Si Menantu Buta - Bab 303 Kartu Bank

“Paman, ada apa denganmu?” Anggi menatap Denny dengan heran.

“Tidak apa-apa.” Denny sedikit tidak nyaman.

Dia terluka beberapa hari ini, telah membuang pakaiannya dan membeli pakaian murah di pasar yang berada di desa. Setelah berbicara dengan Anggi, dia melangkah ke samping untuk bercermin.

Dia mengalami luka dalam saat kecelakaan mobil tersebut, tampak terlihat pucat, tapi dia sangat bersih. Setiap malam dia mengendarai sepeda pergi ke kolam permadian desa untuk mandi, dan janggutnya juga bersih. Dia sama sekali tidak kelihatan sendiri seperti paman Anggi. Tahun ini Anggi berusia 16 tahun, dia hanya sebelas tahun lebih tua dari Anggi, seperti pamannya kah?

Setelah beberapa saat, Denny tidak bisa menahan tawa.

Dia benar-benar tidak bisa lagi menganggap dirinya sebagai pemuda berusia dua puluhan.

Dia hampir setengah baya dan sudah bisa menjadi pamannya Anggi.

Malam yang sunyi.

Keesokan harinya, dia berjalan di sekitar desa, saat kembali dia melakukan gerakkan olahraga sederhana di halaman rumah Leonard. Dia perlu memulihkan tubuhnya dengan olahraga yang tepat dapat membuatnya pulih lebih cepat.

Ketika dia berolahraga, dia melihat Leonard penuh aroma anggur baru pulang, tubuhnya bau parfum yang kuat. Kemudian dari pintu rumah terdengar suara pertengkaran Leonard dan Vera.

Hari ini Sabtu, Anggi tidak pergi ke sekolah, sedang membantu keluarga untuk melihat supermarket.

Melihat Leonard pulang, dengan rketakutan berjalan ke sisi Denny dan menatap rumahnya.

Denny tanpa ekspresi pelan-pelan menggerakkan tubuhnya.

Dia telah tinggal di rumah Leonard selama dua puluh hari, Mario, Hera dan Yian tahu bahwa dia terluka, mereka sedang manarik perhatian tim khusus pemecah kasus dan memberinya waktu untuk penyembuhan.

Selama ini, dia selalu melihat Leonard memarahi Vera, terkadang dia akan memukul Vera.

Dan sudah terbiasa dengan hal itu.

Dari dulu dia tidak suka mengurusi masalah yang tidak penting, apalagi masalah orang lain, dia merasa bahwa tidak boleh untuk ikut campur.

Setelah beberapa saat, dia mendengar tamparan yang jelas di ruangan itu, kemudian Leonard dan Vera mulai bertengkar. Vera sama sekali bukan lawan Leonard. Hanya dua tamparan dia langsung terjatuh ke lantai, kemudian Leonard memukul Vera lagi dengan keras, sambil pukul sambil mentriakinya. “Aku menyuruhmu untuk berpura pura, brengsek, aku menyuruhmu berpura pura!”

Dengan keras, kaca di dalam rumah pecah, Denny melihat Leonard menjambak rambut Vera ke kaca, hingga dahi Vera mengeluarkan darah.

“Ayah, kamu memukul ibu lagi!” Anggi dengan cepat berlari ke dalam rumah.

“Bocah sialan, pergi kamu, ini bukan urusanmu” Leonard mendorong Anggi ke samping.

Dengan cepat Leonard memukuli Vera lebih keras lagi, tangisan Vera dan teriakan Leonard di dalam rumah, membuat orang-orang di desa datang kemari, dikarenakan penduduk desa suka melihat keramaian.

Ketika Leonard memukul Vera, seseorang menatap Denny dengan merasa sedikit tidak nyaman. Dia sekarang seorang penjahat yang dicari, mungkin saja tim khusus pemecah kasus telah memasang fotonya di TV.

Pemukulan Leonard seperti ini cenderung membebani dirinya.

Dia berjalan masuk ke dalam rumah.

Melihat banyak barang yang hancur, Leonard sedang memukuli Vera dengan keras, dan Anggi berlutut di lantai menangis dan memohon pada Leonard.

Denny sangat tidak ingin berurusan dengan Leonard. Dia berpikir Vera pasti sudah lama tahu bahwa Leonard bukan pria yang baik, pria ini tidak jujur, di luar sering bermain dengan wanita lain. Vera bisa sabar menghadapi dan terus hidup dengannya, ini menunjukkan bahwa dia masih mencintai Leonard. Jika dia turun tangan untuk menghalangi Leonard, dan saat menghalangi dia dipukuli oleh Leonard, bisa jadi Vera akan bantu Leonard memukulnya.

Orang-orang di desa tidak mau mengurusi masalah yang tidak penting, semua orang tahu ini. dan tidak melakukan apa-apa, hanya dia yang melakukannya, sungguh tidak ada bersahabat. Orang-orang yang tidak suka bergaul mungkin orang pintar, atau bisa juga orang bodoh, dan dia juga tidak pernah merasa bahwa dia lebih pintar daripada yang lain.

“sudah, jangan dipukul lagi, sudah menjadi suami istri, ada masalah besar apa? Aku generasi kedua orang kaya, jangan buat malu, Setelah aku pergi, aku akan memberi kalian 6M, kalian berdua baik-baik menjalani hidup jangan bertengkar lagi.” Denny membujuk sambil menyalakan sebatang rokok.

“sialan, emang kenapa kalau aku ada wanita lain di luar? Kalau aku menafkahi dia kenapa? Brengsek, untuk apa kamu mencampuri urusan ini? Kamu mencarinya kan? Kamu beraninya mencari dia di belakangku, sungguh buat malu!” Leonard mengabaikan Denny dan tetap memukuli Vera dengan keras.

“Sudahlah, jangan dipukul lagi.” Denny berjalan dan manarik Leonard.

“Pergi!” Leonard langsung meninju Denny.

Denny menatapnya dengan terkejut.

Pukulan Leonard tidak ringan, dia memukul pundaknya dengan kuat.

Dalam hati Denny sudah mulai memanas.

“Brengsek kamu!” Denny langsung menendang Leonard dengan keras.

Leonard sedikit terkejut setelah ditendang oleh Denny, ekspresi wajahnya langsung tidak enak dilihat. Tangannya langsung mengambil baskom lalu berkalahi dengan Denny.

Sebelum dia terbangun, Denny berlari lalu menendang mulut Laonord hingga mengucurkan darah.

Leonard di tendang hingga tidak mampu untuk berdiri lagi.

Denny menyeret kerah baju Leonard hingga keluar rumah, melihat banyak orang di luar. Dia berteriak pada orang-orang ini, “pergi semua, apa yang perlu dipertontonkan? Baguskah melihat pasangan suami istri bertengkar? Anjir, siapa yang melihat lagi, akan aku bunuh!”

Melihat Denny begitu arogan, semua penduduk desa langsung bubar.

“Denny, apa yang kamu lakukan?” Vera dan Anggi dengan cepat berlari keluar.

Denny mengabaikan mereka, menarik ikat pinggang dari tubuhnya lalu menampar wajah Leonard dengan ganas. Kemudian Denny melihat di sekitar dengan cepat mengambil seember air dingin di sumur, dan menyiram air tersebut ke wajah Leonard.

Lalu dia menampar dua kali lagi dengan ikat pinggangnya, Leonard langsung menjerit kesakitan.

Denny jarang kehilangan kesabaran, dia adalah seorang yang terpelajar. Tetapi jika dia kehilangan kesabaran, lawannya itu tidak sesederhana yang hanya sekedar terlepas kulitnya saja. Mario yang bersamanya sekarang pun sudah terkenal, dan banyak orang mengatakan bahwa Mario sudah banyak berubah. Namun, orang-orang ini tidak tahu, sebenarnya orang yang paling kejam adalah Denny. Dia lebih jahat daripada Kenny dan tidak ada satu orangpun yang bisa menandinginya.

“bajingan, kamu telah mencuri uangku, aku tidak mau mempermasalahkannya. Berpikir kamu telah menyelamatkanku, bagaimanapun juga aku akan memberimu hadiah, awalnya akan memberimu 20M, dan kamu hanya mau 4M saja. aku juga tidak peduli kamu memukuli istrimu, karena dia mencintaimu, jika aku memukulimu, istrimu akan membenciku, dan kedapannya aku tidak akan bisa tinggal di rumah ini lagi. Tetapi kamu berani memukulku, apa aku tidak baik denganmu? Aku tidak memberimu harta kah? Jika kamu tidak mengambil uangku, kamu pakai apa pergi mencari wanita di luar?” Denny sangat arogan dan dia jongkok di depan Leonard lalu meninju hidungnya.

Hidungnya langsung mengeluarkan darah, berbaring di tanah dengan rasa sakit yang menyakitkan.

“aku tanya, di mana kartu bank aku?” ucap Denny.

Leonard berbaring di tanah tidak berkata.

“bersulang anggur tidak sampai mabuk.” Denny menyeret Leonard ke tiang jemuran dan dengan ikat pinggang mengikat tangan Leonard di tiang jemuran.

Kemudian dia mengeluarkan korek api lalu membakar tangan Leonard.

Dibakar dengan suhu korek api, Leonard langsung menjerit kesakitan.

“Sakit, sakit, kepanasan, sangat menyakitkan!” Leonard terguling-guling di tanah dengan rasa sakit, berteriak dan memohon pada Denny.

“mana kartu bank?” tanya Denny.

“Sakit, ahh, brengsek kamu, aku kesakitan!” Leonard berteriak kesakitan.

“Kartu bank mana, katakan aku langsung melepaskanmu.” Ucap Denny.

“di Istriku sana, kami berdua sudah hidup bersama selama beberapa tahun.” Ucap Leonard

Denny baru melepaskan Leonard.

Denny menyalakan sebatang rokok dan jongkok di depan Leonard menatapnya dengan dingin.

Vera datang membantu Leonard.

“dasar bajingan, kamu mungkin tidak tahu aku ini siapa? Kamu tunggu aku, aku akan pergi mencari seseorang, tidak akan bisa mengampunimu!” Leonard memelototi Denny dan pergi.

Denny tidak memperdulikannya, dalam hatinya berpikir bagaimana caranya mendapatkan kembali kartu bank itu.

Dia melihat Vera dan Anggi menatapnya dengan tatapan ketakutan.

“beritahu Mario mereka mencariku, dan sebelum gelap sudah harus bertemu dengan mereka.” Denny masuk ke rumah, menelepon Dome menggunakan ponsel Vera.

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu