ini, yang ada hanya persahabatan yang tulus. Kalau kamu berteman baik dengan seseorang, entah bagaimanapun kamu memperlakukannya, dia pasti akan tetap memperlakukanmu dengan baik. Tapi kalau hubungan pertemanan kalian buruk, meskipun kamu rela mati demi dia, dia tetap tidak akan menerima ketulusanmu. Lima tahun yang lalu, demi orang-orang di China, aku bermusuhan dengan Kenny, dan dia berhasil membuat mataku buta. Lima tahun kemudian, aku, Denny Wang akan melakukan hal yang sama lagi, dan aku tidak akan menyesal!"

"Karena aku melakukan hal yang benar, aku memiliki Mario, Jacob, Yian, Sumanto, Thom, dan Mark, mereka adalah sekelompok orang yang sudah aku anggap sebagai saudara sehidup semati, aku juga memiliki dukungan dari orang-orang di negara China dan Alock."

“Dan kamu, Widji Li.” Denny Wang menatap Widji Li.

“Guru.” Widji Li menatap Denny Wang dengan sedih.

“Aku tidak memaafkanmu.” Tatapan mata Denny Wang berubah dingin.

"..." Widji Li terkejut meilhat sirat mata Denny Wang.

"Kamu bukan orang baik, aku memberikan banyak hal padamu, tapi kamu malah memanfaatkan kebaikanku, aku tidak akan pernah memaafkanmu. Dan aku lupa, hukumanmu bukanlah tiga tahun penjara, sekarang adalah periode KTT di China, orang-orang yang bekerja sama dari seluruh dunia sedang berkumpul di Kota Gangnam dan merayakan kesejahteraan China. Kalau kamu membuat masalah pada saat ini, konsekuensinya akan sangat berat, aku rasa kamu akan mendapat hukuman sepuluh tahun penjara, dan tidak akan ada masa percobaan."

"Kamu bisa hidup seperti ini sekarang karena aku, aekarang aku ingin kamu mengembalikan semuanya padaku, masuklah ke penjara dan renungkan semua kesalahanmu. Sepuluh tahun kemudian, kamu akan kehilangan segalanya. Kalau kamu masih sehat saat itu, mulailah bisnismu sendiri." Denny Wang tersenyum lalu menepuk pelan wajah Widji Li.

"Jangan mencari masalah denganku, atau Menteri Pertahanan akan menembakmu mati."

Widji Li berlutut di belakang Denny Wang, dia menatap Denny Wang yang berjalan semakin jauh, hatinya benar-benar sakit.

Dia teringat saat Denny Wang mengangkatnya beberapa tahun yang lalu, saat itu tidak ada siapa pun di samping Denny Wang, dan Denny Wang mencitainya seperti adik kandungnya sendiri. Denny Wang membelikan dia dan keluarganya rumah di Kota Kimraden, membawanya ke toko jahit untuk membuat jas yang layak. Saat dia malu dengan latar belakang keluarganya yang miskin, Denny Wang bahkan meminjamkannya mobil mewah untuk dikendarai, dan dalam acara-acara yang mereka hadiri, Denny Wang tidak pernah membeberkan identitasnya sebagai seorang pesuruh dan memberikannya harga diri yang tinggi.

Sekarang Denny Wang kecewa padanya, dan dia harus mengembalikan semuanya pada Denny Wang.

Bukan Denny Wang yang datang dan meminta, tapi dia sendiri yang mengacaukan semuanya.

Dia meremehkan Denny Wang.

Dia lupa siapa Denny Wang, Denny Wang adalah orang penting di Kota Kimraden, entah masalah apa pun yang menjeratnya, dia akan selalu berhasil mencari jalan keluar. Kalau Denny Wang bisa memberikan semua hal padanya, dia juga bisa mengambil kembali semua yang diberikannya. Denny Wang bisa membantunya dan juga menghancurkannya.

Kalau saja dia tidak serakah, kalau saja dia bersifat lebih baik, dia akan hidup dengan baik sekarang.

Tiger Wong memerintahkan para prajurit untuk menangkapnya dan membawanya keluar dari hotel...

………………

Dua jam kemudian, Kota Gangnam, Restoran Izakaya.

"Lima tahun yang lalu, Mario hanya seorang preman, panti asuhan tempatnya bernaung sudah tidak memiliki uang lagi, dia butuh uang, sehingga dia bekerja untuk Kenny dan melukai Tuan Muda Haryo, kalau bukan karena Kenny, Mario pasti tidak akan mencari masalah dengan Tuan Muda Haryo. Tuan Muda Haryo juga orang yang baik dan murah hati, kamu mengalami banyak kekacauan karena menolak kerja sama Kenny. Karena kita semua berada di pihak yang sama, bagaimana kalau kita bersulang untukku, Denny Wang, mari minum untuk perdamaian." Denny Wang duduk dengan Nikita, Raditya, Monica, Tiger Wong dan yang lainnya, dia tersenyum dan melihat Mario dan Haryo di kedua sisi meja.

"Kamu adalah kehormatan bagi Negara ini, bahkan jika aku membenci kamu di dalam hatiku, bagaimana mungkin aku bisa melawanmu? Aku tidak bisa menolak untuk meminum anggur ini, mari bersulang, semoga Kota Lemuria semakin sukses dengan bantuanmu!" Haryo lalu menghela napas ringan, dan meminum anggur putih di gelasnya dengan sekali teguk.

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu