Si Menantu Buta - Bab 315 Denny dan Kawada

Perebutan antar Denny dan Kenny sekelompok orang, menyebabkan borgol didorong sana sini. Denny tidak memborgol dirinya bersama Kenny, melainkan bawahan Kenny alias Kawada.

Kawada, berusia dua puluh tahun, tinggi badan 159 sentimeter dan berat badan 32.5 kilogram, merupakan ahli kendo yang hebat di Jepang.

Ia telah ikut bersama Kenny selama empat tahun. Setiap tahun ia memperoleh gaji sebanyak dua puluh juta dolar amerika dari Kenny.

Orang-orang mematung melihat Denny mengunci dirinya bersama Kawada. Denny mengangkat pergelangan tangannya dan menatap Kawada yang terkunci bersamanya, hatinya pun merasa sangat kecewa.

“Sial! Kawada adalah wanita yang kuinginkan. Aku sudah melatihnya selama empat tahun. Cepat bawakan kuncinya dan suruh mereka segera buka borgol ini!” Raut wajah Kenny berubah dan langsung berteriak kencang kepada Lexy.

“Baik, Tuan Kenny.” Keringat dengan cepat mengalir turun dari Lexy, lalu menelusuri kunci yang terletak di kantongnya.

“Sial! Kamu telah mengambil Tyas dariku. Kalau kamu berani ambil Kawada dariku, aku pasti akan membunuhmu!” teriak Kenny sambil menatap kesal kepada Denny.

“Salahmu yang buruk dalam merebut hati wanita.” Denny memasang wajah datar.

“Kasih bunga, mobil balap, rumah mewah, tas, baju, apakah semua itu masih kurang? Untuk Keluarga Takeda, aku juga banyak menghabiskan uang disana.” Kenny berteriak kencang.

“Siapa suruh dirimu tidak memberi status yang legal untuknya? Kalau kamu tidak memberinya, ia tentu juga tidak mau mengikutimu.” Denny tertawa.

“Sialan! Kalau tim khusus pemecah kasus datang, aku akan segera membunuhmu.” ujar Kenny yang marah-marah.

“Hehe.” Denny memasang wajah tak peduli.

“Tuan Kenny, aku menghilangkan kuncinya.” Lexy selesai menelusuri tubuhnya dan wajahnya seketika memucat.

“Apa?” Kenny menatapnya terkejut.

Saat mereka dua kelompok sedang rebutan, diluar koperasi sana terdengar suara anjing yang menyalak. Mereka semua tahu arti dari suara anjing-anjing tersebut, yaitu Salim dari tim khusus pemecah kasus telah tiba.

Jika mereka terlibat masalah dengan Salim, maka mereka akan susah kabur darinya.

“Denny, cepat pergilah kamu. Pihak pemerintah telah datang menangkapmu!” Paman Wawan sedang membawa penduduk setempat untuk menghalang anggota tim khusus pemecah kasus, demi meraih waktu yang lebih untuk Denny.

“Sialan!” Kenny sangatlah panik dan ingin menggunakan gigi untuk melepaskan borgol antar Denny dan Kawada.

Kawada adalah wanita yang sangat cantik, ia dingin seperti Nikita. Ia suka memakai kimono dan geta, terlihat memiliki auranya sendiri.

Wanita yang begitu cantik selalu mengikutinya, tentu Denny juga merasakannya.

Denny mengerti dengan perasaan Kenny sekarang.

Kenny membesarkan Kawada sejak usia enam belas tahun hingga dua puluh tahun, hanya untuk menunggu Kawada menerimanya dan menjalankan aksinya. Alhasil Kawada terjatuh di tangan musuhnya.

Jika Hera-nya dibawa pergi oleh Kenny, hatinya tentu juga tidak merasa puas.

“Tuan Kenny, lebih baik kita segera pergi, kita sudah kehabisan waktu.” Lexy tidak bisa mengatakan apapun saat melihat Kenny yang panik.

“Orang ini sangatlah mesum, tampaknya sangat ramah, tapi sebenarnya ia tidak beda jauh denganku. Saat dulu kita main bersama, kamu tahu kan bagaimana dengan kelakuannya. Mulutnya bilang tidak, tapi tubuhnya sangatlah jujur.” ujar Kenny kepada Lexy.

“Aku tahu, Tuan Kenny. Kita semua pernah main bersama, tapi kalau kita tidak pergi sekarang, benar-benar tidak keburu lagi.” ujar Lexy tak berdaya.

“Kamu ikutlah bersamaku.” Kenny melirik kearah Kawada, lalu melirik lagi kearah Denny dan langsung menarik kerah pakaian Denny.

“Apakah kamu sedang bercanda? Tadi kamu saja sudah mau membunuhku. Kamu menghajar kita seperti ini, apakah kamu tidak boleh membayar seorang wanita sebagai bayaran untukku?” Denny memasang wajah mesum.

“Bajingan!” Kenny mengepalkan tangannya dan ingin menghajar.

“Sial!” Denny menjedotkan kepalanya ke Kenny dengan keras.

Setelah ditabrak keras oleh Denny, Kenny langsung menengadah dan terjatuh di lantai. Tristan dengan cepat mengarahkan pistolnya kepada Denny, lalu Mario juga mengambil pistol dan mengarahkannya kepaa Tristan.

“Kumohon kepada kalian semua untuk jangan bertengkar lagi. Jika bertengkar lagi, kita benar-benar akan ditangkap. Aku hanyalah seorang pengawal yang mencari uang untuk hidup. Bolehkah kalian berikan aku jalan hidup?” Wajah Lexy terlihat sangat tidak berdaya, serta meminta mohon kepada Denny dan Kenny.

“Denny, Kenny, kalian telah dikepung oleh kita, tidak ada satupun yang dari kalian bisa kabur. Aku beri perintah untuk kalian, segera letakkan senjata dan keluar menyerah diri kalian. Kalau tidak, kita akan menggunakan kekuatan senjata untuk menahan kalian.” Kapten Rodrigo, Ricky dan Julius mereka telah tiba di luar pintu. Julius dihalang Paman Wawan sekelompok orang, sehingga ia tidak bisa masuk dan berteriak kencang dari luar.

Mendengar berita tim khusus pemecah kasus datang, Farzan langsung mengambil sebuah gantungan pakaian. Ia mengambil gantungan pakaian itu memukul keras jendela yang terpaku papan kayu. Seketika lubang besar terdapat pada jendela itu karena Farzan.

Selanjutnya Farzan berjalan ke dekat jendela dan menggunakan beberapa pukulan untuk mematahkan beberapa papan kayu yang lain, lalu ia berbalik badan melihat kearah Kenny dan Denny.

“Ayo segera pergi, Tuan Kenny. Kamu sudah memiliki banyak wanita, untuk apa kamu peduli seorang Kawada? Lagipula ia adalah orang kita, ia tidak mungkin melakukan apapun dengan Denny.” Lexy langsung menarik Kenny dan berlari kearah jendela.

“Denny, aku beri peringatan untukmu. Kawada adalah wanita yang kusukai. Kalau kamu berani menyentuhnya, aku pasti tidak akan memaafkanmu!” ujar Kenny garang sambil menunjuk Denny saat ia sedang kabur.

“Bawel.” Denny mengerutkan dahinya tidak sabar.

Setelah Kenny mereka kabur melalui jendela, Denny, Kawada, Yian, Mario dan Hera juga kabur dari jendela.

“Berani-beraninya kamu kabur dari jendela kita?” marah Kenny yang sekali lagi melihat Denny setelah ia mendengar suara mendarat di belakangnya.

“Bawel.” Denny semakin tidak sabar.

Sebenarnya ia tidak begitu tertarik dengan Kawada. Ia hanyalah seorang gadis jepang yang lumayan cantik, serta memiliki kemampuan bela diri yang baik, sebenarnya biasa saja.

Ia juga memiliki gadis yang sepertinya disampingnya, hanya saja ia tidak pernah suka. Melihat Kenny yang marah-marah tadi, ia hanya sengaja ingin membuat Kenny marah.

Denny tahu Kenny ada mobil dan segera membawa mereka semua ikut berlari dengan Kenny.

Serangan Kenny ke Desa Niutou kali ini, ada banyak bawahannya ditangkap pergi oleh tim khusus pemecah kasus, sehingga mobilnya yang dibawa olehnya menjadi sangat kosong.

Denny melirik sekilas ke mobil Audi yang kosong, lalu membawa Kawada masuk kesana.

“Selamat Kak Denny, mendapat wanita cantik lagi.” Yian, Mario dan Hera masuk ke dalam mobil, lalu Yian menyeringai kearah Denny.

“Ini sama sekali tidak ada apa-apa.” ujar Denny.

Tiba-tiba di luar mobil Audi yang mereka bawa terdengar suara pistol. Selanjutnya ia melihat salah satu roda mobil Audinya mengempis. Ia menemukan Kenny yang menyimpan kembali pistolnya tanpa ekspresi dan dibawa pergi oleh Lexy dengan mobil Rolls-Royce.

Denny membawa pergi seorang gadis dari salah satu bawahan Kenny. Kenny sangatlah kesal dan ia bersiap sekali lagi menjebak Denny sebelum pergi. Ia sengaja menggunakan pistol untuk menembak kempis salah satu roda mobil Denny.

Denny tidak mempedulikan Kenny, lagipula satu roda kempis, mobilnya juga masih bisa berjalan, yang penting mereka tidak menyetirnya terlalu cepat. Ia tidak takut pelek mobilnya rusak, karena mobil ini bukan miliknya.

Dengan cepat, Denny membawa Kawada, Mario, Yian dan Hera kabur dengan mobil dan perlindungan Desa Niutou.

Malam hari, Denny membawa mereka semua masuk ke tempat penginapan kecil.

“Pak, berikan kita tiga ruangan.” ujar Denny.

“Baik.” Pemilik melirik sekilas Denny yang memiliki luka pada wajah dan Kawada yang memakai kimono berwarna merah muda.

Saat ini, kedua tangan mereka sedang dibaluti sebuah handuk. Jika tidak dilihat teliti, orang-orang pasti mengira mereka sedang bergandengan tangan.

Denny dan Kawada sama-sama tidak memasang ekspresi.

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu