Si Menantu Buta - Bab 301 Selamat dari Musibah

Kebanyakan di pinggiran kota-kota mempunyai landang jagung. Saat ini, tengah musim panas, dan jagung lebih tinggi dari orang. Denny, Mario, Yian dan Hera melompat ke ladang jagung terus menghilang.

Kecelakaan mobil kali ini menimpa mereka cukup parah, Denny di papah beberapa orang, dan saat berlari tiba-tiba memuntahkan darah.

Karena saat kecelakaan Denny dan Mario duduk di depan, jadi cedera keduanya yang paling parah.

Mario tanpa ekspresi menarik sepotong pecahan kaca dari bahunya.

“Denny, Mario kalian baik-baik saja kan?” Yian yang tegang melihat luka-luka di tubuh mereka.

“jIka tidak membunuh Kenny aku bukan orang.” Setelah Denny memuntahkan darah, dia dibantu oleh Yian untuk duduk di tanah, wajahnya terpucat.

Dia merasakan rasa sakit di tulang rusuknya, seharusnya patah karena kecelakaan mobil tadi. Kepala selalu pusing, darah terus mengalir, mungkin ada bagian yang terluka di kepala.

Untungnya, mobilnya bernilai milyaran memiliki perlindungan airbag yang tak terhitung jumlahnya. Faktor keamanan mobil ini sudah menjadi yang teratas di dunia, kalau tidak sekarang dia sudah mati.

Mereka beristirahat sebentar, tiba-tiba terdengar gonggongan anjing di kejauhan, kemudian ada suara gemerisik di ladang.

“Gawat, ini pasti tim khusus pemecah kasus Adelio!” ucap Yian.

Ada total sembilan orang dalam Tim khusus pemecah kasus, masing-masing dari sembilan orang ini memiliki keterampilan unik dan menggunakan banyak karakter mitologis sebagai nama samaran. Dan salah satu masternya adalah Adelio yang memiliki kemampuan seni bela diri yang hebat dan pandai melatih anjing pelacak. Dia memiliki sekitar puluhan anjing pelacak yang sangat hebat, yang dikenal sebagai anjing melolong. Kenny dan timnya telah melukai mereka dan melarikan diri. Sekarang tim khusus pemecah kasus mengejar mereka dipimpin oleh Adelio dan anjing pelacak.

Mereka semua tahu kehebatan dari anjing pelacak, anjing pelacak ini pandai melacak bau, begitu mereka terjerat, akan sulit untuk melarikan diri.

“kita berpisah dan jalan menjauh dari anjing pelacak mereka." Ucap Mario.

“dan kita jangan menggunakan ponsel, tim khusus pemecah kasus memiliki nomor telepon kita, mereka dapat melacak kita dengan nomor ponsel. Bagi yang sudah aman, laporkan keselamatan kepada Dome, kemudian bersama-sama kumpul di suatu tempat.” Ucap Denny.

“Baik.”Beberapa orang hanya mengucapkan beberapa kata, dan segera melarikan diri.

Pada saat ini, Denny dan Mario berada di daftar buronan tim khusus pemecah kasus, mereka melarikan diri, tim khusus pemecah kasus pasti akan mengendalikan keluarga dan teman-teman mereka.

Hanya Dome yang memiliki status khusus, dan tim khusus pemecah kasus tidak berani melawannya. Selama mereka selamat melarikan diri akan segera menghubungi Dome, dengan begitu akan lebih mudah untuk bersama lagi.

“mereka telah membuang ponselnya.” Beberapa menit kemudian, Adelio, Jasper dan Julius dan anjing pelacak telah mengejar ke tempat di mana Denny baru saja beristirahat. Sekelompok besar anjing pelacak menggonggong dan menggeledah.

Adelio mengambil ponsel dan melihat di dekatnya tampak ada lumpur yang baru. Dia berjalan ke arah lumpur dan jongkok, membuka lumpur itu melihat banyak darah di bawahnya.

“Mereka terluka tidak bisa lari jauh, kita kejar.” Adelio melambaikan tangannya, dan anjing-anjing pelacak arahannya segera bergegas seperti anak panah keluar dari tali.

“Ahhh, astaga……” Yian adalah orang pertama yang dikejar oleh anjing pelacak. Dia berlari sambil melihat ke belakang, melihat anjing-anjing pelacak mengejar dari segala arah di belakangnya.

Dia ketakutan hampir menangis, di ladang jagung berlari dengan sekuat tenaga.

“Yian, jangan lari, hati-hati anjing pelacak bisa menggigit orang.” Julius, Casper, Adelio, Ricky dan yang lainnya mengejar, dan Julius berteriak dari belakang.

Yian mengabaikannya dan terus berlari.

“Kamu tidak melanggar hukum, kenapa kamu lari?” ucap Julius dengan emosi.

Yian mengabaikannya dan masih berlari.

Dia bergegas keluar dari ladang jagung, kebetulan melihat mobil taksi yang mendekat, dengan cepat membuka pintu dan masuk ke dalam, Dia mengambil pisau dapur dari sakunya lalu menghadang ke leher pengemudi, “cepat jalan.”

Melihat Yian masuk ke mobil taksi dan melarikan diri, ekspresi sekelompok orang dari tim khusus pemecah kasus menjadi suram.

“Yian bawahannya Denny telah melarikan diri, sudah pasti menginginkannya, konspirasi untuk melindungi penjahat, geng pasukan hitam, penipuan komersial, menolak untuk ditangkap, penculikan, dengan tingkat S.” Julius mengeluarkan ponselnya menolepon Wahyu yang sedang mengontrol di kota Kimraden.

“Orang-orang ini larinya sangat kencang.” Ricky tersenyum dingin.

Denny melarikan diri ke sebuah desa. Dia tahu bahwa desa ini sangat tidak aman. Dia mencuri sepeda motor di depan warnet. Dia berteriak ke dalam warnet, sepeda motor siapa ini, kemudian melemparkan seikat uang kertas, lalu membawa sepeda motornya pergi.

Kali ini, dia membawa tiga bundel uang kertas dan beberapa batang emas, dan sebuah kartu bank dengan sejumlah uang 100M, uang itu Dome yang memberikannya.

Dia mengendarai lebih dari 200 kilometer dengan sepeda motor curian, ketika hari mulai gelap, dia merasa bahwa luka di tubuhnya semakin parah dan tidak bisa bertahan lagi, akhirnya dia jatuh pingsan di pintu sebuah supermarket kecil di pedesaan.

Juga tidak tahu berapa lama dia pingsan, ketika dia bangun lagi, dia melihat banyak wajah yang tidak dikenal mengelilinginya.

Hari sudah terang dan sinar matahari menyilaukan.

Dia merasakan sakit yang hebat di tubuhnya lalu sedikit menggerakkannya, seorang lelaki tua segera menghentikannya. “Nak, kamu jangan bergerak, kamu jatuh dari sepeda motor dan terluka parah. Dua tulang rusuk patah, kepalamu pecah dan ada tanda-tanda patah tulang di kaki kiri. "

“Sudah berapa lama aku pingsan?” Wajah Denny pucat dan bibirnya kering. Dia melihat sebotol air mineral di sampingnya, mengambil lalu meminumnya.

“setengah hari satu malam, kemarin kamu baru datang ke keluarga Wang kami dan tadi siang kamu baru sadar.” ucap pria tua itu.

“terjadi masalah apa?” Denny sedikit mengernyit.

“Kami menyelamatkanmu, kamu jatuh dari sepeda motor dan lukanya sangat parah. Kami mengantarmu ke rumah sakit ini.” ucap seorang pria berkulit gelap.

“Terima kasih.” Denny mengangguk kepala.

“Terima kasih apa, aku khawatir kamu akan mati di depan pintu kami lalu mengganggu bisnis kami.” Ada kecedasan di mata pria itu.

“Baiklah.” Denny terbaring di tempat tidur sambil berpikir, berusaha keras untuk mengingat apa yang terjadi kemarin.

Setelah semalaman pingsan, memori di otaknya agak sedikit menghilang. Dia berpikir keras, merasakan sakit kepala yang sangat hebat, dan perlahan dia meingat apa yang terjadi kemarin.

Bahkan, dia masih sadar setelah dia pingsan kemarin.

Dia ingat bahwa ketika pria itu menemukannya, dia tampaknya telah memanggil beberapa pria dan membawanya ke rumah sakit bersamanya. Dan ini bukan rumah sakit, tapi klinik biasa.

Dia bingung pada saat itu, dan samar-samar merasakan pria itu menyentuhnya.

Menyentuhnya dengan ringan dan merasakan bahwa semua barang yang dibawanya diambil oleh pria itu. Bahkan korek api yang bertatahkan emas dan rokok telah hilang, dia melihat lelaki itu memegang rokok di tangannya, terlihat dari gerak geriknya.

Pria itu merokok sebungkus rokok seharga dua ratus ribu, tampak menjadi seperti bos.

“Saudaraku, kamu dirampok oleh orang ya? Aku kemarin memeriksamu dan tidak menemukan apa-apa.” Mata pria itu terus berputar dan sengaja bertanya kepadanya.

“mungkin, setelah aku pingsan kamarin aku tidak ingat apa-apa, mungkin sudah dirampok orang” ucap Denny.

“sungguh kasihan, apa aku perlu laporkan ke polisi?” Pria itu bertanya.

“tidak perlu, aku orang kaya, di rumah masih ada milyaran, kamu telah membayar biaya pengobatan ini kan, tunggu aku sembuh, aku akan menyuruh keluargaku memberimu uang.” Tatapan Denny selalu tertuju pada rokok yang ada di tangan pria itu.

“Baik.” Pria itu merasa tatapan mata yang janggal, melihat Denny menatap rokok di tangannya, dia langsung menyembunyikan kotak rokok ke belakang.

“kami membuka supermarket, tidak kekurangan uang, ini rokokku sendiri.” lelaki itu berpikir dan berkata.

“Tidak apa-apa.” dalam hatinya berpikir.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu