Si Menantu Buta - Bab 106 Kebencian Gissel Chen

Dia ingat, waktu itu kakek mengumpulkan semua orang dan mengingatkan semua orang bahwa nenek sudah mau berulang tahun.

Dia adalah neneknya Friska Ye, bisnis keluarga Ye di urus oleh kakek tetapi kedudukan nenek lebih tinggi daripada kakek.

Banyak orang yang tahu bahwa lelaki di keluarga Ye kurang berguna, selalu harus dibantu ole wanita.

Keluarga Ye yang benar-benar memiliki kemampuan hanya Kay Ye seorang dan Glen Ye masih kurang.

Siapapun yang mendapat kasih sayang dari nenek, maka orang itu akan menjadi kepala keluarga Ye.

Ulang tahun nenek dari keluarga Ye adalah urusan yang besar. Seluruh saudara di keluarga Ye harus berkumpul bersama dan mengikuti acara ulang tahun ini lebih serius daripada acara tahun baru.

"Gawat, ternyata besok adalah hari ulang tahunnya nenek. Aku melupakan masalah penting ini." Setelah Neisya mengingat ulang tahun nenek, dia langsung panik.

"Dulu saat nenek sedang berulang tahun, semua anak-anak muda dari keluarga Ye harus menulis seratus esai tentang panjang umur untuk nenek. Menulis dengan menggunakan kuas, dan harus ditulis dengan bentuk yang berbeda. Itu sangat melelahkan, sekarang aku tidak ada persiapan sama sekali. Kalau besok aku tidak bisa memberi esai tentang panjang umur itu, aku bisa dimarahi oleh bibi kedua." Wajah Neisya memerah karena cemas.

"Bukannya kamu sekarang adalah bos dari perusahaan Adirama? Kasih saja uang, untuk apa kamu menulis esai tentang panjang umur? Memberi uang seikat 20juta, dan menulis huruf panjang umur yang besar. Bukankah itu lebih berharga?" Ucap Sumanto.

"Ini adalah cara yang baik, kamu memang pintar dalam menggunakan uang." Neisya tenang.

"Aku harus memberi hadiah apa?" Denny Wang merasa bingung.

"Beri dia satu mobil rolls royce, bukankah itu bagus?" Tanya Sumanto

"Memang bagus." Denny Wang tersenyum.

Kalau nenek dari keluarga Wang di kota kimraden yang berulang tahun, maka Denny Wang akan berpikir keras. Keluarga Wang di kota kimraden sangat berkuasa dan termasuk ke dalam 20 besar perusahaan paling hebat di China. Uang tidak bisa membeli hati nenek, harus memberi barang yang unik baru bisa mendapatkan kesenangan dari nenek. Dan nenek dari keluarga Ye dan keluarga Wang tidak sebanding, seperti yang dikatakan Sumanto tadi. Uang bisa membuat nenek di keluarga Ye tersenyum lebar.

"Apakah kakak ipar ingin memberi sebuah mobil Rolls-Royce? Bagaimanapun aku adalah seorang bos dari perusahaan Adirama, hanya dengan memberi uang sepertinya kurang baik?" Neisya ada sedikit serakah, dia tidak ingin hadiahnya dengan Denny Wang berbeda jauh.

"Nenek suka perhiasan bukan? Beri dia perhiasan yang banyak, dan uang miliaran. Harga hadiahmu tidak berbeda jauh dengan Denny Wang. Dan juga kamu terlihat seperti orang kaya yang memiliki uang ratusan miliar." Sumanto mulai menyusun rencana.

"Kakak Denny, aku akan memberitahumu satu masalah. Tetapi kamu jangan marah." Raut wajah Fidel murung sambil melihat Denny Wang.

Mengapa?" Tanya Denny Wang.

"Kali ini bisnis keluarga Ye cukup lumayan baik. Mereka telah meningkat dari keluarga tingkat ketiga menjadi keluarga tingkat kedua. Sependengaranku, dulu keluarga Chen merayakannya lebih meriah daripada keluarga Ye. Kakek dari keluarga Ye menginginkan acara ini dapat dilaksanakan dengan baik, jadi mertuamu memberi banyak sekali surat undangan. Dan memesan hotel di dalam kota, aku sebagai bintang di bidang komersial di kota Harayu juga di undang." Ucap Fidel.

"Yaudah pergi saja." Denny Wang tidak senang tetapi dia tidak menunjukkannya.

Lagipula dia adalah seorang bos, tidak boleh terlalu melarang bawahannya.

"Apakah semuanya diundang? Siapa tahu aku juga diundang?" Ucap Sumanto.

"Sepertinya kamu tidak di undang, statusmu terlalu tinggi. Keluarga Ye tidak berani mengundangmu, dia hanya berani mengundang status keluarga yang sama dengan keluarga Ye dan juga perusahaan Chevron yang memiliki hubungan kerja di keluarga Ye." Fidel berbicara.

"Oh." Raut wajah Sumanto datar.

"Aku tidak takut dalam persoalan memberi hadiah, dan juga tidak takut di cari kesalahan oleh nenek keluarga Ye seperti nenekku. Tetapi luka di wajahku, jika dilihat Friska besok aku tidak tahu cara menjelaskannya." Denny Wang menghirup nafas.

"Mengaku saja." Ucap Sumanto.

"Kalau tidak bisa berarti hanya bisa mengakui." Denny Wang menganggukkan kepala.

Malam hari ini, Denny Wang menetap di rumah sakit selama semalam. Dia terus melihat wajahnya di cermin, meskipun besok dia berkata jujur ke Friska bahwa dia bisa begini karena kena bertinju, tetapi Mario memukulnya terlalu keras. Dan juga tidak enak jika dilihat oleh keluarga Ye.

Dia mencoba menggunakan alkohol untuk menghilangkan lukanya, tetapi lukanya malah semakin sakit. Dan bekas biru itu muncul lebih parah daripada sebelumnya, dia tahu itu membutuhkan waktu untuk menyembuhkannya.

Dia menyerah.

Hari kedua di pagi hari, dia menyuruh Sumanto membawa kacamata hitam dan masker. Dia menutup sebagaian wajahnya yang terkena luka, sekarang dia sudah sangat dekat dengan Sumanto. Sumanto menaruh uangnya di Denny Wang dengan harap Denny Wang bisa membantunya menghasilkan uang lebih banyak lagi.

Denny Wang sangat serakah, dulu dia adalah wakil kepala keluarga di empat keluarga besar di kota kimraden. Kali ini dia bertekad untuk bangkit kembali, dan menjadi orang yang paling kaya di China.

Dan jika dia ingin membangun kerajaan bisnis, dia juga membutuhkan dukungan dari Sumanto. Sahabatnya dulu bernama Kenny, mendapat julukan raja di kota Lemuria. Generasi kedua terkaya di seluruh bagian selatan. Dia akan membangun Sumanto dan menjadikan Sumanto sebagai orang paling kaya di Utara.

Saat Sumanto membawa masker dan kacamata hitam, dia memberitahu Denny Wang bahwa mobil Rolls-Royce sudah dibeli oleh Alex Lin. Di kota Harayu ada toko Rolls-Royce 4S, dan mobil itu akan datang pada siang hari nanti.

Denny Wang tidak peduli harga dirinya, dia telah direndahkan oleh orang-orang selama 3 tahun. Dan dia tidak peduli dengan ulangtahun nenek tua ini.

Dulu dia ingin mendapat banyak uang, dan dia bertingkah seperti serigala melihat Sumanto.

Sekarang dia sudah mempunyai uang, 10 Triliun. Dia mempunyai kemampuan, dan orang-orang tidak berani merendahkannya.

Orang memang begitu, saat tidak mempunyai apa-apa selalu ingin pamer. Tetapi saat sudah mempunyai uang, dia tidak ingin memamerkannya lagi.

Lebih suka rendah hati.

Banyak sekali kerabat dari keluarga Ye dan orang yang terkenal di kota Harayu di undang. Dan nenek juga menentukan lokasi nya di hotel.

Jadi semua orang tidak usah berkumpul di keluarga Ye.

Denny Wang belum memiliki mobil, mobil yang dulu dia beli dipakai oleh Gissel Chen. Jadi dia selalu memanggil taksi, dia juga membawa Mario untuk pergi ke sana. Saat turun dari taksi dia melihat Gissel Chen memakai baju yang kemerahan untuk menjemput orang-orang.

"Dasar anak bocah, mengapa kamu menghilang selama seminggu? Dan juga tidak menelepon sama sekali. Aku kira kamu hilang. Dua hari ini, ibumu menelepon kepadaku. Meskipun kamu sudah hancur, tetapi kalau kamu hilang, keluarga Ye tidak bisa bertanggung jawab. Jangan mencari masalah, paham tidak?" Gissel Chen langsung mengenali Denny Wang dengan satu pandangan, dia berjalan ke arah Denny Wang dan memarahinya.

"Iya, ibu mertua." Denny Wang menunduk meminta maaf.

"Cuaca hari ini sangat panas, dan mengapa kamu masih menggunakan kacamata hitam dan hitam?" Gissel Chen selalu memasang wajah tidak suka kepada Denny Wang. Dia hanya tersenyum ketika Denny Wang memberinya sesuatu.

Denny Wang memakai jas, masker dan kacamata hitam terlihat seperti pembunuh. Dia langsung menarik masker dan kacamata hitamnya.

"......" Denny Wang.....

"Oh tuhan." Gissel Chen terkejut melihat Denny Wang

"Mama mertua, beberapa hari ini..." Denny Wang mengerutkan alisnya dan menjelaskan kepada mertuanya.

"Bagaimana bisa kamu dipukul seperti ini? Kamu dirampok atau bagaimana? Oh tuhan, ini terlalu parah, bagaimana ini bisa terjadi?" Gissel Chen mengerutkan alisnya bertanya

"Dipukul orang lain." Ucap Denny Wang.

"Seorang buta juga tidak jauh lebih baik daripada orang yang matanya masih baik. Bagaimana bisa kamu dipukuli seperti ini?" Gissel Chen kaget.

"Maaf mama mertua, aku membuatmu malu." Denny Wang meminta maaf dengan nada kecil.

"Lihat dirimu dan lihat bawahanmu, bagaimana bisa kamu dipukul seperti ini?" Gissel Chen melihat ke arah Mario.

Sekarang ini Mario juga menggunakan jas, memakai kacamata hitam dan ada hidungnya yang bengkak dengan wajahnya yang memar. Dia terlihat sangat kasihan.

Dan Mario punya kebiasaan memakan cemilan, dia memakan satu coklat dan memasukkan coklat itu ke mulutnya dengan wajah tanpa ekspresi.

"Cepat masuk, jangan bikin malu. Tuan sama bawahannya sama saja." Dengan tidak sabar, Gissel Chen mengusir Denny Wang dan menyuruhnya masuk.

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu