Si Menantu Buta - Bab 388 Selamatkan Anggi

Ekspresi Denny Wang tidak terlalu baik, sebelah tangannya selalu memegang rokok.

“Suamiku, temanku sudah datang, kamu pergi saja dulu dan carilah kesenanganmu sendiri di hotel. Kami berbincang-bincang masa lalu kami dulu, nanti baru makan bersama.” Brigitta melihat Denny Wang tidak bermain setelah datang ke sini, jadi dia membawa Denny Wang ke kafe hotel dan tersenyum sambil mengatakan kepada suaminya.

“Sayangku, telepon aku jika kalian sudah selesai.” Seorang pria tampan tersenyum melihat Brigitta dengan tatapan yang dipenuhi dengan cinta.

Dia mencium bibir Brigitta kemudian dengan sopan tersenyum kepada Denny Wang, dia berjalan ke luar dengan kemeja yang lebih mewah dari Denny Wang, kemudian dia diam-diam duduk di sudut kafe menunggu Brigitta.

“Kamu sudah menikah dengan orang berkuasa di Tai O?” Denny Wang melihat pria itu, dia ingat dengan beberapa informasi orang terkenal di China, jadi dia kenal dengan pria itu.

Pria itu sangat berkuasa di Tai O, status dia di Tai O sama dengan Monika dan Matthew Qin yang di Kota kimraden.

Hal terakhir yang diinginkan orang kaya adalah kekuasaan, status dan nama baik. Tuan muda itu sudah memiliki kekuasaan, status dan nama baik, dia sama sekali tidak membutuhkan uang, dia adalah tuan muda berkuasa yang lebih tampan dibanding Denny Wang dan dipenuhi dengan gairah keluarga ningrat.

“Betul, aku bulan lalu sudah menikah. Karena aku hamil duluan, keluarga mereka mendapatkan sebuah tanggal baik dalam satu tahun, jadi kami menikah dengan buru-buru. Sekarang kamu adalah Presiden luar negeri, setiap hari sangat sibuk, jadi aku tidak berani mengganggumu. Kamu pasti tahu jika banyak keluarga di Tai O yang sangat takhayul. Mereka mencari Master lalu meramal jika aku sangat cocok dengannya, dan bisa membawakan keberuntungan untuk keluarga mereka, jadi mereka sangat mendukung pernikahan kami.” Brigitta memainkan rambut pendek yang menggoda dan tersenyum melihat Denny Wang.

“Aku menyadari jika dia sangat mencintaimu. Kamu begitu pandai menggoda, dia pasti sangat menyayangimu seperti harta, kan?” Denny Wang tersenyum dengan ekspresi sedikit pucat.

“Kamu juga mengerti denganku jika tidak ada satupun pria adalah musuhku, kamu adalah salah satu pria yang bisa menahan godaanku.” Brigitta tersenyum jahat dan memainkan matanya terhadap Denny Wang, lalu menggenggam tangan kirinya yang berada di meja.

“Haha…” Denny Wang tersenyum dengan canggung.

Kini wajahnya sangat merah, dia sangat ingin mencari sebuah lubang untuk bersembunyi.

“Suamiku mengenal kamu, aku pernah membahas dengannya tentang kamu. Aku bilang dulu pernah menyukaimu, jadi dia juga sangat tertarik tentangmu, maka kami sering membahas kamu. Tapi kamu jangan khawatir, dia adalah orang yang sangat lapang dada, dia tidak memperhitungkan masa lalu kita. Melainkan dia sangat salut padamu karena dia tidak bisa menahan godaanku.” Brigitta mengatakan dengan tersenyum.

“Sudah berapa bulan anak kalian?” Denny Wang menghisap rokok dengan sangat dalam, hatinya sangat menderita.

“Sudah mau tiga bulan.” Brigitta berkata dengan tersenyum.

“Maaf, belakangan ini otakku sedikit kacau. Aku sepertinya sudah terserang penyakit orang tua, aku sering tidak jelas dengan apa yang kulakukan. Aku lupa kamu hamil dan tidak bisa merokok di depanmu.” Denny Wang langsung dengan buru-buru mematikan rokoknya.

“Tidak apa-apa, banyak orang yang merokok di depan kami, kami juga sangat menyayangi anak di perutku, tapi kami tidak bisa memaksa semua orang untuk berpikir demi anak kami. Belakangan ini suasana hatimu tidak terlalu baik ya? Wajahmu terlihat sangat buruk, jadi merokok saja jika kamu ingin, tidak apa-apa. Kita adalah teman baik, dulu kamu sangat menjaga aku dan adikku. Jika kamu memiliki banyak penderitaan, dan ingin curhat dengan teman, maka aku tidak masalah jika mencari sebuah kamar untuk menemanimu sampai lebih membaik.” Brigitta mengatakan sambil tersenyum.

“Kamu memang teman terbaikku.” Hati Denny Wang menjadi semakin sedih.

“Bukankah sesama teman memang begitu? Jika kamu punya masalah, maka aku akan membantumu semampuku. Tidak peduli aku sudah menikah dan sudah punya suami, jika kamu memerlukannya, aku tetap akan membantumu tanpa menghindar agar tidak diragukan. Peraturan keluarga suamiku terlalu banyak, mereka tidak suka aku berbicara dengan pria, tapi aku tidak memedulikannya, karena tidak ada orang yang bisa merusak pertemanan kita. Jika kita mau berbicara satu malam hari ini, mungkin suamiku akan sendirian tidur di sebelah kamar kita, karena dia sangat lengket denganku dan tidak bisa pergi dariku.” Brigitta memegang tangan Denny Wang dan melihat ke arah suaminya.

Suaminya tidak terlihat marah sama sekali, dia tetap tersenyum melihat Brigitta dan Denny Wang.

“Sangat baik bisa menikah dengan pria seperti ini.” Denny Wang menghela napas kemudian menarik kembali tangan yang digenggam Brigitta.

“Iya, saat dia bersama denganku, tidak disangka itu adalah pertama kalinya, aku sungguh tidak tahu dia adalah orang seperti apa sebelum usia 25 tahun. Dia denganmu sepertinya adalah orang yang sangat bersih, mungkin dia juga sama bersih denganmu, jadi aku jatuh cinta padanya. Lumayan baik bisa menikah dengan pria seperti ini, dari pada menjadi selingkuhan dari orang kaya.” Brigitta berkata sambil tersenyum.

“Iya.” Denny Wang menganggukkan kepala dengan ringan.

Dia perlahan menjadi tidak fokus, dia tidak mengerti apa yang terjadi padanya selama setengah tahun ini. Dia sangat bersyukur karena tidak pernah menyentuh Brigitta, jadi sekarang di saat suasana hatinya sudah buruk, dia masih memiliki seorang teman curhat. Monica yang sama baik dengannya telah tersakiti dengan sangat dalam, dia sudah kehilangan teman baiknya si Monica. Dan juga Nikita yang barusan putus dengannya beberapa hari yang lalu, teman baik ini juga dihilangkannya.

Dia sangat menyesal.

“Kamu sangat lelah, kan? Bagaimana jika kita memesan sebuah kamar untuk istirahat, aku boleh memijat kamu, mungkin akan membaik setelah tidur sebentar. Jika suasana hatimu benar-benar sangat tidak baik, maka bermainlah beberapa hari di Tai O, suamiku sangat pandai dalam berjudi, dia juga sangat menghormatimu, mungkin kalian bisa menjadi teman baik.” Brigitta berdiri sambil tersenyum.

“Tidak perlu, sebenarnya aku masih ada janji dengan teman lain, aku hanya tiba-tiba rindu padamu setelah tidak bertemu begitu lama dan mengkhawatirkan kamu, kebetulan kamu di Tai O, temanku juga ada di Tai O, maka aku sekaligus datang menemuimu. Melihat kamu hidup dengan sangat baik membuatku merasa sangat tenang. Aku berharap kamu bahagia selamanya, dan jangan lupa jika aku adalah teman baikmu selamanya.” Denny Wang juga berdiri, dia menatap Brigitta dengan tatapan yang sangat tulus dan mengulurkan tangan kanan yang terlihat pucat.

“Aku juga berharap kamu bahagia, istrimu Friska Ye adalah wanita yang baik, jadi jangan mengecewakannya. Kamu harus tahu jika tidak ada orang yang bersedia untuk menikah dengan tunanetra, bahkan rela berada di sisi tunanetra selama 3 tahun lebih.” Brigitta menggenggam tangan kanan Denny Wang.

“Terima kasih sudah mengingatkan aku.” Denny Wang hampir menangis.

Saat Denny Wang berpamitan dengan Brigitta, dia bersalaman dengan suami Brigitta dan mengucapkan selamat kepada suaminya.

Di dalam pesawat pribadi kembali ke Kota kimraden, dia seperti manusia yang kehilangan jiwa.

Dia merasakan kehidupannya sangat gelap dan seolah-olah sudah rusak semuanya.

Kali ini dia tidak ada musuh, musuhnya adalah dirinya sendiri.

Dia sedang tidak berhenti mundur karena terus gagal di depan dirinya sendiri, tubuhnya seperti sudah mau diambil oleh jiwa lain.

Dia sedang merusak dirinya sendiri.

Dalam perjalanan kembali ke gedung duta besar, seluruh Kota kimraden telah dipenuhi dengan salju putih, dia sangat kesepian, dalam hatinya sangat sedih. Saat mobil tiba di depan gedung duta besar, dia melihat seorang wanita paruh baya berpakaian mantel hitam berdiri di depan pintu. Wanita itu kelihatan sangat kedinginan, seluruh tubuhnya sudah diselimuti dengan salju.

“Vera?” Denny Wang dengan terkejut melihat wanita saat turun dari mobil, dia tetap bisa mengingat penampilan wajah Vera.

Vera adalah ibu dari Anggi.

“Tuan Denny, tolong selamatkan Anggi.” Vera melihat Denny Wang yang datang seperti melihat penolongnya, dia langsung berlutut di depan Denny Wang.

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu