Si Menantu Buta - Bab 474 Mendapat Semuanya dalam Sekali Tangkap

Sebenarnya Airon tidak mengendali anggota keluarga para tentara bayaran. Tapi Airon tahu kekuatan ancaman itu sangatlah kuat. Saat ini, ia hanya bisa mengancam denganc ara menipu agar ada kesempatan untuk membangkitkan semangat para tentara bayaran.

Denny tentu juga mengerti maksud Airon. Tapi saat para tentara bayaran mendengar berita Airon tadi, pasti ada beberapa yang tidak percaya, sehingga semangat mereka tidak langsung membangkitkan mereka. Airon pasti akan lanjut mengancam, agar para tentara bayaran semakin percaya adanya ancaman terhadap keluarganya. Sedangkan Denny tidak akan memberikan kesempatan yang seperti itu kepada Airon, jadi ia pun segera memberi perintah untuk pasukan militer segera pergi menyerang.

Tiba-tiba terdengar suara tembak dari belakang Denny. Ia tahu di belakang sana pasti terjadi sesuatu. Oleh karena itu, ia langsung minggir ke samping dan bersembunyi di belakang mobil.

Denny mengalihkan pandangan lagi kearah suara tembak berada dan ia hanya menemukan Mario yang mengangkat pistol seorang tentara keatas langit. Lalu Mario langsung menendang tentara di ke lantai, dan merebut pistol mitraliur miliknya.

Di saat Mario mengangkat pistol dan mau menembak tentara yang ingin membunuh Denny, ia melihat banyak tentara yang mengarahkan pistol kepadanya. Oleh karena itu, Mario pun berguling ke samping dan kabur ke samping Denny.

“Jangan-jangan Airon masih menyisakan pasukan lagi?” Di saat ini, muncul sebiuah kecurigaan pada pikiran Denny.

Denny tidak dapat memastikan orang yang ingin membunuh dirinya adalah orang Airon atau bukan. Meskipun sebelum Thom membawa pasukan militer datang kesini, Airon yang terus mengejar Denny juga sama sekali tidak ada waktu untuk menaruh orang di dalam pasukannya. Tapi Denny tidak bisa memastikan apakah sebelumnya pasukan militer Thom terdapat mata-mata. Lagi pula Denny terlalu banyak menaruh perhatian kepada kedamaian masyarakat dan perkembangan Alock, sehingga ia tidak begitu perhatian kepada pasukan militer Alock.

Tentu mungkin saja para tentara ini bukan anak buah Airon, mungkin saja tentara yang masuk ke dalam saat perjalanan dimana Thom menolong Denny. Lagi pula tidak hanya Airon seorang yang ingin membunuh Denny.

Hanya saja sekarang Denny sama sekali tidak ada waktu untuk menganalisa semua itu. Mau dari mana asal orang-orang ini, Denny harus membunuh mereka semua.

Airon menyunggingkan senyuman di wajahnya. Ia bisa melihat bahwa Denny sana sudah menjadi panik. Ini merupakan kesempatan yang baik, Airon bisa langsung kabur. Tapi di saat-saat yang kacau ini, Airon lebih ingin menggunakan kesempatan ini untuk membunuh Denny.

Jadi ia memilih untuk diam, mengawasi Denny dan menunggu waktu yang tepat.

Denny mengerutkan dahinya, lalu para tentara yang sebelumnya menyerang kearah Denny pun menghentikan aksinya. Sedangkan banyak orang yang berdiri di pihak Denny pun jatuh semua.

Sebelumnya orang yang menyerang Denny telah berhenti beraksi, lalu pelan-pelan bersembunyi lagi di dalam pasukan militer Denny.

“Jangan-jangan ia begitu cepat menyelesaikan kekacauan di dalam pasukannya?” Airon pun mulai mencurigai setelah melihat pasukan militer Denny sana tidak ada lagi suara tembak.

Tapi ia masih dalam diam, mengawasi gerak-gerik Denny.

Denny tahu masalah ini belum selesai. Pasukan militer Thom sangatlah banyak. Denny sama sekali tidak kenal dengan wajah mereka, bahkan melihat jelas wajah mereka satu-satu dalam kegelapan pun sangat susah. Orang yang ingin membunuh Denny bersembunyi di dalam pasukan militer, Denny juga tidak bisa mengetahui manakah orangnya. Jadi Denny tidak bisa percaya kepada siapapun selain Nikita dan Thom.

Hal yang bisa dipastikan Denny adalah ada banyak orang yang ingin membunuhnya masuk ke dalam pasukan militernya. Tiba-tiba terdengar lagi suara tembak dan lagi-lagi banyak anggota pasukan militer Denny jatuh lagi.

Denny tahu sekelompok pembunuh yang menyelinap ke dalam pasukan militernya ingin membunuh semua anggotanya dulu, lalu baru berkumpul bersama membunuh Denny.

"Lihat orang-orang di samping kalian, jika menemukan wajah yang asing, langsung bunuh saja." ujar Denny dengan suara kencang.

Kelakuan Denny ini mungkin saja bisa membunuh banyak orang sendiri, karena tidak semua anggota pasukan militer Thom saling kenal satu sama lain. Di situasi seperti ini, tentara baru lah yang paling mudah salah terbunuh. Tapi masalah sudah terjadi seperti ini, demi menemukan pembunuh yang menyelinap di dalam pasukan militer, Denny tidak memiliki pilihan lain.

Menunggu mati hanya membuat semua anggota pasukan militer mati karena terbunuh oleh para pembunuh. Airon masih saja di samping melihat situasi sekarang. Denny dari pihak terbaik menjadi pihak terburuk. Sekarang situasinya sangatlah berbahaya.

Untung saja pembunuh hanya muncul di pasukan militer dimana Denny berada. Sedangkan pasukan militer belakang yang mengepung Airon mereka tidak kemunculan pembunuh.

Pasukan militer dimana Denny berada terjadi kekacauan, semangat tentara bayaran Airon sini terbangkit kembali.

Saat mendengar lagi suara tembak di dekat Denny, Airon memastikan Denny belum selesai mengurus kekacauan yang terjadi pada internal pasukan militernya. Sekarang semangat tentara bayarannya kembali terbangkit lagi. Oleh karena itu, Airon langsung membawa para tentara bayarannya menyerang Denny.

Telinga Nikita terus mendengar suara tembak. Ia sendiri juga tahu betapa sulitnya situasi ini, tapi ia tetap tenang. Tangan cantiknya memegang erat pistol dan dirinya berada di samping Denny dengan tenang, terus berusaha menahan rasa ketakutannya.

"Mundur." Denny mengulur tangannya menarik erat tangan Nikita langsung kabur, sebelum para pembunuh mulai berperang dengan pasukan militernya, dan kebetulan situasi sekarang yang sangat kacau.

Denny menerima perubahan situasi dengan tenang. Ia tahu dirinya sekarang tidak memiliki kesempatan untuk membunuh Airon.

Hal yang harus dilakukan Denny sekarang adalah berkumpul dengan pasukan militer yang belum terselinap sekelompok pembunuh itu. Saat sebagian pasukan militer itu menyadari Denny sini terjadi kekacauan, mereka juga berusaha menolong Denny untuk keluar, sambil mengendali tentara bayaran Airon.

Tapi saat Denny melarikan diri, ia masih saja ketahuan oleh Airon dan seorang pembunuh.

Oleh karena itu, kedua orang itu membawa pistol mitraliur berlari kearah Denny. Hanya saja saat mereka menemukan satu sama lain, mereka kebetulan menggunakan mobil untuk berlindung diri, lalu mulai menyerang satu sama lain.

Saat itu Denny pun baru memastikan pembunuh yang menyelinap ke dalam pasukannya bukanlah orang Airon.

Denny langsung teringat kepada Arab Saudi. Selain Airon yang ingin membunuhnya, masih ada Naples yang juga tidak akan kehilangan kesempatan kali ini. Sedangkan melihat kemampuan penyelinapan dan waktu beraksi para pembunuh ini, mereka pasti memiliki keberadaan yang sangat tinggi.

Kalau bukan Mario kebetulan melihat ada orang yang ingin menembak Denny dari belakang, mungkin saja Denny sekarang sudah menjadi sebuah mayat.

Melihat kedua orang bertengkar bersama, Denny merasa agak senang, tapi Denny sama sekali tidak ada waktu untuk berlama-lama dengan mereka. Denny harus segera berkumpul dengan pasukan militer Thom lainnya, kebetulan pembunuh itu sedang berkelahi dengan Airon, lalu ia bisa menangkap mereka berdua dengan hidup-hidup.

Saat Denny sedang mengejar Airon, ia membagi pasukan militer menjadi tiga. Denny membawa sebagian, Thom membawa sebagian dan Filbert membawa sebagian.

Setelah Denny kabur dari jebakan pembunuh itu dan Airon, Thom dan Filbert langsung membawa pasukan militeer datang.

"Kak Denny, para tentara bayaran yang aku dan Filbert kejar tidak terdapat Airon." ujar Thom.

"Airon bersama denganku, hanya saja situasiku sana sangat kacau. Banyak pembunuh yang menyelinap ke dalam pasukanku." ujar Denny.

"Apa? Bisa-bisanya asa pembunuh yang menyelinap pasukanku." Thom mengerutkan kedua alisnya.

"Kalah bukan Mario yang langsung menyadarinya, mungkin saja aku sudah mari." ujar Denny datar.

"Aku hanya berharap pasukan kalian tidak ada pembunuh yang menyelinap ke dalam."

Thom pun langsung memeriksa setiap orang di pasukan militer. Tak lama kemudian, ia pun mengangguk. "Tidak adanya pembunuh di dalam segerombolan orang ini."

Denny tersenyum. "Baik, kalau begitu sekarang kita pergi menangkap para pembunuh dan Airon bersama."

Denny membawa pasukan militer ke dalam perperangan lagi.

Jika pasukan militer tidak ada pembunuh, maka Denny sangat yakin bahwa ia bisa membuat tentara bayaran Airon dan tim pembunuh kelas satu yang disuruh Arab Saudi gagal menjalankan misi mereka.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu