Si Menantu Buta - Bab 318 Denny Tertangkap

Karena hal ini, Hera semakin kesal kepada Denny. Seharian ini ia memasang wajah datar, dan tidak pernah melirik Denny sekalipun. Mario sama sekali tidak bereaksi, hanya Yian yang suka gosip terus mencari tahu kepada Denny.

“Sudah mendapatnya?” tanya Yian.

“Sudah.” ujar Denny.

“Sudah kukatakan, pria dan wanita yang berada di dalam satu ruangan, tangan terkunci bersama, pergi ke toilet dan mandi bersama, bahkan tidur saja juga harus bersama. Bagaimana mungkin tidak jatuh hati...” Yian pelan-pelan menghela nafas.

“Hmm.” Denny memasang wajah datar.

Denny dan Yian tidak lagi berbincang. Mereka berdua terus terdiam.

“Sial! Aku terlalu iri kepadamu, selalu bisa bertemu dengan wanita cantik, bahkan juga suka kepadamu!” Beberapa waktu kemudian, Yian tiba-tiba menjadi semangat dan memukul Denny kasar.

“Bukankah kamu bilang Kawada seperti anak sekolah menengah?” Denny menatap Yian kesal.

“Ia pendek dan tubuhnya kecil, tapi semua wanita Jepang memang seperti dirinya, ini juga tidak bisa didebatkan. Awalnya aku menganggap ia sebagai musuh, jadi aku membicarakannya seperti itu. Tapi kamu sekarang sudah mendapatkannya, jadi aku harus memanggil kakak ipar, tentu tidak boleh membicarakannya seperti itu. Bagaimana? Aku dengar-dengar wanita Jepang memiliki kaki yang besar. Apakah kakinya besar?” Yian menyeringai kearah Denny.

“Apakah kamu tidak bisa melihatnya sendiri?” ujar Denny kesal.

Yian melirik Kawada sekilas secara diam-diam.

Saat ini, Kawada telah mengganti kimononya menjadi pakaian wanita yang biasanya. Rok pendek berwarna biru tua berbahan katun, kaos biasa berwarna putih berbahan kapas, sepasang kaos kaki putih dan sepatu kets. Kakinya jenjang dan putih, sehingga Yian hampir tergoda melihatnya. Ia tidak berani melihat lagi, takut selalu bertemuan dengan wanita-wanita cantik yang dekat dengan Denny, sehingga hatinya muncul pikiran jahat dan juga takut mengkhianati istrinya.

“Sangat bagus.” ujar Yian kecil kepada Denny sambil menyeringai.

“Hmm.” Denny tidak lagi berkata.

Ia telah mengkhianati Friska dengan menyentuh Kawada, sehingga hatinya merasa kurang nyaman saat dirinya ketahuan. Tapi kalau ia sudah melakukannya, apa daya dirinya. Masalah sudah terjadi, ia juga tidak bisa mengembalikannya.

Banyak orang yang mengalami masalah seperti ini saat menginjak usia sepertinya.

Apalagi seperti dirinya yang kaya dan memiliki kekuasaan, yang biasanya terdapat banyak wanita cantik di dekatnya. Ia sudah terlalu sering mengalami masalah seperti ini, sehingga tidak mungkin ia tidak melakukannya. Ia sudah jatuh cinta kepada Nikita. Kalaupun ia tidak mengkhianati Friska karena Kawada, ia pasti juga bisa terjadi sesuatu dengan Nikita.

Ia ada sedikit merindukan Nikita.

Beberapa hari selanjutnya, ia bisa melakukan hal itu dengan Kawada setiap hari, kadang bisa menyiksa Kawada lima enam kali dalam semalam.

Hingga hari kesepuluh mereka bersembunyi di kota, tim khusus pemecah kasus menemukan jejak mereka, serta mengepung seluruh kota dan mulai mencari mereka di dalam kota.

Kekuatan tim khusus pemecah kasus sangatlah kuat. Kalaupun ada banyak orang yang membantu Denny, ia pun juga tidak bisa menemukan cara apapun untuk menghadapi kemampuan tim khusus pemecah kasus dalam menangkap orang.

Ia terjebak di dalam kota tersebut. Melihat skala pencarian tim khusus pemecah kasus semakin kecil dan sudah mau berhasil menangkap mereka, ia memutuskan untuk menyerahkan diri kepada tim khusus pemecah kasus.

“Aku sudah terkunci bersama Kawada selama sepuluh hari, dan aku juga mengambil banyak keuntungan darinya. Tapi sebenarnya aku dan ia cukup tidak nyaman selama sepuluh hari ini.” Denny, Kawada, Mario, Yian dan Hera bahas bersama, sambil bersembunyi di kamar tempat penginapan.

Ia mengangkat tangannya yang terkunci bersama Kawada. Tangan mereka yang terkunci bersama selalu dibaluti handuk, karena borgol besi ini banyak menggores pergelangan tangan mereka. Tapi kalaupun mereka menggunakan handuk membaluti borgol, pergelangan tangan mereka masih saja tergores hingga bengkak dan membiru.

“Aku sudah lelah melewati kehidupan yang seperti ini. Entah hak istimewa diplomasi-ku di luar negeri turun atau tidak, aku sudah memutuskan untuk menyerahkan diri kepada tim khusus pemecah kasus. Mereka bisa melepaskan borgolku, kalaupun aku harus dipenjara. Aku juga tidak ingin melewati hari-hari yang seperti ini.” ujar Denny.

“Kenny ada bantuan di pihak pemerintah sana. Kedudukannya di China sangat kokoh, banyak orang yang memiliki hubungan dengannya. Jika kamu dipenjara, Kenny pasti akan menggunakan kesempatan ini untuk melakukan sesuatu, sehingga kamu harus menetap selamanya di penjara. Jika kamu ditangkap pergi oleh tim khusus pemecah kasus, maka kamu akan susah untuk kabur lagi.” ujar Mario.

“Sekarang kamu, Yian dan aku merupakan orang-orang yang dicari tim khusus pemecah kasus. Kamu hanya melanggar hukum atas kekuasaan gelap, mereka tidak buru-buru menangkapmu. Dan Yian hanya melanggar hukum dimana ia melindungi seorang pelaku kejahatan, semua karena diriku, sehingga kalian juga terlibat ke dalam masalah ini. Pihak pemerintah buru-buru ingin memberi hukuman kepadaku, bukan kalian. Kemampuan tim khusus pemecah kasus sangatlah hebat, mereka sudah mau menemukan kita, kita takkan bisa kabur lagi. Daripada kita semua ditangkap, lebih baik aku langsung menyerahkan diri kepada mereka. Kalau begitu, mereka bisa menangkapku dan melepaskan kalian.” ujar Denny.

“Denny, apakah kamu merasa diriku adalah orang yang takut mati? Kalau mau mati, maka harus mati bersama. Kalau mau hidup, maka harus hidup bersama. Kita akan ditangkap bersamamu, setidaknya ada teman di dalam penjara.” ujar Mario.

“Tidak mungkin. Aku sekarang adalah orang yang berbahaya bagi China, memiliki kedudukan yang cukup penting. Mereka pasti tidak mengurung kalian denganku. Lebih baik aku menyerahkan diri dan kalian segera pergi ke luar negeri mencari Pamanku, agar ia segera mendapat hak istimewa diplomatik untukku, sehingga aku masih ada kesempatan untuk hidup. Dengarlah perintahku, aku pergi menyerahkan diriku, kalian kabur dan pergi ke Keluarga Xu yang di luar negeri cari Pamanku, agar ia menolong diriku.” ujar Denny.

“Baik.” Hera menerimanya tanpa ragu.

“Aku mengkhianati Friska, kamu sangat kesal kepadaku kan?” Denny menyalakan sebatang rokok sambil menatap Hera dengan senyuman.

Tatapan Hera cuek dan tidak mempedulikannya.

“Kamu adalah orang luar negeri. Kalaupun China menangkapmu, mereka juga tidak bisa menghukummu dan akan mengirimmu kembali ke Jepang.” Denny memandang kearah Kawada yang berada disampingnya.

“Benar.” ujar Kawada.

“Baiklah, mari pergi menyerahkan diri.” ujar Denny.

Denny berdiri di depan jendela tempat penginapan, sambil merokok dengan tenang. Ia melihat tim khusus pemecah kasus telah tiba di lantai bawah dengan membawa banyak orang, sambil mengambil fotonya, Mario dan Yian. Ada orang yang pernah melihat mereka, lalu menunjuk tempat penginapan yang dimana mereka bersembunyi.

Pemilik tempat penginapan langsung keluar dan raut wajah berubah saat melihat foto yang diambil tim khusus pemecah kasus.

“Kalian pergilah.” Denny membuka jendela, sambil memandang ke bawah sana sambil merokok.

Mendengar suara jendela yang terbuka, sekelompok anggota tim khusus pemecah kasus langsung menengadah dan menemukan Denny yang sedang memandang mereka dalam diam, tatapan mereka semua penuh dengan amarah.

“Kak Denny, kita akan segera pergi ke Keluarga Xu yang berada di luar negeri. Sumanto sering berada di Keluarga Xu, ia akan menjemput kita disana. Kamu harus bertahan, jangan mengatakan apapun. Kalau kamu tidak berbicara, maka mereka tidak bisa memberi hukuman kepadamu. Jika kamu sudah diberi hukuman, kalaupun menerima hak istimewa diplomatik, maka masalah juga susah teratasi.” Yian mengingatkannya.

“Aku tahu.” ujar Denny.

“Baik. Kita pergi dulu, kamu harus berhati-hati.” Yian, Mario dan Hera lompat dari sisi tempat penginapan yang lain, lalu menghilang dengan cepat di dalam jalan kecil.

“Denny, kamu masih kabur?” Tim khusus pemecah kasus membawa banyak polisi yang bersenjata masuk kamar dan mengarahkan pistol kepada Denny.

Denny tidak berbicara, lalu tertawa sambil mengangkat tangannya yang terkunci bersama Kawada, bermaksud untuk menyuruh mereka membuka borgol.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu