Si Menantu Buta - Bab 69 Hukuman

Tirai tebal di ruang rapat dengan cepat ditarik ke atas, seluruh ruang rapat menajdi gelap, dan juga pintu di ruang rapat ditutup. Udara di ruang rapat berhenti mengalir, dapat memberi orang perasaan tertekan.

Denny Wang duduk di depan slide dengan wajah tanpa ekspresi tetapi matanya berbinar.

Dia tahu kemampuan Neisya kurang, meskipun Neisya sebagai bos dari perusahaan Adirama tetapi dia juga tidak bisa menahan orang-orang yang tidak tahu malu disini. Dia melihat cctv di kantor dan mendengar semua orang sedang mengejek Neisya. Dia takut bahwa semua orang akan tetap merendahkan Neisya, meskipun mereka sudah tahu bahwa Neisya adalah bos disini. Jadi dia langsung terburu-buru turun ke bawah, karena takut Neisya menghancurkan masalah ini.

Dan Neisya adalah orangnya.

Dia adalah adik ipar dari Denny Wang, dapatkah orang-orang disini mengejeknya?

"Aku akan memberimu sedikit informasi dari latar belakang perusahaan Adirama. Bos di perusahaan Adirama adalah Neisya." Ucap Denny Wang.

"Haha." Ada orang yang tertawa karena penjelasan Denny Wang.

"Dan aku, Denny Wang adalah kakak ipar Neisya. Aku dengan Neisya memiliki hubungan yang sangat baik, menurut kalian seberapa baik hubunganku dengan Neisya?" Denny Wang menghisap rokoknya dan menatap mereka smeua dengan tatapan penuh arti.

Dia melihat dengan jelas bahwa wajah Glen Ye, Kay Ye, Sian Ye, Nadine menjadi murung. Dan juga beberapa petinggi perusahaan yang mengejek dan mempermainkan Neisya.

"Di kantor ini, aku Denny Wang aku yang membuat keputusan. Jika aku ingin mendapatkan proyek di perusahaan Adirama, maka proyek yang senilai 400 milliar itu akan menjadi punyaku. Kalian semua tidak berhak bersaing denganku!" Denny Wang berkata.

"Bukankah itu nepotisme?" Eksekutif yang botak itu berteriak.

"Denny Wang, kamu sangat hebat ya. Waktu itu saat Nikita membuka pertemuaan tender, kamu bilang hubunganmu dengan Nikita sangat baik dan kamu langsung mengambil semua proyek Nikita. Kamu membuat kita semua sia-sia untuk pergi ke pertemuan tender. Sekarang kamu saudara dengan Neisya, beranikah kamu memberitahuku? Di kota Harayu ini ada berapa banyak orang yang memiliki hubungan denganmu?"

"Neisya, kamu sangat hebat. Kamu sudah mempunyai target orang yang akan kamu berikan. Kalau begitu buat apa kamu menyuruh kita ke sini? Apakah kamu sedang mempermainkan kita semua? Aku beritahu kamu, masalah ini tidak selesai. Aku akan memberitahu semua kelakukanmu di dalam kota. Mari kita lihat bagaimana caramu tetap bergaul di kota Harayu."

"Siarkan proyek pertama." Ucap Denny Wang kepada asistennya.

Asistennya menganggukkan kepalanya, dan mengubah slideshow itu ke proyek pertama.

Proyek pertama kota kuliner perusahaan Adirama ini di desain dengan tampilan jalan, dengan seharga 24 milliar.

Meskipun semua orang sudah tahu bahwa mereka tidak bisa mendapatkan proyek ini tetapi mereka semua tertarik setelah melihat angka 24 milliar.

"Perlakuan kalian ke adik iparku tadi, membuatku sangat tidak senang. Banyak orang bilang bisnis di China itu berhubungan dengan manusia, pertukaran bisnis antara para pengusaha didasarkan atas hubungan manusia. Pernyataan ini salah, misalnya kalian semua kerabatku tetapi kalian semua itu sampah. Menyuruh kalian para sampah mengurus proyek ini lebih baik aku yang mengerjakannya sendiri. Apa kamu tahu tujuan aku mencari kalian? Kalian masih memiliki kemampuan, makanya aku menghargai kalian. Untuk dalam masalah hubungan manusia, tentu saja kita lebih banyak daripada di luar negeri." Denny Wang tersenyum.

"Apa maksudmu?" Tanya eksekutif yang botak itu.

"Tadi sikapmu kepada Neysia kurang baik, aku ingin kamu meminta maaf. Siapapun diantara kalian yang bersiap untuk minta maaf dengan ikhlas, maka aku akan memberi proyek pertama ini kepada kalian. Jangan kira aku tidak tahu kalian orang yang bagaimana, kalian ada sekumpulan orang pekerja. Disini ada dua orang yang memiliki pemasukan paling tinggi, yaitu Glen Ye dan Nadine. Glen Ye setiap tahun mendapat gaji sebanyak 4 milliar dan Nadine bekerja di kantor besar yang ada di kota Lemuria mendapat gaji 10 miliar tiap tahunnya. Kalian semua adalah sampah, kecuali mereka berdua." Ucap Denny Wang.

"Denny Wang, kamu jangan selalu memarahi kita. Meskipun sekarang di perusahaan Adirama kamu yang menentukan, tapi kamu tidak berhak untuk mengejek kita." Ucap eksekutif yang botak itu.

"Kalian semua hanya pekerja saja, apa kalian berpikir kalian berhak untuk berbincang tentang kemampuan kalian?" Denny Wang mengeluarkan satu batang rokok dan menyalakannya, dan dia melihat ke arah petinggi botak itu sambil tertawa, "Kalau aku menyuruhmu bersujud dihadapan Neisya dan meminta maaf kepadanya. Apakah kamu berani tidak bersujud? Kamu hanya pekerja bawahan dan hari ini kamu mewakilkan bosmu untuk datang ke sini. Asal kamu ingin bersujud, aku akan memberikan proyek pertama kepadamu. Jika kamu memilih harga dirimu dan memutuskan untuk tidak bersujud, aku tidak bisa berpikir. Bagaimana caramu berbincang dengan bosmu?" Ucap Denny Wang.

"Kamu keterlaluan." Wajah eksekutif yang botak itu mulai pucat.

"Sujud!" Ucap Denny Wang dengan nada besar.

"......" Eksekutif itu memutar bola matanya.

"Sujud!" Denny Wang berkata sekali lagi.

Eksekutif yang botak itu memandang Denny Wang dengan wajah pucat, sepertinya dia tersakiti oleh kata-kata Denny Wang.Nampaknya tertindas oleh aura Denny Wang. Dia tidak bisa menahan lututnya agar tidak bersujud. Dia bersujud di depan Denny Wang sekarang.

"Bawa dia pergi menandatangani kontrak." Denny Wang berbicara kepada Yian di sampingnya.

"Beneran menandatangani kontrak?" Neisya terkejut.

"Kita adalah pengusaha, seorang pengusaha harus bisa dipercaya. Dia demi bisnis 24 miliar sudah berani melepas harga dirinya. Dan kita memberinya sedikit bisnis juga tidak apa-apa kan?" Denny Wang tertawa dan mengambil secangkir air untuk menyiram eksekutif yang botak itu, "Benar bukan?"

Air yang ingin Denny Wang siram itu, tidak terkena eksekutif yang botak itu. Dia hanya menyiram setengah dan langsung terjatuh di lantai. Eksekutif yang botak itu wajahnya sudah tidak enak, tetapi dia berpikir bahwa dia mendapatkan bisnis Denny Wang. Dengan terpaksa dia tersenyum, "Benar, Tuan Denny."

"Bawa dia pergi menandatangani kontrak." Denny Wang tertawa.

Semua orang melihat eksekutif yang botak itu bersujud, dia langsung mendapatkan kontraknya dengan Denny Tong seharga 24 milliar.

Saat eksekutif itu pergi, hati semua orang menjadi kacau.

Berbisnis itu tidak mudah. Orang-orang yang hadir, kecuali generasi kedua yang kaya yang tidak pernah bertanya tentang masalah keluarga, tahu betapa sulitnya membuat bisnis yang baik.

Ketika ada bisnis, kita harus kerja lembur. Ketika tidak ada bisnis dan tidak mempunyai pemasukan, kita harus mengoda bos kita. Dan juga harus menahan untuk tidak mengeluh karena tidak mempunyai uang. Kadang juga untuk mendapatkan sebuah bisnis, harus melepas harga dirinya. Harus mengoda bos besar, menemani bos besar minum bir, sauna dan mengambil bola di lapangan golf.

Kita sudah tidak tahu berapa banyak kali kita muntah karena minum bir, berapa banyak kali kita membantu orang mengosok bahunya di ruang sana. Berapa banyak kali kita menahan pandangan mata orang lain di lapangan golf.

Jika hanya dengan sujud saja, sudah bisa mendapatkan bisnis. Itu tidak ada apa-apanya.

"Bisnis kedua, kota kuliner perusahaan Adirama sedang dalam proses. Harganya lumayan tinggi, seharga 30 miliar. Ada orang yang ingin mengambil bisnis ini?" Denny Wang pura-pura misterius dan melihat slideshow nya.

"Saat di kota Lemuria, aku mendengar kata nenek bahwa Denny Wang itu sangat sombong. Awalnya aku tidak merasa, tetapi setelah melihat sikapnya yang sombong. Aku sangat ingin memukulnya." Melihat Denny Wang yang sangat sombong, Nadine mengepalkan tangannya.

"Bagaimanapun kita adalah putra dari keluarga Ye. Meskipun dia bilang dia akan memberi kita bisnis, tetapi kita juga tidak boleh bersujud." Ucap Glen Ye.

"Aku malah berpikir boleh saja untuk sujud." Tiba-tiba saja, Kay Ye berjalan.

"Kamu ingin bersujud?" Raut wajah Glen Ye berubah.

"Berlutut adalah budaya di Jepang. Ada banyak pengetahuan di dalamnya. Saat makan dengan saudara atau dengan teman harus saling berlutut. Aku pernah makan masakan Jepang, dan pernah merasakan layanan berlutut mereka." Kay Ye tersenyum melihat Denny Wang dan langsung bersujud di depan Denny Wang, "Sama seperti sekarang, kita sedang berlutut kepada pengusaha lain. Kita harus memaksimalkan budaya pelayanan kita."

"Hanya bersujud, tidak apa-apa. Ini juga aku sedang melakukan percobaan untuk kalian semua. Percobaan untuk melihat apakah aku bisa mendapat bisnis Denny Wang."

"Kay Ye, kamu tidak tahu malu!" Ucap Neysia.

"Lagi pula jika tidak mendapat bisnis, saat pulang nanti harus sujud di depan Yusef. Lebih baik kita bersujud di depan kepala keluarga kita di masa depan nanti, sebagai pendekatan." Kay Ye berbicara dengan tertawa.

"Aku sangat suka dengan pelayanan anda, aku akan memberimu dua proyek dan satu proyek lain seharga 16 miliar." Denny Wang tersenyum melihat Kay Ye.

"......" Pupil mata Glen Ye membesar.

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu