Si Menantu Buta - Bab 137 Pertaruhan yang Kacau

Nikita dari kecil adalah anak gadis baik, di kota Lemuria adalah seorang siswa teladan, saat masa kuliah mencoba meneruskan bisnis keluarga, karena dia adalah anak satu-satunya di rumah, tentunya bisnis keluarga Feng harus diteruskan olehnya, tentunya juga bekerja di perusahaan keluarga sendiri, sekarang menjadi praktek di anak perusahaan di kota Lemuria.

Di dalam ruangan ini dialah anak gadis yang paling jujur, saat ini tangannya ditahan Brigitta, sedikit menguji Denny, wajah Nikita berubah menjadi merah.

Canggung sekali sampai ingin menangis.

Dari kecil sampai besar, dia tidak pernah menyentuh pria, bahkan tidak mempunyai pria yang dia suka.

Saat ini, dia mencoba melepaskan tangannya, tapi Brigitta menahan semakin kuat.

Kalau dengan pemaksaan, ataupun ribut di dalam ruangan, merasa akan kehilangan citra sebagai nona besar. Kalau di dalam kereta bawah tanah ada wanita yang diganggu dan tidak berani bersuara, pasti adalah tipe anak perempuan seperti dia.

"Kak Brigitta, tolong lepaskan aku." Nikita memejamkan matanya pelan, berkata dengan kasihan.

Tangannya masih ditahan Brigitta untuk menguji, dia tidak bisa menahan untuk tidak mencemberutkan bibirnya, seperti anak perempuan yang memohon ampun kepada Brigitta, aura presdir yang dominan saat ini langsung menghilang.

Untungnya asap rokok di ruangan ini sangat tebal, semua orang tidak melihat dengan jelas apa yang sedang mereka lakukan, di depan juga ada meja yang menghalangi.

Denny sudah mau gila dipaksa Brigitta.

Sungguh ingin sekali langsung menurunkan Brigitta dan Nikita!

“Bos Denny, kamu ikut tidak? Kartumu ini bagus sekali, ada tiga A, kalau kamu tidak ikut berarti sengaja mengalah kepada kami, kami akan marah." Ucap Justin.

"Ikut, ikut, ikut." Ucap Denny langsung.

Dia sungguh menderita sekali.

"Ikut berapa, aku bertaruh 1 miliar." Ucap Justin.

Denny berusaha melirik kartu dimeja, menyadari kalau kartu semua orang ini bagus semua, mempunyai maksud untuk menghajar habis-habisan tanpa memikirkan apapun.

Dia mempunyai tiga kartu A dan satu kartu J, Daehi mempunyai tiga kartu angka 9 di meja, Justin, Jason dan Young K mempunyai J,Q,K.

Dia hanya membutuhkan satu kartu A, asalkan dia mempunya satu kartu A saja, dia adalah pemenang di babak ini, kalau dia tidak mendapatkan A, orang lain mendapatkan kartu yang dibutuhkan, dia akan kalah.

"Kamu bertaruh berapa, aku ikut bertaruh berapa." Ucap Denny.

"Kalau begitu aku mau taruh 2 miliar lagi, malam ini baru menang 2 miliar lebih, tidak puas." Ucap Justin.

"Baik, aku ikut." Ucap Denny.

"Aku juga ikut!" Jason mendorong token di hadapannya.

"Kalian berdua salah tidak? Hari ini bermain besar sekali? Apakah ingin memenangkan uang bulanan? Hati-hati yang kalah nanti kalian tidak sanggup makan lagi." Daehi berbicara dengan kuat, langsung memajukan token dihadapannya, "Aku tambah 4 miliar lagi."

"Bukankah bermain terlalu besar?" Ucap Denny.

"Apakah besar?" Daehi melihatnya dengan kaget.

Pada saat Denny sedikit tidak fokus saja, ikat pinggangnya sudah dilepaskan oleh Brigitta. DIa langsung menjulurkan tangannya ke bawah, tapi sudah terlambat.

Badannya dalam sekejap terkejut, dalam waktu yang sama juga lebih menderita.

"Tuan muda Denny, apakah perutmu sakit?" Justin melihatnya dengan kaget, dengan perhatian berdiri.

"Tidak, tidak, sedikitpun tidak sakit, aku baik sekali." Denny menderita sekali sampai ingin gila.

Sepertinya pertama kalinya dalam seumur hidupnya harus diserahkan untuk Brigitta dan Nikita.

"Kalau perut sakit jangan ditahan, cepat pergi ke toilet, kalau tidak kita tutup kartu saja, semua orang sama-sama minum dan ngobrol sebentar." Daehi tiba-tiba kehilangan semangat untuk bermain kartu, dia menggosok matanya yang merasa sudah kelelahan bermain.

Selanjutnya, dia memberikan kode kepada anak buah disebelahnya, menyuruh membuka lampu besar di dalam ruangan.

Denny pintar dalam mengamati raut wajah, melihat ekspresi wajah Daehi yang berubah drastis.

"Perutku sakit, kalian cepat main." Ucap Denny dengan kuat.

"Astaga, kak Denny benar-benar tidak sabar sekali ingin memenangkan uang kita." Justin, Jason, dan Daehi tercengang, setelahnya tertawa terbahak.

Saat ini semua orang sangat polos, sama sekali tidak kepikiran apa yang dilakukan Denny dan Brigitta dibawah meja sana.

"Lagipula semua orang sudah lelah bermain, lebih baik kita hajar saja, sekaligus buat yang besar, aku bertaruh 10 miliar." Tiba-tiba Young K berbicara.

Belakangnya adalah Jennie, Jennie ada uang dan kekuasaan, sanggup kehilangan 10 miliar.

Mendengar perkataan Young K, semua orang mengarahkan tatapan kepadanya dengan terkejut, Daehi melihat kartu diatas meja, lalu berpikir sejenak dan berkata, "Baik, aku temani kamu main."

"Hanya 10 miliar saja, aku juga temani kamu." Justin mengetuk meja.

"Denny, kamu berani main tidak?" Young K dengan wajah senyum iblis melihat Denny.

Denny disini sudah sepenuhnya dijatuhkan oleh Brigitta dan Nikita, hatinya kacay sekali, melihat Young K tiba-tiba memberikan senyuman iblis kepadanya, dengan tidak ramah berkata, "Berapa uang yang tidak berani aku taruh? Asalkan kamu sanggup, aku Denny akan meladenimu."

"Kamu sombong sekali, aku sungguh tidak senang melihat kesombonganmu itu." Young K menyipitkan kedua matanya, juga membawa sedikit tatapan menantang.

"Kamu mau bagaimana?" Tanya Denny.

"Aku mau bagaimana? Hanya bermain kartu saja. Menang dibabak ini, kamu kira kamu menyuruh bawahanmu menghabisi Jaeno, maka kamu adalah bos di kota Lemuria? Kuberitahu kamu, kami tetap ada cara untuk melawanmu." Ucap Young K.

"Brigitta, kumohon, boleh tidak lepaskan aku?" Denny sudah mau sampai, auranya saat berbicara dengan orang menjadi sangat tidak berpengaruh.

Dia tidak bisa menahan suaranya mengecil memohon kepada Brigitta disebelahnya.

"Ada pertama kali dulu baru ada kedua kali, aku mau kamu menjadi priaku." Brigitta lembut sekali.

"Apa yang kamu katakan? Kamu dan Brigitta berbisik-bisik apa?" Young K menjadi waspada.

"Tidak mengatakan apa-apa." Ucap Denny.

"Ingin balas dendam kepadaku? Kamu kira aku takut kamu balas dendam?" Tanya Young K.

"Kamu cerewet sekali." Ucap Denny.

"Tuan muda ketiga keluarga Wang kota Kimraden, presdir perusahaan Shinjaya, saat aku datang ke keluarga Wang tidak sedikit mendengarmu, selalu ingin sekali mencoba membandingkan kemampuan denganmu." Young K tertawa dingin.

"Kamu hebat sekali boxing bukan? Aku ini tentara bayaran, kita coba berlomba?"

"Kamu sungguh cerewet sekali." Ucap Denny.

"Sudahlah, cepat lihat kartu, kami sudah ikut bertaruh 10 miliar, cerewet apalagi, aku sekarang juga sudah beli boxing club, melatih petinju mengikuti perlombaan pertinjuan Denny. Kalau cerewet lagi, aku suruh petinju anak buahku memukulmu." Ucap Jason dengan kejam.

"Brigitta, kumohon......" Denny disini sedang memohon kepada Brigitta.

"Apa?" Brigitta tersenyum sambil melihatnya, tatapannya lembut sekali.

Denny tidak pernah terpikir, dia lajang selama 26 tahun, pertama kali dalam hidupnya diserahkan seperti ini, dan juga dalam waktu yang tidak jelas diserahkan kepada dua gadis ini.

Merasakan rasa nyaman yang dikirimkan tubuhnya, Denny menghela nafas pelan, lebih baik menyerah melawan, mulai menikmatinya.

Tiba-tiba, ada yang membuka pintu berjalan masuk.

Melihat wajah cantik itu, Brigitta langsung melepaskan Denny, menjauhkan badannya dari Denny, Nikita juga mendapatkan pelepasan, ekspresi wajahnya yang menangis, menggunakan tangannya tidak berhenti menggosok di rok panjangnya.

"Kakak ipar." Melihat Friska, semua orang langsung berdiri.

Novel Terkait

Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu